Anda di halaman 1dari 12

OLEH

LILIS KHUSNUL KHOTIMAH


821412063
B 2012
PENGERTIAN GLIKOSIDA
Glikosida adalah senyawa yang terdiri
atas gabungan dua bagian senyawa, yaitu
gula (glikon) dan bukan gula (aglikon/genin).
Keduanya dihubungkan oleh suatu bentuk
ikatan berupa jembatan oksigen (O–
glikosida, dioscin), jembatan nitrogen (N-
glikosida, adenosine), jembatan sulfur (S-
glikosida, sinigrin), maupun jembatan karbon
(C-glikosida, barbaloin). Apabila glikon dan
aglikon saling terikat maka senyawa ini
disebut sebagai glikosida.
STRUKTUR GLIKOSIDA

GLIKON -o- AGLIKON


GLIKOSIDA SAPONIN
Glikosida saponin bisa berupa saponin steroid maupun saponin
triterpenoid. Saponin adalah segolongan senyawa glikosida yang
mempunyai struktur steroid dan mempunyai sifat-sifat khas dapat
membentuk larutan koloidal dalam air dan membui bila dikocok. Saponin
steroid tersusun atas inti steroid (C 27) dengan molekul karbohidrat yang
dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang dikenai sebagai saraponin.
Saponin triterpenoid tersusun atas inti triterpenoid (C 30) dengan molekul
karbohidrat yang dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang disebut
sapogenin.
Saponin merupakan senyawa berasa pahit menusuk dan
menyebabkan bersin dan sering mengakibatkan iritasi terhadap selaput
lendir. Saponin juga bersifat bisa menghancurkan butir darah merah lewat
reaksi hemolisis, bersifat racun bagi hewan berdarah dingin, dan banyak
diantaranya digunakan sebagai racun ikan. Saponin merupakan suatu
senyawa yang mudah dikristalkan lewat asetilasi sehingga dapat dimurnikan
dan dipelajari lebih lanjut. Saponin yang berpotensi keras atau beracun
seringkali disebut sebagai sapotoksin.
Struktur kimiawi
Berdasarkan struktur aglikonnya
(sapogeninnya), saponin dapat dibedakan
menjadi 2 macam yaitu tipe steroid
(saponin yang bersifat netral) dan tipe
triterpenoid (saponin yang bersifat asam).
Kedua senyawa ini memiliki hubungan
glikosidik pada atom C-3 dan memiliki
asal usul biogenetika yang sama lewat
asam mevalonat dan satuan-satuan
isoprenoid.
BIOSINTESIS GLIKOSIDA
SAPONIN
Berdasarkan struktur dari aglikon maka glikosida dan
saponin dapat dibagi 2 golongan yaitu saponin netral yang
berasal dari steroid dengan rantai samping spiroketal dan
saponin asam yang mempunyai struktur triterpenoid.
Biosintesa saponin triterpenoid lebih kurang diketahui bila
dibandingkan dengan saponin steroid tetapi dapat dikatakan
bahwa keduanya mempunyai tidak tolak yang sama yaitu
yang berasal dari asetat dan mevalonat. Rantai samping
terbentuk sesudah terbentuknya squalen. Sebagian terjadi
inti steroid spiroketal dan yang lain membentuk triterpenoid
pentasiklik. Gugus gulanya dapat berdiri 1 – 55 gula dan
dalam beberapa hal aglikon tak diikat dengan gula tetapi
dengan asam uronat.
asam asetat setelah diaktifkan oleh koenzim A
melakukan kondensasi jenis Claisen, oleh enzim SH
menghasilkan asam asetoasetat. Senyawa yang
dihasilkan ini (asam asetoasetat) dengan asetil koenzim A
melakukan kondensasi jenis aldol menghasilkan geranil
hemitioasetat (HMG). Selanjutnya hasil ini dengan
koenzim A bereaksi dengan enzim SH menghasilkan asam
mevaldeat hemitiosetat yang berasal dari reduksi dan
siklisasi geranil hemitioastat dengan koenzim A yang
dibantu oleh NADPH.
Asam mevaldeat hemitiosetat diubah menjadi
asam mevaldeat dan selanjutnya diubah lagi menjadi
asam mevalonat menghasilkan rantai karbon bercabang.
Reaksi-reaksi berikutnya adalah fosforilasi, eliminasi
asam fosfat dan dekarboksilasi menghasilkan isopentenil
pirofosfat (IPP) yang selanjutnya berisomerisasi menjadi
dimetil alil pirofosfat (DMAPP) oleh isomerase enzim.
Melalui jalur asetat mevalonat ini dengan sintesa
squalene menghasilkan squalene dan dari squalene
menghasilkan diosgenin (inti steroid spiroketal),
kolesterol dan β-amyrin.
MEKANISME JALUR ASETAT MEVALONAT
SEKIAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai