Dalam batasan waktu yang telah ditentukan sesuai dengan keadaan perjala
03 nan penyakit pasien dan dicatat dalam bentuk periode harian (untuk kasus
rawat inap) atau jam (untuk kasus gawat darurat di unit emergensi).
Prinsip Penyusunan Clinical Pathway
Pencatatan CP seluruh kegiatan pelayanan yang diberikan kepada
04 pasien secara terpadu dan berkesinambungan tersebut dalam bentuk
dokumen yang merupakan bagian dari Rekam Medis.
Mengurangi beban
06 dokumentasi klinik
Meningkatkan kepuasan
07 pasien melalui peningkatan
edukasi kepada pasien
Unsur Clinical Pathway
09 Catatan “Varians”
Unsur Yang Terlibat Dalam Menyusun Clinical Pathway
1. Pimpinn RS
2. Komite medik
3. SMF
4. Unsur Penunjang Medik, Lab-Radiologi-Farmasi
5. Rehabilitasi Medik-Terapi Fisik
6. Keperawatan
7. Psikolog
8. Ahli Gizi
9. Ahli Perilaku dan Penyuluhan Kesehatan
10. Rekam Medik dan SIM-RS
11. Ahli Statisti
Tahapan Penyusunan Clinical Pathway
a. Pembentukan tim penyusun clinical pathway
Tim penyusun clinical pathway terdiri dari staf multidisplin dari semua tingkat dan
jenis pelayanan. Tim bertugas untuk menentukan dan melaksanakan langkah-langk
ah penyusunan clinical pathway.
b. Identifikasi key players
Identifikasi key players bertujuan untuk mengetahui siapa saja yang terlibat dalam
penanganan kasus atau kelompok pasien yang telah ditetapkan dan untuk merenca
nakan focus group dengan key players bersama dengan pelanggan internal dan
eksternal.
c. Pelaksanaan site visit di rumah sakit
Pelaksanaan site visit di rumah sakit bertujuan untuk mengenal praktik yang
sekarang berlangsung, menilai sistem pelayanan yang ada dan memperkuat alasan
mengapa clinical pathway perlu disusun.
Lanjutan
d. Studi literatur
Studi literatur diperlukan untuk menggali pertanyaan klinis yang perlu dijawab dalam pe
ngambilan keputusan klinis dan untuk menilai tingkat dan keakuratan bukti ilmiah.
e. Diskusi kelompok terarah
Diskusi kelompok terarah atau Focus Group Discussion (FGD) dilakukan untuk mengena
l kebutuhan pelanggan (internal dan eksternal) dan menyesuaikan dengan kemampuan ru
mah sakit dalam memenuhi kebutuhan tersebut serta untuk mengenal kesenjangan antara
harapan pelanggan dan pelayanan yang diterima. Dan untuk memberi masukan dalam pe
ngembangan indikator mutu pelayanan klinis dan kepuasan pelanggan serta pengukuran
dan pengecekan.
f. Penyusunan pedoman klinik
Penyusunan pedoman klinik dilakukan dengan mempertimbangkan hasil site visit , hasil
studi literatur, dan hasil diskusi kelompok terarah. Pedoman klinik ini perlu disusun dala
m bentuk alur pelayanan untuk diketahui juga oleh pasien.
Lanjutan
Kasus yang yang dipilih terutama yang bersifat high volume, high
cost, high risk dan problem prone. Dapat pula dipilih kasus-kasus
yang mempunyai gap yang besar antara biaya yang dikeluarkan
dengan tarif INA CBG’s yang telah ditetapkan. Contoh : penyakit
jantung dan kanker.
Contoh CP,s
TERIMA
KASIH