Anda di halaman 1dari 174

PEMBAHASAN LAPORAN ANTARA

RENCANA DETAIL TATA RUANG


KAWASAN PERKOTAAN KARUBAGA
DAN
RENCANA DETAIL TATA RUANG
KAWASAN PERKOTAAN BOKONDINI
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN BOKONDINI
POKOK BAHASAN:
1. Pendahuluan
2. Pemahaman
Metodologi Dan Rencana
Umum KerjaRDTR
Mengenai
PemahamanDan
3. Metodologi Umum Mengenai
Rencana KerjaRDTR
Arahan Kebijakan
4. Gambaran Umum Penataan Ruang
5. 1.Gambaran
Wilayah Umum
Kabupaten
2.
a. Kawasan Perkotaan
Wilayah Kabupaten
5. b.
Arahan Kebijakan
Kawasan Penataan Ruang
Perkotaan
6. Analisis
7. Potensi, Permasalahan Dan Rekomendasi
8. Konsep Pengembangan Struktur Ruang
9. PenutupPengembangan Pola Ruang
Konsep
10. Penutup
1. Rencana Kerja Selanjutnya

Slide: 2 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


1 . P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Sasaran
D. Ruang lingkup Kegiatan
E. Ruang Lingkup Kawasan
F. Keluaran

Slide: 3 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


1 . P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang
1. UU No.26/2007 tentang Penataan Ruang, RDTR atau yang juga bisa dikenal sebagai Rencana Tata Ruang
Kota (RTRK) merupakan penjabaran dari RTRW dan merupakan arahan operasional pengembangan spasial
di Kabupaten Tolikara.
2. Penyelenggaraan Penataan Ruang menjadi tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah Kabupaten
Tolikara, hal ini sejalan dengan jiwa dan semangat UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3. Dengan berbagai potensi dan permasalahan di Kawasan Perkotaan Bokondini, maka perlu segera dilakukan
penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
4. Potensi Kawasan Perkotaan Bokondini, adalah sebagai berikut:
a) Memiliki wilayah yang strategis terletak diantara Kabupaten Puncak Jaya (batas barat), Kabupaten
Lani Jaya (batas selatan), Kabupaten Memberamo Tengah (batas timur), dan Kabupaten Memberamo
Raya (batas utara).
b) Terdapat bagian dari Suaka Margasatwa Memberamo Foja sebagai Kawasan Lindung Nasional
c) Terhubungnya ruas jalan kabupaten antara Distrik Bokondini – Distrik Wunin – Distrik Karubaga
(bagian utara).
d) Terdapat potensi wisata seperti Danau Biuk, Cagar Alam dan Suaka Margasatwa Memberamo Foja dan
Gunung Timoini (Lembah Hitam).
e) Peningkatan Bandara eksisting menjadi komersil dan pusat pelabuhan udara militer (Kajian dalam
Sistem Transportasi Nasional/ SISTRANAS).
f) Merupakan bagian dari Kawasan Strategis Ekonomi dalam RTRW Provinsi Papua yaitu kawasan
strategis pengelolaan kawasan ekonomi rendah karbon.
5. Permasalahan Kawasan Perkotaan Bokondini, adalah sebagai berikut:
a) 80% wilayah Kabupaten Tolikara merupakan Kawasan Lindung Konservasi (Hutan Lindung dan Suaka
Margasatwa Memberamo Foja) dan sebagian Kawasan Perkotaan Bokondini berada di dalamnya.
b) Berada di kawasan rawan longsor (landslide).
Slide: 4 c) Antisipasi perkembangan (urban sprawl)
©Badan Perencanaan mengingat terbatasnya
Pembangunan lahan kawasan
Daerah | Pemerintah budidaya
Kabupaten Tolikara | 2013
1 . P E N D A H U L U A N
B. Maksud dan Tujuan
1. Menyiapkan perwujudan ruang, dalam rangka pelaksanaan program pembangunan kawasan pusat
pertumbuhan dan Pengembangan perkotaan Bokondini sebagai Pusat Perekonomian Jasa & Perdagangan
Komoditas Pertanian dan Perkebunan Terpadu, Pusat Pelayanan Transportasi Udara Militer dan Komersial,
Pusat Pendidikan Tinggi, Penunjang Pelayanan Kesehatan Terpadu dan Penunjang Pelayanan Pemerintahan
Satu Atap;
2. Menjaga konsistensi pembangunan dan keserasian perkembangan kawasan strategis perkotaan
dengan RTRW Kabupaten;
3. Menciptakan keterkaitan antar kegiatan yang selaras, serasi dan efisien;
4. Menjaga konsistensi perwujudan ruang kawasan melalui pengendalian program-program
pembangunan kawasan;
5. Mewujudkan ruang kawasan yang indah, berwawasan lingkungan, efisien dalam alokasi investasi,
bersinergi dan dapat dijadikan acuan dalam penyusunan program pembangunan;
6. Menentukan struktur dan pola pemanfaatan ruang kawasan berdasarkan kondisi fisik, aspek
administrasi pemerintahan, aspek ekonomi, aspek sosial kependudukan dan aspek pengurangan resiko
bencana;
7. Menyusun rencana peruntukan jenis dan besaran fasilitas (perumahan dan permukiman,
perdagangan, pemerintahan dan sebagainya) dan utilitas (jalan, drainase, kelistrikan, telekomunikasi, limbah
cair, dan persampahan);
8. Menyusun pedoman bagi instansi dalam penyusunan zonasi sebagai pedoman untuk penyusunan
rencana rinci tata ruang/rencana teknik ruang kawasan perkotaan atau rencana tata bangunan dan
lingkungan, dan pemberian perizinan kesesuaian pemanfaatan bangunan dan peruntukan lahan;
9. Menyusun arahan, strategis dan skala prioritas program pembangunan serta waktu dan tahapan
pelaksanaan pengembangan kawasan.

Slide: 5 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


1 . P E N D A H U L U A N
C. Sasaran
1. Tersajinya data dan informasi ruang kawasan yang akurat dan aktual.
2. Teridentifikasinya potensi dan permasalahan kawasan sebagai masukan dalam proses
penentuan arah struktur dan pola ruang kawasan.
3. Terwujudnya keterpaduan program pembangunan antar sub-kawasan dalam kawasan
perkotaan maupun antar kawasan dalam wilayah kabupaten.
4. Tersusunnya arahan pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan.
5. Tersusunnya pedoman bagi pemerintah daerah dalam penyusunan peraturan zonasi,
pemberian advice planning, pengaturan bangunan setempat dan lingkungannya (RTBL) serta
pemberian perizinan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang.
6. Terciptanya keselarasan, keserasian, keseimbangan antar lingkungan permukiman dalam
kawasan.
7. Terkendalinya pembangunan kawasan strategis dan fungsional kabupaten, baik yang dilakukan
pemerintah maupun masyarakat/swasta.
8. Terciptanya percepatan investasi masyarakat dan swasta di dalam kawasan.
9. Terkoordinasinya pembangunan kawasan antara pemerintah dan masyarakat/swasta.

Slide: 6 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


1 . P E N D A H U L U A N
D. Ruang Lingkup Kegiatan
1. Persiapan
2. Menentukan dan menetapkan kawasan perkotaan Bokondini.
3. Pendekatan dan Koordinasi dengan Pemberi Tugas
4. Inventarisasi Kebijakan dan Peraturan Terkait
5. Pendalaman Substansial (Gambaran Umum Studi)
6. Penyusunan Program Survei √
7. Pelaksanaan Survei Instansional (Sekunder)
8. Pelaksanaan Survei Lokasi (Primer)
9. Pelaksanaan Kompilasi serta Pengolahan Data dan Fakta
10. Pelaksanaan Analisa dan Temuan Pengembangan Kawasan Perkotaan Bokondini
11. Perumusan Konsep Pengembangan Kawasan Perkotaan Bokondini

12. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini
 Struktur Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini
 Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini
 Indikasi Program Pengembangan Kawasan Perkotaan Bokondini
Y
√ = Sudah dilakukan Y = Pekerjaan selanjutnya

Slide: 7 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


1 . P E N D A H U L U A N
E. Ruang Lingkup Kawasan
PETA ADMINISTRASI KAWASAN PERKOTAAN BOKONDINI

BEWANI

BOKONDINI

BOKONERI
Ruang lingkup kawasan perencanaan
adalah Kawasan Perkotaan Bokondini
dengan luas wilayah 100,65 km2. Terdiri
KAMBONERI
atas 4 Distrik yaitu: Distrik Bokondini,
Distrik Bewani (sebagian wilayah),
Distrik Bokoneri (sebagian wilayah), dan
Distrik Kamboneri (sebagian wilayah)

Slide: 8 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


1 . P E N D A H U L U A N
F. Keluaran
Keluaran kegiatan adalah RDTR Kawasan, yang mencakup:
1. Tujuan pengembangan kawasan fungsional perkotaan
2. Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Kawasan
3. Rencana Distribusi Penduduk Kawasan setiap blok peruntukan
4. Rencana Struktur Pelayanan Kegiatan Kawasan
5. Rencana Sistem Jaringan Transportasi Kawasan
6. Rencana Sistem Jaringan Utilitas Kawasan
7. Rencana Blok Pemanfaatan Ruang (Block Plan)
a. Kawasan Budidaya,
b. Kawasan Lindung
8. Pedoman pelaksanaan pembangunan kawasan
a. Arahan Kepadatan, Ketinggian, Perpetakan dan Garis Sempadan Bangunan setiap blok
peruntukan
b. Rencana Penanganan setiap blok peruntukan beserta Prasarana dan Sarananya
9. Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang
a. Mekanisme advice planning perijinan sampai dengan pemberian ijin lokasi bagi kegiatan
perkotaan;
b. Mekanisme pemberian insentif dan disinsentif, kompensasi, pelaporan, pemantauan, evaluasi
serta pengenaan sanksi
Slide: 9 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
1 . P E N D A H U L U A N
F. Keluaran

Slide: 10 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


2. METODOLOGI DAN RENCANA KERJA
A. Metodologi Pendekatan
B. Rencana Kerja

Slide: 11 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


2. METODOLOGI DAN RENCANA KERJA
A. Metodologi Pendekatan
1 2
• Isu-Isu Masalah Karakteristik Analisis Potensi dan 3
Regional Kawasan Permasalahan
• Isu-isu masalah Perencanaan
Internal

4
5 8
• Kebijakan Nasional Struktur dan Pola KONSEP DAN
• Kebijakan Prov Ruang Regional STRATEGI
• Kebijakan Kab (Prov/Kab) MASTERPLAN

9 12
6
Visi dan Misi Strategi Struktur dan Pola ZONING
Pengembangan Ruang Kawasan REGULATION
Perkotaan Nasional
10 13
KAWASAN PERIZINAN
SANKSI
STRATEGIS INSENTIF
7
DISINSENTIF
STUDI KOMPARATIF/ BELAJAR DARI KOTA/
NEGERI : 11
1. Wilayah Golden, Colorado Urban Design 3D
2. Wilayah Boulder, Colorado Rencana Tapak, Tata bangunan INDIKASI 14
3. Wilayah Gunung Pilatus Rencana Sistem Sirkulasi
4. Wilayah Bhutan (Kaki Gunung Himalaya) Open space, parkir PROGRAM
5. Konsep Agropolitan Prasarana, Sarana dan utilitas

Slide: 12 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


2. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
TAHAP I: PERSIAPAN TAHAP II: SURVEI, PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS TAHAP III: PERUMUSAN RENCANA

INVENTARISASI
KERANGKA
PENGUMPULAN DATA-DATA REVIEW/ PENINJAUAN KEMBALI RENCANA DESAIN PERUMUSAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP RRTRW KECAMATAN
PROVINSI PAPUA NASKAH
KERANGKA DI WILAYAH PAPUA YANG
IDENTIFIKASI KONDISI AKADEMIK &
ACUAN KERJA SUDAH ADA
EKSTISTING STRUKTUR DAN RANPERDA
PERUMUSAN
POLA RUANG WILAYAH
TUJUAN
PERENCANAAN
PENGEMBANGAN
INVENTARISASI ANALISIS DAYA DUKUNG
RRTRW PRASARANA DAN SARANA
KECAMATAN DI IDENTIFIKASI SISTEM PERUMUSAN
DAN UTILITAS
WILAYAH PRASARANA DAN SARANA ARAHAN
PAPUA YANG TRANSPORTASI KOTA PELAKSANAAN
SUDAH ADA DAN
PERUMUSAN PENGENDALIAN
IDENTIFIKASI KETERSEDIAAN ANALISIS POTENSI DAN RENCANA PEMBANGUNAN
DAN KUALITAS PRASARANA PERMASALAHAN FISIK STRUKTUR DAN
DAN SARANA PERKOTAAN KOTA POLA
ANALISIS
PENGUMPULAN
KAPASITAS
DATA DAN
IDENTIFIKASI KONDISI PENGEMBANGAN PERUMUSAN
INFORMASI
DAN POLA TATA AIR KAWASAN PERATURAN
YANG TERKAIT
DENGAN PERUMUSAN ZONASI
KEGIATAN IDENTIFIKASI KONDISI RENCANA BLOK
ANALISIS DAYA
GEOLOGI DAN PERUMUSAN PEMANFAATAN
DUKUNG LINGKUNGAN KONSEP
LINGKUNGAN KOTA RUANG
RDTRK
MOBILISASI
PERALATAN DAN
PERUMUSAN
PENGUMPUL SURVEI PERUNTUKAN ANALISIS INDIKASI
KONSOLIDASI TIM METODOLOGI
AN RENCANA LAHAN SAMPAI ANALISIS KEBUTUHAN PROGRAM
KONSULTAN PELAKSANAAN
KERJA KEDALAMAN BLOK PEMANFAATAN RUANG PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN
PEKERJAAN
PERUNTUKAN KAWASAN

INVENTARISASI PERUMUSAN
ANALISIS KEBUTUHAN
WARISAN BUDAYA AMPLOP
PELESTARIAN UNSUR-
KOORDINASI KOTA: GEDUNG DAN RUANG
PENYIAPAN UNSUR KOTA
DENGAN KAWASAN BERSEJARAH (RTBL)
PETA DASAR PERUMUSAN
PENGGUNAAN SKALA 1 : 5.000 ANALISIS POTENSI KELAMBAGAAN
JASA ANALISIS
PENGUMPULAN DATA DAN DAN PERAN
KEPENDUDUKAN DAN KEPENDUDUKAN DAN
PERMASALAHAN
SOSIAL BUDAYA SOSIAL BUDAYA
SOSIAL EKONOMI
KOTA
SURVEI DAN ANALISIS
PENGUMPULAN DATA PENGEMBANGAN
EKONOMI KOTA EKONOMI KOTA

LAPORAN PENDAHULUAN FGD LAPORAN ANTARA FGD FGD


1 2 3
DRAFT LAPORAN AKHIR
LAPORAN AKHIR
Slide : 13
2. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
B. Rencana Kerja
BULAN
NO TAHAPAN KEGIATAN TUJUAN KEGIATAN SASARAN METODE
1 2 3 4 5 6 7

1 PERSIAPAN Menyiapkan Langkah Kerja yang Perumusan pendekatan dan Tercapainya langkah-langkah Persiapan teknis
efektif dan efisien untuk mencapai metodologi serta penyiapan kerja yang efektif dan efisien dan administrasi
tujuan dan sasaran yang jadwal pelaksanaan pekerjaan
diinginkan dan persiapan
administrasi

2 SOSIALISASI AWAL Pembentukan kesamaan Sosialisasi Tercapainya pemahaman Diskusi Teknis


pandangan dan kesepakatan tentang proses penyusunan dan FGD
RDTR oleh pemerintah
setempat

3 PENJARINGAN ISU-ISU Teridentifikasinya isu-isu Diskusi awal Teridentifikasinya isu-isu Diskusi teknis
PENGEMBANGAN pengembangan wilayah yang perlu pengembangan kawasan yang
KAWASAN PERKOTAAN dititikberatkan untuk difokuskan terkait dengan substansi
dalam survei dan analisis RDTR Kawasan Perkotaan

4 SURVEY/ Teridentifikasinya kondisi awal Pengumpulan data primer dan Tercapainya proses Survey primer
PENGUMPULAN DATA kawasan dan kecenderungan sekunder pengumpulan data oleh tim dan sekunder
pelaksana pekerjaan

5 ANALISIS/IDENTIFIKAS Teridentifikasinya potensi dan Pelaksanaan proses analisis Penjelasan hasil-hasil analisis Analisis
I POTENSI DAN permasalahan pengembangan dan perolehan masukan dari kuantitatif dan
PERMASALAHAN kawasan dinas terkait kualitatif

6 KONSEP RENCANA Perumusan konsep rencana Komitmen/ kesepakatan konsep tercapainya proses perumusan Diskusi Teknis
rencana dan kesepakatan konsep dan FGD
rencana oleh tim supervisi

7 PERUMUSAN RDTR Terumuskannya RDTR Kawasan Pelaksanaan perumusan Tercapainya proses Diskusi teknis
Perkotaan Bokondini sesuai rencana perumusan rencana dan Sarasehan
dengan permasalahan yang ada

8 KONSULTASI PUBLIK Terakomodasinya aspirasi Pendampingan kegiatan Tercapainya kegiatan FGD


masyarakat Bokondini dalam lokakarya konsultasi publik oleh
Rencana Tata Ruang Pemerintah Daerah

9 LOKAKARYA RDTR Terakomodasinya aspirasi Pendampingan kegiatan Tercapainya kegiatan Seminar / FGD
masyarakat dalam Rencana Tata lokakarya lokakarya oleh Pemerintah
Ruang Daerah
Keterangan:
: Sudah dilakukan
Tahap 1 s/d 6 Sudah dilaksanakan, Tahap 7 dan 8 rencana penyelesaian pekerjaan berikutnya
Slide: 14 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
A. Posisi RTRW/ RDTR Kabupaten Dalam Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN)
B. Klasifikasi Penataan Ruang Menurut UU No. 26/2007
Tentang Penataan Ruang
C. Komplementaritas Rencana Tata Ruang
D. Pemahaman Peraturan Zonasi (Zoning Map)
E. Skema Alur Penyusunan Dan Penetapan RDTR
1) Penyusunan RDTR
2) Penyusunan dan Pembahasan Raperda RDTR
3) Rekomendasi dan Persetujuan Substansi Gubernur
4) Penetapan Raperda
Slide: 15 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
A. Kedudukan RDTR Dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang dan Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN)

RENCANA RENCANA UMUM TATA


RENCANA RINCI TATA RUANG
PEMBANGUNAN RUANG

RTR PULAU/ KEPULAUAN


RPJP NASIONAL RTRW NASIONAL
RTR KAWASAN STRATEGIS
NASIONAL

RPJM NASIONAL

RTR KAWASAN STRATEGIS


RPJP PROVINSI RTRW PROVINSI
PROVINSI

RPJM PROVINSI RDTR KABUPATEN


RTRW KABUPATEN RTR KAWASAN STRATEGIS
KABUPATEN

RPJP
KABUPATEN/KOTA
RDTR KOTA
RTRW KOTA
RTR KAWASAN STRATEGIS
RPJM KOTA
KABUPATEN/KOTA

Slide: 16 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
B. Klasifikasi Penataan Ruang Menurut UU No. 26/2007 Tentang Penataan Ruang

RENCANA UMUM TATA RUANG RENCANA RINCI TATA RUANG

RTR PULAU / KEPULAUAN


RTRW NASIONAL
WILAYAH

RTR KWS STRA. NASIONAL

RTRW PROVINSI RTR KWS STRA. PROVINSI

RTRW KABUPATEN RTR KWS STRA KABUPATEN

RDTR WIL KABUPATEN

RTR KWS METROPOLITAN


PERKOTAAN

RTR KWS PERKOTAAN DLM


WIL KABUPATEN
RTRW KOTA
RTR BAGIAN WIL KOTA

RTR KWS STRA KOTA

RDTR WIL KOTA

Slide: 17 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
C. Komplementaritas Rencana Tata Ruang

URBAN DESIGN
RTRW PROVINSI RTRW KOTA & RDTR (KECAMATAN & GUIDELINES
Skala 1 : 50.000 KAB. ADMINISTRASI KAW. STRATEGIS) (KAWASAN STRATEGIS)
Skala 1 : 20.000 Skala 1 : 5.000 Skala 1 : 1.000

1. Struktur Ruang: 1. Struktur Ruang: 1. Struktur Ruang: 1. Struktur Peruntukan


• Pusat Kegiatan Primer • Pusat Kegiatan Tersier • Pusat Kegiatan Skala Lahan
dan Sekunder • Sistem Prasarana Kecamatan dan 2. Intensitas Pemanfaatan
• Sistem Prasarana Sekunder Kelurahan Lahan
Primer 2. Pola Ruang: Digit 3 • Sistem Prasarana 3. Tata Bangunan
2. Pola Ruang: Digit 2 3. Kawasan Strategis Kota Tersier
4. Sistem Sirkulasi & Jalur
3. Kawasan Strategis 4. Arahan Peraturan 2. Pola Ruang: Digit 4 Penghubung
Provinsi Zonasi 3. Peraturan Zonasi
5. Sistem Ruang Terbuka &
4. Ketentuan Umum (Zoning Map dan Tata Hijau
Peraturan Zonasi Zoning Text) 6. Tata Kualitas Lingkungan
7. Sistem Prasarana dan
Utilitas Lingkungan

Slide: 18 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
D. Pemahaman Peraturan Zonasi (Zoning Map)
4A 4A
4A 5A 5A 5A 5A
4A

5A
4A

4A 5A
4A
5A
4A 4A 5A 5A
5A

5A
5A
4B 4B
5A 6A

4B
4B 5A 5B
4A 4B 5A
5A 5A

4B
4B

4A
5B
5B
4B
4B 3B
4A 3B
4A 3B
5B
3B
4A

ZONA 3B : RUANG TERBUKA/ ZONA 4B : PERUMAHAN KOTA ZONA 5B : KAWASAN PERKANTORAN


TAMAN KOTA

ZONA 4A : PERUMAHAN TERBATAS ZONA 5A : KAWASAN KOMERSIAL ZONA 6A : KAWASAN KHUSUS

Slide: 19 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
E. Skema Alur Penyusunan Dan Penetapan RDTR

REKOMENDASI
PENYUSUNAN & PERSETUJUAN
PENYUSUNAN PENETAPAN
PEMBAHASAN SUBSTANSI OLEH
RDTR RAPERDA RDTR
RAPERDA RDTR GUBERNUR
(Utk RAPERDA RDTR)

Survei Penyusunan Pengajuan Persetujuan


Sekunder & RAPERDA RAPERDA RAPERDA RDTR
Primer RDTR RDTR Bersama DPRD

Pengolahan Pembahasan Evaluasi Evaluasi


Data dan RAPERDA Materi Muatan
Analsis RDTR di Muatan RAPERDA
DPRD Teknis RDTR
RAPERDA Kab/Kot Oleh
RDTR Gubernur
Penyusunan Persetujuan
Rencana RAPERDA
RDTR dari Pemberian Evaluasi
DPRD Rekomendasi Muatan
Dan RAPERDA
Persetujuan RDTR Oleh
Substansi MENDAGRI
oleh
Gubernur

Slide: 20 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
E. Skema Alur Penyusunan Dan Penetapan RDTR
1) Penyusunan RDTR
2) Penyusunan dan Pembahasan Raperda RDTR
3) Rekomendasi dan Persetujuan Substansi Gubernur
4) Penetapan Raperda

Slide: 21 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
E. 1. Penyusunan RDTR
1. Survei Sekunder & Primer 2. Pengolahan Data & Analisis 3. Penyusunan Rencana
SUMBER DATA
NO JENIS DATA NAMA DATA
INSTANSI LAPANGAN
I KEBIJAKAN
1 Kebijakan Terkait [UU, PP, PERPRES, KEPRES, PERMEN,
Internet -
SNI, dll]
2 Kebijakan Penataan Ruang [RTRWN, RTR Pulau, RTRWP, RTRW DJPR-PU/Internet, BAPPEDA-P,
Terkait Kabupaten/Kota -
BAPPEDA Kab/Kot
3 Kebijakan Sektoral [RPJPN, RPJMN, RPJPD-P, RPJMD-P, DJPR-PU/Internet, BAPPEDA-P,
-
(RPJPD-K), (RPJMD-K)], Renstra SKPD BAPPEDA Kab/Kot
II GAMBARAN WILAYAH

1 Administratif & Geografis Pembagian Administratif, Batas Geografis


SETDA & BAPPEDA Konfirmasi
2 Kondisi Fisik Dasar Klimatologi
BMKG
Topografi
BAKOSURTANAL
Jenis Tanah
Badan Geologi
Geologi
Badan Geologi
Hidrologi
Badan Geologi
Sumberdaya mineral Konfirmasi
Badan Geologi
Jalur Patahan/ Sesar
Badan Geologi
Tutupan Lahan
BAKOSURTANAL
penguasaan, penggunaan, dan
BPN
pemanfaatan lahan
BPN
data intensitas bangunan
3 Kependudukan Jumlah Penduduk; Kepadatan Penduduk;
BPS, BAPPEDA, Kecamatan,
dan Struktur Penduduk (Kelamin, Usia, Konfirmasi
Kelurahan/Desa
Mata pencaharian, dll)
4 Sosial Budaya Kondisi Herritage; Kesenian Lokal; Adat Konfirmasi, Dokumentasi,
Istiadat Lokal BAPPEDA, Din. Sosial, Kebudayaan
Koordinat

Slide: 22 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
E. 1. Penyusunan RDTR
1. Survei Sekunder & Primer 2. Pengolahan Data & Analisis 3. Penyusunan Rencana
SUMBER DATA
NO JENIS DATA NAMA DATA
INSTANSI LAPANGAN
5 Sumber Daya Potensi Flora & Fauna; Hutan; Pertanian; Kelautan; BPLHD, Din. Kehutanan, Pertanian, Konfirmasi
Alam serta Mineral Kelautan, Pertambangan
6 Perekonomian PDRB; Pendapatan Per Kapita; PAD; APBD SETDA & BAPPEDA -
7 Kegiatan Ekonomi Ekonomi Primer -
Pertanian; Din. Pertanian;
Peternakan; Din. Peternakan;
Perkebunan; Din. Perkebunan;
Perikanan; Din. Perikanan;
Kelautan; Din. Kelautan;
Pertambangan; Din. Pertambangan;
Kehutanan Din. Kehutanan
Ekonomi Sekunder
Industri; Din. Industri;
Ekonomi Tersier
Perdagangan; Din. Perdagangan;
Jasa; Din. Jasa;
Pariwisata Din. Pariwisata
8 Perumahan & Kondisi Perumahan, Sebaran Permukiman BAPPEDA, Din. PU Konfirmasi
Permukiman
9 Transportasi Transportasi Darat BAPPEDA, Din. Perhubungan, PU Konfirmasi
Jalan; Jembatan; Terminal; Pengangkutan
Transportasi Laut
Pelabuhan; Alur Pelayaran
Transportasi Udara
Bandara; Alur Penerbangan

Slide: 23 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
E. 1. Penyusunan RDTR
1. Survei Sekunder & Primer 2. Pengolahan Data & Analisis 3. Penyusunan Rencana
SUMBER DATA
NO JENIS DATA NAMA DATA
INSTANSI LAPANGAN
10 Prasarana & Energi; Sumber Daya Air; Telekomunikasi; BAPPEDA, Din. Pertambangan, Konfirmasi
Utilitas Persampahan; Air Bersih Regional; Air Limbah Pengairan, PU, PLN, TELKOM, PDAM

11 Fasilitas Sosial & Pemerintahan; Pendidikan; Kesehatan; BAPPEDA, Din. PU, Pendidikan, Konfirmasi
Umum Peribadatan; Olahraga; Komersial; Kebudayaan Kesehatan, PORA, Perdagangan,
Kebudayaan
12 Bencana Alam Sejarah; Lokasi; Dampak; Potensi Bencana Badan Geologi-ESDM, BAPPEDA, PU Konfirmasi

13 Kelembagaan SO Eksektutif; SO Legislatif; BKPRD-P/K; Dinas SETDA & BAPPEDA Konfirmasi


yang Berwenang dalam PPR; PPNS; Partisipasi
Masyarakat
14 Kawasan Strategis Potensi; Dokumentasi; Letak dan Delineasi BAPPEDA, PU Konfirmasi
Kawasan
III PETA
1 Peta Dasar Peta Rupa Bumi Indonesia Bakosurtanal -
(skala 1 : 5.000)
Peta Citra Satelit Bakosurtanal -
Peta Penetapan Status Kawasan Hutan Kem. Kehutanan Konfirmasi, Dokumentasi,
Koordinat

Peta Administratif SETDA, BAPPEDA Konfirmasi, Dokumentasi,


Koordinat
Peta Geografis SETDA, BAPPEDA -

Slide: 24 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
E. 1. Penyusunan RDTR
1. Survei Sekunder & Primer 2. Pengolahan Data & Analisis 3. Penyusunan Rencana
SUMBER DATA
NO JENIS DATA NAMA DATA
INSTANSI LAPANGAN
2 Fisik Dasar Peta Klimatologi BMKG -
(Skala 1:5000)
Peta Topografi BAKOSURTANAL -
Jenis Tanah Badan Geologi-ESDM -
Peta Geologi Badan Geologi-ESDM -
Peta Hidrologi Badan Geologi-ESDM -
Peta Sumberdaya mineral Badan Geologi-ESDM -
Peta Jalur Patahan/Sesar Badan Geologi-ESDM -
Peta Potensi Bencana Alam Badan Geologi-ESDM Konfirmasi, Dokumentasi, Koordinat

Peta Tutupan Lahan BAKOSURTANAL Konfirmasi, Dokumentasi, Koordinat

Peta Penguasaan Lahan BPN Konfirmasi, Dokumentasi, Koordinat

Peta Intensitas Bangunan BPN Konfirmasi, Dokumentasi, Koordinat

3 Peta Eksisting Peta Kondisi Eksisting Jaringan BAPPEDA, Din. Perhubungan, PU -


(1:5000) Transportasi
Peta Kondisi Eksisting Prasarana & BAPPEDA, Din. Pertambangan, -
Utilitas Pengairan, PU, PLN, TELKOM, PDAM

Peta Kondisi Eksisting Fasos & Fasum BAPPEDA, Din. PU, Pendidikan, Konfirmasi, Dokumentasi, Koordinat
Kesehatan, PORA, Perdagangan,
Kebudayaan
Peta Kawasan Strategis BAPPEDA, PU Konfirmasi, Dokumentasi, Koordinat

Slide: 25 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
E. 1. Penyusunan RDTR
1. Survei Sekunder & Primer 2. Pengolahan Data & Analisis 3. Penyusunan Rencana
NO ASPEK DETAIL ANALISIS YANG DILAKUKAN
1. Letak Geografis
Analisis Aspek Administratif &
A 2. Batas Administratif
Geografis serta Delineasi Kawasan
3. Delineasi Kawasan
1. Analisis Fisik Dasar
2. Analisis Kesesuaian dan Kemampuan Lahan
3. Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung
B Analisis Aspek Fisik & Lingkungan
4. Analisis Bencana Alam
5. Analisis Intensitas Bangunan
6. Analisis Blok Kawasan
1. Analisis Sumber Daya Alam
2. Analisis Perekonomian
C Analisis Aspek Ekonomi 3. Analisis Kegiatan Ekonomi Produktif
4. Analisis Kebutuhan Transportasi
5. Analisis Kebutuhan Prasarana & Utilitas
1. Analisis Kependudukan
2. Analisis Sosial Budaya
D Analisis Aspek Sosial Budaya 3. Analisis Perumahan & Permukiman
4. Analisis Fasilitas Sosial & Umum
5. Analisis Kelembagaan
1. Nilai Strategis Ekonomi
2. Nilai Strategis SDA & Teknologi
E Analisis Penentuan Kawasan Prioritas
3. Nilai Strategis Sosial Budaya
4. Nilai Strategis Lingkungan Hidup

Slide: 26 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
E. 1. Penyusunan RDTR
1. Survei Sekunder & Primer 2. Pengolahan Data & Analisis 3. Penyusunan Rencana

NO ASPEK DETAIL MUATAN RENCANA


1. Tujuan Penataan Ruang Kawasan
A Perumusan Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2. Kebijakan Penataan Ruang Kawasan
3. Strategi Penataan Ruang Kawasan
1. Rencana Sistem Permukiman
2. Rencana Bagian Kawasan Perkotaan
3. Rencana Sistem Jaringan Transportasi
4. Rencana Sistem Jaringan Energi
B Penetapan Rencana Struktur Ruang
5. Rencana Sistem Prasarana Air Minum
6. Rencana Sistem Telekomunikasi
7. Rencana Sistem Persampahan
8. Rencana Sistem Sanitasi
1. Rencana Zona Lindung
C Penetapan Rencana Blok Peruntukan
2. Rencana Kawasan Budidaya
1. Kawasan Prioritas Aspek Lingkungan Hidup
D Penetapan Kawasan Prioritas 2. Kawasan Prioritas Aspek Ekonomi
3. Kawasan Prioritas Aspek Sosial Budaya
1. Indikasi Program Perwujudan Struktur Ruang
E Indikasi Program 2. Indikasi Program Perwujudan Blok Peruntukan
3. Indikasi Program Perwujudan Kawasan Strategis
1. Ketentuan Peraturan Blok Peruntukan
Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan 2. Ketentuan Perizinan
F
Ruang 3. Ketentuan Insentif & Disinsentif
4. Ketentuan Sanksi

Slide: 27 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
E. 2. Penyusunan dan Pembahasan Raperda RDTR
1. Penyusunan RAPERDA 2. Pembahasan di DPRD 3. Persetujuan DPRD

1. RAPERDA RDTR disusun oleh Bupati dibantu BKPRD Kabupaten

2. RAPERDA RDTR disusun berdasarkan Materi Teknis RDTR yang telah disusun

3. RAPERDA RDTR disusun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan


yang berlaku

Slide: 28 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
E. 2. Penyusunan dan Pembahasan Raperda RDTR
1. Penyusunan RAPERDA 2. Pembahasan di DPRD 3. Persetujuan DPRD

1. Pembahasan RAPERDA RDTR dilakukan oleh Kelompok Kerja BKPRD dengan


DPRD

2. Pembahasan RAPERDA RDTR dilakukan untuk mengevaluasi muatan sesuai


ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Slide: 29 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
E. 2. Penyusunan dan Pembahasan Raperda RDTR
1. Penyusunan RAPERDA 2. Pembahasan di DPRD 3. Persetujuan DPRD

1. Persetujuan RAPERDA RDTR diberikan berdasarkan hasil evaluasi kesesuaian


muatan RAPERDA dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2. Persetujuan RAPERDA RDTR diberikan oleh Ketua DPRD kepada


Gurbernur/Bupati/Walikota

Slide: 30 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
E. 3. Rekomendasi dan Persetujuan Substansi Gubernur
1. Pengajuan RAPERDA 2. Evaluasi Muatan MATEK 3. Rekomendasi/PersetujuanSubstansi

1. Pengajuan Surat Permohonan Mendapatkan Rekomendasi Kepada Gubernur oleh


Bupati/Walikota

2. Surat Permohonan disertai RAPERDA serta dokumen materi teknis RDTR dan
Album Peta

3. Terlebih dahulu pemeriksaan kelengkapan dokumen, bila tidak lengkap wajib


dilengkapi oleh PEMDA bersangkutan

Slide: 31 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
E. 3. Rekomendasi dan Persetujuan Substansi Gubernur
1. Pengajuan RAPERDA 2. Evaluasi Muatan MATEK 3. Rekomendasi/PersetujuanSubstansi

1. Evaluasi teknis RAPERDA RDTR dilakukan bersama instansi PEMPROV terkait sebagai
anggota BKPRD Provinsi dan/atau PEMKAB/KOT terkait melalui RAKOR

2. RAKOR merupakan Forum Koordinasi POKJANIS BKPRD Provinsi melalui Tim Evaluasi
persetujuan substansi BKPRD yang ditetapkan dengan SK Gubernur

3. Bila terdapat ketidaksesuaian, PEMKAB/KOT wajib menyempurnakan RAPERDA

4. Untuk permasalahan khusus, dapat dilakukan pembahasan dengan instansi PEMPROV tertentu
dan/atau PEMKAB/KOT lain yang berbatasan

5. Pernyataan kesesuaian dapat disertai catatan untuk diperhatikan dan/atau ditindaklanjuti


PEMKAB/KOT yang dituangkan dalam Berita Acara Hasil RAKOR Pembahasan RAPERDA
RDTR Kabupaten/Kota pada Forum Koordinasi POKJANIS BKPRD Provinsi.

Slide: 32 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
E. 3. Rekomendasi dan Persetujuan Substansi Gubernur
1. Pengajuan RAPERDA 2. Evaluasi Muatan MATEK 3. Rekomendasi/Persetujuan Substansi

1. Diberikan berdasarkan hasil evaluasi materi muatan teknis RAPERDA

2. Dokumen hasil evaluasi terdiri dari: a) Tabel Hasil Pemeriksaan Pencantuman


Materi Muatan Teknis RAPERDA; serta b) Berita Acara RAKOR POKJANIS BKPRD
Provinsi dalam Pembahasan RAPERDA Kabupaten/Kota

3. Surat Rekomendasi diberikan oleh Gubernur, dilampiri dokumen hasil evaluasi


kepada Bupati/Walikota dengan tembusan kepada Ketua BKPRD Provinsi

Slide: 33 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
E. 4. Penetapan Raperda
1. Persetujuan Bersama DPRD 2. Evaluasi Muatan oleh Gubernur 3. Evaluasi Muatan oleh MENDAGRI

1. Setelah mendapat persetujuan substansi RAPERDA RDTR disampaikan


Gubernur/Bupati/Walikota kepada DPRD

2. RAPERDA RDTR disetujui bersama antara DPRD dengan Gubernur/Bupati/Walikota

Slide: 34 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
E. 4. Penetapan Raperda
1. Persetujuan Bersama DPRD 2. Evaluasi Muatan oleh Gubernur 3. Evaluasi Muatan oleh MENDAGRI

1. Setelah disetujui bersama DPRD, RAPERDA RDTR disampaikan oleh Bupati/Walikota


kepada Gubernur

2. RAPERDA RDTR dievaluasi oleh Gubernur sesuai ketentuan peraturan perundang-


undangan

Slide: 35 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
E. 4. Penetapan Raperda
1. Persetujuan Bersama DPRD 2. Evaluasi Muatan oleh Gubernur 3. Evaluasi Muatan oleh MENDAGRI

Setelah dievaluasi Gubernur, RAPERDA RDTR Kabupetan/Kota disampaikan


oleh Bupati/Walikota kepada MENDAGRI untuk dievaluasi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan

Slide: 36 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


4. ARAHAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
A. Arahan RTR Provinsi Papua
B. Arahan RTRW Kabupaten Tolikara

Slide: 37 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


4. ARAHAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
STRUKTUR RUANG
A. Arahan RTR Provinsi Papua PROVINSI PAPUA

Arahan RTR Provinsi Papua:


1. Sebagai Pusat Kegiatan Lokal
(PKL)
2. Terhubung jaringan antar moda
trasnportasi darat.
3. Rencana Bandara sebagai Bandara
Bukan Pusat Penyebaran
Slide: 38 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
4. ARAHAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
POLA RUANG
A. Arahan RTR Provinsi Papua PROVINSI PAPUA

Arahan RTR Provinsi Papua:


1. KSA/KPA (Perlindungan Alam-Memberamo
Foja)
2. Hutan Lindung
3. Permukiman
4. Hutan Produksi Konversi
5. Pelabuhan Udara
Slide: 39 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
4. ARAHAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
STUKTUR RUANG
D. Arahan RTRW Kabupaten Tolikara KABUPATEN TOLIKARA

Arahan RTRW Kab Tolikara:


• Bokondini & Kamboneri sebagai PKLp, Bewani
sebagai PPL dan Bokoneri sebagai PPK.
• Rencana jaringan jalan (K3) yang
menghubungkan Karubaga- Wunin -
Bokondini.
• Rencana jaringan jalan yang menghubungkan
Bokondini – Kanairo; dan
• Terminal Tipe C Bokondini di Distrik
Bokondini;
• Bandar udara pengumpan di Distrik
Bokondini,
• Pengembangan BTS, IPAL, IPLT, PLTMH

Slide: 40 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


4. ARAHAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
POLA RUANG
D. Arahan RTRW Kabupaten Tolikara KABUPATEN TOLIKARA

Arahan RTRW Kab. Tolikara:


1. Terdapat Kawasan Hutan Lindung,
berupa Hutan Lindung (HL) dan
Konservasi Suaka Margasatwa
Memberamo Foja
2. Terdapat Kawasan Budidaya berupa,
Kawasan Industri, Permukiman,
Hutan Produksi Terbatas, Hutan
Produksi Konversi, Holtikultura,
Pertanian Tanaman Pangan, dan
Perkebunan
Slide: 41 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
5. GAMBARAN UMUM
A. Wilayah Kabupaten
B. Kawasan Perkotaan

Slide: 42 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
A. Wilayah Kabupaten
1. Kabupaten Tolikara merupakan satu dari 29
kabupaten yang termasuk dalam wilayah
administratif Provinsi Papua. Kabupaten Tolikara
hasil permekaran dari Kabupaten Jayawijaya
tahun 2002.
2. Kabupaten Tolikara berada pada posisi 139°00 -
139°15° BT dan 3°00 - 4°00 LS, dengan luas sekitar
5.234 Km2.
3. Secara Administratif Kabupaten Tolikara
berbatasan dengan:
 Barat : Distrik Ilu dan Distrik Fawi
Kabupaten Puncak Jaya.
 Selatan : Distrik Gamelia, Distrik Tiom, dan
Distrik Dipo, Kab. Lani Jaya. Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka 2011
 Timur : Distrik Kelila, DIstrik Kobakma,
Kabupaten Membramo Tengah.
 Utara : Distrik Dabra, Mamberamo Raya
4. Pemerintahan di Kabupaten Tolikara, sampai
tahun 2010 terdiri atas 35 kecamatan, 510 desa dan
4 kelurahan, dengan beribukota di Kecamatan
Karubaga.

Slide: 43 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
PETA KEMIRINGAN LERENG
A. Wilayah Kabupaten KABUPATEN TOLIKARA

• Topografi yang bervariasi antara 1.400 - 3.300 meter dpl


• Sebagian besar adalah pengunungan (dataran tinggi) yang dilalui beberapa aliran sungai dan anak sungai yang berasal
dari bukit dan gunung.
• Didominasi kemiringan lahan > 40 %, di daerah bagian tengah wilayah Kabupaten ke arah barat dan timur
• Bagian Utara yang berbatasan dengan Kabupaten Mambramo Tengah dan sebelah selatan yang berbatasan dengan
kabupaten Jayawijaya, kemiringan lahannya bervariasi antara 0 % sampai dengan diatas 40 %
Slide: 44 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
5. GAMBARAN UMUM
PETA CURAH HUJAN
A. Wilayah Kabupaten KABUPATEN TOLIKARA

• Iklim Tropis basah, Pengaruh letak yang berada pada daerah tinggian (dataran tinggi), rata-rata
temperatur udara bervariasi antara 12o - 20o C
• Tingkat kelembaban > 86%,
• Angin bertiup sepanjang tahun adalah angin barat daya
• Kecepatan Angin rata-rata 16 knot dan terendah 2.9 knot.

Slide: 45 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
PETA JENIS TANAH
A. Wilayah Kabupaten KABUPATEN TOLIKARA

Slide: 46 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
PETA GEOLOGI
A. Wilayah Kabupaten KABUPATEN TOLIKARA

Kabupaten Tolikara termasuk kedalam


batuan formasi pembawa logam yang
terbentuk dari Formasi kelompok batu
Gamping Nungni yang banyak mengandung
bahan tambang Au (Emas), Cu (Tembaga),
dan Ag (Perak), Formasi Warupi yang banyak
mengandung bahan Cu (Tembaga) dan
formasi batuan Ultramatik

Slide: 47 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
PETA ADMINISTRASI
B. Kawasan Perkotaan KAWASAN PERKOTAAN BOKONDINI

BEWANI

BOKONDINI
BOKONERI Tabel Pembagian BWP dan Luasan
Kawasan Perkotaan Bokondini
LUAS
KAMBONERI NO DISTRIK BWP
( Km2)
1 Bokondini I 21,92

2 Bewani II 42,18

3 Bokoneri III 15,60

4 Kamboneri IV 20,95

JUMLAH 100,65

Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013


Slide: 48 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
5. GAMBARAN UMUM
PETA PENETAPAN BWP
B. Kawasan Perkotaan KAWASAN PERKOTAAN BOKONDINI
Kelengkapan Fungsi Fasilitas Distrik Kawasan Perkotaan
Jml Kelengkapan Fungsi (Fasilitas)
No Distrik Jumlah
Pddk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Bokondini 3,719 3 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14
2 Bokoneri 3,831 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 4
BWP II 3 Bewani 3,864 3 0 0 0 1 0 0 0 0 6 1 0 11
4 Kaboneri 1,280 1 0 0 1 3 0 0 0 0 6 1 0 12
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

BWP I
Perhitungan Indeks Sentralitas
BWP III
Kelengkapan Fungsi (Fasilitas) Jumlah
Jml
BWP IV No Distrik Indeks
Pddk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sentralitas
1 Bokondini 3,719 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11
2 Bokoneri 3,831 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2
3 Bewani 3,864 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 4
4 Kaboneri 1,280 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 5
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Keterangan :
1=SD, 7=Pasar Lingkungan,
2=SLTP, 8=Pertokoan,
3=SMU, 9=Hotel,
4=Puskesmas, 10=Gereja Kampung,
5=Pustu, 11=Gereja Distrik,
6=Puskesmas Keliling, 12=Lainnya

Slide: 49 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


ARAHAN KEBIJAKAN RTRW
5. GAMBARAN UMUM KABUPATEN TOLIKARA
B. Kawasan Perkotaan
KAWASAN HIRARKI
FUNGSI UTAMA POLA RUANG
PERKOTAAN FUNGSIONAL
DISTRIK PKLp 1. PUSAT PELAYANAN 1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN
BOKONDINI PEMERINTAHAN DISTRIK PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
2. PUSAT PENGEMBANGAN 2. INDUSTRI
PERTANIAN 3. PARIWISATA
BWP II 3. PUSAT PERKANTORAN 4. PETERNAKAN (SAPI)
4. PUSAT PERMUKIMAN 5. PERKEBUNAN
6. PERTANIAN HOLTIKULTURA
BWP I 7.
8.
TANAMAN PANGAN
RAWAN BENCANA LONGSOR
BWP III 9. PERLINDUNGAN SETEMPAT
10. LINDUNG GEOLOGI
BWP IV
SEBAGIAN PPL 1. PUSAT PERMUKIMAN 1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN
WILAYAH DISTRIK 2. PUSAT KOMERSIAL SKALA PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
BEWANI KAMPUNG 2. PERTANIAN HOLTIKULTURA
3. TANAMAN PANGAN
4. RAWAN BENCANA LONGSOR
5. PERLINDUNGAN SETEMPAT
6. LINDUNG GEOLOGI
7. HUTAN PRODUKSI

SEBAGIAN PPK 1. PUSAT PELAYANAN 1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN


WILAYAH DISTRIK PEMERINTAHAN DISTRIK PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
BOKONERI 2. PUSAT PERMUKIMAN 2. PARIWISATA
3. PUSAT KOMERSIAL SKALA 3. PERTANIAN HOLTIKULTURA
KAMPUNG 4. TANAMAN PANGAN
5. RAWAN BENCANA LONGSOR
6. PERLINDUNGAN SETEMPAT
7. LINDUNG GEOLOGI
8. HUTAN PRODUKSI

SEBAGIAN PKLp 1. PUSAT PELAYANAN 1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN


WILAYAH DISTRIK PEMERINTAHAN DISTRIK PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
KAMBONERI 2. PUSAT PENGEMBANGAN 2. PERKEBUNAN
PERTANIAN 3. PERTANIAN HOLTIKULTURA
3. PUSAT PERKANTORAN 4. TANAMAN PANGAN
4. PUSAT PERMUKIMAN 5. RAWAN BENCANA LONGSOR
6. PERLINDUNGAN SETEMPAT
7. LINDUNG GEOLOGI
8. HUTAN PRODUKSI

Slide: 50 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
B. Kawasan Perkotaan
PETA
KEMIRINGAN LERENG

Slide: 51 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
B. Kawasan Perkotaan
PETA KETINGGIAN

Slide: 52 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
B. Kawasan Perkotaan
PETA JENIS TANAH

Slide: 53 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
B. Kawasan Perkotaan
PETA CURAH HUJAN

Slide: 54 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
B. Kawasan Perkotaan
PETA GEOLOGI

Kawasan Pengembangan Bokondini secara


geologi terdiri dari Endapan Aluvial,
Endapan Longsor dan Endapan Terbiku
(Terrace Deposit) yang berumur Kuarter.
Endapan tersebut menindih secara tidak
selaras Metamorfic Derewo (Batuan
Malihan/Metamorfosa Derewo) yang
berumur Eosen – Oligosen.

Kota Bokondini saat ini, umumnya


dibangun di atas Endapan Terbiku atau
Terrace Deposit karena relatif datar
dengan ruang yang cukup lebar (mencapai
50 m) dan memanjang barat – timur
sepanjang lebih dari 2 km.

Slide: 55 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
B. Kawasan Perkotaan
PETA HIDROGEOLOGI

Slide: 56 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
B. Kawasan Perkotaan
PETA DAS

Slide: 57 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
B. Kawasan Perkotaan
PETA TUTUPAN LAHAN

Lahan Terbuka

Slide: 58 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
B. Kawasan Perkotaan
PETA STATUS HUTAN
SK MENHUT NO.458/ 2012

BWP DISTRIK KAWASAN LUAS


HUTAN (Km2)
BWP I BOKONDINI APL 4,49
HL 4,81
HPK 11,65
BWP I Total 20,95
BWP II BEWANI (Sebagian Wilayah) APL 0,01
HL 3,60
HPK 18,30
BWP II Total 21,92
BWP III BOKONERI (Sebagian Wilayah) APL 2,36
HL 12,52
HPK 27,30
BWP III Total 42,18
BWP IV KABONERI (Sebagian Wilayah) HPK 15,60
BWP IV Total 15,60
TOTAL KAWASAN PERKOTAAN BOKONDINI 100,65
Sumber: SK Menhut No.458/2012

Slide: 59 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
B. Kawasan Perkotaan
PETA RAWAN BENCANA

Slide: 60 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
B. Kawasan Perkotaan KEPENDUDUKAN
• Jumlah penduduk di Kabupaten Tolikara sebesar 114.427 jiwa pada tahun 2010, sedangkan pada kawasan
perkotaan Bokondini adalah sebesar 12.694 jiwa menurut jumlah penduduk pada Distrik Bokondini , Distrik
Bewani, Distrik Bokoneri dan Distrik Kaboneri
• Jumlah Penduduk Tertinggi pada Kawasan Perkotaan Bokondini adalah di Distrik Bewani sebesar 3.864 Jiwa
dan terendah di Distrik Kaboneri dengan 1.280 Jiwa.
Jumlah Penduduk Kawasan Perkotaan Bokondini Tahun 2011
Jumlah Luas Rasio Luas
Penduduk Kepadatan Kaboneri
No Distrik Jumlah Sex Rasio BWP thd Total
Pddk/Km2
Lk Pr (Km2) (%)
Bewani
1 Bokondini 1.979 1.740 3.719 113,74 20,95 20,81 178
2 Bokoneri Bokoneri
2.034 1.797 3.831 113,19 42,18 41,91 91
3 Bewani 2.059 1.805 3.864 114,07 21,92 21,78 176 Bokondini
4 Kaboneri 679 601 1.280 112,98 15,60 15,50 82
Jumlah 6.751 5.943 12.694 113,60 100,65 100,00 126 -2,000 -1,000 0 1,000 2,000 3,000

Sumber : Potensi Desa (Podes) Tahun 2011, BPS Kabupaten Tolikara, 2011 Perempuan Laki-laki

Slide: 61 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
B. Kawasan Perkotaan SARANA PENDIDIKAN
• Jumlah sarana pendidikan di Kabupaten Tolikara tahun 2010 mencapai
88 unit, yang terdiri dari 66 Sekolah Dasar (SD), 17 Sekolah Menengah
Pertama (SMP), dan 4 Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 1 Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK).
• Pada kawasan perkotaan Bokondini tiap Distrik/BWP sudah
mengenyam pendidikan dasar (SD) dan pendidikan menengah (SMP),
sedangkan untuk SMU masih hanya 1 di Distrik Bokondini

Jumlah Sebaran Sarana Pendidikan


di Kawasan Perkotaan Bokondini Tahun 2011
No Distrik SD SMP SMU
1 Bokondini 2 1 1
2 Bokoneri 3 1 0
3 Bewani 3 1 0
4 Kamboneri 3 1 0

Jumlah 11 4 1

Sumber : Potensi Desa (Podes) Tahun 2011,


BPS Kabupaten Tolikara

Slide: 62 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
B. Kawasan Perkotaan SARANA KESEHATAN
• Pelayanan Kesehatan, Tolikara mengandalkan PUSKESMAS dan Balai
Pengobatan Pemerintah, sedangkan pelayanan rumah sakit belum
berfungsi sebagaimana mestinya.
• Pada kawasan Perkotaan Bokondini hanya terdapat 1 Puskesmas, 3
Puskesmas Pembantu dan 4 Balai Pengobatan Pemerintah. Guna
melayani beberapa daerah yang masih belum terjangkau tersedia juga
Puskesmas Keliling roda dua 1 unit.
• Disamping itu, kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan juga
dipengaruhi oleh banyaknya tenaga kesehatan yang tersedia. Di
Tolikara, jumlah dokter yang tersedia hanya orang yang terdiri dari 1
dokter spesialis, 16 dokter umum, dan 2 dokter gigi. Untuk penolong
kelahiran, di Tolikara juga terdapat 56 bidan.

Jumlah Sebaran Sarana Pendidikan


di Kawasan Perkotaan Bokondini Tahun 2011
PUSKESMAS
BALAI PUSKESMAS
NO DISTRIK PUSKESMAS PEMBANTU
PENGOBATAN KELILING
(PUSTU)
1 Bokondini 1 0 1 1
2 Bokoneri 0 1 1 0
3 Bewani 0 1 1 0
4 Kamboneri 0 1 1 0
Jumlah 1 3 4 1
Sumber : Potensi Desa (Podes) Tahun 2011, BPS Kabupaten Tolikara

Slide: 63 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
B. Kawasan Perkotaan TANAMAN PANGAN
Tabel Luas Panen, Produksi dan Produkivitas Tanaman Pangan di Kawasan
Perkotaan Bokondini, Kabupaten Tolikara Tahun 2010
Distrik : Bokondini, Bewani, Bokoneri dan Kamboneri
Komoditas Luas Panen Produksi Produktivitas
(Ha) (Ton) (Ton/Ha)

Padi ladang 2 2 1
Ubi kayu 78,69 493,82 6,28
Ubi jalar 168,56 1.632,27 9,68
Jagung 27,81 57,58 2,07
Keladi 63,70 325,22 5,11
Kacang Tanah 62,01 107,20 1,73
Kedelai 29,28 58,52 1,99
Perkotaan Bokondini 432,05 2.676,61 6,20
Kabupaten Tolikara 3.182,11 15.989,70 5,02
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011

Slide: 64 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
B. Kawasan Perkotaan TANAMAN HORTIKULTURA

Tabel Luas Panen, Produksi dan Produkivitas Tanaman Buah-buahan di Kawasan


Perkotaan Bokondini, Kabupaten Tolikara Tahun 2010
Distrik : Bokondini, Bewani, Bokoneri dan Kamboneri
Komoditas Luas Panen Produksi Produktivitas
(Ha) (Ton) (Ton/Ha)
Jeruk manis 5,30 22,16 4,18
Nenas 12,53 56,79 4,53
Pisang 15,38 77,96 5,07
Nangka 11,82 33,91 2,87
Jambu biji 3,72 5,55 1,49
Alpokat 7,73 10,91 1,41
Mangga 6,80 7,60 1,12
Pepaya 4,38 7,30 1,67
Markisa
Perkotaan Bokondini 12,39
80,05 25,30
247,48 2,04
3,09
Kabupaten Tolikara 368,15 1.015,29 2,76
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011

Slide: 65 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
B. Kawasan Perkotaan TANAMAN HORTIKULTURA

Luas Panen, Produksi dan Produkivitas Tanaman Sayuran di Kawasan


Perkotaan Bokondini, Kabupaten Tolikara Tahun 2010
Distrik : Bokondini, Bewani, Bokoneri dan
Komoditas Kamboneri
Luas Panen Produksi Produktivitas
(Ha) (Ton) (Ton/Ha)
Bayam 3,97 7,86 1,98
Cabe 3,97 10,51 2,65
Buncis 4,37 13,21 3,02
Wortel 4,36 14,25 3,27
Daun Bawang 6,57 21,51 3,28
Bawang merah 7,44 2,34 0,31
Timun 11,17 42,45 3,80
Kentang 7,44 20,18 2,71
Kubis 14,88 41,79 2,81
Terong 9,92 17,65 1,78
Bawang putih 6,82 7,70 1,13
Sawi 6,19 14,33 2,32
Perkotaan
Tomat Bokondini 93,29
6,19 225,82
12,04 2,42
1,95
Kabupaten Tolikara 440,68 1.456,47 3,30
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011

Slide: 66 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
B. Kawasan Perkotaan
TANAMAN HORTIKULTURA TANAMAN PERKEBUNAN

Luas Panen, Produksi dan Produkivitas Kopi di Kawasan


Perkotaan Bokondini, Kabupaten Tolikara Tahun 2010

Kopi
Distrik Luas Panen Produksi Produktivitas
(Ha) (Ton) (Ton/Ha)
Bokondini 8,17 8,07 0,98
Bewani - - -
Bokoneri 1,23 1,73 1,41
Kamboneri 1,06 0,17 0,16
Perkotaan Bokondini 10,46 9,97 0,95
Kabupaten Tolikara 26,48 14,50 3,30
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011

Slide: 67 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
B. Kawasan Perkotaan
TANAMAN PETERNAKAN
HORTIKULTURA PETERNAKAN

Populasi dan Produksi Daging Ternak di Kawasan Perkotaan Bokondini,


Kabupaten Tolikara Tahun 2010

Populasi (ekor) Daging (kg)


Distrik Sapi Kambing Babi Sapi Kambing Babi
Bokondini 57 25 2.779 292 75 4.373
Bewani 0 0 1.998 - - 4.049
Bokoneri 19 17 2.043 260 33 3.725
Kamboneri 0 0 1.499 184 0 4.049
Perkotaan Bokondini 76 42 8.319 736 105 16.196
Kabupaten Tolikara 373 211 52.782 2.760 658 137.332
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011

Slide: 68 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
B. Kawasan PerkotaanPETERNAKAN PETERNAKAN
TANAMAN PETERNAKAN
HORTIKULTURA
Populasi dan Produksi Daging Ternak di Kawasan Perkotaan Bokondini,
Kabupaten Tolikara Tahun 2010

Populasi (ekor) Daging (kg)


Distrik Ayam Itik Kelinci Ayam Itik Kelinci
Bokondini 822 19 764 52 5 67
Bewani 1.024 11 73 40 3 39
Bokoneri 770 18 94 52 4 37
Kamboneri 109 0 838 19 8 59
Kota Bokondini 2.725 48 1.769 163 20 202
Kabupaten Tolikara 44.871 139 8.226 1.382 56 407
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011

Slide: 69 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
B. Kawasan Perkotaan
TANAMAN PETERNAKAN
HORTIKULTURA PERIKANAN
PERIKANAN
Jenis dan Produksi Ikan Di Kawasan Perkotaan Bokondini,
Kabuapten Tolikara Tahun 2010

Produksi Jenis Ikan (kg)


Distrik
Mas Mujair Nila Lele Udang
Bokondini 22 15 8 - -
Bewani 5 5 - - -
Bokoneri 11 6 - - -
Kamboneri 8 5 - - -
Perkotaan Bokondini 46 31 8 - -
Kabupaten Tolikara 420 200 121 80 10

Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011

Slide: 70 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


5. GAMBARAN UMUM
B. Kawasan Perkotaan
TANAMAN PETERNAKAN
HORTIKULTURA PERIKANAN DARAT
PERIKANAN
Luas Kolam Budidaya Ikan Tawar, Banyak Kelompok Tani dan Anggotanya
di Kawasan Perkotaan Bokondini, Kabupaten Tolikara Tahun 2010

Kegiatan Perikanan Darat


Distrik Luas Lahan Kolam Kelompok Tani Anggota
(Ha)
Bokondini 40,65 55 932
Bewani - - --
Bokoneri - - -
Kamboneri - - -
Perkotaan Bokondini 40,65 55 932
Tolikara 90,85 155 2.978

Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011

Slide: 71 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


6. ANALISIS
A. Analisis Wilayah Regional
B. Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik
C. Analisis Sosial Budaya
D. Analisis Kependudukan
E. Analisis Daya Tampung Maksimal
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
H. Analisis Ekonomi
I. Analisis Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan
(KKOP)

Slide: 72 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


6 . A N A L I S I S
A. Analisis Wilayah Regional
HIRARKI
FUNGSI UTAMA POLA RUANG
FUNGSIONAL
PKLp 1. PUSAT PELAYANAN 1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
PEMERINTAHAN DISTRIK 2. INDUSTRI
2. PUSAT PENGEMBANGAN 3. PARIWISATA
PERTANIAN 4. PETERNAKAN (SAPI)
BWP II 3. PUSAT PERKANTORAN 5. PERKEBUNAN
BEWANI
4. PUSAT PERMUKIMAN 6. PERTANIAN HOLTIKULTURA
BOKONDINI 7. TANAMAN PANGAN
BOKONERI
BWP I 8. RAWAN BENCANA LONGSOR
9. PERLINDUNGAN SETEMPAT
BWP III 10. LINDUNG GEOLOGI
11. PERMUKIMAN
BWP IV PPL 1. PUSAT PERMUKIMAN 1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
KAMBONERI 2. PUSAT KOMERSIAL SKALA 2. PERTANIAN HOLTIKULTURA
KAMPUNG 3. TANAMAN PANGAN
4. RAWAN BENCANA LONGSOR
5. PERLINDUNGAN SETEMPAT
6. LINDUNG GEOLOGI
7. HUTAN PRODUKSI
8. PERMUKIMAN
PPK 1. PUSAT PELAYANAN 1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
PEMERINTAHAN DISTRIK 2. PARIWISATA
Wari 2. PUSAT PERMUKIMAN 3. PERTANIAN HOLTIKULTURA
3. PUSAT KOMERSIAL SKALA 4. TANAMAN PANGAN
KAMPUNG 5. RAWAN BENCANA LONGSOR
Memberamo Tengah

Egiam 6. PERLINDUNGAN SETEMPAT


7. LINDUNG GEOLOGI
8. HUTAN PRODUKSI
Panaga Kawasan 9. PERMUKIMAN
Perkotaan PKLp 1. PUSAT PELAYANAN 1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
Wunin PEMERINTAHAN DISTRIK 2. PERKEBUNAN
Bokondini
2. PUSAT PENGEMBANGAN 3. PERTANIAN HOLTIKULTURA
Kaiga PERTANIAN 4. TANAMAN PANGAN
3. PUSAT PERKANTORAN 5. RAWAN BENCANA LONGSOR
Anawi 4. PUSAT PERMUKIMAN 6. PERLINDUNGAN SETEMPAT
7. LINDUNG GEOLOGI
Tagineri, Danime, 8. HUTAN PRODUKSI
Yuneri, Yuko 9. PERMUKIMAN
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
Slide: 73 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
6 . A N A L I S I S
Analisis Sumber Daya Air
B. Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik (Potensi Air Tanah)

Kawasan Pengembangan Bokondini secara geologi terdiri dari Endapan Aluvial, Endapan Longsor dan Endapan Terbiku (Terrace
Deposit) yang berumur Kuarter. Endapan tersebut menindih secara tidak selaras Metamorfic Derewo (Batuan Malihan/Metamorfosa
Derewo) yang berumur Eosen – Oligosen. Kota Bokondini saat ini, umumnya dibangun di atas Endapan Terbiku atau Terrace
Deposit karena relatif datar dengan ruang yang cukup lebar (mencapai 50 m) dan memanjang barat – timur sepanjang lebih dari 2
km.
a. Batuan Malihan Formasi Darewo yang berumur Eosen-Oligosen pada kala Tersier, terdiri dari batusabak, filit, sekis kuarsa
mika, dan sekis klorit. Batuan malihan tersebut karena umumnya berofoliasi dan terkekarkan kuat, terdapat dengan lereng yang
terjal dan curah hujan di daerah Tolikara yang relatif tinggi serta terletak pula pada daerah dengan kegempaan yang sedikit
tinggi (percepatan permukaan pada batuan dasar mencapai 0,35g) maka batuan tersebut sangat berpotensi longsor seperti yang
dijumpai pada tebing di sebelah barat-laut kota Bokondini. Namun demikian daya dukung masa tanah/ masa batuan di daerah
ini sangat lebih dari cukup untuk dibebani oleh bangunan berlantai dua atau lebih tapi cukup sulit untuk digali
b. Endapan Terbiku adalah endapan teras sungai purba yang terdiri dari konglomerat, breksi dan pasir, yang berumur Kuarter,
terdiri dari konglomerat, breksi dan pasir dengan ketebalan total dapat mencapai 50 m. Endapan ini terdapat dengan lereng
yang landai dan bahkan digunakan untuk penempatan landasan pacu bandara Bokondini yang ada sekarang termasuk kota
Bokondini.
c. Endapan longsor, merupakan endapan hasil pelongsoran tanah atau batu dari batuan malihan pada lereng-lereng yang terjal
yang terdiri dari lempung, pasir, kerakal dan bongkah dan penyebarannya hanya setempat. Endapan ini diperkirakan
mempunyai permeabilitas yang sedang antara 10-7 – 10-6 meter/detik yang artinya pada lapisan ini terdapat air tanah tidak
tertekan dengan potensi sedang namun pada daerah dan ketebalan lapisan yang terbatas.
d. Endapan aluvial sungai yang berumur Kuarter merupakan endapan sungai yang terdapat di sepanjang aliran sungai yang
terdapat di daerah ini. Endapan ini terdiri dari bongkah, kerakal, kerikil, pasir, lanau dan lumpur. Ketebalannya bervariasi
hingga mungkin sekitar tiga meter. Endapan ini seumur dengan Endapan Longsor dan juga terdapat secara tidak selaras di atas
Batuan Malihan Derewo dan/atau Endapan Terbiku. Endapan ini tidak baik digunakan untuk bahan beton karena relatif lunak
dan berbutir pipih karena umumnya berasal dari bahan rombakan Batuan Malihan Derewo. Bongkah dan kerakal yang juga
berasal dari batuan malihan tersebut, juga tidak baik untuk bahan beton karena kuat tekannya hanya sekitar 250 kg/ cm2 saja.

Slide: 74 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


6 . A N A L I S I S
Analisis Sumber Daya Air
B. Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik (Mata Air)
Endapan longsor, andapan terbiku dan tanah pelapukan dari batuan malihan
Darewo berpotensi menyimpan air tanah tidak tertekan. Bila air tanah tidak tertekan
tersebut di potong oleh topografi yang relatif lebih terjal maka di dasar lereng
tersebut dapat ditemukan mata air namun biasanya mata air yang terjadi pada
kondisi tersebut hanya berdebit kecil dan besarannya dipengaruhi oleh musim. Pada
musim kemarau debit mengecil sementara pada musim hujan maka debit mata
airnya akan membesar.

Analisis Sumber Daya Tanah

Kawasan Perkotaan Bokondini yang tergolong dalam type iklim tropika humida,
maka jenis-jenis tanah di daerah ini tergolong kedalam tanah yang bereaksi asam.
Jenis-jenis tanah di Kabupaten Tolikara khususnya di wilayah Bokondini terdiri dari
1) Dystrudepts, Hapludults, 2) Haplustolis, Haplustepta dan 3) Udorthents,
Hapludolls.

Slide: 75 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


6 . A N A L I S I S
C. Analisis Sosial Budaya Elemen Kota
No BWP Distrik Fungsi Distrik Luas Potensi Landmark Skala
Kawasan
1 I/Prioritas Bokondini Pemerintahan skala distrik, Jasa Gereja Distrik, Kota
Perdagangan, Wisata, Pusat Gerbang Selamat
Pengembangan pertanian Datang di Jalan Masuk
berbasis hutan/ agroforestry, ke Distrik
2197.09
Pendidikan, Pusat Perdagangan (Kamboneri), Gerbang
Komoditas Unggulan, Pusat Selamat Datang di
Perkantoran dan Permukiman Bandar Udara, Tugu
Injil, Bandar Udara
2 II Sebagian Wilayah Pemerintah skala distrik, Pusat Gereja, Kantor Distrik Kawasan dan
Bewani Pengembangan pertanian Lingkungan
berbasis hutan/ agroforestry, 2140.08
Pusat Perkantoran dan
Permukiman
3 III Sebagian Wilayah Pemerintah skala distrik, Pusat Gereja, Kantor Distrik Kawasan dan
Bokoneri Pengembangan pertanian Lingkungan
berbasis hutan/ agroforestry, 4216.86
Pusat Perkantoran dan
Permukiman
4 IV Sebagian Wilayah Pemerintah skala distrik, Pusat Gereja, Kantor Distrik Kawasan dan
Kamboneri Pengembangan pertanian Lingkungan
berbasis hutan/ agroforestry, 1512.63
Pusat Perkantoran dan
Permukiman
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Slide: 76 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


6 . A N A L I S I S
C. Analisis Sosial Budaya Skema Analisis Distrik/Blok
Luas
No BWP Distrik Fungsi Distrik Elemen penunjang
Lahan (ha)
I/Prioritas Bokondini Pemerintahan 4,78 Kantor distrik
1
Jasa Perdagangan 1,32 Warung, took
Pusat Pengembangan pertanian Pertanian, perkebunan
1278,13
berbasis hutan/ agroforestry
Pusat Permukiman 210,83 Rumah
Pusat Industri Agro 32 Kawasan industri
II Sebagian Wilayah Pemerintah Kantor distrik
1
Bewani
2
Pusat Pengembangan pertanian Pertanian, perkebunan
1529.2
berbasis hutan/ agroforestry,
Permukiman Rumah
194.3
Pusat
III Sebagian Wilayah Pemerintah Kantor distrik
1
3 Bokoneri
Pusat Pengembangan pertanian Pertanian, perkebunan
1529.2
berbasis hutan/ agroforestry,
Pusat Permukiman 492.5 Rumah
IV Sebagian Wilayah Pemerintah Kantor distrik
1
4 Kamboneri
Pusat Pengembangan pertanian Pertanian, perkebunan
2518.6
berbasis hutan/ agroforestry,
Pusat Permukiman 77.3 Rumah
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Slide: 77 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


6 . A N A L I S I S
C. Analisis Sosial Budaya Skema Analisis Node
No BWP Distrik Fungsi Distrik Luas Potensi Node Skala
Kawasan
1 I/Prioritas Bokondini Pemerintahan skala distrik, Jasa  Simpul jalan Kota
Perdagangan, Wisata, Pusat kolektor sekunder
Pengembangan pertanian berbasis (K4) dan kolektor
hutan/ agroforestry, Pendidikan, primer (K3)
Pusat Perdagangan Komoditas  Simpul jalan
Unggulan, Pusat Perkantoran dan 2197.09 kolektor dengan
Permukiman, Pusat Industri lokal
agroforestry  Simpul jalan lokal
dengan
lingkungan

2 II Sebagian Wilayah Pemerintah skala distrik, Pusat  Simpul jalan Kawasan dan
Bewani Pengembangan pertanian berbasis kolektor sekunder Lingkungan
hutan/ agroforestry, Pusat dengan jalan lokal
2140.08
Perkantoran dan Permukiman  Simpul jalan lokal
dan lingkungan

3 III Sebagian Wilayah Pemerintah skala distrik, Pusat  Simpul jalan Kawasan dan
Bokoneri Pengembangan pertanian berbasis kolektor sekunder Lingkungan
hutan/ agroforestry, Pusat dengan jalan lokal
4216.86
Perkantoran dan Permukiman  Simpul jalan lokal
dan lingkungan

4 IV Sebagian Wilayah Pemerintah skala distrik, Pusat  Simpul jalan Kawasan dan
Kamboneri Pengembangan pertanian berbasis kolektor sekunder Lingkungan
hutan/ agroforestry, Pusat dengan jalan lokal
1512.63
Perkantoran dan Permukiman  Simpul jalan lokal
dan lingkungan

Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013


Slide: 78 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
6 . A N A L I S I S
C. Analisis Sosial Budaya Skema Analisis Edges
No BWP Distrik Fungsi Distrik Issue Blok Komponen Lokal
1 I/Prioritas Bokondini Pemerintahan Revitalisasi kembali Kayu, ilalang, pohon buah
Jasa Perdagangan Penataan Pagar, vegetasi
Pusat Pengembangan pertanian berbasis Sayuran kol, tomat, bawang,
hutan/ agroforestry Ekstensifikasi dan intensifikasi umbi, wortel, buah nenas,
buah merah, pisang, cabe
Pusat Permukiman Pengembangan dan peningkatan Batuan dan tenaga lokal
rumah sehat dan jalan lingkungan
Pusat Industri Agro Pengembangan lahan -
2 II Sebagian Wilayah Bewani Pemerintah Revitalisasi kembali Kayu, ilalang, pohon buah
Pusat Pengembangan pertanian berbasis Sayuran kol, tomat, bawang,
hutan/ agroforestry Ekstensifikasi dan intensifikasi umbi, wortel, buah nenas,
buah merah, pisang, cabe
Pusat Permukiman Pengembangan dan peningkatan Batuan dan tenaga lokal
rumah sehat dan jalan lingkungan
III Sebagian Wilayah Pemerintah Kayu, ilalang, pohon buah
3 Revitalisasi kembali
Bokoneri
Pusat Pengembangan pertanian berbasis Sayuran kol, tomat, bawang,
hutan/ agroforestry Ekstensifikasi dan intensifikasi umbi, wortel, buah nenas,
buah merah, pisang, cabe
Pusat Permukiman Pengembangan dan peningkatan Batuan dan tenaga lokal
rumah sehat dan jalan lingkungan
IV Sebagian Wilayah Pemerintah Kayu, ilalang, pohon buah
4 Revitalisasi kembali
Kamboneri
Pusat Pengembangan pertanian berbasis Sayuran kol, tomat, bawang,
hutan/ agroforestry Ekstensifikasi dan intensifikasi umbi, wortel, buah nenas,
buah merah, pisang, cabe
Pusat Permukiman Pengembangan dan peningkatan Batuan dan tenaga lokal
rumah sehat dan jalan lingkungan
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Slide: 79 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


6 . A N A L I S I S
C. Analisis Sosial Budaya Skema Analisis Path
No BWP Distrik Fungsi Distrik Elemen penghubung
1 I/Prioritas Bokondini Pemerintahan, Jasa Perdagangan, Pusat Transportasi udara, jalan kolektor
Permukiman, Pusat Pengembangan primer (K3), dan jalan kolektor
pertanian berbasis hutan/Agroforestry sekunder (K4) dan lokal
Pusat Industri Agro jalan kolektor sekunder (K4)
2 II Sebagian Pemerintah, Pusat Pengembangan Transportasi udara, jalan kolektor
Wilayah pertanian berbasis hutan/agroforestry, primer (K3), dan jalan kolektor
Bewani Pusat Permukiman. sekunder (K4) dan lokal

3 III Sebagian Pemerintah, Pusat Pengembangan Transportasi udara, jalan kolektor


Wilayah pertanian berbasis hutan/agroforestry, primer (K3), dan jalan kolektor
Bokoneri Pusat Permukiman sekunder (K4) dan lokal
4 IV Sebagian Pemerintah, Pusat Pengembangan Transportasi udara, jalan kolektor
Wilayah pertanian berbasis hutan/agroforestry, primer (K3), dan jalan kolektor
Kamboneri Pusat Permukiman sekunder (K4) dan lokal
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Slide: 80 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


6 . A N A L I S I S
Analisis Proyeksi Pertumbuhan
D. Analisis Kependudukan dan Perkembangan Penduduk
Proyeksi dan Distribusi Penduduk 1. Pertumbuhan alami, dengan asumsi masih
Kawasan Perkotaan Bokondini Hingga 2033 dalam tahap persiapan pembangunan, yaitu
Proyeksi Jumlah Penduduk
sekitar 4,28%. Asumsi ini digunakan untuk
proyeksi tahun 2013-2023.
Luas Kpdtn
No Distrik
(Km2) 2013 2018 2023 2028 2033 Pddk/Km2 2. Pertumbuhan meningkat pesat, dengan
asumsi telah terjadi pembangunan yang
1 Bokondini 21,92 4,044 4,987 6,149 8,037 10,504 501 meningkat pesat, menggunakan
2 Bewani 42,18 4,202 5,181 6,389 8,350 10,914 498 pertumbuhan penduduk Provinsi Papua yaitu
3 Bokoneri 15,60 4,166 5,137 6,335 8,279 10,821 257 5,5%. Asumsi ini digunakan untuk proyeksi
4 Kamboneri 20,95 1,392 1,716 2,117 2,766 3,615 232 tahun 2024 – 2033.
Jumlah 100,65 13,804 17,022 20,990 27,433 35,854 356
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013 3. Hingga Tahun 2033 jumlah penduduk
Kawasan Perkotaan Bokondini diproyeksikan
Diagram Kepadatan Penduduk Pada Tahun 2033 akan berjumlah 35.854 jiwa. Tingkat
kepadatan penduduk diproyeksikan akan
mencapai 356 jiwa/ Km2. Distrik dengan
jumlah penduduk tertinggi adalah Distrik
Bewani dengan jumlah penduduk diproyeksi
akan mencapai 10.914, sedangkan Distrik
terpadat adalah Distrik Bokondini dengan
tingkat kepadatan 501 jiwa/ Km2.

Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Slide: 81 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


6 . A N A L I S I S
E.1. Analisis Daya Tampung Maksimal
Analisis Kesesuaian Lahan Luas Luas Kws Lindung & Luas Kws Alokasi
Permukiman Wilayah = Budidaya Non Permukiman Permukiman = Pengembangan RTH
100,65 Ha = 92,05 Ha 8,6 Ha = 30,2 Ha
Dari Total Potensi Kepadatan Luas Standar Populasi
Permukiman = 47,84 Ha, (Ha) (Jiwa/Ha) Maksimal
Pengaturan Kawasan dapat dilakukan pengaturan
Permukiman kepadatan: Tinggi=10%, Tinggi 29 201-400 11.600
Sedang=30%, Rendah= 60% Sedang 14 151-200 2.800
dari luas tersebut
Rendah 5 < 150 750
Penghitungan Daya Tampung
Maksimal Jumlah Populasi Maksimal yang Mampu Potensial Sebagai
Ditampung = 15.150 Jiwa Kota Kecil

Proyeksi Penduduk 20 Tahun Dalam 20 tahun Baru


ke depan Luas Populasi 20 Tahun Ke Depan = 35.854 Jiwa Mencapai Kota Kecil

Kepadatan Populasi Standar Luas


Dari populasi 20 tahun (Jiwa) (Jiwa/Ha) (Ha)
Kebutuhan Luas Luas Kebutuhan
ke depan, diatur
Permukiman 20 Tahun ke Tinggi 21.512 201-400 Permukiman 20
kepadatan: Tinggi=10%, 53,78
Depan Tahun ke Depan
Sedang=30%, Rendah= Sedang 10.756 151-200
60% dari populasi 52,88 = 130,56 Ha
Rendah 3.585 < 150 23,9
Luas Cadangan (Kebutuhan)
Luas Kebutuhan Lahan Permukiman yang pada tahun ke 20
Permukiman 20 Tahun ke
perencanaan =
depan
130,56 – 47,84 = 82,72 Ha
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
Slide: 82 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
6 . A N A L I S I S
E.2. Analisis Kebutuhan Rumah Hingga 2033

Asumsi Proyeksi Jumlah


Tipe Penduduk (Jiwa) Pada Tahun
Jumlah
Rumah
Jiwa/Rumah 2013 2018 2023 2028 2033
Tipe 36 (6 x 6)
5 13,804 17,022 20,990 27,433 35,854
(Rumah Sehat Papua)
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Tipe Asumsi Kebutuhan Rumah Pada Tahun (Unit)


Rumah Jumlah
Jiwa/Rumah 2013 2018 2023 2028 2033

Tipe 36 (6 x 6)
5 2761 3404 4198 5487 7171
(Rumah Sehat Papua)
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Definisi Backlog:
Kesenjangan kebutuhan rumah yang belum terpenuhi/harus dipenuhi pada tahun ke-n

Formulasi Backlog =
Jumlah Kebutuhan rumah tahun ke-n - Jumlah rumah tahun ke-n

Slide: 83 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


6 . A N A L I S I S
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum Fasilitas Pendidikan
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Taman Kanak-Kanak
Proy eksi Kebu tu h an
T am an Kanak-kanak (T K)
Distrik / Standar Standar 201 3 201 8 2023 2028 2033
No
BWP jmlh lahan
penduduk minimal Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
Unit Unit Unit Unit Unit
(jiwa) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)

1 Bokondini - - 4 0,20 5 0,25 7 0,35 9 0,45


2 Bokoneri - - 4 0,20 5 0,25 7 0,35 9 0,45
1.25 0 0,05
3 Bewani - - 4 0,20 5 0,25 7 0,35 9 0,45
4 Kamboneri - - 4 0,20 5 0,25 7 0,35 9 0,45
0,80 1 ,00 1 ,40 1 ,80
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Sekolah Dasar hingga tahun 2033


Proy eksi Kebutuhan
Sekolah Dasar (SD)
Distrik / Standar Standar 201 3 201 8 2023 2028 2033
No
BWP jm lh lahan
penduduk
Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
minimal Unit Unit Unit Unit Unit
(jiw a) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
(Ha)
1 Bokondini 2 - 3 0,60 4 0,80 5 1 ,00 7 1 ,40
2 Bokoneri 3 - 3 0,60 4 0,80 6 1 ,20 7 1 ,40
1.5 00 0,20
3 Bewani 3 - 3 0,60 4 0,80 6 1 ,20 7 1 ,40
4 Kamboneri 3 - 3 0,60 4 0,80 6 1 ,20 7 1 ,40
2,40 3,20 4,60 5,60
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Slide: 84 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
6 . A N A L I S I S
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum Fasilitas Pendidikan
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
Proy eksi Kebu tu han
Sekolah Lanju tan T ingkat Pertam a (SLT P)
Standar Standar 201 3 201 8 2023 2028 2033
No Distrik / BWP
jmlh lahan
Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
penduduk minimal Unit Unit Unit Unit Unit
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
(jiwa) (Ha)
1 Bokondini 1 - 1 0,90 1 0,90 2 1 ,80 2 1 ,80
2 Bokoneri 1 - 1 0,90 1 0,90 2 1 ,80 2 1 ,80
4.800 0,90
3 Bewani 1 - 1 0,90 1 0,90 2 1 ,80 2 1 ,80
4 Kamboneri 1 - 1 0,90 1 0,90 2 1 ,80 2 1 ,80
3,60 3,60 7 ,20 7 ,20
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Proyeksi Kebutuhan Sekolah Menengah Umum


Proy eksi Kebutuhan
Sekolah Menengah Um um (SMU)
Standar Standar 201 3 201 8 2023 2028 2033
No Distrik / BWP
jmlh lahan
Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
penduduk minimal Unit Unit Unit Unit Unit
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
(jiwa) (Ha)
1 Bokondini 1 - 1 1 ,25 1 1 ,25 2 2,50 2 2,50
2 Bokoneri 0 - 1 1 ,25 1 1 ,25 2 2,50 2 2,50
4.800 1,25
3 Bewani 0 - 1 1 ,25 1 1 ,25 2 2,50 2 2,50
4 Kamboneri 0 - 1 1 ,25 1 1 ,25 2 2,50 2 2,50
5,00 5,00 1 0,00 1 0,00
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Slide: 85 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


6 . A N A L I S I S
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum Jangkauan Layanan

BEWANI BEWANI

BOKONERI . BOKONDINI BOKONERI . BOKONDINI

SMA DAN SMK PUSKESMAS


KAMBONERI 2013 s/d 2018 = 1 unit KAMBONERI 2013 s/d 2033 = 1 unit

BEWANI
.
BEWANI

.
. .
BOKONERI BOKONDINI BOKONERI .
BOKONDINI

POSYANDU
SMA DAN SMK 2028 s/d 2033
KAMBONERI 2028 s/d 2033 = 2 unit .
KAMBONERI = 9 Unit/Distrik

Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013


Slide: 86 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
6 . A N A L I S I S
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum Fasilitas Pendidikan

Proyeksi Kebutuhan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)


Proy eksi Kebutuhan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Standar Standar 201 3 201 8 2023 2028 2033
No Distrik / BWP
jm lh lahan
penduduk Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
minimal Unit Unit Unit Unit Unit
(jiw a) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
(Ha)
1 Bokondini 0 - 1 1 ,25 1 1 ,25 2 2,50 2 2,50
2 Bokoneri 0 - 1 1 ,25 1 1 ,25 2 2,50 2 2,50
4.800 1,25
3 Bewani 0 - 1 1 ,25 1 1 ,25 2 2,50 2 2,50
4 Kamboneri 0 - 1 1 ,25 1 1 ,25 2 2,50 2 2,50
5,00 5,00 1 0,00 1 0,00
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Taman Bacaan
Proy eksi Kebutuhan
T am an Bacaan
Standar Standar 201 3 201 8 2023 2028 2033
No Distrik / BWP
jm lh lahan
penduduk
Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
minimal Unit Unit Unit Unit Unit
(jiw a) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
(Ha)
1 Bokondini 0 - 2 0,04 2 0,04 3 0,06 4 0,08
2 Bokoneri 0 - 2 0,04 3 0,06 3 0,06 4 0,08
2.5 00 0,02
3 Bewani 0 - 2 0,04 3 0,06 3 0,06 4 0,08
4 Kamboneri 0 - 2 0,04 3 0,06 3 0,06 4 0,08
0,1 6 0,22 0,24 0,32
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Slide: 87 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


6 . A N A L I S I S
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum Fasilitas Kesehatan

Proyeksi Kebutuhan Posyandu


Proy eksi Kebut uhan
Posy andu
Distrik / Standar Standar 2 01 3 2 01 8 2 02 3 2 02 8 2 03 3
No
BWP jm lh lahan
penduduk m inim al Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
Unit Unit Unit Unit Unit
(jiw a) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)

1 Bokondini - - 4 0,04 5 0,05 6 0,06 8 0,08


2 Bokoneri - - 4 0,04 5 0,05 7 0,07 9 0,09
3 Bew ani 1.250 0,01
- - 4 0,04 5 0,05 7 0,07 9 0,09
4 Kam boneri - - 4 0,04 5 0,05 7 0,07 9 0,09
0,1 6 0,2 0 0,2 7 0,3 5
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Proyeksi Kebutuhan Balai Pengobatan


Proy eksi Kebut uhan
Balai Pengobat an
Standar Standar 2 01 3 2 01 8 2 02 3 2 02 8 2 03 3
No Distrik / BWP
jm lh lahan
Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
penduduk m inim al Unit Unit Unit Unit Unit
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
(jiw a) (Ha)
1 Bokondini 1 - 2 0.06 2 0.06 3 0.09 4 0.1 2
2 Bokoneri 1 - 2 0.06 3 0.09 3 0.09 4 0.1 2
2,500 0.03
3 Bew ani 1 - 2 0.06 3 0.09 3 0.09 4 0.1 2
4 Kam boneri 1 - 2 0.06 3 0.09 3 0.09 4 0.1 2
0.2 4 0.3 3 0.3 6 0.4 8
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Slide: 88 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


6 . A N A L I S I S
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum Fasilitas Kesehatan
Proyeksi Kebutuhan Klinik Bersalin/BKIA
Proy eksi Kebut uhan
Klinik Bersalin/BKIA
2 01 3 2 01 8 2 02 3 2 02 8 2 03 3
Standar Standar
No Distrik / BWP
jm lh lahan
Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
penduduk m inim al Unit Unit Unit Unit Unit
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
(jiw a) (Ha)

1 Bokondini - - - - - - 1 0.3 0 1 0.3 0


2 Bokoneri - - 1 0.3 0 1 0.3 0 1 0.3 0 1 0.3 0
30,000 0.30
3 Bew ani - - 1 0.3 0 1 0.3 0 1 0.3 0 1 0.3 0
4 Kam boneri - - 1 0.3 0 1 0.3 0 1 0.3 0 1 0.3 0
0.9 0 0.9 0 1 .2 0 1 .2 0
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Proyeksi Kebutuhan Puskesmas Pembantu (PUSTU)


Proy eksi Kebut uhan
Puskesmas Pembant u (PUSTU)
Standar Standar 2 01 3 2 01 8 2 02 3 2 02 8 2 03 3
No Distrik / BWP
jm lh lahan
Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
penduduk m inim al Unit Unit Unit Unit Unit
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
(jiw a) (Ha)
1 Bokondini 1 - 3 0.9 0 3 0.9 0 3 0.9 0 3 0.9 0
2 Bokoneri 0 - 1 0.3 0 3 0.9 0 3 0.9 0 3 0.9 0
30,000 0.30
3 Bew ani 0 - 1 0.3 0 3 0.9 0 3 0.9 0 3 0.9 0
4 Kam boneri 0 - 1 0.3 0 3 0.9 0 3 0.9 0 3 0.9 0
1 .80 3 .6 0 3 .6 0 3 .6 0
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Slide: 89 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
6 . A N A L I S I S
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum Fasilitas Kesehatan
Proyeksi Kebutuhan Puskesmas
Proy eksi Kebut uhan
PUSKESMAS
Standar Standar 2 01 3 2 01 8 2 02 3 2 02 8 2 03 3
No Distrik / BWP
jm lh lahan
Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
penduduk m inim al Unit Unit Unit Unit Unit
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
(jiw a) (Ha)
1 Bokondini 0 - 1 0.1 0 1 0.1 0 1 0.1 0 1 0.1 0
2 Bokoneri 0 - 1 0.1 0 1 0.1 0 1 0.1 0 1 0.1 0
120,000 0.10
3 Bew ani 0 - 1 0.1 0 1 0.1 0 1 0.1 0 1 0.1 0
4 Kam boneri 0 - 1 0.1 0 1 0.1 0 1 0.1 0 1 0.1 0
0.4 0 0.4 0 0.4 0 0.4 0
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Proyeksi Kebutuhan Praktek Dokter


Proy eksi Kebut uhan
Prakt ek Dokt er
Standar Standar 2 01 3 2 01 8 2 02 3 2 02 8 2 03 3
No Distrik / BWP
jm lh lahan
Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
penduduk m inim al Unit Unit Unit Unit Unit
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
(jiw a) (Ha)
1 Bokondini 0 - 1 - 1 - 2 - 2 -
disesuai

2 Bokoneri 0 - 1 - 1 - 2 - 2 -
kan

5,000
3 Bew ani 0 - 1 - 1 - 2 - 2 -
4 Kam boneri 0 - 1 - 1 - 2 - 2 -
0.00 0.00 0.00 0.00
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Slide: 90 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


6 . A N A L I S I S
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum Fasilitas Kesehatan

Proyeksi Kebutuhan Apotik/Rumah Obat


Proy eksi Kebut uhan
Apot ik/Rumah Obat
Standar Standar 2 01 3 2 01 8 2 02 3 2 02 8 2 03 3
No Distrik / BWP
jm lh lahan
Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
penduduk m inim al Unit Unit Unit Unit Unit
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
(jiw a) (Ha)
1 Bokondini 0 - 1 0.03 1 0.03 2 0.06 2 0.06
2 Bokoneri 0 - 1 0.03 1 0.03 2 0.06 2 0.06
30,000 0.03
3 Bew ani 0 - 1 0.03 1 0.03 2 0.06 2 0.06
4 Kam boneri 0 - 1 0.03 1 0.03 2 0.06 2 0.06
0.1 2 0.1 2 0.2 4 0.2 4
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Slide: 91 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


6 . A N A L I S I S
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum Fasilitas Peribadatan
Proyeksi Kebutuhan Gereja
Pr oy ek si Kebu t u h a n

Ger eja
No Dist r ik / BW P St a n da r St a n da r 2 01 3 2 01 8 2 02 3 2 02 8 2 03 3
jm lh la h a n
pen du du k m in im a l La h a n La h a n La h a n La h a n La h a n
Un it Un it Un it Un it Un it
(jiw a ) (H a ) (H a ) (H a ) (H a ) (H a ) (H a )

1 Bok on din i - - 20 0,2 0 25 0,2 5 32 0,3 2 42 0,4 2


2 Bok on er i - - 21 0,2 1 25 0,2 5 33 0,3 3 43 0,4 3
250 0,01
3 Bew a n i - - 21 0,2 1 25 0,2 5 33 0,3 3 43 0,4 3
4 Ka m bon er i - - 21 0,2 1 25 0,2 5 33 0,3 3 43 0,4 3
0,8 3 1 ,00 1 ,3 1 1 ,7 1
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Gereja Skala Kampung
Pr oy ek si Kebu t u h a n
Ger eja Ka m pu n g
St a n da r St a n da r 2 01 3 2 01 8 2 02 3 2 02 8 2 03 3
No Dist r ik / BW P
jm lh la h a n
La h a n La h a n La h a n La h a n La h a n
pen du du k m in im a l Un it Un it Un it Un it Un it
(H a ) (H a ) (H a ) (H a ) (H a )
(jiw a ) (H a )
1 Bok on din i 4 - 4 1 ,4 4 4 1 ,4 4 4 1 ,4 4 4 1 ,4 4
2 Bok on er i 3 - 3 1 ,08 3 1 ,08 3 1 ,08 3 1 ,08
30.000 0,36
3 Bew a n i 3 - 3 1 ,08 3 1 ,08 3 1 ,08 3 1 ,08
4 Ka m bon er i 3 - 3 1 ,08 3 1 ,08 3 1 ,08 3 1 ,08
4 ,6 8 4 ,6 8 4 ,6 8 4 ,6 8
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Slide: 92 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
6 . A N A L I S I S
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum Fasilitas Peribadatan

Proyeksi Kebutuhan Gereja Skala Distrik


Proy eksi Kebut uhan
Gereja Dist rik
Standar Standar 2 01 3 2 01 8 2 02 3 2 02 8 2 03 3
No Distrik / BWP
jm lh lahan
Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
penduduk m inim al Unit Unit Unit Unit Unit
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
(jiw a) (Ha)
1 Bokondini 1 - 1 0.54 1 0.54 1 0.54 1 0.54
2 Bokoneri 1 - 1 0.54 1 0.54 1 0.54 1 0.54
120,000 0.54
3 Bew ani 1 - 1 0.54 1 0.54 1 0.54 1 0.54
4 Kam boneri 1 - 1 0.54 1 0.54 1 0.54 1 0.54
2 .1 6 2 .1 6 2 .1 6 2 .1 6
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Proyeksi Kebutuhan Sarana Ibadah lainnya


Proy eksi Kebut uhan
Sarana Ibadah Lainny a
Standar Standar 2 01 3 2 01 8 2 02 3 2 02 8 2 03 3
No Distrik / BWP
jm lh lahan
Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
penduduk m inim al Unit Unit Unit Unit Unit
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
(jiw a) (Ha)
1 Bokondini 1 - 1 0.54 1 0.54 1 0.54 1 0.54
2 Bokoneri 1 - 1 0.54 1 0.54 1 0.54 1 0.54
120,000 0.54
3 Bew ani 1 - 1 0.54 1 0.54 1 0.54 1 0.54
4 Kam boneri 1 - 1 0.54 1 0.54 1 0.54 1 0.54
2 .1 6 2 .1 6 2 .1 6 2 .1 6
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Slide: 93 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
6 . A N A L I S I S
Fasilitas Perdagangan
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum dan Jasa
Proyeksi Kebutuhan Warung/Toko
Proy eksi Kebut uhan
Toko / Warung
No Distrik / BWP Standar Standar 2 01 3 2 01 8 2 02 3 2 02 8 2 03 3
jm lh lahan
penduduk m inim al Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
Unit Unit Unit Unit Unit
(jiw a) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)

1 Bokondini 10 - 20 0.2 0 25 0.2 5 33 0.3 3 43 0.4 3


2 Bokoneri 10 - 21 0.2 1 25 0.2 5 33 0.3 3 43 0.4 3
3 Bew ani 250 0.01 10 - 21 0.2 1 25 0.2 5 33 0.3 3 43 0.4 3
4 Kam boneri 10 - 21 0.2 1 25 0.2 5 33 0.3 3 43 0.4 3
0.83 1 .00 1 .3 2 1 .7 2
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Proyeksi Kebutuhan Pertokoan


Proy eksi Kebut uhan
Pert okoan
Standar Standar 2 01 3 2 01 8 2 02 3 2 02 8 2 03 3
No Distrik / BWP
jm lh lahan
Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
penduduk m inim al Unit Unit Unit Unit Unit
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
(jiw a) (Ha)
1 Bokondini 1 - 1 0.3 0 1 0.3 0 1 0.3 0 2 0.6 0
2 Bokoneri 0 - 1 0.3 0 1 0.3 0 1 0.3 0 2 0.6 0
6,000 0.30
3 Bew ani 0 - 1 0.3 0 1 0.3 0 1 0.3 0 1 0.3 0
4 Kam boneri 0 - 1 0.3 0 1 0.3 0 1 0.3 0 1 0.3 0
1 .2 0 1 .2 0 1 .2 0 1 .80
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Slide: 94 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


6 . A N A L I S I S
Fasilitas Perdagangan
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum dan Jasa
Proyeksi Pusat Pertokoan/Pasar Lingkungan
Proy eksi Kebut uhan
Pusat Pert okoan + Pasar Lingkungan
Standar Standar 2 01 3 2 01 8 2 02 3 2 02 8 2 03 3
No Distrik / BWP
jm lh lahan
Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
pendu du k m inim al Unit Unit Unit Unit Unit
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
(jiw a) (Ha)
1 Bokondini 0 - 1 1 .00 1 1 .00 1 1 .00 1 1 .00
2 Bokoneri 0 - 1 1 .00 1 1 .00 1 1 .00 1 1 .00
30,000 1.00
3 Bew ani 0 - 1 1 .00 1 1 .00 1 1 .00 1 1 .00
4 Kam boneri 0 - 1 1 .00 1 1 .00 1 1 .00 1 1 .00
4 .00 4 .00 4 .00 4 .00
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Pusat Perbelanjaan dan Niaga
Proy eksi Kebut uhan
Pusat Perbelanjaan dan Niaga
Standar Standar 2 01 3 2 01 8 2 02 3 2 02 8 2 03 3
No Distr ik / BWP
jm lh lahan
Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
pendu du k m inim al Unit Unit Unit Unit Unit
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
(jiw a) (Ha)
1 Bokondini 0 - 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
2 Bokoner i 0 - 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 3 .6 0
120,000 3.60
3 Bew ani 0 - 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 3 .6 0
4 Kam boner i 0 - 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 3 .6 0
0.00 0.00 0.00 1 0.80
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Slide: 95 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


6 . A N A L I S I S
Fasilitas Ruang Terbuka Hijau
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum (RTH)
Proyeksi Kebutuhan Taman Kota
Proy eksi Kebut uhan
Taman Warga
No Distrik / BWP Standar Standar 2 01 3 2 01 8 2 02 3 2 02 8 2 03 3
jm lh lahan
penduduk m inim al Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
Unit Unit Unit Unit Unit
(jiw a) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)

1 Bokondini 0 - 20 0.6 0 25 0.7 5 32 0.9 6 42 1 .2 6


2 Bokoneri 0 - 21 0.6 3 25 0.7 5 33 0.9 9 43 1 .2 9
3 Bew ani 250 0.03 0 - 21 0.6 3 25 0.7 5 33 0.9 9 43 1 .2 9
4 Kam boneri 0 - 21 0.6 3 25 0.7 5 33 0.9 9 43 1 .2 9
2 .4 9 3 .00 3 .9 3 5.1 3
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Slide: 96 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


6 . A N A L I S I S
Fasilitas Ruang Terbuka Hijau
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum (RTH)
Proyeksi Kebutuhan Taman Rukun Warga
Proy eksi Kebut uhan
Taman RW
Standar Standar 2 01 3 2 01 8 2 02 3 2 02 8 2 03 3
No Distrik / BWP
jm lh lahan
Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
pendu du k m inim al Unit Unit Unit Unit Unit
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
(jiw a) (Ha)
1 Bokondini 0 - 2 0.2 6 2 0.2 6 3 0.3 9 4 0.52
2 Bokoneri 0 - 2 0.2 6 3 0.3 9 3 0.3 9 4 0.52
2,500 0.13
3 Bew ani 0 - 2 0.2 6 3 0.3 9 3 0.3 9 4 0.52
4 Kam boneri 0 - 2 0.2 6 3 0.3 9 3 0.3 9 4 0.52
1 .04 1 .4 3 1 .56 2 .08
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Proyeksi Kebutuhan Taman dan Lapangan Olah Raga Kampung


Proy eksi Kebut uhan
Taman dan Lapangan Olahraga Kampung
Standar Standar 2 01 3 2 01 8 2 02 3 2 02 8 2 03 3
No Distr ik / BWP
jm lh lahan
Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
pendu du k m inim al Unit Unit Unit Unit Unit
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
(jiw a) (Ha)
1 Bokondini 0 - 1 0.9 0 1 0.9 0 1 0.9 0 1 0.9 0
2 Bokoner i 0 - 1 0.9 0 1 0.9 0 1 0.9 0 1 0.9 0
30,000 0.90
3 Bew ani 0 - 1 0.9 0 1 0.9 0 1 0.9 0 1 0.9 0
4 Kam boner i 0 - 1 0.9 0 1 0.9 0 1 0.9 0 1 0.9 0
3 .6 0 3 .6 0 3 .6 0 3 .6 0
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Slide: 97 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


6 . A N A L I S I S
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana Air Bersih
Proyeksi Kebutuhan Air Bersih BWP I Hingga Tahun 2033 (SL)
Uraian 2018 2023 2028 2033
Jumlah Penduduk (Jiwa) 4.987 6.149 8.037 10.504
Tingkat Kepadatan (Jiwa/Km2) 501,39 501,39 501,39 501,39
Cakupan Pelayanan (%) 20% 35 50 65
Penduduk Terlayani (Jiwa) 997 2.152 4.019 6.828
Penduduk Domestik Terlayani (% = Jiwa) 80 = 798 80 = 1.722 80 = 3.215 80 = 5.462
Penduduk Non Domestik Terlayani (%) 20 20 20 20
Kebutuhan air sebanyak (lt/dtk) 10 10 10 10
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Proyeksi Kebutuhan Air Bersih BWP II Hingga Tahun 2033 (SL)


Uraian 2018 2023 2028 2033
Jumlah Penduduk (Jiwa) 5.181 6.389 8.350 10.914
Tingkat Kepadatan (Jiwa/Km2) 497,89 497,89 497,89 497,89
Cakupan Pelayanan (%) 20 35 50 65
Penduduk Terlayani (Jiwa) 1.036 2.236 2.236 7.094
Penduduk Domestik Terlayani (% = Jiwa) 80 = 1.036 80% = 1.789 80% = 1.789 80% = 5.675
Penduduk Non Domestik Terlayani (%) 20 20 20 20
Kebutuhan air sebanyak (lt/dtk) 10 10 10 10
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Slide: 98 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


6 . A N A L I S I S
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana Air Bersih
Proyeksi Kebutuhan Air Bersih BWP III Hingga Tahun 2033 (SL)
Uraian 2018 2023 2028 2033
Jumlah Penduduk (Jiwa) 5.137 6.335 8.279 10.821
Tingkat Kepadatan (Jiwa/Km2) 256,53 256,53 256,53 256,53
Cakupan Pelayanan (%) 20 35 50 65
Penduduk Terlayani (Jiwa) 1.027 2.217 4.140 7.033
Penduduk Domestik Terlayani (% = Jiwa) 80% = 822 80% = 1.419 80% = 3.312 80% = 5.627
Penduduk Non Domestik Terlayani (%) 20 20 20 20
Kebutuhan air sebanyak (lt/dtk) 10 10 10 10
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Proyeksi Kebutuhan Air Bersih BWP IV Hingga Tahun 2033 (SL)


Uraian 2018 2023 2028 2033
Jumlah Penduduk (Jiwa) 1.716 2.117 2.766 3.615
Tingkat Kepadatan (Jiwa/Km2) 231,75 231,75 231,75 231,75
Cakupan Pelayanan (%) 20 35 50 65
Penduduk Terlayani (Jiwa) 343 741 1.384 2.350
Penduduk Domestik Terlayani (% = Jiwa) 80% = 220 80% = 593 80% = 1.106 80% = 1.880
Penduduk Non Domestik Terlayani (%) 20 20 20 20
Kebutuhan air sebanyak (lt/dtk) 5 5 5 5
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013

Slide: 99 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


6 . A N A L I S I S
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana Air Bersih
Penyediaan Air Bersih/Minum (Contoh) Analisis Sistem
Sistem Penyediaan Air Bersih/ Minum

Individual (skala kavling) Terpusat (PDAM)

Pengolahan Air Tanah Air Baku Pengolahan Distribusi


Sederhana

Penampungan dan Sumur Dangkal Penampungan Biologi: Sistem Perpipaan


Pengolahan Air Hujan (10 – 40 m) Air Hujan Oksidasi
Primer
Sumur Dalam Air Permukaan
(> 100 m) Kimia:
Sekunder
Menggunakan
Sungai Bahan Kimia
Tersier

Danau/ Setu
Keliling (truk air
minum)

Resevoir Umum

Slide: 100 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
6 . A N A L I S I S
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana Air Bersih
Penyediaan Air Bersih/Minum (Contoh) SkenarioKebutuhanPengembangan

Skenario Penyediaan Air Bersih/ Minum

Fisik Non Fisik

Oleh PDAM Oleh Pemerintah Oleh Masyarakat • Pembuatan PERDA


terkait pemanfaatan
dan konservasi
Peningkatan Peningkatan Peningkatan Pengembangan • Penyediaan sumber daya air
Produksi Pengolahan Distribusi percontohan Penampungan dan • Sosialisasi
pengolahan air pengolahan air pemanfaatan dan
sederhana sederhana konservasi sumber
• Pemanfaatan daya air
Optimalisasi • Peningkatan • Peningkatan kualitas sumur dangkal • Penyuluhan
Bantuan fisik untuk pemanfaatan dan
air baku kualitas IPAM jaringan eksisting masyarakat yang konservasi sumber
eksisting • Pengembangan jaringan belum terlayani
Pengem- daya air
• Peningkatan baru PDAM • Penertiban
bangan kapasitas • Penurunan tingkat
Sumber air pelanggaran terhadap
produksi IPAM kebocoran PERDA
baku baru
eksisting • Peningkatan kualitas • Studi dan
• Pembangunan pelayanan keliling eksisting perencanaan
IPAM baru • Pengembangan pelayanan • Instalasi Pengolahan • Peningkatan kuantitas
keliling baru Air Sederhana dan kapasitas SDM
• Pembuatan
• Sungai • Peningkatan kualitas
Reservoir umum
• Air hujan reservoir umum eksisting
• Recyle air • Pengembangan reservoir
buangan umum baru

Slide: 101 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
6 . A N A L I S I S
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana Air Bersih
Penyediaan Air Bersih/Minum (Contoh) Gambar Detail Sistem

Pengolahan Air Hujan Sederhana IPAM Skala Besar

Distribusi Perpipaan Truk Distribusi Air Minum Reservoir Distribusi

Slide: 102 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
6 . A N A L I S I S
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana Drainase
• Berdasarkan hasil survei terdapat jaringan didalam pusat Kondisi Jaringan Drainase di Jalan Utama (Kolektor
kota Bokondini. Pada jaringan jalan utama kota (Kolektor Primer & Sekunder)
Primer K3) dimensi jaringan drainase hingga 1 meter
dengan tinggi 80 cm, namun kontruksinya tidak
menggunakan beton maupun paving drainase. Drainase
yang ada di jalan K4 (Kolektor Sekunder) hanya berupa
saluran tanah dan terbuka.
• Sedangkan untuk sistem jaringan di jalan lokal rata-rata
berdimensi 40 cm dengan tinggi 60-80 cm berupa saluran
tanah terbuka. Sedangkan di jalan lingkungan di kawasan
klasis cenderung berkondisi baik dengan dimensi 30 x 15 Kondisi Jaringan Drainase di Lingkungan Klasis
cm. Untuk dikawasan permukiman (dalam lingkungan) di
beberapa saluran drainase di pasar dan dibelakang
puskesmas berkondisi buruk, dimana drainase tidak
berfungsi dengan baik.

Kondisi Jaringan Drainase di Jalan


Lingkungan (Kondisi Buruk)

Slide: 103 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
6 . A N A L I S I S
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana Drainase
Jaringan Drainase (Contoh) Gambar Detail Sistem

Sistem Drainase Utama (Skala Kota) dan Jaringan Drainase Primer, Jaringan Drainase Sekunder dan
Sistem Drainase Lokal (Skala Lingkungan) Jaringan Drainase Tersier

Slide: 104 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
6 . A N A L I S I S
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana Drainase
Jaringan Drainase (Contoh) Gambar Detail Sistem

Tanggul Stasiun Pompa Bendungan


Kolam Retensi

Slide: 105 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
6 . A N A L I S I S
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana Energi dan Kelistrikan
Dalam melakukan analisa kebutuhan Energi non listrik, asumsi yang digunakan berikut:
Sektor industri
a. Sektor industri yang berkembang adalah industri pengelolaan hasil pangan dan pengelolaan hasil hutan dan
bersifat Industri Rumah Tangga
b. Industri pengelolaan hasil pangan membutuhkan 20 liter solar/bensin perhari atau 4800 liter/tahun dengan
assumsi kenaikan 2,5 % / tahun untuk efisiensi peralatan.
c. Industri pengelolaan hasil hutan membutuhkaan 25 liter solar/bensin perhari atau 6000 liter/tahun dengan
assumsi kenaikan 2,5 % /tahun untuk efisiensi peralatan.
d. Peningkatan pertumbuhan sektor sekitar 3,5 % pertahun

Sektor rumah tangga


a. Sektor rumah tangga membutuhkan 2 liter minyak tanah atau 672 liter/tahun untuk memasak dan
membutuhkan 1 liter minyak tanah atau 336 liter/tahun untuk penerangan dan hanya tercukupi 25 %.
Sisanya menggunakan kayu bakar untuk memasak dan listrik untuk penerangan
b. Asumsi pertumbuhan sektor rumah tangga sekitar 4 %

Sektor transportasi
a. Berdasarkan hasil survei pada tahun 2012, didapati jumlah mobil Angkutan yang melayani angkutan
penduduk dari/ke bokondini adalah 8 mobil perhari. Mobil angkutan diperkirakan menempuh perjalanan
total sepanjang 268.800 km.
b. Berdasarkan hasil survei, mobil pribadi mempunyai rata-rata jumlah penumpang (load factor) 10 orang.
c. Survei juga menemukan bahwa mobil pribadi mengkonsumsi bahan bakar 1 liter untuk perjalanan sejauh 2
km.
d. Pertumbuhan sektor transportasi sebesar 15 % pertahun

Slide: 106 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
6 . A N A L I S I S
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana Energi dan Kelistrikan
Proyeksi Kebutuhan BBM
3,000,000

2,500,000
Volume (Liter)

2,000,000 1. Industri
Series2
1,500,000
Series3
1,000,000
2. Rumah Tangga
500,000 3. Transportasi

-
2016

2033
2012
2013
2014
2015

2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
Tabel Proyeksi kebutuhan energi non listrik untuk kawasan
perkotaan bokondini hingga tahun 2033
Sektor Proyeksi Kebutuhan Energi Non Listrik Untuk Kawasan
Perkotaan Bokondini (Liter)
2012 2017 2022 2027 2032 2033
1. Industri 10.800 12.219 13.825 15.642 17.697 18.139
- Pengelolaan hasil pangan 4.800 5.431 6.144 6.952 7.865 8.062
- Pengelolaan hasil Hutan 6.000 6.788 7.681 8.690 9.832 10.077
2. Rumah Tangga 475.263 581.354 707.306 860.546 1.046.986 1.088.865
3. Transportasi 134.300 270.125 543.318 1.092.807 2.198.026 2.527.730
Total 622.375 865.716 1.266.472 1.971.022 2.648.895 2.648.895

Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013


Slide: 107 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
6 . A N A L I S I S
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana Energi dan Kelistrikan
Untuk memenuhi kebutuhan energi di kawasan perkotaan Bokondini, penggunaan
sumber energi nabati (bioenergi) merupakan pilihan yang paling tepat, mengingat
kondisi lahan yang mendukung serta sebagian besar penduduknya bertumpu pada
sektor pertanian. Pengembangan bioenergi ini, disamping dalam rangka diversifikasi
energi untuk mengatasi krisis sumber energi, juga untuk menunjang upaya diversifikasi
pengelolaan hasil pertanian.

Empat jenis bioenergi terbarukan (renewable) yang berasal dari tumbuh-tumbuhan


yang dapat dikembangkan antara lain :
1. Bioetanol yang dibuat dari bahan-bahan bergula seperti singkong, tetes tebu, nira
sorgum, ganyong, ubi jalar, digunakan untuk menyubstitusi bensin
2. Biodiesel yang dibuat dari minyak nabati seperti jarak pagar, kelapa sawit, kapuk,
dan sejumlah tanaman lain, digunakan sebagai pengganti solar
3. Biogas yang memanfaatkan sampah dan kotoran hewan, digunakan untuk
menyubstitusi minyak tanah dan elpiji yang banyak dikembangkan dalam skala
rumah tangga.
4. Biomassa yang menanfaatkan sisa organik dari hasil pertanian atau sampah.
Umumnya digunakan secara komunal atau industri dan dapat diubah menjadi panas
dan listrik.

Slide: 108 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
6 . A N A L I S I S
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana Energi dan Kelistrikan
Untuk menganalisa kebutuhan listrik, maka harus disusun asumsi sebagai berikut;
Sektor industri
a. Sektor industri yang berkembang adalah industri pengelolaan hasil pangan dan pengelolaan
hasil hutan dan bersifat Industri Rumah Tangga
b. Industi pengelolaan hasil pangan membutuhkan kapasitas 1.000 watt untuk peralatan atau
sekitar 8.000 watt-hour perhari atau 1.920.000 watt-hour/tahun dengan assumsi kenaikan
2,5 % / tahun untuk effisiensi peralatan.
c. Industri pengelolaan hasil hutan membutuhkan kapasitas 1.000 watt untuk peralatan atau
sekitar 8.000 watt-hour perhari atau 1.920.000 watt-hour/tahun dengan assumsi kenaikan
2,5 % / tahun untuk effisiensi peralatan.
d. Peningkatan pertumbuhan sektor sekitar 3,5 % pertahun

Sektor rumah tangga


a. Sektor rumah tangga membutuhkan kapasitas 450 watt untuk kebutuhan sehari-hari atau
151.200 watt-hour/tahun dan hanya tercukupi 55 %
b. Asumsi pertumbuhan sektor rumah tangga sekitar 4 %

Sektor Fasum-Fasos
a. Sektor Fasum - Fasos membutuhkan kapasitas 1.200 watt untuk kebutuhan sehari-hari atau
2.304.000 watt-hour/tahun
b. Asumsi pertumbuhan sektor rumah tangga sekitar 4 %

Slide: 109 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
6 . A N A L I S I S
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana Energi dan Kelistrikan
Tabel Proyeksi Kebutuhan Listrik
di Kawasan Perkotaan Bokondini Tahun 2013-2033
Proyeksi Kebutuhan Energi Listrik (Watt-Hour)
Sektor
2012 2017 2022 2027 2032 2033

Rumah Tangga 156.836.909 191.846.883 233.411.068 283.980.253 345.505.399 359.325.615

Industri 3.936.000 4.453.223 5.038.413 5.700.502 6.449.594 6.610.834


Fasum Fasos 3.993.600 4.858.825 5.911.504 7.192.248 8.750.469 9.100.488

Total 164.768.521 201.160.948 244.363.006 296.875.029 360,707,494 375.038.970

Tabel Proyeksi Kebutuhan Kapasitas Pembangkit (VA)


di Kawasan Perkotaan Bokondini Tahun 2013-2033
Kapasitas Pembangkit yg harus
Tahun
dibangun ( VA)
2012 25,541
2017 31,182
2022 37,879
2027 46,019
2032 55,913
2033 58,135
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
Slide: 110 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
6 . A N A L I S I S
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana Energi dan Kelistrikan
Tabel Proyeksi Kebutuhan Listrik
di Kawasan Perkotaan Bokondini Tahun 2013-2033
Proyeksi Kebutuhan Energi Listrik (Watt-Hour)
Sektor
2012 2017 2022 2027 2032 2033

Rumah Tangga 156.836.909 191.846.883 233.411.068 283.980.253 345.505.399 359.325.615

Industri 3.936.000 4.453.223 5.038.413 5.700.502 6.449.594 6.610.834


Fasum Fasos 3.993.600 4.858.825 5.911.504 7.192.248 8.750.469 9.100.488

Total 164.768.521 201.160.948 244.363.006 296.875.029 360,707,494 375.038.970

Tabel Proyeksi Kebutuhan Kapasitas Pembangkit (VA)


di Kawasan Perkotaan Bokondini Tahun 2013-2033
Kapasitas Pembangkit yg harus Untuk memenuhi kebutuhan listrik di
Tahun kawasan perkotaan Bokondini dapat
dibangun ( VA)
memanfaatkan potensi sungai yang ada
2012 25,541 dengan menggunakan Pembangit Listrik
2017 31,182 Tenaga Air dengan skala Pico, Micro dan
2022 37,879 Mini. Pembangunan Pembangit Listrik
Tenaga Air dapat dilakukan dengan
2027 46,019 pendekatan komunal dan jika jaringan listrik
2032 55,913 sudah tersedia dapat dikoneksikan kedalam
2033 58,135 jaringan listrik yang sudah ada.
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
Slide: 111 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
6 . A N A L I S I S
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana Telekomunikasi
Berdasarkan hasil survei pengamatan di lapangan, kawasan perkotaan Bokondini belum
terlayani oleh sistem jaringan telekomunikasi yang baik. Berdasarkan temuan
dilapangan kebutuhan masyakarat kawasan perkotaan Bokondini masih mengandalkan
sistem jaringa radio antar penduduk yang dimiliki oleh Bapak Scotty Willy (Direktur
Sekolah OB Anggen). Banyak masyakat kota Bokondini yang meminta bantuan melalui
system radio ini meminta pertolongan ke Wamena untuk kebutuhan pelayanan
mendesak seperti masalah kesehatan yang dialami oleh masyarakat.

Tabel Jaringan Telekomunikasi


Di Kawasan Perkotaan Bokondini
No Jaringan Telekomunikasi Milik
1 Radio Antar Penduduk (CB) Ob Anggen/Bapak Scotty

2 BTS (Telkom, dll) Tidak ada

Sumber : Hasil Survei Konsultan Tahun 2013

Slide: 112 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
6 . A N A L I S I S
H. Analisis Ekonomi
Kuadran I Kuadran II
Analisis Klassen Sektor yang maju dan tumbuh dengan Sektor maju tapi tertekan
Analisis Tipologi Klassen digunakan dengan pesat (developed sektor) (stagnant sektor)
si > s dan ski > sk Si < s dan ski > sk
tujuan mengidentifikasi posisi sektor
perekonomian Kabupaten Tolikara dengan Bangunan Pertanian
memperhatikan sektor perekonomian Provinsi Jasa-Jasa
Kuadran III Kuadran IV
Papua sebagai daerah referensi
Sektor potensial atau masih dapat Sektor relatif tertinggal
Keterangan : berkembang (developing sektor) (underdeveloped sektor)
si : laju pertumbuhan sektor tertentu dalam PDRB si> s dan ski <sk si < s dan ski < sk
s : laju pertumbuhan sektor tersebut dalam PDRB daerah
ski: nilai kontribusi sektor terhadap PDRB Perdagangan, Hotel dan Restoran Pertambangan dan Penggalian
sk : kontribusi sektor terhadap PDRB daerah yang menjadi Pengangkutan dan Komunikasi Industri Pengolahan
referensi Listrik, Gas, Air Bersih Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Distrik Bokondini Proyeksi Perkembangan Ekonomi Distrik Bokondini
Tahun 2013 – 2033 Tahun 2013 – 2033
20 700,000,000,000
18
600,000,000,000
16
14 500,000,000,000
12 400,000,000,000
10
8 300,000,000,000

6 200,000,000,000
4
100,000,000,000
2
0 0
2010 2015 2020 2025 2030 2035 2010 2015 2020 2025 2030 2035
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
Slide: 113 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
6 . A N A L I S I S
I. Analisis Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP)

Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013


Slide: 114 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
A. Regional;
B. Keruangan fisik alam dan penggunaan lahan;
C. Kependudukan dan tenaga kerja;
D. Perkotaan;
E. Kelembagaan/Kemasyarakatan;
F. Sarana dan infrastruktur;

Slide: 115 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
A. Regional Potensi
Potensi Permasalahan

1. Kemampuan lahan sebagai pertanian pangan, holtikultura 1. Jangkauan ke pusat ibukota mencapai 5 jam perjalanan
dan perkebunan berkarakter hutan yang dimiliki oleh darat dengan kendaraan 4 wheeldrive;
seluruh distrik yang berbatasan langsung dengan kawasan 2. Adanya isu pemisahan diri dari Kabupaten Tolikara;
perkotaan Bokondini. 3. Kondisi jaringan jalan menuju Bokondini yang rusak berat;
2. Penyebaran permukiman berupa kampung-kampung. 4. Jaringan jalan antar distrik yang belum terbentuk secara
3. Keterpaduan kekuatan politik pemerintahan kampung di utuh;
semua distrik dan kampung yang memiliki interaksi kuat ke 5. Aksesibilitas terhadap sarana pendidikan yang masih jauh
dalam pemerintahan Kabupaten Tolikara di pusat Kota dari harapan
Karubaga.
6. Aksesibilitas terhadap sarana kesehatan yang masih jauh
4. Persebaran prasarana keagamaan seperti gereja dari dari harapan
klasis/GIDI yang menjadi alat perubahan sosial dan budaya
7. Pola hidup sehat masyarakat yang masih perlu di dorong.
masyarakat.
8. Tidak adanya perangkat komunikasi antar distrik yang dapat
5. Kepemilikan modal sosial di masyarakat papua dalam pola
memberi perkembangan antar distrik dan antar wilayah;
kehidupan bermasyarakat, baik itu dalam pembangunan
sarana kelompok/komunal dan individual. 9. Sistem transportasi antar distrik yang tidak terbentuk baik
itu dari sisi darat dan udara. Sementara dari kawasan
6. Kepemilikan nilai-nilai pemahaman lokal dalam pola
perkotaan Bokondini dengan Kabupaten Jayawijaya telah
bercocok tanam untuk dapat mampu hidup mandiri dan
terbentuk sistem transportasi udara dengan frekuensi
bergenerasi didalam setiap kelompok masyarakat.
penerbangan yang regular.
7. Kepemilikan nilai-nilai budaya yang kuat terikat disetiap
10. Belum terwujudnya kegiatan sosial dan budaya antar distrik
kelompok masyarakat dalam berperilaku toleransi dan
dan atau antar kawasan perkotaan regional yang dilandasi
menghargai.
atas kesamaan visi dan misi yang dapat meningkatkan
interaksi sosial dan budaya yang lebih harmonis dan
humanis.

Slide: 116 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
A. Regional
Kelompok Potensi Regional Kelompok Isu Permasalahan Regional
No Aspek Kelompok Potensi No Aspek Kelompok Masalah
1 Sosial Jumlah penduduk, kelompok marga dan
1 Sosial Sarana sosial kemasyarakat, pemerintah
suku, distrik, pemerintah kampung, lembaga
2 Budaya Kekuatan modal kemasyarakatan, adat/suku
toleransi, gotong royong, kemampuan
bercocok tanam, 2 Budaya Kesehatan, Pendidikan
3 Politik Pemerintahan level pusat, distrik dan 3 Politik Kemiskinan, keamanan
kampung, tokoh masyarakat/kepala
suku adat. 4 Ekonomi Komoditas perdagangan, infrastruktur jalan,
telekomunikasi
4 Ekonomi Kemampuan lahan, jaringan jalan lokal,
pelabuhan udara regional
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Slide: 117 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
B. Keruangan Fisik Alam dan Penggunaan Lahan

Dalam hal ini kegiatan pemanfaatan ruang seharusnya disesuaikan dengan produk
rencana tata ruang yang telah disusun, namun pada kenyataannya masih banyak terjadi
permasalahan-permasalahan pemanfaatan ruang. Permasalahan tersebut dapat terjadi
akibat tiga faktor, yaitu tidak adanya produk rencana tata ruang, atau adanya rencana
tata ruang tetapi tidak memperhatikan aspek perkembangan kota dan terjadinya
perkembangan kota yang terlalu cepat, sehingga rencana tata ruang yang telah tersusun
menjadi tidak sesuai lagi. Untuk mengetahui lebih detail maka permasalahan
pemanfaatan ruang yang terjadi di kawasan perkotaan dilihat berdasarkan 5 (lima)
aspek yaitu:
1. Aspek hukum/norma,
2. Tata ruang,
3. Aspek transportasi,
4. Aspek perumahan, dan
5. Aspek industri.

Slide: 118 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
B. Keruangan Fisik Alam dan Penggunaan Lahan 1) Aspek Hukum
Seperti yang diketahui oleh khalayak umum, bahwa permasalahan dalam pengelolaan
lahan di Papua pada umumnya adalah permasalahan kepemilikan lahan/tanah yang
dimiliki oleh adat/suku dengan batas-batas alam atau kesepakatan antar kepala suku.
Hal ini juga terdapat di dalam isu strategis dalam pengembangan wilayah kabupaten
Tolikara pada umumnya yakni;

1. Potensi masalah lahan pembangunan yang terbatas, karena seluruh lahan pada
umumnya dimiliki oleh adat/tanah ulayat. Lahan pembangunan untuk kantor-kantor
dinas merupakan hibah dari tanah ulayat atas persetujuan suku-suku yang ada.
Penyediaan lahan pembangunan untuk kepentingan bersama, perlu dirumuskan
bersama dengan ketua adat, agar memperoleh solusi dalam penyediaan lahan untuk
pengembangan.
2. Potensi konflik kepemilikan lahan untuk bermukim, karena masyarakat pendatang
ataupun dari luar suku adat, tidak dapat memiliki lahan adat.
3. Permasalahanan sistem persil yang tidak beraturan, menyebabkan inefisiensi lahan,
karena terdapat beberapa bagian lahan yang tidak ada kepemilikannya.

Slide: 119 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
B. Keruangan Fisik Alam dan Penggunaan Lahan 2) Aspek Penggunaan Ruang

Permasalahan penggunaan ruang di kawasan perkotaan adalah sebagai berikut;


1. Adanya kecenderungan pemusatan kegiatan (over-concentration) pada kawasan-kawasan
tertentu;
2. Perkembangan penggunaan lahan yang bercampur (mixed-use); dan
3. Terjadinya alih fungsi lahan (land conversion) dari ruang terbuka, lahan konservasi, atau ruang
terbuka hijau menjadi kawasan terbangun intensif (permukiman, industri, perkantoran,
prasarana).
Sedangkan permasalahan besar yang dihadapi oleh kawasan sub urban adalah :
1. Terjadinya pengalihan fungsi kawasan resapan air menjadi kawasan terbangun;
2. Terjadinya pembangunan fisik kawasan secara terpencar (urban sprawl); dan
3. Banyaknya lahan tidur di wilayah sub urban dan wilayah transisi.

Permasalahan Penggunaan Lahan di Kawasan Perkotaan Bokondini


No Permasalahan Lokasi
1 Kepemilikan tanah berdasarkan hak atas Seluruh kawasan perkotaan
ulayat/suku/marga
2 Mixed use (bercampur) Pusat perkotaan
3 Urban sprawl Distrik Bokondini, Distrik Bewani, Distrik
Kaboneri, Distrik Bokoneri
4 Land conversion di dalam Hutan Lindung Distrik Bokoneri, Kampung Kanaero
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Slide: 120 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
B. Keruangan Fisik Alam dan Penggunaan Lahan 3) Aspek Transportasi

Beberapa permasalahan yang harus diantisipasi sebagai berikut;


1. Kemacetan lalu lintas yang terjadi di pusat-pusat aktivitas;
2. Berkembangnya kegiatan on street parking.

Sedangkan permasalahan transportasi yang terjadi di kawasan suburban adalah :


1. Terjadinya kemacetan di daerah kawasan industri;
2. Kemacetan lalu lintas pada daerah perbatasan kawasan urban dan sub urban; serta
3. Berkembangnya angkutan umum plat hitam.

Antisipasi Permasalahan Aspek Transportasi


No Permasalahan Lokasi

1 Kemacetan Pusat Kota Agro Bokondini

2 Street parking Pusat Kota Agro Bokondini

3 Angkutan tidak resmi Kawasan Perkotaan

Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Slide: 121 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
B. Keruangan Fisik Alam dan Penggunaan Lahan 4) Aspek Perumahan

• Aspek perumahan merupakan aspek yang penting dalam kegiatan Contoh Rumah Rakyat Layak Huni
dan aktivitas perkotaan. Hal ini disebabkan perumahan Tipe 36 di Papua
merupakan pemakai lahan terbesar dari lahan terbangun
perkotaan, sekitar 40 % dari lahan, sedangkan penggunaan
lainnya adalah untuk ruang terbuka hijau, olah raga dan industri.
Dari kondisi di atas, terlihat bahwa aspek perumahan berpotensi
menimbulkan permasalahan dalam pemanfaatan lahan
perkotaan.
• Secara garis besar permasalahan permukiman perkotaan antara
lain : (1) percampuran fungsi bangunan/kawasan; (2) alih fungsi
bangunan; (3) permukiman liar; dan (4) permukiman kumuh.
Sumber : Hasil Survei Konsultan Tahun 2013
Sedangkan permasalahan permukiman yang terjadi di wilayah sub
urban adalah (5) pembangunan perumahan di kawasan rawan
bencana.
• Permasalahan utama dalam hal pembangunan perumahan di
Papua, khususnya di kawasan perkotaan Bokondini adalah
mahalnya harga pembangunan rumah sehat tipe 36, bahkan
sangat tinggi.
• Pembangunan perumahan rakyat layak huni type 36 untuk
wilayah pantai dan kepulauan minimal berkisar Rp. 100-150 juta/
unit, sedangkan di wilayah pegunungan dan daerah yang berawa
berkisar Rp. 250-300 juta/ unit untuk setiap keluarga.

Slide: 122 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
B. Keruangan Fisik Alam dan Penggunaan Lahan 5) Aspek Industri

• Beberapa permasalahan yang biasanya akan timbul dalam kawasan industri adalah (1)
pencemaran lingkungan dan penurunan cadangan air tanah; dan (2) penurunan kualitas fisik
dan tingkat pelayanan jalan.
• Untuk itu disiapkan badan layanan kawasan industri khusus menangani kawasan industri
agroforestry bisnis ini kedepan. Beberapa badan layanan pemerintah yang akan berada di
Bokondini adalah (1) Badan Penelitian Teknologi Agroforestry; (2) UPT Perhubkomintel; (3)
UPT Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perikanan, Peternakan; (3) Kantor Pemerintah Distrik;
dan (4) UPT Lingkungan Hidup.

Aspek Permasalahan Kawasan Perkotaan


Aspek
Penggunaan Lahan Aspek Transportasi Aspek Industri Aspek Perumahan
1. Over 1. Kemacetan 1. Pencemaran 1. Percampuran fungsi
concentration 2. On street parking lingkungan kawasan/bangunan antara kawasan
2. Mixed-use 3. Perkembangan 2. Penurunan cadangan permukiman dengan non
3. Land Conversion angkutan umum plat air tanah permukiman
4. Urban Sprawl hitam 3. Penurunan kualitas 2. Alih fungsi bangunan, penurunan
5. Lahan tidur fisik dan tingkat kualitas estetika bangunan
pelayanan jalan 3. Permukiman kumuh
4. Munculnya permukiman di kawasan
rawan bencana

Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Slide: 123 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
C. Kependudukan dan Tenaga Kerja
• Program ketenagakerjaan dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota belum menyentuh
kebutuhan masyarkat yang sebenarnya. Untuk itu diperlukan kajian yang lebih mendalam
terhadap kebutuhan keterampilan kepada masyarakat dalam upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
• Faktor lain yang menghambat adalah faktor budaya yang menetapkan bahwa para lelaki papua
yang tidak diposisikan sebagai pekerja (ladang, kebun, pertanian, swasta, jasa/dagang) namun
sebagai pejuang-pejuang perang suku. Untuk itu perlu transformasi budaya yang bertahap
untuk mengasimilasi peran lelaki di dalam keluarga.

Potensi dan Permasalahan Kependudukan/Tenaga Kerja


Potensi Permasalahan Rekomendasi
1. Jumlah penduduk usia 1. Tingkat pendidikan 1. Transformasi budaya
produktif yang tinggi. 2. Tingkat ekonomi masyarakat masyarakat papua
2. Sektor pekerjaan yang masih 3. Faktor budaya peran laki-laki 2. Asimilasi budaya melalui
terbuka lebar. dan perempuan. keterbukaan mobilitas
3. Potensi sumber daya alam dan penduduk antar dan intra
mineral yang besar. wilayah Papua
3. Pelaksanaan kegiatan/program
pemberdayaan ekonomi lokal

Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Slide: 124 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
D. Perkotaan
Potensi Permasalahan Rekomendasi
1. Suku budaya yang khas dan 1. Pola sebaran rumah yang 1. Peningkatan jaringan jalan antar kampung yang
kuat tidak terpusat (komunal) nyaman, aman dan dapat mengakses pusat pelayanan
2. Terdapat rumah honai yang dan cenderung menyebar (kesehatan, sosial, peribadatan, pendidikan) di
merupakan salah satu ciri khas 2. Beberapa rumah (komunal) Distrik atau kawasan gereja.
bangunan lokal berada dalam kawasan 2. Memberi kompensasi atas pinjam pakai kawasan
3. Kawasan gereja menjadi pusat lindung lindung dengan meningkatkan fungsi kawasan
komunitas sosial, agama dan lindung (Kanaero) menjadi TWA (Taman Wisata
olahraga Alam)/ Botanical Garden, dapat dimulai dengan
skala kecil (< 50 ha).
3. Memberikan arahan/ rekomendasi KDB/KLB bagi
kawasan permukiman yang berada dalam kawasan
lindung dan penetapan peraturan zonasi.
4. Penguatan dan peningkatan sarana dan prasarana
kawasan gereja menjadi pusat komunitas sosial,
agama, pendidikan dan kesehatan.
5. Mengarahkan pembentukan kampung mandiri yang
terintegrasi dengan gedung/gereja klasis dimasing-
masing kampung.

Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Slide: 125 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
E. Kelembagaan/ Kemasyarakatan
Potensi Permasalahan Rekomendasi

1. Sudah memiliki data tata Pemerintahan 1. Tidak ada data organisasi 1. Pembentukan kelembagaan
2. Terdapat kantor instansi Pemerintah masyarakat, LSM, dll swadaya masyarakat,
3. Sudah ada data pemberdayaan 2. Komunikasi antar dinas/SKPD perguruan tinggi, asosiasi, dan
masyarakat Kampung sering terhambat karena faktor Lembaga Masyarakat Adat
4. Sudah mempunyai Kepala-kepala alam, sarana prasarana, dan Papua (LMAP)
Distrik sarana telekomunikasi 2. Meningkatkan dinas SKPD
5. Terdapat pusat kegiatan di wilayah Kota 3. Perlu peningkatan Mutu SDM yang belum terdapat di
6. Memiliki kekayaan sumberdayaan yang dari masyarakat setempat kawasan perencanaan
melimpah terutama untuk mengisi personil 3. Menyiapkan dan penguatan
Kedinasan Kabupaten. kelembagaan dan koordinasi
antar SKPD terhadap sektor
pembangunan
4. Melakukan bimbingan teknis
dan pemantapan tata
pemerintahan guna
mendapatkan mutu sumber
daya masyarakat yang lebih
baik
5. Menyiapkan kelembagaan
dalam sektor agropolitan

Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Slide: 126 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
F. Sarana dan Infrastruktur 1) Energi & Kelistrikan
Potensi Permasalahan Rekomendasi
1. Sungai disekitar 1. Tidak tersedianya data tentang 1. Dilakukan studi potensi sungai disekitar
kawasan berpotensi potensi sungai dan curah hujan kawasan perkotaan Bokondini
sebagai PLTMH 2. Tidak terawatnya PLTMH 2. Dilakukan perawatan berkala dan dukungan
eksisting dikarenakan kurang dari pemerintah daerah
perawatan dari komunitas 3. Pelatihan SDM lokal
3. Tidak tersedia SDM Lokal yang
dapat menjaga dan merawat
PLTMH Eksisting
2. Sungai disekitar 1. Intensitas matahari yang kurang 1. Dilakukan desain teknologi yang sesuai dengan
kawasan berpotensi lama. kondisi alam
sebagai PLTMH 2. Kurangnya SDM lokal yang dapat 2. Pelatihan SDM Lokal
merawat PLTS Eksisting 3. Bantuan dan dukungan dari pemerintah pusat
3. Harga investasi yang mahal dan pemerintah daerah
3. Pertanian dan hasil 1. Tidak tersedianya data tentang 1. Dilakukan kajian tentang potensi pertanian
Hutan sebagai sumber potensi pertanian dan hasil hutan dan hasil hutan sebagai suber energi biomassa
energi biomassa sebagai suber energi biomassa 2. Implementasi skala komunal dan/atau
2. Implementasi skala komunal terpusat
dan/atau terpusat 3. Bantuan dan dukungan dari pemerintah pusat
3. Biaya investasi yang mahal dan pemerintah daerah
4. Tidak tersedianya SDM Lokal 4. Pelatihan SDM Lokal

Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Slide: 127 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
F. Sarana dan Infrastruktur 2) Telekomunikasi
Potensi Permasalahan Rekomendasi
1. Bokondini di Distrik Bokondini Jaringan sistem Mengembangkan sistem
telah ditetapkan menjadi PKLp, telekomunikasi baik kabel telekomunikasi nirkabel (wireless)
Distrik Kaboneri sebagai PKLp, maupun nirkabel dalam jangka pendek dan sistem
Kaniro di Distrik Bokoneri (wireless) bisa dikatakan kabel dalam jangka panjang yang
sebagai PPK, dan Bilubaga di masih sangat terbatas bisa menjangkau sebagian besar
Distrik Bewani sebagai PPL. warga
2. Jumlah penduduk Kawasan
Perkotaan Bokondini yang
terdiri dari 4 distrik
diproyeksikan mencapai 35.854
jiwa pada tahun 2033.

Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Slide: 128 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
F. Sarana dan Infrastruktur 3) Transportasi
Potensi Permasalahan Rekomendasi
1. Terdapat jaringan jalan 1. Kondisi tanah yang kurang stabil, sehingga 1. Menyambungkan ruas
eksisting di kawasan harus dapat memilih trase jalan yang simpul dari Wunin ke
perkotaan Agro Bokondini. terbaik untuk pembangunan jalan. Bokondini dan Kubu ke
2. Dari jaringan jalan 2. Jalan-jalan yang ada tidak memiliki Bokondini
eksisting yang belum saluran drainase yang baik 2. Membuat desain jalan
menyambung, masih dapat 3. Terdapat sungai-sungai yang memotong meninggi dan gorong-
disambungkan sehingga jalan. gorong lintasan hewan
dapat memenuhi pola 4. Pembangunan jalan di Papua pada jalan Kolektor (K3) di
perjalanan yang membutuhkan biaya yang sangat besar Distrik Bokoneri / Kanaero
diinginkan. 3. Menyiapkan pembangunan
jembatan di beberapa titik
lokasi yang potensial
4. Peningkatan jalan eksisting
dan pembangunan jalan
baru di lingkungan industri
5. Pembangunan terminal
Tipe C

Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Slide: 129 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
F. Sarana dan Infrastruktur 4) Air Bersih
Potensi Permasalahan Rekomendasi

1. Pertumbuhan penduduk akan di 1. Kualitas lingkungan semakin 1. Air baku yang akan menjadi prioritas
sertai dengan pertumbuhan menurun sehingga sumber air dimanfaatkan adalah air hujan
infrastruktur dasar perkotaan yang baku berkurang, di sisi lain 2. Pegembangan SPAM dikelompokan
menuntut pemenuhan kebutuhan air, pengaturannya kurang tepat menjadi SPAM Perkotaan dan SPAM
sehingga pengembangan pengelolaan 2. Tidak adanya prsarana air bersih Pedesaan
air minum akan menjadi prioritas yang memadai mengakibatkan 3. Untuk masyarakat yang berada jauh di
utama dalam rangka meningkatkan masyarakat kurang mampu luar kawasan perkotaan baik BWP I –
taraf hidup dan kesejahteraan mengaksesnya BWP IV dan tidak terlayani sistem
masyarakat. 3. Kurangnya kesadaran masyarakat perpipaan PAH komunal, perlu
dalam penggunaan air dan menyediakan bak penampung (tong
2. Tingginya curah hujan yang bisa
dijadikan sumber utama untuk air menjaga kelestarian lingkungan plastik 1 m3) secara individual dan atau
sebagai sumber air mendapat bantuan hibah dari pemda.
baku air minum masyarakat.
4. Kurangnya sosialisasi tentang
3. Masih banyak tersedia lahan kosong pemanfaatan dan pemeliharaan
yang luasannya bisa digunakan secara efektif dan efisiensi
sebagai tempat untuk membangun 5. Luasnya kawasan perkotaan
bak penampung air hujan komunal, 6. Rendahnya tingkat kepadatan
yang pengelolaanya bisa dilaksanakan penduduk
oleh dinas terkait melalui sistem 7. Rendahnya angka pertumbuhan
perpipaan secara gravitasi. penduduk

Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Slide: 130 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
F. Sarana dan Infrastruktur 5) Persampahan
Potensi Permasalahan Rekomendasi

1. Pertumbuhan penduduk akan di 1. Minimnya sarana dan 1. 80% cakupan pelaanan


sertai dengan pertumbuhan prasarana pengelolaan ditangani oleh dinas terkait,
infrastruktur dasar perkotaan yang persampahan yang dimiliki 20% individual
pada setiap aktivitas/kegiatan pemerintah daerah 2. Seluruh kawasan BWP,
masyarakat akan menghasilkan 2. Kurangnya kesadaran dibutuhkan sarana dan
sampah baik sampah rumah tangga, masyarakat terhadap prasarana pengelolaan sampah :
sampah industri maupun sampah B3 kebersihan  Timbulan sampah : 642 Ton
serta membiasakan masyarakat 3. Rendahnya masyarakat yang  Hibah BIN (pemda) :586 unit
dengan pola hidup bersih dan sehat memiliki sarana penampung  Gerobak Sampah 1 m3: 3 unit
(PHBS) sampah  TPS/ Container 2 m3 : 3 unit
2. Tingginya tingkat kebersamaan 4. Kurangnya sosialisasi  Truck Sampah 6 m3 : 1 unit
masyarakat dalam mencapai tujuan tentang pengelolaan  TPST: 6 unit
hidup bersama khususnya yang persampahan yang memiliki  TPA: 1 unit
memiliki nilai ekonomi. nilai ekonomi
3. Masih banyak tersedia lahan kosong 5. Luasnya kawasan perkotaan
yang luasannya bisa digunakan
sebagai tempat untuk membangun
TPS/TPST yang pengelolaanya
berbasis masyarakat.
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Slide: 131 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
F. Sarana dan Infrastruktur 6) Air Limbah
Potensi Permasalahan Rekomendasi
1. Pertumbuhan penduduk akan di sertai dengan 1. Minimnya sarana dan 1. 80% cakupan pelaanan
pertumbuhan infrastruktur dasar perkotaan prasarana pengelolaan ditangani oleh dinas
serta perumahan yang pada setiap air limbah yang dimiliki terkait, 20% individual
aktivitas/kegiatan masyarakat akan 2. Sistem on-site
pemerintah daerah
menghasilkan limbah rumah tangga baik grey 3. Seluruh kawasan BWP,
2. Kurangnya kesadaran
water maupun black water yang menuntut dibutuhkan sarana dan
pemenuhan kebutuhan pengelolaan air limbah masyarakat terhadap prasarana pengelolaan air
yang baik guna menghindari pencemaran air kebersihan limbah :
tanah sehingga dapat meningkatkan taraf 3. Kurangnya sosialisasi  Jamban/ Septic Tank : 86
hidup dan kesejahteraan masyarakat serta tentang pengelolaan air KK
membiasakan masyaarakat dengan pola hidup limbah yang baik dan  Truck Tinja:1 unit
bersih dan sehat (PHBS)  IPLT: 1 unit
benar
2. Tingginya curah hujan sehingga ketersediaan
4. Luasnya kawasan
air bersih untuk MCK dapat terpenuhi.
3. Masih banyak tersedia lahan kosong yang perkotaan
luasannya bisa digunakan sebagai tempat
untuk membangun IPAL/IPLT yang
pengelolaanya diawah dinas terkait.

Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Slide: 132 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
G. Ekonomi
Potensi Permasalahan Rekomendasi
1. Sektor potensial atau masih dapat 1. Bencana alam merupakan 1. Perlu pengembangan dan
berkembang (developing sector) di ancaman besar mengingat kondisi peningkatan kegiatan sarana
antara lain Perdagangan dan pertanian. topografi yang berbukit-bukit perdagangan dan jasa agar
2. Kegiatan pertanian khususnya pertanian dengan kemiringan umumnya dapat lebih merangsang
Palawija dan Ladang yang merupakan >15% bahkan beberapa wilayah pertumbuhan kota
penyumbang terbesar PDRB di memiliki kemiringan lebih dari 2. Upaya mitigasi bencana yang
Kabupaten Tolikara. >40%. Tanah longsor menjadi efektif dapat memberikan
3. Kawasan hutan terdiri dari Hutan ancaman utama kontribusi bagi kepercayaan
Lindung,Hutan Produksi Konversi, 2. Kurangnya dukungan infrastruktur investor guna peningkatan
Hutan Produksi Biasa dan Kawasan kelistrikan, air bersih, sanitasi, perekonomian di Bokondini.
Cagar alam dapat dikembangkan untuk komunikasi dan transportasi, serta
wisata dan juga wisata edukasi. Fakta kerusakan infrastruktur fisik yang
tersebut memberikan pengaruh pada selanjutnya akan meningkatkan
kegiatan perdagangan dan jasa di biaya operasional dalam
Bokondini yang berbasis pada menjalankan bisnis.
komoditas pertanian, perkebunan dan
hasil hutan. Cadangan lahan budidaya
dan lahan untuk lingkungan terbangun
masih cukup besar, tanpa harus
mengalih-fungsikan hutan, pertanian
umbi-umbian termasuk sektor yang
potensial untuk dikembangkan.

Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013


Slide: 133 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
H. Pertanian
Potensi Permasalahan Rekomendasi
1. Tersedianya sumberdaya lahan 1. Sistem usaha tani masyarakat 1. Menerapkan sistem usaha tani yang
pertanian yang cukup luas masih tradisional, sehingga benar dan teknologi spesifik lokasi
produktivitas dan produksinya (penggunaan bibit unggul, pemupukan,
2. Menyediakan lapangan kerja bagi
rendah pemeliharaan dan pasca panen) untuk
penduduk
meningkatkan produktivitas dan
3. Memberikan kontribusi terhadap 2. Pengetahuan dan ketrampilan
produksi pertanian
perekonomian wilayah serta penguasaan teknologi
pertanian penduduk/ petani masih 2. Meningkatkan pengetahuan dan
rendah ketrampilan penduduk/ petani dalam
penguasaan teknologi pertanian dan
3. Belum tersedianya prasarana dan
praktek usaha tani yang produktif
sarana serta infrastruktur
melalui pelatihan dan sekolah lapang
pendukung pertanian
3. Membangun prasarana jalan desa
4. Belum tersedianya kelembagaan
untuk meningkatkan akses ke kawasan
petani, perbankan, penyuluhan
yang mendukung kegiatan produksi dan pemasaran hasil
pertanian
pertanian
4. Membentuk kelompok tani atau
gabungan kelompok tani, lembaga
keuangan, penyuluhan pertanian untuk
meningkatkan kinerja usaha tani
5. Menyusun kebijakan pemerintah
daerah dan menyediakan anggaran
yang cukup untuk pengembangan
sektor pertanian
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Slide: 134 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
I. Kepariwisataan 7) ODTW
Potensi Permasalahan Rekomendasi
1. Budaya, Norma adat istiadat yang kuat 1. Infrastruktur jalan menuju Kota 1. Menetapkan kawasan pariwisata di
di masyarakat Bokondini. Bokondini yang rusak parah, dalam kawasan perkotaan Bokondini
2. Potensi lahan pertanian pangan , sehingga menurunkan tingkat seperti Kawasan Klasis Bogoga, dan
perkebunan dan holtikultura yang aksesibilitas. revitalisasi situs sejarah.
memiliki peranan penting dalam 2. Infrastruktur dasar (energi, air 2. Mengembangkan kawasan-kawasan
kegiatan ekonomi masyarakat bersih, sanitasi) di dalam kawasan perkebunan menjadi objek wisata
Bokondini perkotaan Bokondini yang perlu berbasis pertanian dan perkebunan
3. Catatan sejarah asimilasi, interaksi dan ditingkatkan dan dikembangkan. (agro tourism)
transformasi masyarakat Bokondini 3. Belum berkembangnya potensi- 3. Menetapkan kawasan klasis Bogoga (OB
(Pegunungan Tengah) dalam menerima potensi wisata alam, wisata agro, Anggen) sebagai pusat pendidikan
injil masuk ke Pegunungan Tengah dan wisata rohani berbasis kristen
Bokondini menjadi PUSAT pelatihan, 4. Belum terbentuknya kelompok 4. Menyusun dan menetapkan ODTW di
pendidikan, informasi perkembangan pencinta wisata alam (adventure Kawasan Perkotaan Bokondini
transformasi sosial dan budaya tourism) di Bokondini
masyarakat Pegunungan Tengah. 5. Mendorong masyarakat Bokondini
5. Belum terbentuknya kegiatan untuk membentuk kelompok usaha
4. Topografi alam dan potensi sungai yang usaha wisata wisata.
dapat dijadikan sebagai objek wisata
petualangan alam 6. Mengembangkan sarana dan
penyebarluasan informasi ODTW
Kawasan Perkotaan Bokondini di Papua,
Indonesia dan Luar Negeri
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Slide: 135 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
I. Kerentanan, Daya Dukung dan Daya Tampung
Potensi Permasalahan Rekomendasi
1. Luas wilayah kawasan yang mencapai 1. Dominasi wilayah kawasan yang 1. Melakukan zonasi wilayah rawan
100, 65Km2 berada pada kerawanan longsor longsor, dan pembuatan regulasi.
dan gempa 2. Mengarahkan penggunaan teknologi
2. Topografi yang didominasi dengan yang tepat dan aman dalam
tingkat kecuraman yang tinggi. pembangunan kawasan.
3. Lokasi yang memiliki kelandaian 3. Menetapkan kawasan-kawasan resiko
dibawah 4% dan sesuai untuk tinggi terhadap bencana tanpa aktifitas
permukiman tersebar tidak pembangunan fisik.
memusat dan tidak luas/terbatas. 4. Menetapkan kawasan –kawasan
pengembangan (potensi) baru sebagai
alokasi permukiman kota.

Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Slide: 136 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
PETA
I. Kerentanan Gerakan Tanah KERENTANAN GERAKAN TANAH

BWP 2

BWP 1

BWP 3

BWP 4

Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013


Slide: 137 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
A. Dasar Konsep Pengembangan
B. Konsep Pengembangan Struktur dan Pola Ruang
C. Konsep Pengembangan Kawasan Prioritas

Slide: 138 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
A. Dasar Konsep Pengembangan
Konsep dasar pengembangan kawasan perkotaan Bokondini didasarkan atas beberapa
hal;
1. Arahan dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tolikara;
2. Analisis aspek sosial budaya, ekonomi, infrastruktur, sarana,
permukiman/perkotaan;
3. Potensi, masalah dan rekomendasi aspek pengembangan kota.

A.1. Tujuan Penataan Ruang Pengembangan Kawasan Perkotaan Bokondini


Mewujudkan Kawasan Perkotaan Bokondini yang Aman, Nyaman,
Produktif dan Berkelanjutan

A.2. Kebijakan dan Strategi Pengembangan KP Bokondini

Pengembangan Kawasan Perkotaan Bokondini sebagai Pusat Perekonomian


Jasa & Perdagangan Komoditas Pertanian dan Perkebunan Terpadu
berbasis Agroforestry , Pusat Pelayanan Transportasi Udara Militer dan
Komersial, Pusat Pendidikan Tinggi, Penunjang Pelayanan Kesehatan Terpadu dan
Penunjang Pelayanan Pemerintahan Satu Atap;

Slide: 139 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
B. Dasar Konsep Pengembangan (Struktur dan Pola Ruang)
HIRARKI
KAWASAN PERKOTAAN FUNGSI UTAMA POLA RUANG
FUNGSIONAL
DISTRIK BOKONDINI PKLp 1. PUSAT PELAYANAN 1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
PEMERINTAHAN DISTRIK 2. INDUSTRI
2. PUSAT PENGEMBANGAN 3. PARIWISATA
4. PETERNAKAN (SAPI)
PERTANIAN
5. PERKEBUNAN
3. PUSAT PERKANTORAN
6. PERTANIAN HOLTIKULTURA
4. PUSAT PERMUKIMAN 7. TANAMAN PANGAN
8. RAWAN BENCANA LONGSOR
9. PERLINDUNGAN SETEMPAT
10. LINDUNG GEOLOGI
SEBAGIAN WILAYAH PPL 1. PUSAT PERMUKIMAN 1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
DISTRIK BEWANI 2. PUSAT KOMERSIAL SKALA 2. PERTANIAN HOLTIKULTURA
KAMPUNG 3. TANAMAN PANGAN
4. RAWAN BENCANA LONGSOR
5. PERLINDUNGAN SETEMPAT
6. LINDUNG GEOLOGI
7. HUTAN PRODUKSI
SEBAGIAN WILAYAH PPK 1. PUSAT PELAYANAN 1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
DISTRIK BOKONERI PEMERINTAHAN DISTRIK 2. PARIWISATA
2. PUSAT PERMUKIMAN 3. PERTANIAN HOLTIKULTURA
4. TANAMAN PANGAN
3. PUSAT KOMERSIAL SKALA
5. RAWAN BENCANA LONGSOR
KAMPUNG
6. PERLINDUNGAN SETEMPAT
7. LINDUNG GEOLOGI
8. HUTAN PRODUKSI
SEBAGIAN WILAYAH PKLp 1. PUSAT PELAYANAN 1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
DISTRIK KAMBONERI PEMERINTAHAN DISTRIK 2. PERKEBUNAN
2. PUSAT PENGEMBANGAN 3. PERTANIAN HOLTIKULTURA
4. TANAMAN PANGAN
PERTANIAN
5. RAWAN BENCANA LONGSOR
3. PUSAT PERKANTORAN
6. PERLINDUNGAN SETEMPAT
4. PUSAT PERMUKIMAN 7. LINDUNG GEOLOGI
8. HUTAN PRODUKSI

Slide: 140 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
B.1. Konsep Pengembangan Struktur Ruang
1. Adanya rencana perpanjangan landasan pacu bandar udara Bokondini yang semula sepanjang
800 m menjadi 1.200 m. Rencana ini akan membawa dampak kepada perubahan kepada fungsi jalan menuju
bandar udara serta berdampak kepada pola ruang kota dimana rencana perpanjangan landasan pacu tersebut
mengharuskan berpindahnya fasilitas pelayanan pendidikan SMP dan SMA Bokondini.
2. Adanya kawasan permukiman berkepadatan rendah pada kawasan lindung Kanairo menjadikan
kawasan permukiman ini berstatus sebagai kawasan yang dikendalikan/dipenuhi sarana prasarana namun
tidak didorong untuk berkembang yang berimplikasi kepada beralih fungsinya kawasan lindung.
3. Implikasi pengembangan lainnya terhadap struktur kawasan perkotaan adalah peningkatan fungsi jalan
yakni Kolektor Primer (K3) yang menghubungkan antara distrik Wunin melalui distrik Bewani hingga
distrik Bokondini (Kp. Galala). Pengembangan jaringan jalan ini menggunakan kawasan lindung sepanjang
4,3 km. dan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 24 tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan, hal
ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan keberlangsungan kehidupan liar hutan lainnya. Membuat
design jalan meninggi yaitu sebagai underpass crossing untuk satwa liar lainnya.
4. Rencana penetapan kawasan klasis dan pusat perkotaan (Pusat Pelayanan Primer) Bokondini
menjadi kawasan yang harus dikendalikan lingkungannya karena memiliki ruang terbuka hijau, situs sejarah
agama, topografi yang indah, vegetasi pepohonan yang tua, permukiman MAF (Mission Aviation fellowship),
gereja klasis Bogoga dan kawasan perkantoran distrik yang menyatu (kompak) rapi, asri dan indah. Kawasan
yang kompak ini diarahkan menjadi kawasan potensi wisata. Maka struktur ruang kawasan yakni jaringan
jalan yang dikembangkan adalah Kolektor Primer (K3) tidak melintasi di kawasan ini.
5. Arahan dan rencana kawasan industri berbasis agroforestry (pertanian dan perkebunan) didalam
kawasan perkotaan distrik Bokondini seluas 32 ha. Kawasan industri ini berada di sisi tenggara. Dengan
adanya kawasan industri, agar tidak terjadi degradasi lingkungan didalam pusat perkotaan maka dibuatkan
jaringan jalan baru (outer road) dengan fungsi kolektor sekunder (K4) yang menghubungkan kawasan
industri menuju sisi barat daya terkoneksi ke terminal tipe C dan terhubung ke jaringan jalan kolektor primer
(K3) di simpang Kp. Galala.

Slide: 141 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
B.2. Konsep Pengembangan Struktur Ruang Bandara Udara

Lokasi Bandara Bokondini


(Opsi 1 Pengembangan)

Slide: 142 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
B.3. Konsep Pengembangan Struktur Ruang Bandara Udara

Lokasi Bandara Bokondini


(Opsi 2 Pengembangan)

Slide: 143 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
B.3. Konsep Pengembangan Struktur Ruang Bandara Udara

Lokasi Bandara Bokondini


(Opsi 3 Pengembangan)

Slide: 144 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
B.4. Konsep Pengembangan Struktur Ruang Bandara Udara

Konsep Pengembangan Bandara Bokondini


(Opsi 1)
R/W

Apron

Area parkir kendaraan

Gedung PKP-PK Gerbang


bandar udara

Slide: 145 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
B.5. Konsep Pengembangan Struktur Ruang Bandara Udara

Konsep Pengembangan Bandara Bokondini


(Opsi 2)
R/W

Runway

Apron

Tahap II – 5-10 tahun berikutnya


Area parkir kendaraan
Gedung terminal penumpang
Gedung terminal kargo
Gedung PKP-PK Gerbang
Jalan di lingkungan bandar udara bandar udara
Daerah sisi udara

Slide: 146 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
B.5. Konsep Pengembangan Struktur Ruang Bandara Udara

Konsep Pengembangan Bandara Bokondini


(Opsi 3)
R/W

Runway

Apron

Tahap II – 5-10 tahun berikutnya


Area parkir kendaraan
Gedung terminal penumpang
Gedung terminal kargo
Gedung PKP-PK Gerbang
Jalan di lingkungan bandar udara bandar udara
Daerah sisi udara

Slide: 147 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
B.6. Pesawat Yang Dapat Mendarat Foto Armada Udara

Spesifikasi Pesawat (Eksisting)


Sumber: www.cessna.com; www.atraircraft.com; www.susiair.com

Cessna Grand Caravan ATR 42

Slide: 148 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
B.7. Konsep Pengembangan Struktur Ruang
Kelengkapan Fungsi Fasilitas Distrik Kawasan Perkotaan
Jml Kelengkapan Fungsi (Fasilitas)
No Distrik Jumlah
Pddk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Bokondini 3,719 3 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14
2 Bokoneri 3,831 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 4
BWP II 3 Bewani 3,864 3 0 0 0 1 0 0 0 0 6 1 0 11
4 Kaboneri 1,280 1 0 0 1 3 0 0 0 0 6 1 0 12
Sumber : Hasil Analisis Tim Konsultan Tahun 2013

BWP I
Perhitungan Indeks Sentralitas
BWP III Kelengkapan Fungsi (Fasilitas) Jumlah
Jml
No Distrik Indeks
BWP IV Pddk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sentralitas
1 Bokondini 3,719 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11
2 Bokoneri 3,831 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2
3 Bewani 3,864 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 4
4 Kaboneri 1,280 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 5
Sumber : Hasil Analisis Tim Konsultan Tahun 2013
Keterangan :
1=SD, 7= Pasar Lingkungan,
2=SLTP, 8= Pertokoan,
LUAS 3=SMU, 9= Hostel,
NO DISTRIK BWP HIRARKI
( Km2) 4=Puskesmas, 10= Gereja Kampung,
1 Bokondini I PUSAT PELAYANAN PRIMER 21,92 5=Pustu, 11= Gereja Distrik,
2 Bewani II PUSAT PELAYANAN SEKUNDER 42,18 6=Puskesmas Keliling, 12= Lainnya
3 Bokoneri III PUSAT PELAYANAN TERSIER 15,60
4 Kamboneri IV PUSAT PELAYANAN TERSIER 20,95
JUMLAH 100,65
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013

Slide: 149 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Konsep Pengembangan Rencana Struktur
B.8. Konsep Pengembangan Struktur Ruang Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini

Slide: 150 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Konsep Pengembangan Rencana Pola Ruang
B.9. Konsep Pengembangan Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini

/ Botanical Garden

Slide: 151 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Tabel Pengembangan Rencana Pola Ruang
B.10. Konsep Pengembangan Pola Ruang BWP-1 Kawasan Perkotaan Bokondini (BWP -1)

BWP 1 BOKONDINI Luas BWP 1 BOKONDINI Luas


Zona Lindung Zona Budidaya
• Hutan Lindung • Transportasi
• Perlindungan Terhadap Kawasan • Kesehatan
• Bawahannya
• Perlindungan Setempat • Olah Raga
• Ruang Terbuka Hijau • Sosial Budaya
• Suaka Alam Dan Cagar Budaya • Peribadatan
• Rawan Bencana Alam • PL-Pertanian
• Kebun Raya/Botanical Garden/Taman Wisata Alam • PL-Pariwisata
Zona Budidaya • PK-Hankam
• Perumahan kepadatan sedang • TPA
• Perumahan kepadatan rendah • IPAL
• Perumahan kepadatan sangat rendah • TPU
• Perdagangan dan Jasa • PC-Perumahan dan Perdagangan Jasa
• Perkantoran Pemerintah • PC-Perumahan dan Perkantoran
• Perkantoran Swasta • PC-Perkantoran dan Perdagangan Jasa
• Aneka Industri
• Sarana Pelayanan Umum-Pendidikan

Slide: 152 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Peta Pengembangan Rencana Pola Ruang
B.11. Konsep Pengembangan Pola Ruang BWP-1 Kawasan Perkotaan Bokondini (BWP -1)

Bewani
Bokoneri

Kamboneri

Slide: 153 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Tabel Pengembangan Rencana Pola Ruang
B.15. Konsep Pengembangan Pola Ruang BWP-2 Kawasan Perkotaan Bokondini (BWP-2)

BWP 2 BEWANI Luas BWP 2 BEWANI Luas


Zona Lindung Zona Budidaya
• Hutan Lindung • Transportasi
• Perlindungan Terhadap Kawasan • Kesehatan
• Bawahannya
• Perlindungan Setempat • Olah Raga
• Ruang Terbuka Hijau • Sosial Budaya
• Suaka Alam Dan Cagar Budaya • Peribadatan
• Rawan Bencana Alam • PL-Pertanian
• Kebun Raya/Botanical Garden/Taman Wisata Alam • PL-Pariwisata
Zona Budidaya • PK-Hankam
• Perumahan kepadatan sedang • TPA
• Perumahan kepadatan rendah • IPAL
• Perumahan kepadatan sangat rendah • TPU
• Perdagangan dan Jasa • PC-Perumahan dan Perdagangan Jasa
• Perkantoran Pemerintah • PC-Perumahan dan Perkantoran
• Perkantoran Swasta • PC-Perkantoran dan Perdagangan Jasa
• Aneka Industri
• Sarana Pelayanan Umum-Pendidikan

Slide: 154 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Peta Pengembangan Rencana Pola Ruang
B.16. Konsep Pengembangan Pola Ruang BWP-2 Kawasan Perkotaan Bokondini (BWP -2)

Bokoneri

Bokondini

Slide: 155 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Tabel Pengembangan Rencana Pola Ruang
B.17. Konsep Pengembangan Pola Ruang BWP-3 Kawasan Perkotaan Bokondini (BWP-3)

BWP 3 KABONERI Luas BWP 3 KABONERI Luas


Zona Lindung Zona Budidaya
• Hutan Lindung • Transportasi
• Perlindungan Terhadap Kawasan • Kesehatan
• Bawahannya
• Perlindungan Setempat • Olah Raga
• Ruang Terbuka Hijau • Sosial Budaya
• Suaka Alam Dan Cagar Budaya • Peribadatan
• Rawan Bencana Alam • PL-Pertanian
• Kebun Raya/Botanical Garden/Taman Wisata Alam • PL-Pariwisata
Zona Budidaya • PK-Hankam
• Perumahan kepadatan sedang • TPA
• Perumahan kepadatan rendah • IPAL
• Perumahan kepadatan sangat rendah • TPU
• Perdagangan dan Jasa • PC-Perumahan dan Perdagangan Jasa
• Perkantoran Pemerintah • PC-Perumahan dan Perkantoran
• Perkantoran Swasta • PC-Perkantoran dan Perdagangan Jasa
• Aneka Industri
• Sarana Pelayanan Umum-Pendidikan

Slide: 156 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Peta Pengembangan Rencana Pola Ruang
B.18. Konsep Pengembangan Pola Ruang BWP-3 Kawasan Perkotaan Bokondini (BWP -3)

Bewani

Bokondini

Slide: 157 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Tabel Pengembangan Rencana Pola Ruang
B.19. Konsep Pengembangan Pola Ruang BWP-4 Kawasan Perkotaan Bokondini (BWP-4)

BWP 4 KAMBONERI Luas BWP 4 KAMBONERI Luas


Zona Lindung Zona Budidaya
• Hutan Lindung • Transportasi
• Perlindungan Terhadap Kawasan • Kesehatan
• Bawahannya
• Perlindungan Setempat • Olah Raga
• Ruang Terbuka Hijau • Sosial Budaya
• Suaka Alam Dan Cagar Budaya • Peribadatan
• Rawan Bencana Alam • PL-Pertanian
• Kebun Raya/Botanical Garden/Taman Wisata Alam • PL-Pariwisata
Zona Budidaya • PK-Hankam
• Perumahan kepadatan sedang • TPA
• Perumahan kepadatan rendah • IPAL
• Perumahan kepadatan sangat rendah • TPU
• Perdagangan dan Jasa • PC-Perumahan dan Perdagangan Jasa
• Perkantoran Pemerintah • PC-Perumahan dan Perkantoran
• Perkantoran Swasta • PC-Perkantoran dan Perdagangan Jasa
• Aneka Industri
• Sarana Pelayanan Umum-Pendidikan

Slide: 158 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Peta Pengembangan Rencana Pola Ruang
B.20. Konsep Pengembangan Pola Ruang BWP-4 Kawasan Perkotaan Bokondini (BWP -4)

Bokondini

Kaboneri

Slide: 159 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
C. Konsep Pengembangan Kawasan Prioritas Penentuan Sub BWP Prioritas
KETENTUAN
KONDISI SOSIAL, DAYA DUKUNG
FUNGSI UTAMA TINGKAT KESESUAIAN DENGAN NILAI PENTING PERATURAN
SUB BWP EKONOMI DAN DAN DAYA TOTAL SKOR
SUB BWP TUJUAN BWP SUB BWP PERUNDANGAN
LINGKUNGAN TAMPUNG
TERKAIT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
DISTRIK 1. Pusat Pelayanan Sangat Tinggi – Merupakan Kawasan Sangat Penting, Kondisi Cukup Menunjang, Kebutuhan DD: Sangat Sesuai Dan 19
BOKONDINI Pemerintahan Distrik Utama Dengan Fungsi Perkantoran, sesuai Dan Sangat Potensial Memiliki Karakter Dasar 4202 ha. Mendukung Arahan
2. Pusat Pengembangan Perdagangan – Jasa, Pendidikan, Dalam Pengembangan Cukup (SDM Cukup, Kebutuhan DT: RTRW
Pertanian Kesehatan, Peribadatan, Dan Olah Perkotaan Ekonomi Rendah Dan
2.101 jiwa
3. Pusat Perkantoran Raga Kondisi Lingkungan
4. Pusat Permukiman Cukup Menunjang)
Skor : 5 Skor : 5 Skor : 3 Skor : 1 Skor : 5
SEBAGIAN 1. Pusat Permukiman Rendah –Tidak Memiliki Hubungan Kurang Penting, Kondisi Kurang Menunjang, Kebutuhan DD: Cukup Sesuai, 10
WILAYAH 2. Pusat Komersial Skala Langsung Dengan Pengembangan Kurang Didukung Oleh Memiliki Karakter Dasar 4366 ha. Terdapat Beberapa
DISTRIK
Kampung Perdagangan Dan Pendidikan Sarana Pelayanan Umum Yang Rendah (SDM Kebutuhan DT: Fungsi Yang
BEWANI
Pengembangan Rendah/Kurang,
2183 jiwa Mendukung
Perkotaan Ekonomi Rendah Dan
Kondisi Lingkungan
Pengembangan
Cukup Menunjang) Perkotaan

Skor : 2 Skor : 2 Skor :2 Skor : 1 Skor :3


SEBAGIAN 1. Pusat Pelayanan Sedang – Menunjang Pengembangan Kurang Penting, Kondisi Kurang Menunjang, Kebutuhan DD: Cukup Sesuai, 11
WILAYAH Pemerintahan Distrik Kota Dengan Pengembangan Kurang Didukung Oleh Memiliki Karakter Dasar 4328 ha. Terdapat Beberapa
DISTRIK
2. Pusat Permukiman Perumahan Dan Prasarana Umum Sarana Pelayanan Umum Yang Rendah (SDM Kebutuhan DT: Fungsi Yang
BOKONERI
3. Pusat Komersial Skala Pengembangan Rendah/Kurang,
2164 jiwa Mendukung
Kampung Perkotaan Ekonomi Rendah Dan
Kondisi Lingkungan
Pengembangan
Cukup Menunjang) Perkotaan

Skor : 3 Skor : 2 Skor :2 SKOR : 1 Skor : 3


SEBAGIAN 1. Pusat Pelayanan Tinggi – Menunjang Pengembangan Penting, Pengembangan Kota Kurang Menunjang, Kebutuhan DD: Sesuai,Sebagian Besar 16
WILAYAH Pemerintahan Distrik Kota Dengan Didukung Oleh Sarana Memiliki Karakter Dasar 1446 ha. Fungsi Sesuai Dan
DISTRIK
2. Pusat Pengembangan Perkantoran, Perdagangan – Pelayanan Umum Dan Sesuai Yang Rendah (SDM Kebutuhan DT: Mendukung
KAMBONERI
pertanian Jasa Dan Prasarana Pelayanan Dengan Pengembangan Rendah/Kurang,
723 jiwa Pengembangan
3. Pusat Perkantoran Umum, Potensial Berkembang Perkotaan Ekonomi Rendah Dan
4. Pusat Permukiman Menjadi Perdagangan – Jasa Skala Kondisi Lingkungan
Perkotaan
Wilayah Cukup Menunjang)

SKOR : 4 SKOR : 4 SKOR :2 SKOR : 2 SKOR : 4


Ket : Kolom 6 Asumsi : 1 kk yang beranggotakan 5 jiwa membutuhkan 2 Ha untuk penghidupan. Perhitungan menggunakan proyeksi penduduk tahun 2033
Slide: 160 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
C.1. Konsep Pengembangan Kawasan Prioritas (Struktur & Pola)
Dalam rangka mewujudkan tujuan penataan ruang
Kawasan Perkotaan Bokondini, maka kawasan
prioritas diarahkan sebagai Kota Agroforestry

Slide: 161 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
C.2. Konsep Pengembangan Kawasan Prioritas (Struktur & Pola)
ZONA KEGIATAN
Wisata Kawasan Klasis (Warisan Sosial & Budaya Pegunungan Tengah) :
1. Keagamaan (Gereja)
2. Pendidikan (Internasional)
3. Gymnasium
4. Penginapan/ Inn
5. Wisata Rohani
6. Tugu Sejarah Injil/ Pegunungan Tengah

Perkantoran 1. Kantor Distrik


2. Kantor Pemerintahan
3. Pusat Kesehatan
4. Rumah Dinas
5. UPT :
a. UPT Air Bersih
b. UPT Lingkungan Hidup
c. UPT Kelistrikan
d. UPT Pos, Telekomunikasi, Perhubungan Dan Telematika
e. UPT Kepariwisataan
f. UPT Penanggulangan Bencana Daerah
g. UPT Penelitian Teknologi Agroforestri & BBIA
h. UPT Perkebunan
i. UPT Pertanian
j. UPT Perikanan
k. UPT Kehutanan
l. UPT Kesehatan
m. UPT Pendidikan

Perumahan 1. Perumahan Padat,


2. Perumahan sedang dan
3. Perumahan rendah
Pelayanan 1. Peribadatan Mesjid dan Gereja
Umum 2. Pendidikan (+SMK Pertanian)
3. Kesehatan
4. Demplot Agro
5. Demo Center
Perdagangan & 1. Hotel
Jasa 2. Pasar (Tradisional dan Kerajinan)
3. Ruko/Toko
4. Cafe & Resto
5. Perbankan
6. Kantor Swasta
Industri 1. Kawasan Perindustrian
2. Terminal Agribisnis/ Peti Buah dan Sayur
3. IPLT
Peruntukan 1. Kodim/ TNI
Khusus 2. Polsek
3. Pos TNI
RTH 1. Taman / Landmark/ Tugu
2. Lapangan Olahraga
Campuran 1. Kawasan Pergudangan Agroforestry
2. Saprotan
Slide: 162 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Tabel Rencana Jalan Antar Di Distrik dalam KP
C.3. Konsep Pengembangan Struktur Ruang Bokondini Dan Jalan Didalam Kawasan Prioritas
No
No Fungsi Jalan Ruas Nama Ruas Panjang (m)
1 KOLEKTOR PRIMER (K3) KP01 KARUBAGA – WUNIN – GALALA 10.281,30
(L0KONDINI)
2 KOLEKTOR SEKUNDER (K4) KS01 L0KONDINI – KAL0NERI – KELILA / 7.214,57
WAMENA
LO1
LO4
3 KOLEKTOR SEKUNDER (K4) KS02 KANDANG - WANGGULAM 3.807,24
LO2
LO3 4 LOKAL SEKUNDER LS01 L0KONDINI – BEWANI – WANGGULAM 9719,36
LO5 LO6 LO8 5 LOKAL SEKUNDER LS02 L0KONDINI – MAIRINI 1425,14
LO7 LO9 LO10
LO11 6 LOKAL LO1 BOGOGA1 94,00
LO14 7 LOKAL LO2 BOGOGA2 94,00
LO12
LO13 LO30 8 LOKAL LO3 BOGOGA3 51,20
LO17
LO15 9 LOKAL LO4 BOGOGA4 970,28
LO19 LO16 10 LOKAL L05 BOGOGA5 129,87
LO18 LO22
LO24 LO23 LO28 11 LOKAL L06 BOGOGA6 184,84
LO29
LO21 12 LOKAL L07 BOGOGA7 129,69
LO20
LO26 13 LOKAL L08 BOGOGA8 70,42
LO25
LO27 14 LOKAL L09 BOGOGA9 156,26
15 LOKAL L010 BOGOGA10 105,67
16 LOKAL L011 BOGOGA11 89,87
17 LOKAL L012 BOGOGA12 353,93
18 LOKAL L013 BOGOGA13 95,03
19 LOKAL L014 BOGOGA14 382,94
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013 20 LOKAL L015 BOGOGA15 149,76
21 LOKAL L016 BOGOGA16 146,30
22 LOKAL L017 BOGOGA17 517,60
23 LOKAL L018 BOGOGA18 344,48
24 LOKAL L019 BOGOGA19 208,30
25 LOKAL L020 BOGOGA20 37,17
26 LOKAL L021 BOGOGA21 61,00
27 LOKAL L022 BOGOGA22 183,63
28 LOKAL L023 BOGOGA23 135,43
29 LOKAL L024 BOGOGA24 143,00
30 LOKAL L025 BOGOGA25 743,92
31 LOKAL L026 BOGOGA26 243,22
32 LOKAL L027 BOGOGA27 188,76
33 LOKAL L028 BOGOGA28 269,74
34 LOKAL L029 BOGOGA29 182,58
35 LOKAL L030 BOGOGA30 165,28

Slide: 163 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
9. PENUTUP
A. Rencana Penyelesaian Pekerjaan
B. Hasil pertemuan informal dengan masyarakat Bokondini
A. OB Anggen (Bp. Benjamin Scotty, Bp. Ones Wenda, Bp. Otniel)
B. Papua Partners (Bp. Javies Sosa, Ibu Naomi Sosa)
C. Bp. Pdt. Pontias Pagawa, Bp. Jacob
D. Bp. Marten (Mantan Mantri Di Masa Penjajahan Belanda di Papua,
Kepala Suku)
C. Dokumentasi Pertemuan dan Survey di Bokondini

Slide: 164 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
9. PENUTUP
A. Rencana Penyelesaian Pekerjaan
BULAN
NO TAHAPAN KEGIATAN TUJUAN KEGIATAN SASARAN METODE
1 2 3 4 5 6 7

1 PERSIAPAN Menyiapkan Langkah Kerja yang Perumusan pendekatan dan Tercapainya langkah-langkah Persiapan teknis
efektif dan efisien untuk mencapai metodologi serta penyiapan kerja yang efektif dan efisien dan administrasi
tujuan dan sasaran yang diinginkan jadwal pelaksanaan pekerjaan
dan persiapan administrasi

2 SOSIALISASI AWAL Pembentukan kesamaan pandangan Sosialisasi Tercapainya pemahaman Diskusi Teknis
dan kesepakatan tentang proses penyusunan dan FGD
RDTR oleh pemerintah
setempat

3 PENJARINGAN ISU-ISU Teridentifikasinya isu-isu Diskusi awal Teridentifikasinya isu-isu Diskusi teknis
PENGEMBANGAN pengembangan wilayah yang perlu pengembangan kawasan yang
KAWASAN PERKOTAAN dititikberatkan untuk difokuskan terkait dengan substansi RDTR
dalam survei dan analisis Kawasan Perkotaan

4 SURVEY/ PENGUMPULAN Teridentifikasinya kondisi awal Pengumpulan data primer dan Tercapainya proses Survey primer
DATA kawasan dan kecenderungan sekunder pengumpulan data oleh tim dan sekunder
pelaksana pekerjaan

5 ANALISIS/IDENTIFIKASI Teridentifikasinya potensi dan Pelaksanaan proses analisis Penjelasan hasil-hasil analisis Analisis
POTENSI DAN permasalahan pengembangan dan perolehan masukan dari kuantitatif dan
PERMASALAHAN kawasan dinas terkait kualitatif

6 KONSEP RENCANA Perumusan konsep rencana Komitmen/ kesepakatan konsep tercapainya proses perumusan Diskusi Teknis
rencana dan kesepakatan konsep dan FGD
rencana oleh tim supervisi

7 PERUMUSAN RDTR Terumuskannya RDTR Kawasan Pelaksanaan perumusan rencana Tercapainya proses perumusan Diskusi teknis
Perkotaan Bokondini sesuai dengan rencana dan Sarasehan
permasalahan yang ada

8 KONSULTASI PUBLIK Terakomodasinya aspirasi Pendampingan kegiatan Tercapainya kegiatan konsultasi FGD
masyarakat Bokondini dalam lokakarya publik oleh Pemerintah Daerah
Rencana Tata Ruang

9 LOKAKARYA RDTR Terakomodasinya aspirasi Pendampingan kegiatan Tercapainya kegiatan lokakarya Seminar / FGD
masyarakat dalam Rencana Tata lokakarya oleh Pemerintah Daerah
Ruang

Keterangan:
Tahap 1 s/d 6 Sudah dilaksanakan
Tahap 7 dan 9 rencana penyelesaian pekerjaan berikutnya
Slide: 165 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
9. PENUTUP
B. Hasil pertemuan informal dengan masyarakat Bokondini

Berdasarkan hasil diskusi bersama beberapa pemangku kepentingan


Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini di
Bokondini, beberapa kesimpulan yang menjadi masukan dalam pekerjaan
RDTR adalah sebagai berikut;
1.Keterlibatan dan kepemilikan masyarakat Bokondini dalam program-
program yang dilakukan oleh Lembaga Internasional (NGO) dan
Pemerintah Kabupaten Tolikara.
2.Pemenuhan kebutuhan Pelayanan Dasar Kepemerintahan di
Bokondini (Government Services). Seperti pembuatan KTP, Perbaikan
Jalan dan Jembatan, Kelistrikan/Energi, dan Komunikasi.
3.Pemenuhan Prasarana dan Sarana Dasar (PSD) seperti air bersih,
persampahan, drainase dan sanitasi.

Slide: 166 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
9. PENUTUP
C. Dokumentasi Pertemuan

PERTEMUAN DENGAN PENGURUS OB ANGGEN PERTEMUAN DENGAN PENGURUS KLASIS


DAN PAPUA PARTNERS BOGOGA, PDT YAKOB, ADIT (GURU OB ANGGEN)

PERTEMUAN DENGAN SALAH SATU KEPALA BERSAMA PENGURUS OB ANGGEN DAN TIM
SUKU BAPAK MARTEN BAMINGGEM RDTR BOKONDINI, PARIWISATA DAN GEOLOGI

Slide: 167 ©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
TERIMA KASIH
LAMPIRAN 1
STUDI KOMPARATIF DI LUAR NEGERI
LAMPIRAN
A. STUDI KOMPARATIF DI LUAR NEGERI GOLDEN COLORADO

©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


LAMPIRAN
STUDI KOMPARATIF DI LUAR NEGERI GOLDEN COLORADO

©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


LAMPIRAN
STUDI KOMPARATIF DI LUAR NEGERI BOULDER COLORADO

©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


LAMPIRAN
STUDI KOMPARATIF DI LUAR NEGERI WILAYAH GUNUNG - PILATUS

©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013


LAMPIRAN
STUDI KOMPARATIF DI LUAR NEGERI WILAYAH GUNUNG - PILATUS

©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013

Anda mungkin juga menyukai