•Nandia Oktavianty 200110170055 •Inqitha Zatu Khinzi 200110170067 •Dafa Rifqi Sarifudin 200110170224 •Adhi Marsa Mahardika 200110170231 • Tubagus Rana 200110170238 PENGERTIAN STRATIFIKASI SOSIAL Stratifikasi sosial berasal dari kata “stratum” atau “strata” yang berarti berlapis lapis. Dalam sosiologi, stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat. Bentuk-bentuk Stratifikasi Sosial Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ekonomi 1) Kelas sosial atas 2) Kelas sosial menengah 3) Kelas sosial bawah Berdasarkan kriteria sosial Pembedaan anggota masyarakat kedalam kelompok tingkatan sosial berdasarkan status sosialnya Berdasarkan sosial Berdasarkan Kriteria Politik Orang-orang yang menduduki jabatan di dunia politik atau pemerintahan akan menempati strata yang tinggi Berdasarkan Kriteria Pekerjaan Penggolongan masyarakat berdasarkan mata pencaharian : 1) Elite 2) Professional 3) Semi-professional 4) Tenaga terampil 5) Tenaga tidak terdidik Berdasarkan Kriteria Pendidikan Tinggi atau rendahnya suatu pendidikan akan berpengaruh pada kelas sosial Berdasarkan Kriteria Budaya Suku Bangsa Suku bangsa di Indonesia memiliki stratifikasi sosial yang berbeda-beda misalnya pada suku Jawa terdapat stratifikasi sosial berdasarkan kepemilikan tanah : 1) Golongan Wong Baku (cikal bakal) 2) Golongan kuli gandok ( lindung) 3) Golongan mondok emplok 4) Golongan rangkepan 5) Golongan Sinoman Faktor-faktor Pembentuk Stratifikasi Sosial Secara umum, faktor-faktor pembentuk stratifikasi sosial dikelompokkan menjadi dua, yaitu ekonomi dan sosial. 1) Faktor Kekayaan dan Penghasilan 2) Faktor Pekerjaan 3) Faktor Pendidikan Kaitan Interaksi Sosial dan Stratifikasi Sosial Unsur baku dalam stratifikasi sosial adalah kedudukan (Social Status) yaitu tempat seseorang secara umum dalam masyarakat. Dalam konteks Interaksi sosial, kedudukan sosial memberi bentuk atau pola interaksi sosial. Dampak Stratifikasi Sosial Dampak Positif Adapun dampak postif dari stratifikasi ini adalah : Adanya kemauan dari setiap individu di dalam masyarakt untuk bersaing untuk berpindah kasta, sehingga mendorong setiap individu untuk berprestasi, bekerja keras. Meningkatnya pemerataan pembangunan setiap daerah, baik atas usulan masyarakata di wilayah tersebut atau pemerintah guna menghilangakan kesenjangan sosial Dampak Negatif Dampak negative dari stratifikasi sosial ini dibagi menjadi 3 aspek : 1. Konflik Antar Kelas 2. Konflik Antar Kelompok Sosial 3. Konflik Antar Generasi Ukuran Stratifikasi Sosial 1) Ukuran kekayaan 2) Ukuran kekuasaan 3) Ukuran Kehormatan dan 4) Ukuran Ilmu pengetahuan Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Status Sosial Status atau kedudukan merupakan posisi seseorang di dalam masyarakat yang didasarkan pada hak dan kewajiban. Unsur dalam pelapisan masyarakat adalah kedudukan dan peranan (role) Pendekatan Dalam Stratifikasi Sosial 1. Metode obyektif 2. Metode Subyektif 3. Metode reputasi Sifat-sifat Stratifikasi Sosial Sistem lapisan yang bersifat tertutup membatasi kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain, baik yang merupakan gerak ke atas atau ke bawah. Di dalam sistem yang demikian, satu-satunya jalan untuk menjadi anggota suatu lapisan dalam masyarakat adalah kelahiran. Sebaliknya di dalam sistem terbuka, setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan sendiri untuk naik lapisan, atau bagi mereka yang tidak beruntung jatuh dari lapisan yang atas ke lapisan di bawahnya. Pada umumnya sistem terbuka ini memberi perangsang yang lebih besar kepada setiap anggota masyarakat untuk dijadikan landasan pembangunan masyarakat daripada sistem yang tertutup. Teori-teori Stratifikasi Sosial 1. Teori Evolusioner-Fungsionalis 2. Teori Surplus Lenski 3. Teori kelangkaan 4. Teori Marxian 5. Teori Weberian