OLEH:
CHOIRUN NISA
NIM.P16119
Menurut World Health Organization (WHO, 2016) stroke merupakan penyebab kedua kematian dan penyebab
keenam yang paling umum dari cacat. Sekitar 15 juta orang menderita stroke yang pertama kali setiap tahun,
dengan sepertiga dari kasus ini atau sekitar 6,6 juta mengakibatkan kematian (3,5 juta perempuan dan 3,1 juta laki-
laki). Lebih dari 81% kematian akibat stroke terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah. Presentase kematian dini
karna stroke naik menjadi 94% pada orang dibawah usia 70 tahun
Berdasarkan Riset kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyebutkan penyakit tidak menular di Indonesia
meningkat dibandingkan pada tahun 2013. Jika dibandingkan dengan hasil riset pada 2013, prevalensi pengidap
penyakit stroke meningkat dari 7% menjadi 10,9%. Provinsi Kalimantan Timur menjadi Provinsi tertinggi dengan prevalensi
pengidap penyakit stroke sebesar 14,7%, sedangkan Papua memiliki prevalensi terendah penyakit stroke dengan
jumlah 4,1%.
Menurut Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun (2017) jumlah kasus stroke di Jawa Tengah terdiri dari stroke
hemoragik sebanyak 9.993 kasus dan stroke non hemoragik sebanyak 18.284 kasus. Kabupaten Sukoharjo
menempati posisi tertinggi dengan prevalensi kasus stroke hemoragik sebanyak 1.493 kasus. Untuk Kota Surakarta
sebanyak 880 kasus penderita stroke hemoragik.
Stroke hemoragik masalah hambatan mobilitas fisik dampak yang terjadi kelumpuhan
mobilisasi akan terganggu gangguan pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan pemberian
terapi Range Of Motion (ROM) mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan
kemampuan pergerakkan sendi secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot
TUJUAN UMUM :
TUJUAN KHUSUS :
Tujuannya untuk melaksanakan asuhan
Menggambarkan pengkajian, diagnosa,
keperawatan pada pasien yang
intervensi, implementasi dan evaluasi
mengalami stroke hemoragik dalam
keperawatan pasien Stroke Hemoragik dalam
pemenuhan kebutuhan aktivitas dan
pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan.
latihan.
MANFAAT
TEORITIS PRAKTIS
KOMPLIKASI Dekubitus, Bekuan darah, Kekuatan otot melemah, Osteopenia dan osteoporosis, Depresi
PEMERIKSAAN CT scan, Pemeriksaan lumbal pungsi, Elektrokardiografi (EKG), Elektro encephalo grafi,
DIAGNOSTIK Pemeriksaan darah, Magnetic resonansi imagine (MRI
Range Of Motion (ROM), merupakan istilah baku untuk menyatakan batas/besarnya gerakan sendi baik
normal. ROM juga di gunakan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan batas gerakan sendi
DEFINISI
abnormal
Latihan sendi
Latihan abduksi dan Latihan sendi pergelangan kaki
Merapikan pasien
adduksi bahu pergelangan tangan Pasien dalam posisi
telentang
Subjek studi Pada Pasien Stroke Hemoragik dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas dan Latihan
kasus
Pemenuhan aktivitas dan latihan pada pasien stroke hemoragik. Salah satunya diberikan tindakan
Fokus studi rehabilitatif range of motion (ROM)
Tempat dan
Ruang Anggrek II RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada tanggal 25 Februari-02 Maret 2019.
waktu
Pengumpulan Metode observasi, wawancara, pengukuran, dokumentasi.
data
Data disajikan dalam bentuk naratif disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dari subjek studi kasus
Penyajian data yang merupakan data pendukungnya.
Etika studi kasus Informed concent, anonymity (tanpa nama), confidentiality (kerahasiaan)