Anda di halaman 1dari 33

CHAPTER 5:

PENELUSURAN KEPUSTAKAAN
TIM PENULISAN ILMIAH
Kajian Pustaka

 Kajian Pustaka adalah pengkajian kembali literatur-


literatur yang terkait (review of related literature)

 kajian pustaka berfungsi sebagai pengkajian kembali


(review) pustaka (laporan penelitian dan sebagainya)
tentang masalah yang berkaitan, tidak selalu tepat
identik dengan bidang permasalahan yang dihadapi,
tetapi termasuk pula yang seiring dan berkaitan
Macam-Macam Kajian Pustaka

 Buku
adalah sumber pustaka ilmiah yang secara resmi telah dipublikasikan
atau telah menjadi pegangan dalam mempelajari suatu bidang ilmu.

 Internet
merupakan sumber kajian pustaka yang dihasilkan akibat kemajuan
teknologi yang telah membawa dampak yang sangat signifikan
dibidang informasi, dalam melakukan kajian pustaka menggunakan
internet prinsip pemutakhiran sangat penting karena ilmu berkembang
dengan cepat. Sebuah teori yang efektif pada suatu periode mungkin
sudah ditinggalkan pada periode berikutnya
 dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh sumber
bacaan, yaitu:
1. adanya keterkaitan antara isi bacaan dengan masalah
yang dibahas,
2. emutakhiran sumber bacaan, artinya sumber bacaan
yang sudah kadaluwarsa isinya harus ditinggalkan
Sumber Pustaka

 Sumber pustaka baku:


1. Buku / Teks book
2. Jurnal ilmiah
3. Disertasi
4. Thesis
5. Skripsi

 Tulisan ilmiah ideal (kriteria penilaian akreditasi jurnal ilmiah):


1. 80% menggunakan sumber pustaka dari Jurnal Ilmiah
2. 80 % kurang dari 5 tahun
Jurnal Elektronik (E-Journal)

 Sekumpulan jurnal ilmiah yang dikumpulkan dalam satu data base


oleh vendor/publisher/penerbit dan dapat diakses secara online,
dan umumnya harus dilanggan dan ada juga yang free akses.
 Strategi:
1. Identifikasi kebutuhan informasi
2. Topik
3. Aspek terkait
4. Kata kunci
5. Identifikasi metode yg relevan
Penelusuran Pustaka Melalui Internet

 Pemanfaatan internet bagi ilmuan  dapat untuk mencari literatur untuk


berbagai tujuan (perancangan penelitian, pembuatan proposal, skripsi,
tesis, disertasi, publikasi ilmiah)
 Kelemahan by website harus mengetahui alamat website nya terlebih
dahulu
 Beberapa situs yang digunakan untuk penelusuran literatur :
www.sciencedirect.com
www.proquest.com
www.scirus.com
www.pubs.acs.org
 Evaluasi informasi
Kredibilitas:
Identitas penulis, lembaga institusi, ada tidaknya tim
review/penilai/evaluator, penerbit, dll

 Kemutakhiran:
Kapan terbit, kapan revisi, adakah revisi berkala

 Format/tata tulis:
Cakupan topik jelas, daftar pustaka jelas
Buku
Melalui Digilib
UAD
Chapter 6
PENULISAN BAB II
TIM PENULISAN ILMIAH
TINJAUAN PUSTAKA
 uraian sistematis teori yg melandasi topik penelitian dan terkait
dengan penelitian yang akan dilakukan

 Dapat berupa fakta atau teori yang dikemukakan oleh para ahli
dari sumber aslinya

 Sumber yg dipakai harus dipakai dengan mencantumkan nama


dan tahun
LANDASAN TEORI / KERANGKA TEORI

 Landasan teori berfungsi untuk mengetahui sejauh mana


peneliti memiliki teori dan permasalahan yang diteliti
(Sugiyono, 2010).
 Landasan teori dapat berbentuk kulitatif, model matematis
 Kerangka teori merupakan visualisasi hubungan antara
berbagai variabel untuk lebih menjelaskan sebuah
fenomena.
 Kerangka teori merupakan skema dari tinjauan pustaka &
menunjukkan adanya grand theory yg mengadopsi dr
referensi.
 merupakan ringkasan dari tinjauan pustaka, disusun sendiri
sebagai tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian
dan merumuskan hipotesis.
Contoh
Kerangka
Teori
KERANGKA KONSEP

 Kerangka konsep adalah uraian dan visualisasi hubungan antara konsep


yang satu terhadap konsep yang lain dari masalah yang ingin diteliti
(Notoatmodjo, 2010).
 Kerangka konsep dibuat oleh peneliti sesudah membaca berbagai teori
yang ada dan disusun teori sendiri yang akan digunakan sebagai landasan
untuk penelitiannya (Wibowo, 2014).
 Kerangka konsep penelitian kuantitatif, dinyatakan dalam bentuk skema yg
sederhana, memuat variabel penelitian (variabel bebas, terikat,
pengganggu)
 Kerangka konsep penelitian kualitatif dinyatakan dalam bentuk skema
sederhana, memuat pokok unsur penelitian, dan tata hubungan antara
pokok unsur penelitian
 Dalam penelitian kualitatif, kerangka konsep bersifat opsional, bisa ada
bisa tidak.
HIPOTESIS / PERTANYAAN PENELITIAN

 Berdasarkan kerangka konsep penelitian dibuat hipotesis berupa


suatu pernyataan tentang hu bungan (atau yang diharapkan)
antara dua variabel atau lebih yang memungkinkan untuk
pembuktian secara empiris (Pratiknya, 2014).

 Penelitian kuantitatif menggunakan hipotesis, sedangkan penelitian


kualitatif menggunakan pertanyaan penelitian

 Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang


dihadapi & masih diuji kebenarannya.
 yang harus diperhatikan peneliti dalam merumuskan hipotesis
1. Hipotesis harus menyatakan pertautan antara dua variabel
atau lebih (dalam satu rumusan hipotesis minimal terdapat dua
variabel).
2. Hipotesis hendaknya dinyatakan secara deklaratif (kalimat
pernyataan).
3. Hipotesis hendaknya dirumuskan dengan jelas.
4. Hipotesis harus dapat diuji kebenarannya.

 Ditinjau dari rumusannya, hipotesis penelitian dibedakan menjadi :


1. Hipoteis kerja, yaitu hipotesis “yang sebenarnya” yang
merupakan sintesis dari hasil kajian teoritis. Hipotesis kerja
biasanya disingkat H1 atau Ha.
2. Hipotesis nol atau hipotesis statistik, merupakan lawan dari
hipotesis kerjadan sering disingkat Ho.
Contoh:

 H0: Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu


dengan infeksi soil transmitted helminth pada anak
sekolah dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Moyudan
Sleman
 H1: Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan
infeksi soil transmitted helminth pada anak sekolah dasar
di Wilayah Kerja Puskesmas Moyudan Sleman
 Pertanyaan penelitian adalah suatu bentuk pertanyaan yang
menghendaki jawaban dari penelitian yang dilakukan yang
didasarkan pada tujuan penelitian. Pertanyaan penelitian
berbentuk kalimat tanya (Notoatmodjo, 2010).
 Jenis Pertanyaan Penelitian:
1. Deskriptif  mendeskripsikan fenomena yang diteliti
apa adanya dengan menggunakan kata tanya
“Apa?”
2. Eksploratif  Memahami gejala atau fenomena secara
mendalam dengan menggunakan kata tanya
“Bagaimana?”
3. Eksplanatoris  menjelaskan pola-pola yang terjadi
terkait dengan fenomena yang dikaji dengan
mengajukan pertanyaan tentang hubungan atau
pengaruh antar variabel.
 Contoh:
1. Deskriptif  Apa saja strategi yang dilakukan oleh
penanggungjawab program penyakit menular dalam
mengendalikan penyebaran dan pencegahan
penyakit TBC?
2. Eksploratif  Bagaimana kebijakan yang diterapkan
dalam upaya menurunkan kasus TBC ?
3. Eksplanatif  Bagaimana pengaruh motovasi dari
pimpinan dalam meningkatkan kepatuhan perawat
dalam perilaku pencegahan dan pengendalian
infeksi yang terjadi di rumah sakit?
CHAPTER 7:
CARA MENULIS SITASI &
KUTIPAN
Pengertian Kutipan & Sitasi
 Kutipan merupakan suatu kalimat yang berisi gagasan, ide, atau
pendapat seseorang yang dijadikan bahan acuan yang diambil
dari berbagai sumber baik media onlian ataupun cetak.
 Kutipan = pungutan/petikan
 Orang yang mengambil kutipan  pengutip

 Fungsi dari kutipan sendiri adalah sebagai bukti atau juga


memperkuat pendapat penulis.

 Sitasi adalah daftar pustaka dari sejumlah dokumen yang dirujuk


atau yang dikutip oleh sebuah dokumen dan setiap daftar
pustaka dokumen tersebut dimuat dalam bibliografi dokumen
yang mengutip, yang secara khusus mengkaji pengarang dan
karya-karya lain.
Tujuan Kutipan
 Sebagai Pendukung argumen ataupun juga analisa
penulis.
 Sebagai landasan teori dalam mengemukan
pemikiran/tulisan kita
 Sebagai penjelasan
 Sebagai penguat dalam argumen atau pendapat yang
dikemukakan.
Macam-Macam Kutipan:
Kutipan Kutipan tidak
Langsung Langsung

Pengutip diperbolehkan
Kutipan dengan mengubah kalimat
mengutip gagasan yang gagasan penulis denga
sama persis dengan bahasa pengutip dgn
sumber aslinya syarat tidak mengubah
makna dari gagasan tsb

Wajib: Wajib:
Menuliskan nama, tahun Menuliskan nama, tahun
dan halaman dan halaman
Membubuhkan tanda “ Tidak perlu
membubuhkan tanda “
Kutipan Langsung Kutipan tidak langsung

 Tidak mengalami perubahan  Mengalami perubahan


terhadap teks terhadap teks kalimat pada teks yang
yang dikutip dikutip

 Menggunakan titik tiga  Tidak adanya suatu


berspasi [..] jika terdapat perubahan ide pikiran dari
bagian kata-kata dari kutipan pendapat orang yang dikutip
yang dihilangkan  Disampaikan sesuai
pemahaman penulis
terhadap teori yang dikutip
 Diakhiri dengan tanpa tanda
kutip
Teknik menulis sitasi
 Sitasi adalah cara kita memberitahu kepada pembaca bahwa
bagian-bagian tertentu dari tulisan kita berasal dari sumber
yang ditulis oleh penulis lain.
 Contoh:
1. Jika diawal kalimat
a. Sofiana (2016) mengungkapkan bahwa faktor risiko yang
menyebabkan terjadinya ................................
b. Sofiana dan Ayu (2016) mengungkapkan bahwa faktor
risiko yang menyebabkan terjadinya ................................
c. Sofiana dkk. (2016) mengungkapkan bahwa faktor risiko
yang menyebabkan terjadinya ................................
1. Jika ditengah kalimat
a. Hal ini diperkuat oleh Sofiana (2016) bahwa faktor risiko yang
menyebabkan terjadinya .........................
b. Hal ini diperkuat oleh Sofiana dan Ayu (2016) bahwa faktor
risiko yang menyebabkan terjadinya .........................
c. Hal ini diperkuat oleh Sofiana dkk. (2016) bahwa faktor risiko
yang menyebabkan terjadinya .........................

2. Jika diakhir kalimat


a. Faktor risiko yang menyebabkan terjadinya ..............................
(Sofiana, 2016).
b. Faktor risiko yang menyebabkan terjadinya ..............................
(Sofiana dan Suci, 2016).
c. Faktor risiko yang menyebabkan terjadinya ..............................
(Sofiana dkk, 2016).
Cara Menulis Daftar Pustaka dari sitasi
yang digunakan
Cahyono. 2008. Membangun Budaya Keselamatan Pasien Dalam
Praktik Kedokteran. Yogyakarta: Kanisius. Hal 278‐ 292.
Hasri, E.T., Hartriyanti,Y., dan Haryanti,F. 2012. Praktik Keselamatan
Pasien Bedah di Rumah Sakit Daerah. Jurnal Manajemen
Pelayanan Kesehatan Volume 15, Nomor 04: 198‐ 202.
Kemenkes RI. 2012. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Kecacingan. Diambil dari www.depkes.go.id. Diakses pada 14
November 2013

Harvard Style  urut abjad


Cara Menulis Daftar Pustaka dari sitasi
yang digunakan
1. Hasri, E.T., Hartriyanti,Y., dan Haryanti,F. 2012. Praktik Keselamatan
Pasien Bedah di Rumah Sakit Daerah. Jurnal Manajemen
Pelayanan Kesehatan Volume 15, Nomor 04: 198‐ 202.
2. Cahyono. 2008. Membangun Budaya Keselamatan Pasien Dalam
Praktik Kedokteran. Yogyakarta: Kanisius. Hal 278‐ 292.
3. Kemenkes RI. 2012. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Kecacingan. Diambil dari www.depkes.go.id. Diakses pada 14
November 2013

Vancouver Style  urut muncul


Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian tidak memaparkan keterbatasan waktu dan logistik yang
yang dihadapi peneliti saat melakukan penelitian. Kesulitan-kesulitan yang mungkin
dihadapi peneliti saat melakukan penelitian sudah harus diperhitungkan sebelum
merencanakan penelitian. Keterbatasan penelitian memaparkan hal-hal atau
variabel yang sebenarnya tercakup di dalam keluasan lingkup penelitian tapi
karena kesulitan-kesulitan metodologis atau prosedural tertentu sehingga tidak
dapat dicakup di dalam penelitian dan di luar kendalikan peneliti.

Contohnya keterbatasan dalam konteks PTK misalnya:


- Dampak variabilitas waktu tindakan, tindakan hanya dilakukan dua kali
pertemuan dalam satu siklus dari yang seharusnya minimal tiga kali pertemuan
berdasarkan ijin yang diberikan oleh pihak sekolah tempat penelitian.
- Kesungguhan belajar siswa saat penelitian dilakukan merupakan hal-hal yang
berada di luar jangkauan peneliti untuk mengontrolnya.
- Kesungguhan observer dalam mengamati proses belajar siswa saat penelitian
dilakukan berada di luar jangkauan peneliti untuk mengontrolnya.

Anda mungkin juga menyukai