Biologi Reproduksi
Biologi Reproduksi
1. Oogenesis
2.Siklus Menstruasi
a. Fase Menstruasi
b.Pra Ovulasi
c. Ovulasi
d.Pasca Ovulasi
3. Fertilisasi, Gestasi, dan Persalinan.
Terdiri dari tiga tahap :
1. Tahap penggadaan
terjadi dalam ovarium janin. Sel primordial
membelah secara mitosis membentuk
ooginia.
2. Tahap pertumbuhan
terjadi pada ovarium bayi. Oogonium
membelah secara mitosis mebentuk oosit
primer. Lalu berada dalam keadaan dorman
sampai masa puber.
3. Tahap pematangan
dimulai pada masa puber
terjadi perubahan hormonal yang
mengakibatkan oosit primer membelah
secara meiosis menghasilkan oosit
sekunder yang berhenti mengalami
pembelahan saat ovulasi.
Meiosis II ini dilanjutkan setelah
fertilisasi lalu mrnghasilkan ootid dan
badan polar.
Ootid akan mengalami deferensisasi dan
badan polar mengalami degenerasi.
Dilindungi oleh dua lapisan,
yaitu corona radiata dan
zona pelusida.
Menghasilkan senyawa
fertilisin yang berfungsi
untuk:
1. Mengaktifkan sperma
agar bergerak lebih cepat.
2. Menarik sperma secara
kemotaksis positif.
3. Mengumpulkan sperma di
sekeliling ovum.
a. Fase Menstruasi
terjadi apabila ovum tidak dibuahi sperma
Korpus luteum menghentkan produksi
estrogen dan progesteron sehinggan
endometrium meluruh.
b. Fase Pra-Ovulasi
hipotalamus menghasikan hormon
gonadotropin yang merangsang FSH.
FSH merangsang pembentukan folikel yang
mengelilingi oosit primer hingga matang
c. Fase Ovulasi
Peningkatan kadar estrogen menghambat FSH
sehingga hipofisis mengeluarkan LH yang
merangsang ovulasi.
Oosit sekunder terlepas dari folikel.
d. Fase Pasca-Ovulasi
o LH merangsang folikel menjadi korpus luteum
yang tetap menghasilkan estrogen dan
progesteron.
o Apabila sampai fase ini, ovum tidak dibuahi
kembali ke fase menstruasi.
A. Fertilisasi
Proses peleburan antara sel telur dengan sperma yang terjadi di dalam tuba
fallopi dan menghasilkan zigot.
Zigot mengalami pembelahan sel berulang-ulang. Selanjutnya terjadi
pembelahan sel menjadi 32 sel yang berkelompok seperti buah arbei disebut
morula.
Morula mengalami pembelahan membentuk blastula yang menpunyai rongga
disebut blastosol.
Blastula terdiri atas bagian dalam dan bagian luar. Bagian luar disebut trofoblas
yang berfungsi membantu implantasi. Bagian dalam berkembang menjadi calon
embrional. Embrio di lindungi oleh ektoderm dan endoderm.
Blastula berkembang menjadi grastula.
Organogenesis terjadi pada minggu keempat samapi
kedelapan. Pada minggu kesembilan sampai beberapa
saat sebelum kelahiran terjadi penyempurnaan organ
sehingga terbentuk fetus (janin).
Embrio melepaskan hormon HCG yang akan terus
meningkat hingga 70 hari dan menurun pada sisa
kehamilan. HCG dibawa ke ovarium untuk
mempertahankan korpus luteum sehingga tetap
menghasilkan estrogen dan progesteron untuk
mempertahankan kehamilan.
Sakus vitelinus atau kantong telur. Merupakan tempat
pembentukan sel darah dan pembuluh darah embrio.
Korion. Membran terluar pada embrio. Membrntuk vili
korion yang berisi pembuluh darah. Korion dengan
jaringan endometrium ibu membentuk plasenta yang
berfungsi dalam pertukaran gas, makanan dan zat sisa.
Amnion. Kantong berisi cairan tempat embrio berada.
Berfungsi melindungi embrio dari tekanan, benturan
atau perubahan suhu drastis.
Alantois. Membran pembentukan tali pusar (ari-ari). Tali
pusar menghubungkan janin dengan plasenta ibu.
Berfungsi untuk menyalurkan zat makanan dan oksigen.
Diawali dengan kontraksi uterus yang
dipengaruhi oleh estrogen, oksitosin, dan
prostaglandin.
Korpus luteum juga menghasilkan hormon
relaksin yang berfungsi untuk melunakkan
serviks dan melonggarkan otulang panggul.
Perubahan hormonal dan kontraksi otot
mengakibatkan serviks membuka.
Selaput amnion pecah dan cairan keluar,
bayi segera lahir.
Kelenjar payudara dipengaruhi oleh hormon
mammotropin yang dihasilkan oleh hipofisis llibu dan
plasenta janin serta hormon lain yaitu prolaktin.
ASI yang dikeluarkan pertama kali berwarna
kekuningan disebut kolostrum yang mengandung zat
antibodi dan protein tinggi.
Keunggulan lain ASI :
1. ASI mengandung antibodi
2. ASI mengandung nutrisi lengkap
3. ASI lebih bebas dari kontaminasi bakteri
4. ASI mengandung enzim lipase untuk mempermudah
penyerapan sari makanan.
KESEHATAN REPRODUKSI DAN MASALAH
KEPENDUDUKAN PADA MANUSIA
1. Penyakit yang Berhubungan dengan Sistem Reproduksi
a. Keputihan
1) Klamidiasis
2) Kandidiasis Vaginalis
b. Kanker Genitalia
c. Uretritis
d. Prostatitis
e. Epididimitis
f. Orkitis
g. Gonore
h. Sifilis
i. Herpes
j. Trikomoniasis
k. Kutil Kelamin
i. AIDS
2. Gangguan yang Berhubungan dengan
Sistem Reproduksi
a)Endometriosis
b)Kriptorkidisme
c)Hipogonadisme
d)Amenore
e)Meoma atau Kista
f)Penyumbatan pada Saluran Reproduksi
2. Merawat dan menjaga Kesehatan Sistem Reproduksi
b. Amniosentesis
Amniosentesis merupakan pengambilan cairan amnnion untuk
dianalisis secara genetik
c. Pencitraan ultrasound
Pencitraan ultrasound merupakan tekni yang digunakan untuk
mengetahui keadaan kesehatan si bayi didalam rahim ibu.
d. Kontrasepsi
Teknik reproduksi yang berperan menghambat terjadinya proses
pembuahan (fertilisasi) sehingga tidak terjadi kehamilan.
Kontrasepsi dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1. Kontrasepsi permanen
2. Kontrasepsi temporer
4.Masalah kependudukan
Bertambah penduduk yang tidak berkendali
mengakibatkan meningkat kebutuhan sumber
daya alam jumlah penduduk yang tidak sebanding
dengan fasilitas menimbulkan berbagai masalah
misal rendahnya tingkat pendidikan dan
sempitnya lapangan kerja jadi peningkatan
jumlah penduduk secara tidak terkendali dapat
mengakibatkan penurunan kualitas SDM .