Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pengujian In-Situ 1.
4.
Pendahuluan
2.
Tegangan In-Situ
Penting
Memahani mengenai besar dan arah
tegangan in situ dan tegangan
terinduksi dalam perancangan lubang
bukaan bawah tanah.
TERINDUKSI
Ilustrasi tegangan utama (𝜎1 , 𝜎2 , 𝜎3 perhatikan
Eigenvectorsnya) menginduksi pada sebuah
elemen batuan dekat dengan lubang bukaan
horizontal yang dikenai tegangan insitu
vertical 𝜎𝑣 , tegangan insitu horizontal 𝜎ℎ1 dalam
sebuah bidang normal terhadap sumbu
lubang bukaan dan tegangan insitu horizontal
𝜎ℎ2 dalam sebuah bidang paralel dengan
sumbu lubang bukaan
Arah tegangan utama didalam wilayah sekitar lubang Arah tegangan utama didalam wilayah sekitar lubang
bukaan horizontal yang dikenai tegangan insitu bukaan horizontal yang dikenai tegangan insitu
8
𝝈𝒉𝟏 sama dengan 3𝝈𝒗 , 𝝈𝒗 tegangan insitu vertikal 𝝈𝒉𝟏 sama dengan
𝟏
𝝈 , 𝝈𝒗 tegangan insitu vertikal
𝟑 𝒗
1. 2. 3. a b
6. 5. 4.
Inklusi
Inklusi dalam massa batuan adalah bagian yang
Bidang Diskontinu secara litologi membuat umur batuan lebih
Keberadaan bidang diskontinyu di dalam muda dari formasi batuan induknya
Keberadaan inklusi secara vertikal mempengaruhi
massa batuan akan mengganggu
kondisi tegangan dengan dua cara.
kesetimbangan tegangan dan dapat Aktivitas Tektonik 1. Jika inklusi berada di bawah kondisi tekanan yang
menyebabkan tegangan tersebut Tegangan pada massa batuan dapat juga berasal berlawanan dengan kondisi horisontal batuan di
sekitarnya, maka komponen tegangan yang tinggi
dari aktivitas tektonik yang bekerja secara regional
terdistribusi kembali untuk mencari akan terjadi tegak lurus bidang inklusinya.
dan bisa dikorelasikan dengan adanya struktur 2. Dihubungkan dengan perbedaan nilai modulus
kesetimbangan barunya.
geologi (sesar, lipatan) di sekitar area tersebut. deformasi inklusi dan batuan di sekitarnya yang
dapat diakibatkan oleh adanya aktivitas
pembebanan.
2. PENTINGNYA MENGETAHUI TEGANGAN IN-SITU 11
Besar dan arah tegangan In-Situ adalah salah satu parameter penting
dalam proses perancangan lubang bukaan. Ada tiga alasan mengapa
studi tentang tegangan in situ pada massa batuan perlu dilakukan
(Hudson, 1997)
1. Pada massa batuan terdapat kondisi tegangan awal yang harus dimengerti , baik secara langsung maupun sebagai
gambaran kondisi tegangan yang akan digunakan dalam analisis dan desain.
2. Selama dilakukan penggalian pada massa batuan kondisi tegangan akan berubah secara dramatik karena batuan yang
tadinya mengalami tegangan awal dan setelah digali tegangan disekitarnya akan diredistribusikan
3. Tegangan adalah besaran tensor dan tensor tidak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Besaran tensor adalah
besaran yang memiliki nilai, arah, dan sangat tergantung pada bidang tempatnya bekerja.
Dimana,
𝜎𝑧 = tegangan vertikal (MPa)
z = kedalaman (m)
Terzhagi dan Richart (1952) menyatakan bahwa untuk batuan elastik, homogen, dan isotrop, nilai k dapat
dihitung dengan persamaan (4):
Menurut Heim (1912), untuk kedalaman yang besar (lebih dari satu kilometer) keadaan tegangan akan
menjadi hidrostatik (k = 1), sehingga berlaku kondisi dimana besar tegangan vertikal sebanding dengan
tegangan horisontal (𝜎ℎ = 𝜎𝑣).
Analisis lebih lanjut dilakukan oleh Herget pada tahun 1988. Dengan menggunakan data tegangan in situ
pada beberapa lokasi di Kanada, Herget menyatakan bahwa pendekatan nilai tegangan in situ di Kanada
dapat dilakukan dengan persamaan(6):
PENGUJIAN LANGSUNG
• Metode Flat Jack
• Metode Hydraulic Fracturing Uji tegangan in situ dapat dilakukan
• Metode Overcoring dengan dua cara yaitu secara
• Metode Deformasi Rosette
langsung (pengujian di lapangan)
maupun secara tidak langsung
(dengan uji di laboratorium)
PENGUJIAN TAK
LANGSUNG
• Emisi Akustik (AE)
• Deformation rate analysis (DRA)
• Differential strain curve analysis
(DSCA)
• Anelastic strain relaxation (ASR)
an pada
D
as di dinding
da C PENGUJIAN IN-SITU
embalikan
B
A LANGSUNG
pindahan
ku rekahan
uk dengan
membuka
g bor
SAWAHLUNTO
FLAT JACK
OMBILIN
OVERCORING
PONGKOR
FLAT JACK
PLTA CIRATA
OVERCORING
A.PENGERTIAN, Pengukuran flat jack merupakan suatu teknik pengukuran yang sifatnya insitu test atau langsung di lapangan yang
bertujuan untuk mengetahui stress dan deformasi struktur batuan pada terowongan dan tambang tanpa menyebabkan kerusakkan.
B. Kelebihan Kelemahan
• Dapat terjadi kesalahan dalam pembacaaan hasil
• Pengukuran dilakukan setelah bukaan atau penggalian.
• Pengujiannya sederhana dan relatif murah. pengukuran karena pembacaan dilakukan secara
manual
• Non destruktif (kerusakan sifatnya sementara dan dapat
• Pengukuran dilakukan pada batuan yang tidak solid
diperbaiki). lagi (akibat pengaruh proses penggalian), maka hasil
• Moving alat dapat dilakukan dengan mudah. pengukuran yang didapat tidak representatif.
C. DESKRIPSI
Flat jack adalah metode sederhana yang menggunakan plat steinless tipis yang dilas sekelilingnya dan dilengkapi dengan
pintu sebagai tempat masuknya tekanan yang dihasilkan oleh hidrolik. Sebuah flat jack dapat diproduksi dalam berbagai
bentuk dan ukuran. Dimensi yang sebenarnya ditentukan oleh fungsi, teknik persiapan slot dan sifat dari batu yang akan
diuji. Tegangan In-situ, Tegangan Terinduksi, dan Uji Tegagan In-Situ 21
• Flat jack dengan tepi melengkung
22
dirancang cocok untuk slot yang dipotong
oleh gergaji.
• Flat jack persegi panjang dirancang cocok
digunakan pada slot yang dibuat dengan
bor tangan.
• Sebuah flat jack yang ideal akan mengisi
slot dengan pas.
D. PENGUJIAN FLAT JACK, Pengujian didasarkan pada prinsip Perbedaan Konfigurasi Flat Jack
pelepasan tegangan parsial dan melibatkan penghilangan tekanan lokal,
yang di ikuti dengan pengontrolan kompensasi tegangan
Flat jack berguna untuk mengevaluasi batuan yang biasanya terbuat dari stainless steel dengan lapisan dilas
disepanjang tepinya. Flat jack dihubungkan port inlet. Dengan memasok cairan ke port, maka flat jack akan
menekan. Beberapa flat jack dilengkapi hanya dengan satu port. Bentuk flat jack tergantung dari peralatan
yang digunakan untuk membuat slot, Ukuran flat jack tergantung pada aplikasi, mulai dari beberapa
F. Sistem Hidrolik, Tekanan yang diberikan oleh pompa hidrolik untuk operasi
metode flat jack adalah 6,9 MPa (1000 psi). Sistem ini harus mampu mempertahankan
tekanan konstan untuk waktu setidaknya 5 menit
Posisi Titik Referensi dan Jarak Slot
• ASTM merekomendasikan penempatan setidaknya 4 pasang titik sama spasinya 25
• RILEM merekomendasikan bahwa setidaknya 3 pasang, ditempatkan di bagian tengah flat jack.
• Untuk tes deformabilitas, kedua standar mengharuskan titik referensi ditempatkan simetris tepat di atas
dan di bawah slot.
Pengujian Laboratorium
Pada penelitian ini, uji laboratorium yang dilakukan oleh penulis adalah
1. Kuat Tekan Batuan Utuh (UCS)
2. Point Load Index (PLI)
DAFTAR
Kingdom
• Nazri, Muhammad. Giatman, M. Analisis
Kestabilan Lubang Bukaan Dengan
Menggunakan Data Dari Alat Ukur Flat Jack
Pada Dinding Tambang Bawah Tanah PT. Nusa
Alam Lestari, Sawahlunto. Jurnal Bina Tambang.
Vol. 3, No. 4: 1761-1770.
PUSTAKA
• Pawel Gregorczyk and Paulo B. Lourenço, “A
Review on Flat-Jack Testing” Engineering Civil,
UM, No.9, 2000, pp. 39-50.
• Rai, M. A., Kramadibrata, S, dan Wattimena, R.
K., 2014, Mekanika Batuan, Penerbit ITB,
Bandung.
• Finanti Puja Dwikasih
• 212180019 (NPM)
• Finantipujadk@gmail.com
• Tugas Mekanika Batuan Lanjut
Terima
Kasih