Protein
Protein
Kelompok 6
1. Nabilla Khanza Azzahra (17307141065)
2. Ririn Kurniawati (1730714
3. Misbah Rijal Ulhaq (1730714
4. Naufal Ariq Santoso (1730714
5. Salsabila Shafa (17307144032)
Asam Amino
Louis Nicolas Vauquelin
Apaka 1806
Asparagus
h ini?
Amino essensial apabila asam amino tersebut dibutuhkan tetapi tidak bisa
diproduksi sendiri. Istilah ini hanya berlaku bagi organisme heterotrof.
Essensial Bagi manusia, ada delapan (ada yang menyebut sembilan) asam
amino esensial, yaitu :
1. Isoleusina
2. Leusina
3. Lisina
4. Metionina
5. Fenilalanina
6. Treonina
7. Triptofan
8. Valina
Histidina dan arginina disebut sebagai "setengah esensial"
karena tubuh manusia dewasa sehat mampu memenuhi
kebutuhannya.
Klasifikasi
Asam Amin Pembagian asam amino didasarkan pada gugus R
yang diikatnya:
o 1. Nonpolar, Aliphatic R Groups (hidrofobik)
2. Polar, Uncharged R Groups (hidrofilik)
3. Positively Charged (Basic) R Groups
4. Negatively Charged (Acidic) R Groups
5. Aromatic R Groups
Klasifikasi
Asam Amin
o Berdasark
an Gugus R
Karakteristik a. Isomerisme pada asam amino
Asam Amino
Asam amino memiliki isomer optik, hal
ini dikarenakan atom C pada asam amino
mengikat 4 gugus yang berbeda (C kiral).
b.Zwitter-ion
Karena asam amino memiliki gugus aktif amina dan
karboksil sekaligus, zat ini dapat dianggap sebagai
sekaligus asam dan basa. . Kebanyakan asam amino
bebas berada dalam bentuk zwitter-ion pada pH
netral.Karena mempunyai muatan negatif dan positif,
asam amino dapat mengalami reaksi terhadap asam
maupun basa.
Karakteristi
k Asam
Amino
Fungsi
Asam Amin
o Penyusun protein, termasuk enzim.
Kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam
metabolisme (terutama vitamin, hormon dan asam
nukleat).
Pengikat ion logam penting yang diperlukan dalam
dalam reaksi enzimatik (kofaktor).
Tabel Singkatan dan Sifat dari Asam Amino Standar
Kelompok Gugus Kepolaran Muatan
No Asam Amino 3 Huruf 1 Huruf
R Gugus R (pH 7,4)
1 Alanine Ala A Aliphatic Nonpolar Neutral
2 Arginine Arg R Basic Basic polar Positive
3 Asparagine Asn N Amide Polar Neutral
4 Aspartic Acid Asp D Acid Acidic polar Negative
5 Cysteine Cys C Sulfur-containing Nonpolar Neutral
6 Glutamic Acid Glu E Acid Acidic polar Negative
7 Glutamine Gln Q Amide Polar Neutral
8 Glycine Gly G Aliphatic Nonpolar Neutral
positive 10%
9 Histidine His H Basic aromatic Basic polar neutral 90%
10 Isoleucine Ile I Aliphatic Nonpolar Neutral
Tabel Singkatan dan Sifat dari Asam Amino Standar
Kelompok Gugus Kepolaran Muatan
No Asam Amino 3 Huruf 1 Huruf
R Gugus R (pH 7,4)
11 Leucine Leu L Aliphatic Nonpolar Neutral
12 Lysine Lys K Basic Basic polar Positive
13 Methionine Met M Sulfur-containing Nonpolar Neutral
14 Phenylalanine Phe F Aromatic Nonpolar Neutral
15 Proline Pro P Cyclic Nonpolar Neutral
16 Serine Ser S Hydroxyl-containing Polar Neutral
17 Threonine Thr T Hydroxyl-containing Polar Neutral
18 Tryptophan Trp W Aromatic Nonpolar Neutral
19 Tyrosine Tyr Y Aromatic Polar Neutral
20 Valine Val V Aliphatic Nonpolar Neutral
PROTEIN
Apa itu
Protein?
Protein adalah senyawa organik bermassa molekul
tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer
asam amino yang saling terikat oleh ikatan peptida.
Ikatan pada Ikatan Peptida
Protein
Ikatan pada Ikatan kovalen yang terbentuk antara dua molekul
asam amino ketika gugus karboksil asam amino
Protein
Ikatan pada Ikatan hidrogen adalah gaya tarik antar-molekul yang terjadi
antara atom hidrogen yang terikat dengan atom sangat
elektronegatif (N, O, atau F) dan pasangan elektron bebas dari
Protein atom sangat elektronegatif lainnya.
Ikatan Hidrogen
Interaksi Van Der Waals adalah gaya tarik listrik
Ikatan pada yang terjadi di antara partikel-partikel yang
memiliki muatan. Interaksi ini terjadi karena
Protein
Protein Primer Protein Berikatan melalui
Primer ikatan peptida
Tidak bercabang
Struktur Satu unit asam amino dalam rantai polipeptida disebut residu
Klasifikasi Protein
Merupakan
Mempunyai
Protein
Fungsi Biologis
Klasifikasi Serat / Fibrous Globular
(Skleroprotein) (Sferoprotein)
Protein
Berbentuk serabut, tidak
Berbentuk bola, banyak
Struktur Susunan Molekul larut dalam pelarut-pelarut
encer, baik larutan garam, terdapat pada bahan
asam, basa, ataupun pangan seperti susu,
alkohol. Berat molekulnya telur, dan daging.
yang besar belum dapat
ditentukan dengan pasti dan
sukar dimurnikan.
Protein Serabut / fiber (skleroprotein)
Klasifikasi Berbentuk serabut, tidak larut dalam pelarut-pelarut
encer,baik larutan garam, asam, basa, ataupun alkohol.
Protein Konjugasi
Merupakan protein sederhana yang terikat dengan baha-
bahan non-asam amino.
Contohnya nukleoprotein, lipoprotein, glikoprotein dan
Kromoprotein.
Klasifikasi
Protein
Struktur Susunan Molekul
Klasifikasi Protein yang
Protein
Asam Amino Penyusun
Klasifikasi Hewani
Protein
Sumber
• Senyawa makromolekul dengan berat molekul yang
Sifat besar.
• Protein tidak berwarna dan hambar.
Protein •
•
homogen dan kristal.
Protein bervariasi dalam bentuk(kristaloid
Sifat Fisika sederhana sampai struktur fibrilar panjang.)
• Protein terbagi menjadi 2 pola: protein Globular
berbentuk bulat (tumbuhan) dan protein Fibrilar
berbentuk benang (hewan)
• Protein menunjukkan efek Tyndall.
• Semua protein menunjukkan bidang cahaya
terpolarisasi ke kiri, yaitu laevorotatory.
Sifat Sangat reaktif
Protein
Sukar larut dalam air
Bersifat amfoter
Pembentukan buih
Pembentukan emulsi
Pembentukan adonan
Fungsi Sebagai Enzim
a. Sifat molekuler
Protein - Gel keruh : banyak mengandung residu asam amino non polar sehingga
akan menyebabkan terbentuknya agregasi hidrofobik pada saat
denaturasi.
Sifat Fungsional • - Gel jernih: sedikit mengandung residu asam amino non polar sehingga
akan membentuk kompleks terlarut pada denaturasi.
b. Kondisi larutan
• - Gel keruh :
• kecepatan agregasi dan pembentukan jaringan lebih tinggi daripada
kecepatan denaturasi
• terbentuk jaringan gel selama pemanasan
- Gel jernih:
• kecepatan penggabungan kompleks terlarut lebih kecil daripada
kecepatan denaturasi
• terbentuk gel setelah proses pendinginan
Fungsi Pembentukan Buih
Protein
Sifat Fungsional
Fungsi Pembentukan Emulsi
Protein
Fungsi Pembuatan Adonan
Uji Hopkins-Cole
Uji Millon
Kualitatif Uji Natriumtropusida
Uji Biuret
Reaksi Sakaguchi
Uji Ninhidrin
Denaturasi Protein
Uji Uji Xantoprotein
Kualitatif
Menguji adanya tirosin, fenilalanin dan triptofan dalam
protein
Hasil : Endapan
Uji Pengendapan dengan Ammonium Sulfat
Jenuh
Kualitatif Memisahkan protein dalam campuran
Uji Denaturasi Protein
Pembuatan Kasein