2 SEPANGAH 1755
3 SEMUNTIK 1109
4 SEKENDAL 3605
5 TEMOYOK 1255
6 ENGKANGIN 1223
7 JAMBU T 1006
8 ENGKADIK P 1088
10 TENGUWE 2335
11 PARE 1830
12 BENTIANG 1001
13 TENGON 1427
14 SEMPATUNG L 915
15 NYARI 1587
16 MERAYUH 993
TOTAL 24.337
JENIS KELAMIN
NO KECAMATAN PENDUDUK
Laki-Laki % Perempuan %
2. Tingkat pendidikan
a. Pendidikan tertinggi yang ditamatkan
Penduduk berpendidikan yang tinggi dapat mempercepat proses
mengadopsi perilaku sehat. Hal ini dikarenakan mereka memiliki pengetahuan,
kesadaran, dan sikap positif yang membuat perilaku tersebut langgeng.
3. Budaya
Masyarakat kecamatan Air Besar pada umumnya masih kuat unsur
kebudayaanya, dimana masi di temui pengobatan – pengobatan tradisional
dan jampi – jampi dari sesepu di kampung. Dalam mengambil keputusan di
dalam keluarga masyarakat kecamatan Air Besar berpengaruh kepada Kepala
Keluarga (patrilineal), terkadang masi kita jumpai pengambilan keputusan
dari hasil musyawarah keluarga besar, contoh pada kasus Rujukan Gawat
Darurat, keluarga masi sulit memberi keputusan sebelum ada hasil
musyawarah keluarga, sehingga berpengaruh kepada terlambatnya proses
rujukan pada kasus gawat darurat.
Kebiasaan masyarakat yang masih belum bisa diubah yang berpengaruh
terhadap kesehatan (kebiasaan buang air besar di sungai, dll). Hal ini sangat
berpengaruh terhadap Kesehatan dikecamatan Air Besar.
Upaya yang telah kami lakukan untuk mengembangkan kebisaan baik dan
mengurangi kebiasan buruk itu seperti kegiatan Penyuluhan & Kegiatan
Pemberdayaan (STBM).
5. Sumber informasi
Sumber Informasi Kesehatan Penting bagi masyarakat dalam menentukan
sikap atau keputusan bertindak. Sumber informasi bisa didapat dari beberapa
Media, di kecamatan Air Besar sumber informasi kesehatan biasanya digunakan
Masyarakat dalam menyerap informasi, bersikap, dan berperilaku. Pemuka
pendapat yang dimaksudkan adalah tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat,
kader, dan sebagainya. Dan beberapa sumber informasi kesehatan bisa didapat
melalui media Cetak, Media elektronika seperti Hp dan Televisi
6. Organisasi Masyarakat dan Kelompok Masyarakat Lain yang Memiliki
Potensi sebagai Agent of Change dalam Bidang Kesehatan
1. Perilaku hidup bersih dan sehat belum mencapai pada tingkat yang diharapkan, Sanitasi dasar
yang memenuhi syarat kesehatan seperti jamban sehat dan air bersih yang sangat terbatas.
2. Terbatasnya sarana dan prasarana program promosi kesehatan yang ada di puskesmas Serimbu
menjadi kendala dalam pelaksanaan promosi kesehatan karena keefektifan serta modernitas
pada media dan sarana yang digunakan menentukan keberhasilan serta menarik perhatian
masyarakat untuk memperhatikan pesan kesehatan yang disampaikan.
3. Pencatatan dan pelaporan serta dokumentasi yang lemah menyebabkan semua kegiatan
promosi kesehatan yang dilaksanakan menjadi sulit untuk di evaluasi.
4. Kurang lancarnya koordinasi, informasi, sinkronisasi dan sosialisasi baik di puskesmas Serimbu
sendiri, di lintas sektoral maupun di masyarakat akan pentingnya program promosi kesehatan.
5. Pentingnya penetapan standar pelayanan minimum di lingkungan masyarakat yang bertujuan
untuk peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan.
6. Masih kurangnya kinerja tim di puskesmas Serimbu yang beranggapan bahwa tugas
penyuluhan/promosi kesehatan adalah tugas pemegang program promosi kesehatan itu
sendiri sehingga hal inilah yang menjadi kendala dalam pelaksanaan promosi kesehatan.
7. Team Building perlu tingkatkan dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan sesuai dengan
disiplin keilmuan yang ada di puskesmas sehingga penyuluhan atau promosi kesehatan
berjalan sesuai bidang keilmuannya, sehingga petugas kesehatan yang
memberikan/menyampaikan materi penyuluhan diharapkan sesuai dengan kapabilitas dan
akuntabilitas yang di miliki.