Anda di halaman 1dari 11

INVESTIGASI

FRAUD

KELOMPOK 5

GIZKA M. SALSABILLAH
NAILA HILMA WARDANITA
ATIKAH ABDULLAH
EKA ISLAMIYATI
DESIYANI I. SIRAJU
ALISKA KORANG
INVESTIGASI FRAUD
Investigasi secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai upaya pembuktian.
Investigasi fraud adalah mencari kebenaran dan
bukti-bukti dari tindakan kejahatan, penipuan ,
dan kecurangan yang di lakukan oleh pihak
tersebut
Dalam investigasi fraud, ada 6 metode yang
dilakukan untuk perencaan investigasi fraud yaitu:
1. Pengumpulan data, seperti surveilance
(pemantauan secara cermat), interview, atau
pernyataan tertulis.
2. Pendokumentasian bukti, pertimbangkan aturan
legal tentang dokumentasi bukti serta penggunaan
bukti untuk keperluan bisnis.
3. Menentukan luas kecurangan.
4. Menentukan pola dan teknik kecurangan.
5. Evaluasi penyebab kecurangan.
6. Identifikasi pelaku kecurangan.
METODE INVESTIGASI
 Metode Investigasi Tindak Pencurian
- Operasi dan pengawasan,
- Navigasi (membandingkan beberapa
periode untuk melihat ketidakwajaran)
 Metode Investigasi Konversi
- Melalui penelusuran atas catatan publik
seseorang mengenai gaya hidup dan
aktivitas
- Melalui penelusuran atas kekayaan bersih
seseorang
TAHAPAN INVESTIGASI
 Tahap Pertama
1. Adanya Petunjuk Awal
2. Investigasi Pendahuluan(riset Awal)
3. Pembentukan Hipotesis
4. Pencarian Dan Pendalaman Literatur
5. Wawancar Dengan Sumber Ahli Dan Pakar

 Tahap Kedua
1. Pengamatan langsung dilapangan
2. Pengorganisasian berkas
3. Wawancara lebih lanjut
INVESTIGASI PENYEMBUNYIAN
Investigasi penyembunyian sangat
berhubungan dengan manipulasi dan
pencarian fakta dokumen. Berikut ini
teknik investigasi penyembunyian :
 Melakukan audit
 Penelusuran elektronik
PENYEBAB INVESTIGASI
FRAUD
1. Kelemahan pengendalian intern
2. Konflik kepentingan dari pejabat perusahaan
3. Tidak mempunyai kebijakan tertulis “fair dealing”
4. Pegawai dan pejabat yang tidak jujur
5. Ketidaktegasan sangsi yang diberikan
6. Terlalu yakin dengan orang kepercayaan
7. Target yang berat top managemen
8. Bonus yang di dasarkan performance
9. Ambisi terlalu besar dari manajer
LAPORAN AUDIT INVESTIGASI
Laporan audit merupakan alat formal auditor untuk
mengkomunikasikan kesimpulan yang diperoleh
tentang hasil auditnya kepada pihak yang
berkepentingan.
Sampai saat ini belum ada standar yang khusus
untuk laporan audit investigatif atau audit khusus.
Standar umum bahwa laporan harus dibuat secara
tertulis segera setelah berakhirnya pelaksanaan audit
dan laporan disampaikan kepada pihak yang
berwewenang dan laporan bersifat rahasia.
Dalam pelaksanaannya, laporan audit investigasi
diberikan kepada pihak yang memberi instruksi
(kepolisian, jaksa, pengadilan).
KASUS
Salah satu kasus mengenai audit investigasi fraud yang
ada di Indonesia adalah kasus Century. Dalam kasus ini
terjadi beberapa penyalahgunaan, yaitu penyalahgunaan
wewenang baik tindak pidana perbankan, tindak pidana
umumn pencucian uang, sampai tindak pidana korupsi.
Kemudian BPK diminta untuk melakukan audit forensik
untuk dapat mendalami hasil audti investigasi yang
dilakukan sebelumnya. Setelah itu BPK menyerahkan
laporan hasil audit investigasi dari kasus Century ini kepada
DPR. Namun sayangnya laporan tersebut tidak
menyertakan kemana saja aliran dana Rp. 6,7 triliun yang
hilang tersebut dikucurkan, tetapi laporan hasil audit ini
tetap menyediakan hasil aliran dana meskipun tidak
lengkap seperti yang diminta oleh DPR dan masyarakat.
Kasus yang terjadi pada Bank Century mencapai
akhir yang dilakukan dengan voting. Hal ini menunjukkan
bahwa dari semua audit investigasi yang dilakukan
belum cukup membuktikan kesalahan-kesalahan
Century. Dalam audit investigasi ini, secara normatif
auditor dibebani dalam bentuk tuntutan untuk dapat
mendapatkan bukti dan alat bukti yang dapat
mengungkap adantya tindak pidana fraud. Alat bukti
yang didapatkan dari hasil audit investigasi tersebut
digunakan untuk dikembangkan menjadi alat bukti yang
tertulis dalam KUHAP oleh Aparat Penegak Hukum (APH)
dalam rangka mendukung litigasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai