Anda di halaman 1dari 27

Laporan Kasus

April 2019

DISMENORE
Tenri Anugrawati Andi Rusli, S.Ked

PEMBIMBING:
dr. H. Laode Tamsila , Sp.OG , M.Kes

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
RAHA
2019
IDENTITAS PASIEN
○ Nama : Ny. IP
○ Umur : 18 Tahun
○ Alamat : Desa Gone Balano
○ Agama : Islam
○ Pekerjaan : Mahasiswa
○ Status : Belum Menikah
○ Suku : Muna
○ Tanggal masuk : 18 April 2019
○ No. Rekam Medik : 02 70 10 2
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Nyeri perut saat haid
Anamnesis Terpimpin:
Pasien datang ke RS untuk memeriksakan dirinya karna selama 2 bulan
terakhir ini setiap haid pasien merasakan nyeri. Nyerinya terus menerus terutama
saat haid hari pertama. Saat haid pasien biasanya mengganti pembalut 2 kali sehari.
Haid pertama pasien pada usia 17 tahun. Lama haid pasien biasanya 1 minggu.
Keluhan lain seperti sakit kepala (-), pusing (-), penglihatan kabur (-), mual (-),
muntah (-), nyeri ulu hati (-), BAB dan BAK kesan normal. Riwayat penyakit lain
seperti DM (-), HT (-), Asma (-), Alergi makanan/obat (-), Riwayat operasi (-).
Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (+), Riwayat keluhan yang sama dalam
keluarga (-), Riwayat pengobatan (+)

3
STATUS GENERALIS
Tanda Vital
Keadaan Umum
TD: 120/80 mmHg
Baik, kesadaran
komposmentis N : 82x / menit
P : 20x / menit
S : 36.5°C
○ Kepala : Normocephal, Konjungtiva Anemis (-),
○ Jantung : Bunyi jantung I-II murni regular, murmur (-)
○ Paru : Bunyi pernapasan vesikuler
○ Abdomen : Status Lokalis
○ Genitalia : perdarahan (-), Floor albus (-)
○ Ekstremitas : edema tungkai bawah (-), akral hangat
4
Pemeriksaan USG

5
Resume
Pasien datang ke RS untuk memeriksakan dirinya karna selama 2 bulan terakhir
ini setiap haid pasien merasakan nyeri. Nyerinya terus menerus terutama saat haid hari
pertama. Saat haid pasien biasanya mengganti pembalut 2 kali sehari. Haid pertama
pasien pada usia 17 tahun. Lama haid pasien biasanya 1 minggu. Keluhan lain seperti
sakit kepala (-), pusing (-), penglihatan kabur (-), mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (-),
BAB dan BAK kesan normal. Riwayat penyakit lain seperti DM (-), HT (-), Asma (-),
Alergi makanan/obat (-), Riwayat operasi (-). Riwayat keluhan yang sama sebelumnya
(+), Riwayat keluhan yang sama dalam keluarga (-), Riwayat pengobatan (+)
Pemeriksaan fisik : TD 120/80 mmHg, N : 82x / menit, P : 20x / menit, S: 36.5°C.
Pada pemeriksaan USG di dapatkan hasil yang normal atau tidak ada kelainan

6
TINJAUAN PUSTAKA

7
DEFINISI
○ Nyeri haid (dismenore) merupakan gangguan fisik yang sangat menonjol pada wanita yang
sedang mengalami menstruasi berupa gangguan nyeri/kram pada perut
○ Dismenore atau nyeri haid merupakan gejala yang paling sering dikeluhkan oleh wanita usia
reproduktif. Nyeri atau rasa sakit yang siklik bersamaan dengan menstruasi ini sering
dirasakan seperti rasa kram pada perut dan dapat disertai dengan rasa sakit yang menjalar
ke punggung, dengan rasa mual dan muntah, sakit kepala ataupun diare.

8
prevalensi
○ Kejadian dismenore cukup tinggi diseluruh dunia. Menurut data WHO, rata-rata insidensi
terjadinya dismenore pada wanita muda antara 16,8-81%. Rata-rata di negara-negara Eropa
dismenore terjadi pada 45 -97% wanita.

9
KLASIFIKASI
1.DISMENORE PRIMER
Merupakan nyeri haid yang tidak terdapat hubungan dengan kelaiann ginekologi,
ataukelainan secara anatomik. Kejadian dismenore primer ini tidak berhubungan dengan
umur, ras maupun status ekonomi.
2. DISMENORE SEKUNDER
Nyeri haid yang disebabkan oleh kelainan ginekologi atau kelainan secara anatomi.
Gejala dismenore sekunder ini dapat ditemukan pada wanita dengan endometriosis,
adenomiosis, obstruksi pada saluran genitaia, dan lain-lain

10
RUPTUR PERINEUM
• Diagnosis ruptur perineum ditegakkan dengan pemeriksaan langsung.
• Pada robekan yang hebat, ruptur dapat meluas ke belakang sampai kanalis analis dan
merusak otot sfingter ani eksterna. Pada kasus ini, perbaikan dinding kanalis analis,
vagina, dan badan perineal yang akurat dilakukan sesegera mungkin.
• Tindakan episiotomi rutin meningkatkan kejadian ruptur sfingter ani.

11
Tanda-tanda ruptur perineum
• Kulit perineum mulai meregang dan tegang.
• Ketika darah mengalir dari liang vagina, seringkali
mengindikasikan terjadinya robekan mukosa vagina.
• Kulit perineum nampak pucat dan mengkilap, bila kulit
perineum pada garis tengah mulai robek.
• Perdarahan postpartum dimana plasenta telah lahir
lengkap dan kontraksi rahim baik, dapat dipastikan
bahwa perdarahan tersebut dari perlukaan jalan lahir.
12
Klasifikasi Ruptur
Perineum
1. Ruptur perineum spontan
Yaitu luka pada perineum yang terjadi karena sebab-sebab tertentu
tanpa dilakukan tindakan perobekan atau disengaja. Luka ini terjadi
pad asaat persalinan dan biasaanya tidak teratur.

2. Ruptur perineum yang disengaja (Episiotomi)


Yaitu luka perineum yang terjadi karena dilakukan pengguntingan
atau perobekan pada perineum:

13
Derajat Ruptur Perineum

14
15
16
Penatalaksanaan

17
18
19
20
Penanganan post
hecting
1) Pemberian Antibiotik
2) Pemasangan kateter
3) Kontrol nyeri pada hari-hari setelah persalinan biasanya dengan pemberian
acetaminophen atau ibuprofen,
4) Menjaga hygiene perineum.
5) Menghindari trauma pada perineum

21
Komplikasi
1) Hematoma sering terjadi setelah penggunaan forsep
2) Infeksi pada kebanyakan wanita setelah episiotomi
3) Inkontinensia feses terjadi pada 10% wanita yang telah
menjalani perbaikan robekan tingkat III dan IV
4) Nyeri perineum persisten dan dispareunia

22
Postpartum
haemorrhage

Scar -
Infection
Dyspareunia
COMPLICATIONS

Incontinence
Residual
Pelvic organ
fistula
Prolaps 23
Pembahasan

Ny. WH, 20 Tahun tampak robekan pada Robekan pada perineum umumnya terjadi pada persalinan dimana:
jalan lahir post partum tampak perdarahan ○ 1. kepala janin terlalu cepat lahir
aktif (+). ○ 2. persalinan tidak dipimpin sebagaimana mestinya
○ 3. sebelumnya pada perineum terdapat banyak jaringan parut
○ 4. pada persalinan dengan distosia bahu
○ 5. partus pervaginam dengan tindakan

24
26
Indikasi Episiotomi
1) Indikasi janin.
a) sewaktu melahirkan janin premature. Tujuannya untuk mencegah terjadinya trauma yang
berlebihan pada kepala janin.
b) Sewaktu melahirkan janin letak sungsang, melahirkan janin dengan cunam, ekstraksi
vakum, dan janin besar.

2) Indikasi ibu
○ Apabila terjadi peregangan perineum yang berlebihan
○ Namun indikasi sekarang yang digunakan untuk melakukan episiotomi telah banyak
berubah. lndikasi untuk melakukan episiotomi untuk mempercepat kelahiran bayi bila
didapatkan :
○ a) Gawat janin dan bayi akan segera dilahirkan dengan tindakan.
b) Penyulit kelahiran pervaginam ( sungsang, distosia bahu, ekstraksi cunam (forcep) atau
ekstraksi vakum )
○ c) Jaringan parut pada perineum atau vagina yang memperlambat kemajuan persalinan.
27

Anda mungkin juga menyukai