Anda di halaman 1dari 37

PARADE BEDAH THORAKS

KARDIOVASKULAR
( 11 Januari 2019)
Identitas

• Nama : Tn S
• JK : Laki-laki
• Tgl lahir : 19-09-1964 (54 tahun)
• RM : 850049
• Alamat : Palu
• Pekerjaan: PNS
Anamnesis
• Rencana CABG
– Keluhan utama nyeri dada dialami sejak 1 ½ tahun
terakhir, hampir setiap hari dialami, intensitas sedang,
durasi 5 menit, intensitas sedang. Riwayat menurut
pasien pernah serangan jantung pada akhir tahun 2017.
– Bengkak kaki, sesak nafas dan berdebar tidak ada.
– Riwayat hipertensi ada diketahui sejak 2 tahun, riwayat
diabetes diketahui sejak 8 tahun, menggunakan insulin
sejak 1 tahun.
– Riwayat merokok tidak ada
– Riwayat obat: Aspilet 80 mg, clopidogrel 75 mg,
atorvastatin 20 mg, farsorbid 10 mg, candesartan 16 mg,
amlodipine 10 mg, novorapid 10 unit, bisoprolol 5 mg.
Pemeriksaan Fisis
Keadaan Umum:

•Sakit sedang/Gizi baik/Sadar


•BP : 135/80 mmHg, P: 62 bpm, RR :20 tpm, T : 36.5 C

Pemeriksaan Fisis

• Konjunctiva anemis(-/-), ikterus(-), bibir sianosis (-)


• JVP R+2 cm H2O (Posisi 45o)
• Bunyi napas vesikuler, ronchi -/-, Wheezing -/-
• S 1&2 regular, bising tidak ada
• Peristaltik (+) normal, Hepar/Lien tidak teraba
• Udem Pretibial (-)
Laboratorium
WBC : 7.6 x103/ul  GDP : 201 mg/dl
RBC : 5.83 x106/ul  HbsAg : non reaktif
HGB : 16.8 g/dl  Anti HCV : non reaktif
PLT : 196x103/ul  Gol darah : B (rhesus +)
PT : 9.9
APTT : 24.7
INR : 0.82
 SGOT : 27 U/l
 SGPT : 31 U/l
 Ur : 30 mg/dl
 Cr : 1.1 mg/dl
 Natrium : 140 mmol/l
 Kalium : 4.5 mmol/l
 Chlorida : 103 mmol/l

5
EKG

Kesan: sinus ritme, normoaksis, HR 60 x/m, P 0.08s, PR interval:0.16 s, QRS 0.08s,


normal ST and t wave.
Kesimpulan : Sinus ritme, normal axis. (normal ECG)
Foto Thorax
• Trakea pada midline
• Corakan bronchovascular normal
• Tidak tampak proses spesifik
pada kedua paru
• Jantung membesar CTI 0.60.
• Kedua sinus dan diafragma baik
• Tulang-tulang intak
Kesimpulan :
• Kardiomegali
Echocardiography (11/01/2019)
DESKRIPSI
• Fungsi sistolik ventrikel kiri baik, EF: 54.7% (TEICH), 54.5% (BIPLANE)
• Dimensi ruang-ruang jantung : normal
(LVEDd: 5.7 cm, LA mayor: 3.7 cm, LA minor: 4.8 cm, RA mayor: 4.7 cm, RA minor: 4.0 cm,
RVDB: 2.6 cm)
• Hipertrofi ventrikel kiri : konsentrik remodelling (LVMI: 100 g/m2, RWT: 0.50)
• Pergerakan miokard : hipokinetik basal inferior
• Fungsi sistolik ventrikel kanan baik (TAPSE 2.1 cm)
• Katup-katup Jantung :
– Mitral : Normal
– Aorta : 3 cuspis Kalsfikasi (-)
– Trikuspid : Normal
– Pulmonal : Normal
• E/A <1, eRAP 3 mmHg, LVOT VTI:18.3 cm, LVSV:57 ml, LVCO:3.3 L/min

KESIMPULAN:
• Fungsi sistolik ventrikel kiri baik, EF 54.5 %
• LV konsentrik remodelling
• Hipokinetik segmental
• Disfungsi diastolik ventrikel kiri derajat ringan
Echo doppler vascular (11/1/19)
Angiografi Koroner (10 Agustus 2018)
Diagnosis

• Coronary Artery Disease 3 Vessel


Disease pro CABG
• Diabetes Mellitus type 2
• Hypertensive heart disease
Rencana
• Medikamentosa:
– Aspilet 80mg/24jam/oral  tunda
– Clopidogrel 75 mg/24 jam/oral  tunda
– Heparin 10.000 U/24 jam/SP
– Candesartan 16 mg/12 jam/oral
– Amlodipine 10 mg/24 jam/oral
– Bisoprolol 5 mg/24 jam/oral
– Atorvastatin 40mg/24jam/oral
– Isosorbid dinitrat 10 mg/8jam/oral
– Novorapid 8 unit/12 jam/subcutan
DISKUSI
Penyakit Jantung Koroner
• Penyakit jantung koroner atau penyakit arteri koroner merupakan
suatu manifestasi khusus dari aterosklerosis pada arteri koroner,
dimana terjadi ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen pada A. Koroner.

Atherosclerosis

Stenosis Iskemia Angina


A.koroner miokard Infark miokard
Coronary Artery Bypass Graft
• CABG merupakan salah satu penanganan dari
PJK dengan cara membuat saluran baru
melewati arteri koroner yang mengalami
penyempitan atau penyumbatan

• Tujuan CABG : Meningkatkan sirkulasi darah


ke a. koroner, Mencegah terjadinya iskemia
yang luas, Meningkatkan toleransi aktifitas,
Meningkatkan kualitas hidup
Anatomy
Teknik Operasi

- Desinfeksi dengan povidon iodin 10 % mulai dari batas dagu


dibawah bibir kesamping leher melewati mid aksila samping
kanan kiri, kedua kaki sampai batas malleolus ke pangkal paha
kemudian daerah pubis dan kemaluan.
- Dada dibuka melalui jalur median sternotomi, bersamaan
pembuluh darah graft disiapkan.
- Saat dilakukan pemotongan arteri tersebut, pasien diberi heparin
untuk mencegah pembekuan darah.
On Pump CABG

- Operasi ini dilakukan dengan memakai mesin pintas jantung


paru atau CPB.
- Dengan teknik ini jantung tidak berdenyut, dengan
menggunakan obat yang disebut cardioplegik. Sementara itu,
peredaran darah dan pertukaran gas diambil alih oleh mesin
pintas jantung paru.
- Pada operasi “on Pump”, maka dibuat kanul ke dalam jantung
dan nantinya akan disambungkan ke CPB
Setelah CPB terpasang, operator klem lintas aorta (aortic cross
clamp) diseluruh aorta dan mengintruksikan perfusionist untuk
memasukkan cardioplegia untuk menghentikan jantung.

Ujung setiap pembuluh darah grafting dijahit pada arteri


koronaria diluar daerah yang diblok dan ujung lain
dihubungkan pada aorta.

Jantung dihidupkan kembali dan penjahitan jaringan grafting ke


aorta dilakukan sembari jantung berdenyut.
Protamin diberikan untuk menghentikan efek
heparin

Sternum dijahit bersamaan dan insisi dijahit


kembali.
Off Pump CABG
• Operasi bedah jantung ini tidak memakai mesin jantung paru atau CPB.
Dengan teknik ini jantung tetap berdetak normal dan paru-paru berfungsi
seperti biasa.
• Kriteria pasien off pump CABG
– Pasien yang direncanakan operasi elektif
– Hemodinamik stabil
– Ejection fraction normal
• Keuntungan tekhnik off pump CABG
– Meminimalkan efek trauma operasi
– Mobilisasi paska operasi dapat dilakukan lebih dini
– Drainage paska bedah minimal
– Tranfusi darah dan komponennya minimal
Komplikasi
• Nyeri Pasca Operasi
• Aritmia
• Penurunan curah jantung
• Imbalance elektrolit dan cairan
• Hipertensi/Hipotensi/syok
• Perdarahan pasca operasi
• Infeksi luka
• Tamponade jantung
• Disfungsi neurologis
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai