Anda di halaman 1dari 31

Kesetimbangan Massa, Model Pengaliran dan Reaktor

Pada unit operasi dan unit proses untuk pengolahan air


bersih maupun air limbah, konsep tentang
kesetimbangan massa, model pengaliran dan model
reaktor sangat diperlukan.
Untuk pengolahan fisik kesetimbangan massa dan
model pengaliran diperlukan untuk memahami proses
dan analisis operasinya. Untuk pengolahan kimia dan
biologi, bukan hanya kesetimbangan massa dan model
pengaliran tetapi juga diperlukan pemahaman tentang
rate reaksi yang berhubungan dengan dimensi fasilitas
pengolahan.
Dasar pendekatan yang menunjukkan
pergantian Vessel atau suatu reaksi di dalam
rektor adalah dengan analisis mass-balance.
Untuk proses non-nuklir, massa tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan. Massa di
akumulasikan sama dengan massa yang
masuk dikurangi dengan massa yang
dikonversikan. Atau sesuai persamaan
berikut:
𝐴𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 − 𝑜𝑟𝑑𝑒 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 − (𝑜𝑢𝑡 𝑝𝑢𝑡)
Jika sistem tidak berhubungan dengan orde
reaksi, seperti pada unit operasi, persamaan
kesetimbangan massa menjadi :
𝑎𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 − 𝑜𝑢𝑡 𝑝𝑢𝑡

Suatu reaksi pada suatu reaktor sebagai berikut:


Mixing

Q/C0 Q/C1

V/C1
Kesetimbangan massa yang terjadi pada reaktor adalah :

𝑑𝐶1𝑉 = 𝑄𝐶0𝑑𝑡 − 𝑉𝑟𝑑𝑡 − 𝑄𝐶1𝑑𝑡 (1)


Dimana:
dC1 = Perubahan Komponen “A” pada vessel, mass/ volume
V = Volume Vessel, Volume
Q = Debit, Volume/ waktu
C0 = Konsentrasi awal,massa/ volume
C1 = Konsentrasi akhir, massa/ volume
dt = kenaikan waktu, waktu
r = rate reaksi komponen “A” , massa/ volume-waktu
Koreksi persamaan 1, menjadi :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
(𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒)(Volume) = ( 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 ) (𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒) (waktu) -
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
(volume) (𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒−𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢) (waktu) – ( )( ) ( waktu)
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒

Atau massa = massa- massa-massa

Atau massa = massa

Sehingga persamaan menjadi :

𝑑𝐶1
V = 𝑄𝐶0 − 𝑉𝑟 − 𝑄𝐶1 (2)
𝑑𝑡
𝑑𝐶1
akan berubah menjadi C1 seteleh adanya
𝑑𝑡
perbedaan waktu. Jika reaksi berjalan pada orde satu
dimana
−𝑟 = 𝑘𝐶1, maka persamaan 2 menjadi :
𝑑𝐶1
V= 𝑄𝐶0 − 𝑉𝑘𝐶1 − 𝑄𝐶1 (3)
𝑑𝑡

Pada persamaan (2) dan (3)


𝑑𝐶1
V merupakan akumulasi konsentrasi “A” pada sistem.
𝑑𝑡
𝑄𝐶0 merupakan debit rata-rata konsentrasi “A” pada sistem.
Vr dan VkC1 merupakan perubahan konsentrasi “A” pada sistem.
Sedangkan QC1 adalah debit “A” yang keluar dari sistem.
Jika persamaan (3) dibagi dengan volume “V”, persamaan
menjadi :
𝑑𝐶1 𝑄 𝑄
= C0 - 𝑘𝐶1 − C1 (4)
𝑑𝑡 𝑉 𝑉

Sebagian besar unit proses di design pada kondisi


steady state, pada kondisi steady state
𝑑𝐶1 𝑉
= 0, dimana waktu detensi dalam reaktor θ=
𝑑𝑡 𝑄
Maka persamaan (4) menjadi :
𝐶0 𝐶1
0= - 𝑘𝐶1 − menjadi 0 = 𝐶0 − 𝐶1(1 + 𝐾𝜃)
𝜃 𝜃

Maka konsentrasi effluent (C1) pada reaktor dapat


dihitung dengan persamaan berikut :

𝐶0
𝐶1 = , jika C0, k dan θ 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖
1 + 𝑘𝜃
BENTUK PENGALIRAN
Pada unit operasi dan unit proses di jurusan T.
Lingkungan faktor yang paling penting adalah
waktu tinggal dan debit. Flow models
digunakan untuk mengevaluasi efek dari
waktu tinggal serta pengaruh debit pada
sistem. Ada beberapa aplikasi flow model.
Plug- flow
Pada sistem ini, elemen fluida masuk ke dalam sistem
secara bersamaan dengan kecepatan dan waktu
tinggal yang sama. Tidak ada longitudinal mixing
pada elemen fluida.
Aplikasi reator ini mempunyai rasio antara panjang dan
lebar 50: 1.
Pada model ini mempunyai volume (V) dan debit yang
masuk dan keluar (Q), dengan asumsi besarnya
massa yang masuk (S), hubungan antara ketiganya
dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Completely mixed flow
Pada sistem ini elemen fluida masuk ke dalam
sistem tidak bersamaan dan terjadi
penyebaran yang tidak seragam pada sistem.
Pada sistem ini kondisi fluida di setiap titik pada
reaktor sama. Model reaktor pada sistem ini
dapat berbentuk circular, square atau
rectangular.
Model reaktor ini dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Besarnya volume (V) dan debit yang masuk dan
keluar (Q) model diaduk secara terus
menurus, besarnya substrat (S) pada influent,
dan jika model bergerak secara cepat dengan
adanya pengadukan maka konsentrasi yang
masuk pada sistem tidak sama (C0).
Konsentrasi pada pertengahan reaktor sama
dengan S/V dan pada waktu (t).
Persamaan mass balance, pada sistem :
𝐴𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 − 𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
Setelah t = 0, input berjalan pada orde nol, dan
tidak ada reaksi, persamaan menjadi :

𝑑𝐶1𝑉 = 0 − 0 − 𝐶1𝑄𝑑𝑡
Persamaan integrasi menjadi:

𝐶1 𝑑𝐶1 𝑄 𝑡
‫𝐶׬‬0 𝐶1 = - ‫׬‬0
𝑑𝑡
𝑉
Persamaan integrasi menjadi :

𝑄
𝐶1 − 𝑡
=𝑒 𝑉 = 𝑒 −𝑡/𝑡
𝐶0
PLUG FLOW WITH DISPERSION
Model yang ketiga adalah plug flow dispersion
atau plug flow dengan longitudinal mixing.
Model ini merupakan antara plug flow dan
completely mixid flow atau bisa disebut
dengan intermediate-moxed flow.
Pada reaktor ini dispersi atau mixing dari elemen
fluida secara longitudinal pada arah axis (X).
Perubahan konsentrasi terhadap waktu
digambarkan pada gambar 3.8.
Pada kenyataan dilapangan baik pilot plant atau
full-scale atau pada reaktor bentuk kurva tidak
dapat sama dengan teori, karena dipengaruhi
oleh fungsi geometri dan dimensi reaktor, mixing,
koefisien dispersi dan variabel yang lain.
Pada bidang teknik lingkungan banyak
menggunakan plug flow dengan dispersi.
Aplikasi flow model pada bidang T.Lingkungan
adalah : bak sedimentasi, actevated
sludge,aerated logoon, oxidation ponds dan high-
rate anaerobic digester.
REAKTOR
• Reaktor adalah bentuk fisik dimana bioproses
terjadi. Tergantung pada tingkat kontrol bioproses
yang diinginkan, dalam hubungannya dengan
kebutuhan nutrisi dan kondisi lingkungan,
kompleksitas dari bentuk fisik ini akan sangat
bervariasi.
• Reaktor model merupakan penyederhanaan dari
reaktor nyata atau representrasi ideal dari sistem
nyata. Seluruh elemen non esensial dihilangkan
dari reaktor nyata untuk menghasilkan reaktor
model.
Batch Reaktor
Umumnya tertutup, merupakan tangki yang
tercampur sempurna. Sebelum inokulasi,
reaktor batch mengandung nutrien dalam
suspensi yang tertentu. Sesudah inokulasi
proses dibiarkan, secagai contoh : tidak ada
material yang ditambahkan ke dalamnya atau
dihilangkan dari reaktor.
Reaktor harus dikontrol seperti pH dan suhu.
Reaktor ini merupakan unsteady-state dimana
komposisi akan berubah seiring dengan
perubahan waktu. Persamaan mass-balance
menjadi :
𝐴𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = −𝑝𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
Sebagian reaktor batch berjalan pada orde
𝑑𝐶𝐴
pertama, besarnya akumulasi dan laju
𝑑𝑡
reaksi 𝑘𝐶𝐴 ,maka persamaan mass-balance
menjadi:
𝑑𝐶𝐴
= −𝑘𝐶𝐴
𝑑𝑡
Jika n= 1, maka persamaan menjadi :
𝐶𝐴1 𝑑𝐶𝐴 0
‫𝐴𝐶׬‬0 𝐶𝐴 = -𝑘 ‫׬‬0 𝑑𝑡

Integrasi persamaan menjadi :

𝐶𝐴1
= 𝑒 −𝑘θ
𝐶𝐴0

Dimana θ= waktu reaksi


Completely Mixed Reactor atau
Continuosly Strirred Tank Reactor
(CSTR)
Pada reaktor ini terjadi mixing secara konsisten
dimana terdapat suplai medium pertumbuhan
yang kontinyu ke dalamnya, dan buangan
biomasa serta produk yang kontinyu dari
dalamnya. Laju alir cairan menuju reaktor sama
dengan laju alir dari reaktor.
Pada sistem ini mempunyai volume atau level
reaktor yang konstan. Isi reaktor tercampur
sempurna, sehingga komposisi kimia dan biologi
sama di setiap titik di dalam reaktor.
Persamaan mass-balance sebagai berikut :
𝑎𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 − (𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖) – (out
Put)
Jika reaksi berjalan pada orde satu, maka
persamaan menjadi :
𝑑𝐶𝐴1 𝑉 = 𝐶𝐴0𝑄𝑑𝑡 − 𝑉𝑘𝐶𝐴1𝑑𝑡 − 𝐶𝐴1𝑄𝑑𝑡

Persamaan ditata kembali menjadi :


𝑑𝐶𝐴1 𝑄 𝑄
= CA0 − kCA1 − CA1
𝑑𝑡 𝐴 𝑉
𝑑𝐶𝐴1Τ 0 𝑉
Untuk kondisi steady state, 𝑑𝑡 dan θ =
𝑄
Persamaan menjadi:

𝐶𝐴0 𝐶𝐴1
0= - 𝑘𝐶𝐴1 −
𝜃 𝜃
Persamaan ditata kembali menjadi :

𝐶𝐴1 1
= sedangkan waktu dapat dihitung
𝐶𝐴0 1+𝐾𝜃
𝐶𝐴0−𝐶𝐴1
dengan persamaan berikut : θ=
𝑘𝐶𝐴1
Waktu tinggal pada sistem batch dan plug-flow
selama 6,58 jam, sedangkan model CSTR
mempunyai waktu tinggal lebih lama.
Jika reaksi berjalan pada orde satu, kita dapat
meningkatkan performance model CSTR
dengan menggunakan reaktor yang disusun
secara seri. Dimana setiap reaktor mempunyai
karakter yang sama.
Jika reaktor memiliki waktu tinggal yang berbeda-beda
persamaan aljabarnya menjadi komplek, untuk
memudahkan maka dibuat grafik antara rate reaksi (rA)
versus konsentrasi (CA), pada gambar 3.13 berikut.
Sedangkan mass-balance pada reaktor CSTR pada kondisi
stedy-state sebagai berikut :
Out put = input – laju reaksi
CA1 Q = CA0Q – rA1 V, dibagi dengan Q
CA1 = CA0 – rA1 V
Q
Dimana V/Q = ᶿ
Maka CA1 = CA0 - ᶿ rA1 (*)
Pada grafik rA versus CA, garis perpotongan
adalah (CA0,0) dengan slope -1/ᶿ, maka slope
adalah :
Slope = -1/ᶿ = - rA1
CA1 – CA0 (**)
Persilangan antar seri mendapatakan persamaan
CA1- CA0 = -ᶿ rA1 rA1
Atau CA1= CA0 - ᶿ
Persamaan (*) dan (**) dapat dicari dengan
metode grafik, sedangkan secara matematis
persamaan diatas dapat digabungkan menjadi
(untuk series reaktor) menjadi:
CA1= CAi-1 - ᶿ rAi atau – 1 = - rAi
ᶿ CAi – Cai-1

Anda mungkin juga menyukai