Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 1

Nama:
1. Ahmad Alvian
2. Aslichah
3. Diah Yunita Lestari
4. Khoirun Nikmah
5. Reyang Beni Handayani
6. Siti Nor Aisyah
7. Zuliana
KB (Keluarga Berencana)

A. Definisi
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu
untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan
kehamilan yang diinginkan, mengatur interval kehamilan,
menentukan jumlah anak dalam keluarga. Menurut WHO (dalam
Imbarwati, 2009), keluarga berencana adalah tindakan yang
membantu individu atau pasangan suami isteri untuk:
1. Mendapatkan objektif-objektif tertentu
2. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
3. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan
4. Mengatur interval diantara kelahiran
5. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur
suami istri
6. Menentukan jumlah anak dalam keluarga
B. Tujuan

Menurut Imbarwati (2009) kebijakan Keluarga


Berencana (KB) bertujuan untuk mengendalikan
pertumbuhan penduduk melalui usaha penurunan
tingkat kelahiran. Kebijakan KB ini bersama-sama
dengan usaha pembangunan yang lain selanjutnya
akan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
C. Strategi Pelaksanaan Kb
Terbagi dalam 2 strategi, yaitu:
1. Strategi dasar
o Meneguhkan kembali program di daerah
o Menjamin kesinambungan program
2. Strategi operasional
o Peningkatan kapasitas system pelayanan program
KB nasional
o Peningkatan kualitas program dan program
prioritas
o Penggalangan dan pemantapan komitmen
o Dukungan regulasi dan kebijakan
o Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan
D.Jenis-jenis
Menurut Kusumaningrum (2009), terdapat beberapa
jenis kontrasepsi, diantaranya:
a. Alami
1. Metode Suhu Basal Tubuh
2. Metode Lendir Serviks
3. Metode Sympthotermal
4. Methode Kalender
5. Metode Amenorea Laktasi
6. Coitus Interruptus
b.Kontrasepsi Mekanik

1. Kondom
Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria maupun
wanita serta berfungsi sebagai pemblokir / barrier
sperma. Kegagalan pada umumnya karena kondom
tidak dipasang sejak permulaan senggama atau
terlambat menarik penis setelah ejakulasi sehingga
kondom terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam
vagina.
2. Spermatisida
Bahan kimia aktif untuk 'membunuh' sperma,
berbentuk cairan, krim atau tisu vagina yang harus
dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum
senggama. Efektivitasnya 70%. Sayangnya bisa
menyebabkan reaksi alergi. Kegagalan sering terjadi
karena waktu larut yang belum cukup, jumlah
spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau
vagina sudah dibilas dalam waktu < 6 jam setelah
senggama.
3. Vaginal Diafragma
Lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan
menutup mulut rahim bila dipasang dalam liang
vagina 6 jam sebelum senggama. Cara ini bisa gagal
bila ukuran diafragma tidak pas, tergeser saat
senggama, atau terlalu cepat dilepas (< 8 jam ) setelah
senggama.
4.AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
AKDR atau spiral, atau Intra-Uterine Devices (IUD)
adalah alat yang dibuat dari polietilen dengan atau
tanpa metal/steroid yg ditempatkan di dalam rahim.
Pemasangan ini dapat untuk 3-5 tahun dan dapat
dilepaskan bila berkeinginan untuk mempunyai anak.
c.Kontrasepsi Hormonal
1.Kontrasepsi PIL 2.KB Suntik
Tablet yang mengandung Kontrasepsi suntikan
hormone estrogen dan adalah hormone yang
progesterone sintetik diberikan secara
disebut pil kombinasi dan suntikan/injeksi untuk
hanya mengandung mencegah terjadinya
progesterone sintetik saja kehamilan
disebut Mini Pil atau Pil
Progestrin.
3.Alat Kontrasepsi Bawah Kulit)/ Implant

Adalah 2 kapsul kecil yang terbuat dari silicon berisi


75 gram hormone levonorgestrel yang ditanam di
bawah kulit.
d.Kontrasepsi strerilisasi
1. Tubektomi adalah setiap 2. VASEKTOMI adalah
tindakan pada kedua prosedur klinik untuk
saluran telur yang menghenrtikan kapasitas
menyebabkan wanita reproduksi pria dengan
bersangkutan tidak hamil jalan melakukan oklusi
lagi. Merupakan alat vasa deferensia sehingga
kontrasepsi paling efektif alur transportasi sperma
dengan angka terhambat dan proses
kegagalankurang dari 1% fertilisasi tidak terjadi.
E.Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian
2. Identitas klien dan suami
3. Keluhan utama
4. Riwayat penyakit sekarang
5. Riwayat mestruasi
6. Riwayat KB
7. Riwayat psikologi
8. Pemeriksaan fisik
9. Riwayat obstetri
F. Diagnosa Keperawatan

IUD (Intra Uterine Device)


1. Nyeri akut
2. Ansietas
3. Kurang pengetahuan
G. Intervensi Keperawatan

1. Nyeri
Intervensi:
1. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
2. Kontrol tekanan darah klien
3. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas
dada, relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin
4. Kolaborasi:Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri, seperti
2.Ansietas
Intervensi:
1. Identifikasi tingkat kecemasan
2. Instruksikan pada klien untuk menggunakan teknik
relaksasi
3. Libatkan keluarga untuk mendampingi klien
4. Kolaborasi:Berikan obat anti cemas
3.Kurang Pengetahuan
Intervensi:
1. Kaji tingkat pengetahuan klien
2. Jelaskan tentang kontrasepsi, jenis-jenis kontrasepsi,
kekurangan & kelebihan masing2 kontrasepsi dan cara
penggunaannya
3. Diskusikan pemilihan kontrasepsi
4. Dukung klien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion dengan cara yang tepat

Anda mungkin juga menyukai