Anda di halaman 1dari 37

OLEH : KELOMPOK 6

1. Adinda Putri Shaleha (02)


2. Ahmad Azril Ihza Ariansyah (03)
3. Aida Cholifatu Rohmah (04)
4. Nadya Arsa Difa Rera (26)
5. Yandy Kurniawan Syah (34)
Berdasarkan letaknya, dibagi
menjadi dua, yaitu organ dalam dan
organ luar.
Organ reproduksi dalam terdiri atas
testis, saluran kelamin, dan kelenjar
kelamin,.
Organ reproduksi luar terdiri atas
penis dan skrotum.
a. Testis (Gonad Jantan)
 Berfungsi memproduksi sperma melalui proses
spermatogenesis dan hormon testosteron.
 Terdapat saluran-saluran halus yang disebut
tubulus seminiferus.
 Di tubulus seminiferus terjadi pembentukan
sperma.
 Berfungsi menyalurkan sperma dari testis
menuju luar tubuh melalui penis.
 Terdiri dari :
1. Epididimis
2. Vas deferens
3. Saluran ejakulasi
4. Uretra
1. Epididimis
Saluran berkelok-kelok dalam skrotum yang
berfungsi sebagai tempat pematangan dan
penyimpanan sperma sementara.
2. Vas Deferens
saluran yang mengarah keatas, berfungsi
sebagai saluran penghubung dengan vesikula
seminalis.
3. Saluran Ejakulasi
berfungsi mengeluarkan sperma menuju uretra
4. Uretra
berfungsi sebagai saluran kelamin dari vesikula
seminalis dan saluran urine dari kantong kemih
Terdiri dari :
1. Vesikula Seminalis
menghasilkan cairan yang berfungsi sebagai
sumber energi untuk memudahkan gerakan
sperma.
2. Kelenjar Prostat
menghasilkan cairan yang memberi suasana basa
pada sperma.
3. Kelenjar Cowper
menghasilkan cairan yang bersifat basa.
a. Penis
 Alat kelamin jantan yang berfungsi
memasukkan sperma ke saluran kelamin wanita.
 Terdapat tiga rongga. Dua rongga atas tersusun
atas jaringan spons korpus kavernosa. Satu
rongga bawah tersusun atas jaringan spons
korpus spongiosum.
b. Skrotum
 Fungsi utama memberikan testis suatu
lingkungan yang memiliki suhu lebih dingi dari
suhu lingkungan luar
 Spermatogenesis
terjadi di dalam
tubulus seminiferus.
 Melibatkan
spermatogonium, sel
sertoli, dan sel
Leydig.
 Dipengaruhi oleh
beberapa hormon,
yaitu LH dan FSH.
1. Tahap Penggandaan
sel primordial mengalami pembelahan berulang-
ulang membentuk spermatogonia.
2. Tahap pertumbuhan
sepermatogonia tumbuh dan berkembang
membentuk spermatosit primer (diploid).
3. Tahap Pematangan
spermatosit primer 2 spermatosit sekunder
4 spermatid sperma
pematangan sperma dipengaruhi hormon
testosteron.
 Terdiri atas kepala dan ekor
 Ujung kepala sperma terdapat selubung yang
disebut akrosom. Mengandung enzim
hialuronidase, akrosin, dan antifertilizin.
 Bagian ekor berfungsi sebagai alat gerak
sperma.
 Pada pangkal ekor terdapat badan sperma yang
mengandung mitokondria, yang berfungsi
sebagai penghasil energi untuk sperma.
 Organ reproduksi wanita terdiri atas
organ reproduksi luar dan reproduksi
dalam.
 Organ reproduksi bagian luar terdiri dari,
Vulva dan Labium.
 Organ reproduksi bagian dalam terdiri
dari, Vagina, Uterus, Oviduk, dan Ovarium.
1. Vulva
 Celah paling luar dari alat kelamin wanita.
 terdapat saluran urine dan saluran kelamin
 Dekat ujung seluran kelamin terdapat himen
(selaput dara) yang mengandung banyak
pembuluh darah .
2. Labium
 bagian yang membatasi vulva. Terdiri dari
labium mayora dan labium minora.
 terdapat klitoris diantara kedua labium yang
mengandung korpus kavernosa.
1. Vagina
 Saluran akhir organ reproduksi wanita.
Mengandung banyak lendir yang berfungsi
saat koitus dan persalinan.
2. Uterus
 Rongga besar pertemuan dua oviduk kanan
kiri yang dibatasi oleh dinding
endometrium.
 bagian terbawah disebut serviks.
 berfungsi sebagai tempat pertumbuhan
janin.
3. Oviduk atau Tuba Fallopi
 sepasang saluran yang ujung nya berbentuk
corong disebut dengan infudibulum.
 Pada infudibulum terdapat fimbrae yang
berfungsi menangkap ovum
 Tuba fallopi berfungsi sebagai tempat
fertilisasi.
4. Ovarium
 penghasil ovum.
 terdiri atas dua buah yaotu ovarium kanan
dan kiri.
PROSES YANG BERHUBUNGAN DENGAN
ORGAN REPRODUKSI WANITA

1. Oogenesis
2.Siklus Menstruasi
a. Fase Menstruasi
b.Pra Ovulasi
c. Ovulasi
d.Pasca Ovulasi
3. Fertilisasi, Gestasi, dan Persalinan.
Terdiri dari tiga tahap :
1. Tahap penggadaan
 terjadi dalam ovarium janin. Sel primordial
membelah secara mitosis membentuk
ooginia.
2. Tahap pertumbuhan
 terjadi pada ovarium bayi. Oogonium
membelah secara mitosis mebentuk oosit
primer. Lalu berada dalam keadaan dorman
sampai masa puber.
3. Tahap pematangan
 dimulai pada masa puber
 terjadi perubahan hormonal yang
mengakibatkan oosit primer membelah
secara meiosis menghasilkan oosit
sekunder yang berhenti mengalami
pembelahan saat ovulasi.
 Meiosis II ini dilanjutkan setelah
fertilisasi lalu mrnghasilkan ootid dan
badan polar.
 Ootid akan mengalami deferensisasi dan
badan polar mengalami degenerasi.
 Dilindungi oleh dua lapisan,
yaitu corona radiata dan
zona pelusida.
 Menghasilkan senyawa
fertilisin yang berfungsi
untuk:
1. Mengaktifkan sperma
agar bergerak lebih cepat.
2. Menarik sperma secara
kemotaksis positif.
3. Mengumpulkan sperma di
sekeliling ovum.
a. Fase Menstruasi
 terjadi apabila ovum tidak dibuahi sperma
 Korpus luteum menghentkan produksi
estrogen dan progesteron sehinggan
endometrium meluruh.
b. Fase Pra-Ovulasi
 hipotalamus menghasikan hormon
gonadotropin yang merangsang FSH.
 FSH merangsang pembentukan folikel yang
mengelilingi oosit primer hingga matang
c. Fase Ovulasi
 Peningkatan kadar estrogen menghambat FSH
sehingga hipofisis mengeluarkan LH yang
merangsang ovulasi.
 Oosit sekunder terlepas dari folikel.
d. Fase Pasca-Ovulasi
o LH merangsang folikel menjadi korpus luteum
yang tetap menghasilkan estrogen dan
progesteron.
o Apabila sampai fase ini, ovum tidak dibuahi
kembali ke fase menstruasi.
A. Fertilisasi
 Proses peleburan antara sel telur dengan sperma yang terjadi di dalam tuba
fallopi dan menghasilkan zigot.
 Zigot mengalami pembelahan sel berulang-ulang. Selanjutnya terjadi
pembelahan sel menjadi 32 sel yang berkelompok seperti buah arbei disebut
morula.
 Morula mengalami pembelahan membentuk blastula yang menpunyai rongga
disebut blastosol.
 Blastula terdiri atas bagian dalam dan bagian luar. Bagian luar disebut trofoblas
yang berfungsi membantu implantasi. Bagian dalam berkembang menjadi calon
embrional. Embrio di lindungi oleh ektoderm dan endoderm.
 Blastula berkembang menjadi grastula.
 Organogenesis terjadi pada minggu keempat samapi
kedelapan. Pada minggu kesembilan sampai beberapa
saat sebelum kelahiran terjadi penyempurnaan organ
sehingga terbentuk fetus (janin).
 Embrio melepaskan hormon HCG yang akan terus
meningkat hingga 70 hari dan menurun pada sisa
kehamilan. HCG dibawa ke ovarium untuk
mempertahankan korpus luteum sehingga tetap
menghasilkan estrogen dan progesteron untuk
mempertahankan kehamilan.
 Sakus vitelinus atau kantong telur. Merupakan tempat
pembentukan sel darah dan pembuluh darah embrio.
 Korion. Membran terluar pada embrio. Membrntuk vili
korion yang berisi pembuluh darah. Korion dengan
jaringan endometrium ibu membentuk plasenta yang
berfungsi dalam pertukaran gas, makanan dan zat sisa.
 Amnion. Kantong berisi cairan tempat embrio berada.
Berfungsi melindungi embrio dari tekanan, benturan
atau perubahan suhu drastis.
 Alantois. Membran pembentukan tali pusar (ari-ari). Tali
pusar menghubungkan janin dengan plasenta ibu.
Berfungsi untuk menyalurkan zat makanan dan oksigen.
 Diawali dengan kontraksi uterus yang
dipengaruhi oleh estrogen, oksitosin, dan
prostaglandin.
 Korpus luteum juga menghasilkan hormon
relaksin yang berfungsi untuk melunakkan
serviks dan melonggarkan otulang panggul.
 Perubahan hormonal dan kontraksi otot
mengakibatkan serviks membuka.
 Selaput amnion pecah dan cairan keluar,
bayi segera lahir.
 Kelenjar payudara dipengaruhi oleh hormon
mammotropin yang dihasilkan oleh hipofisis llibu dan
plasenta janin serta hormon lain yaitu prolaktin.
 ASI yang dikeluarkan pertama kali berwarna
kekuningan disebut kolostrum yang mengandung zat
antibodi dan protein tinggi.
 Keunggulan lain ASI :
1. ASI mengandung antibodi
2. ASI mengandung nutrisi lengkap
3. ASI lebih bebas dari kontaminasi bakteri
4. ASI mengandung enzim lipase untuk mempermudah
penyerapan sari makanan.
KESEHATAN REPRODUKSI DAN MASALAH
KEPENDUDUKAN PADA MANUSIA
1. Penyakit yang Berhubungan dengan Sistem Reproduksi
a. Keputihan
1) Klamidiasis
2) Kandidiasis Vaginalis
b. Kanker Genitalia
c. Uretritis
d. Prostatitis
e. Epididimitis
f. Orkitis
g. Gonore
h. Sifilis
i. Herpes
j. Trikomoniasis
k. Kutil Kelamin
i. AIDS
2. Gangguan yang Berhubungan dengan
Sistem Reproduksi
a)Endometriosis
b)Kriptorkidisme
c)Hipogonadisme
d)Amenore
e)Meoma atau Kista
f)Penyumbatan pada Saluran Reproduksi
2. Merawat dan menjaga Kesehatan Sistem Reproduksi

a. Cara menjaga kesehatan organ reproduksi wanita:


1. membersihkan alat kelamin bagian luar menggunakan air bersih setelah
buang air
2. menjaga alat kelamin luar agar selalu kering.
3. menggunakan celana dalam yang menyerap keringat dan tidak terlalu
ketat
4. menghentikan kebiasaan menahan buang air
5. tidak memberi bedak pada daerah vagina karena dapat menimbulkan
kanker

b. Cara menjga kesehatan organ reproduksi pria:


1. mengurangi kebiasaan mandi dengan air panas
2. menghindari minuman berakohol dan merokok
3. melindungi testis selama beraktifitas
4. menerapkan pola hidup sehat.
5. melakukan pemeriksaan organ repoduksi
3. Teknologi Reproduksi pada Manusia
a. Teknik bayi tabung
Teknik bayi tabung merupakan teknik yang digunakan untuk
membantu pasangan tanpa anak yang menginginkan keturunan.

b. Amniosentesis
Amniosentesis merupakan pengambilan cairan amnnion untuk
dianalisis secara genetik

c. Pencitraan ultrasound
Pencitraan ultrasound merupakan tekni yang digunakan untuk
mengetahui keadaan kesehatan si bayi didalam rahim ibu.

d. Kontrasepsi
Teknik reproduksi yang berperan menghambat terjadinya proses
pembuahan (fertilisasi) sehingga tidak terjadi kehamilan.
Kontrasepsi dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1. Kontrasepsi permanen
2. Kontrasepsi temporer
4.Masalah kependudukan
 Bertambah penduduk yang tidak berkendali
mengakibatkan meningkat kebutuhan sumber
daya alam jumlah penduduk yang tidak sebanding
dengan fasilitas menimbulkan berbagai masalah
misal rendahnya tingkat pendidikan dan
sempitnya lapangan kerja jadi peningkatan
jumlah penduduk secara tidak terkendali dapat
mengakibatkan penurunan kualitas SDM .

Anda mungkin juga menyukai