Moralitas
Moralitas
KARAKTER
Karakter
Moral
Kinerja
KONFIGURASI NILAI (SOSIAL-KULTURAL-PSIKOLOGIS)
ramah, saling
OLAH OLAH menghargai, toleran,
bersih dan sehat, peduli, suka menolong,
RAGA RASA/
disiplin, sportif, gotong royong,
KARSA
tangguh, andal, nasionalis, kosmopolit ,
berdaya tahan, mengutamakan
bersahabat, kepentingan umum,
kooperatif, bangga menggunakan
determinatif, bahasa dan produk
kompetitif, ceria, Indonesia, dinamis,
dan gigih kerja keras, dan beretos
kerja 3
NILAI-NILAI
NILAI DESKRIPSI
SIKAP DAN PERILAKU YANG PATUH DALAM
MELAKSANAKAN AJARAN AGAMA YANG DIANUTNYA,
1. RELIGIUS TOLERAN TERHADAP PELAKSANAAN IBADAH AGAMA
LAIN, SERTA HIDUP RUKUN DENGAN PEMELUK AGAMA
LAIN
6. KREATIF
SIKAP DAN PRILAKU YANG TIDAK MUDAH TERGANTUNG PADA
7. MANDIRI ORANG LAIN DALAM MENYELESAIKAN TUGAS-TUGAS
Nawacita 8:
Melakukan Revolusi
Karakter Bangsa
Membangun pendidikan
kewarganegaraan (sejarah
pembentukan bangsa, nilai-nilai
patriotisme dan cinta Tanah Air,
semangat bela negara dan budi
pekerti)
Penataan kembali kurikulum
pendidikan nasional
Mengevaluasi model
penyeragaman dalam sistem
pendidikan nasional
Jaminan hidup yang memadai
bagi para guru khususnya di
daerah terpencil
Memperbesar akses warga miskin
untuk mendapatkan pendidikan
“Gerakan
Penguatan
Pendidikan
Karakter sebagai
fondasi dan ruh 8
SISTEM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
Hidden
Curr
Olah Hati
(Etika)
INTRA
KURIKULER
Olah Olah
Raga Pikir
KO - ESKTRA (Kinestetika)
KURIKULER KURIKULER (Literasi)
Character
Olah Karsa
MASYARAKAT (Estetika)
1 2 3
Pengintegrasian Tri Pusat Penguatan Nilai-Nilai Membangun Generasi
Pendidikan dengan Karakter Emas 2045 dengan
Intrakurikuler, dibekali Karakter,
Ko-kurikuler, Ekstrakurikuler, Keterampilan Abad 21,
dan Hidden Curr di Sekolah Literasi
Input : Pengintegrasian Tri Pusat Pendidikan dengan
Intrakurikuler, Ko-kurikuler, Ekstrakurikuler, dan Hidden Curr di
Sekolah
1. Intra-kurikuler:
• Seluruh Mata Pelajaran.
2. Ko-Kurikuler:
• Studi / kunjungan lapangan, karya wisata,
sanggar seni, taman budaya, madrasah diniyyah,
komunitas bahasa dan sastra.
3. Estra-Kurikuler:
• Pramuka, Paskibraka, Palang Merah Remaja
(PMR), Olah Raga, dsb.
4. Hidden Curr:
• Upacara bendera, Lagu Nasional/Daerah,
Membaca Buku, Berdoa Bersama, Membersihkan
Lingkungan, Latihan Memimpin di Kelas
PROSES: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER Variasi Metode
Pembelajaran:
Metode pembelajaran berbasis
masalah (problem based learning)
Metode pembelajaran berbasis
proyek (project based learning)
Metode pembelajaran melalui
Religius penemuan/ pencarian/penelitian
Jujur (inquiry/discovery learning)
Toleransi Dsb
Disiplin
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
(Etika) Demokratis
Rasa Ingin Tahu Religius
Olah Hati
Semangat
Kebangsaan
(Kinestetika) (Literasi) Cinta Tanah Air Nasionali
Integritas
Olah
Raga
Olah
Pikir
Menghargai
Prestasi Nilai s
Utama
Bersahabat/Komu
nikatif
Cinta Damai
Olah Gemar Membaca
(Estetika)
Karsa Peduli Lingkungan Gotong Mandiri
Peduli Sosial Royong
Tanggung Jawab
(dan lain-lain)
Filosofi Pendidikan
Karakter Nilai-nilai Karakter Kristalisasi Nilai-Nilai
Ki Hajar Dewantara
11
2. LITERASI
LITERACY AS THE
Ability to:
• identify,
• compute,
• understand,
• interprete,
• create and
• communicate
using printed and written materials associated with varying
contexts.
Literacy involves a continum of learning in enabling
individuals
to achieve : their goals,
to develop : their knowledge,
their potential,
to participate fully in: their community,
wider society.
Sumber: UNESCO
LITERASI
Ability to:
Identify
Compute
Understand
Interprete
Create
Communicate
C O N T I N U M O F L E A R N I N G
The 4Cs framework for CLIL (Coyle, 2005)
Apa itu teks?
2. Deskripsi
2. Menjelaskan (Explaining) 3. Eksplanasi
3. Memerintah (Instructing) 4. Instruksi/Prosedur
Pertanyaan
4. Berargumen (Arguing) 5. Eksposisi/Diskusi/
Respon/Reviu
5. Menceritakan (Narrating) 6. Rekon
7. Narasi
Puisi
Ruang Lingkup Genre (Teks)
GENRE TIPE TEKS Lokasi Sosial
Menggam- Laporan: Buku rujukan,
barkan melaporkan informasi dokumenter, buku
(Describing) panduan, laporan
eksperimental
(penelitian), presentasi
kelompok, …
Deskripsi: Pengamatan diri, objek,
menggambarkan lingkungan, perasaan, …
peristiwa, hal, sastra
Menjelaskan Eksplanasi: Paparan,
(Explaining) menjelaskan sesuatu pidato/ceramah, tulisan
ilmiah/populer
Ruang Lingkup Genre (Teks)
GENRE TIPE TEKS Lokasi Sosial
Memerintah Instruksi/ Prosedur: Buku panduan/ manual
(Instructing) menunjukkan bgm (penerapan), instruksi
sesuatu dilakukan pengobatan, aturan olahraga,
rencana pembelajaran (RPP),
instruksi, resep,
pengarahan/pengaturan, …
Berargumen Eksposisi: (MEYAKINKAN/Mempengaruhi)
(Arguing) memberi pendapat atau : iklan, kuliah, ceramah/pidato,
sudut pandang editorial, surat pembaca,
artikel Koran/majalah, …
Diskusi MENGEVALUASI suatu
persoalan dengan sudut
pandang tertentu/2 atau lebih.
Respon/reviu Menanggapi teks sastra, kritik
sastra, resensi, …
Ruang Lingkup Genre (Teks)
GENRE TIPE TEKS Lokasi Sosial
Mencerita- Rekon: Jurnal, buku harian,
kan menceritakan artikel Koran, berita,
(Narrating) peristiwa secara rekon sejarah, surat,
berurutan log, garis waktu (time
line), …
Narasi: Prosa (Fiksi ilmiah,
menceritakan fantasi, fabel, cerita
kisah atau rakyat, mitos, dll.),
nasehat drama, …
Puisi Puisi, puisi rakyat
(pantun, syair,
Tipe Teks
Ada 7 tipe teks sebagai tujuan sosial, yaitu:
1. laporan (report),
2. rekon (recount),
3. eksplanasi (explanation),
4. eksposisi (exposition:
discussion,
response or review),
5. deskripsi (description),
6. prosedur (procedure), dan
7. narasi (narrative)
TIPE TEKS
(Laporan, Rekon, Deskripsi, Eksplansi, Eksposisi,
Prosedur, Narasi)
Teks Sastra Teks Media Massa Teks Sehari
PENGALAMAN BELAJAR
(Learning experience)
PENGALAMAN BERLITERASI:
Memahami Teks/Berteks
PENGALAMAN
PENGALAMAN
SESEORANG SESEORANG
SESEORANG
(hands-on experience)
SESEORANG
SESEO yang Literat
yang Literat
(hands-on experience) RANG
Mampu menggunakanp Mampu menggunakan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap
pengetahuan, keterampilan,dan sikap
yang
untuk menyelesaikan persoalan/masalah
untuk menyelesaikanppersoalan/masalah
Literat
MELAPORKAN
MENCERITERAKAN
MENDESKRIPSIKAN
MENJELASKAN
BERARGUMENTASI
MENCERITERAKAN KEMBALI
MEMBUAT PROSEDUR
(Winataputra: danHamka:2017
KONTINUM PENGALAMAN BELAJAR
BERTEKS:
Melaporkan, Menceritakan, Menceritakan Kembali,
Mendeskripsikan, Menjelaskan, Menyusun Prosedur,
Menyusun Eksposisi
META- v v v v v v
KOGNITIF
v v v v v v
PROSEDUR
v v v v v v
KONSEP
v v v v v v
FAKTA
Intuitive-Projective Peniruan-seadanya/apa-adanya.
Berpikir kritis
KECAKAPAN Kreativitas
Kolaborasi
ABAD 21 dan inovasi
komunikasi
Kecakapan Hidup Abad 21
Critical thinking
Creativity
Communication
Learning Collaboration
21st Century learning: and
• To know Innovation
• To do Skills
• To be
• To live together
Core Flexibility
subjects Initiative
21st Leadership
Century Social-skills
Information Context Cross cultural
Digital Life and Productivity
Media, and literacy career skills
Accountability
ICT literacy
Life-long learner
(Puskurbuk:2016)
Kompetensi yang Tidak Dibatasi Pemenggalan
Taksonomi Proses Berpikir
SMA/SMK
Dimensi Proses Berpikir
Keluasan &
Kedalaman
SMA/SMK
SMP
SMP
SD Faktual
Konseptual
SD Prosedural
Metakognitif
Dimensi Pengetahuan
FIGURE A.1 Summary of the Structural Changes from the
Original Framework to The Revision
Separate Knowledge
Noun Aspect
Dimension Dimension
Knowledge Remember
Verb Aspect
Comprehension Understand
Application Apply
Cognitive
Analysis Analyse Process
Synthesis Evaluate
Evaluation Create
TINGKATAN TAKSONOMI BERPIKIR (ANDERSON, 2001)
THE
COGNITIVE DESCRIPTION
PROCESS
CREATE Put element together to form a coherent whole,
reorganise into a new pattern or structure
EVALUATE Make judgment based on criteria and standard
Break materials into constituent parts and
ANALYSE determine how parts relate to one another to an
overall structures of purposes
APPLAY Carry out or use procedure in a given situation
UNDERSTAND Construct meaning from ibstructional messages,
including oral, written and grafic communication
REMEMBER Retrieve relevant knowledge from long term
memory
FACTUAL CONCEPTUAL PROCEDURE META-
COGNITIVE
The basic The How to do Knowledge of
elements interrelation- something, cognition in
students ship among methods of general as
must know to the basic inquiry, and well as
be acquanted elements criteria for awarness and
with a within a using skills, knowledge of
dicipline or larger algorithms, one;s own
solve structure techniques cognition
problems in that enable and methods
it them to
function
together
DIMENSI PENGETAHUAN
Jenis dan Subjenis Contoh
A.PENGETAHUAN FAKTUAL- Elemen-elemen dasar yang harus
diketahui siswa untuk mempelajari satu disiplin ilmu atau untuk
menyelesaikan mmasalah-masalah dalam disiplin ilmu tersebut
1. Pengetahuan tentang Kosakata teknis, symbol-simbol music.
terminology Sumber-sumber daya alam pokok, sumber-sumber
2. Pengetahuan tentang informasi yang reliabel
detail-detail elemen-
elemen yang spesifik.
B. PENGETAHUAN KONSEPTUAL – Hubungan-hubungan antar elemen
dalam sebuah struktur besar yang memungkinkan elemen-elemennya
berfungsi secara bersama-sama.
1. Pengetahuan tentang Periode waktu geologis, bentuk kepemilikan usaha bisnis
klasifikasi dan kategori Rumus Pithagoras, hokum penawaran dan permintaan
2. Pengetahuan tentang Teori evolusi, Struktur Majelis Permusyawaratan Rakyat
prinsip dan generalisasi
3. Pengetahuan tentang
teori, model, dan
DIMENSI PENGETAHUAN
Jenis dan Subjenis Contoh
C. PENGETAHUAN PROSEDURAL – Bagaimana melakukan sesuatu, mempraktikkan metode-
metode penelitian, da kriteria-kriteria untuk menggunakan keterampilan, algoritma, teknik,
dan metode.
1. Pengetahuan tentang keterampilan dalam Keterampilan-keterampilan dalam melukis dengan cat air, algoritma
bidang tertentu dan algoritma pembagian seluruh bilangan
2. Pengetahuan tentang teknik dan metode Teknik wawancara, metode ilmiah
dalam bidang tertentu
3. Pengetahuan tentang kriteria untuk Kriteria yang digunakan untuk menentukan kapan harus menerapkan
menentukan kapan harus menggunakan prosedur hokum Newton, kriteria yang digunakan untuk menilai
prosedur yang tepat. fisibilitas suatu metode.
Mempertanyakan
Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan
yang diajukan peserta didik
(pertanyaan faktual, konseptual,
prosedural, dan hipotetik)
Jumlah dan kualitas sumber
Mengumpulkan yang dikaji/ digunakan,
informasi/ kelengkapan informasi,
mencoba validitas informasi yang
dikumpulkan, dan
instrumen/alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data.
Menalar/ Mengembangkan interpretasi,argumentasi
mengasosiasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan
Informasi dari dua fakta/konsep,
interpretasi argumentasi dan kesimpulan
mengenai keterkaitan lebih dari dua fakta/
konsep/teori, mensintesis dan argumentasi
serta kesimpulan keterkaitan antarberbagai
jenis fakta/ konsep/teori/pendapat;
mengembangkan interpretasi,struktur baru,
argumentasi, dan kesimpulan yang
menunjukkan hubungan fakta/konsep/
teori dari dua sumber atau lebih yang
tidak bertentangan; mengembangkan
interpretasi, struktur baru, argumentasi dan
kesimpulan dari konsep/teori/pendapat
Mengomunikasikan Menyajikan hasil kajian (dari
mengamati sampai
menalar) dalam bentuk
tulisan, grafis, media
elektronik, multi media dan
lain-lain.
Imitasi Persepsi,Kesiapan,
Menerima Mengingat Mengamati Meniru
Mencipta Mencipta 55
PEMBELAJARAN
Berpikir Kritis
(Critical thinking)
HIGHER
MORAL MATURITY
LEVEL
(HiMMaL)
(Piaget:,Kohlberg:1975, Bull:1981)
(Winataputra:2017)
PEMBELAJARAN EFEKTIF
Kegiatan
Dinamis, USING PRODUCTIVE HABIT OF MIND
produktif
USING KNOWLEDGE Penelitian,
Tugas MEANINGFULLY Project,
membaca workshop
lanjut, EXTENDING
Panel, AND REFINING
seminar, KNOWLEDGE
Debat dll
Ceramah,
ACQUIRING
Tanya jawab AND
Diskusi, INTEGRATING
Simulasi, KNOWLEDGE
Tugas
membaca
Komunikasi
POSITIVE PERCEPTION AND ATTITUDES
interaktif
(Marzano:1985) 60
STRUCTURE OF LEARNING
(Kolb:1986)
CONCRETE EXPERIENCE
“Feeling”
Apprehension
(penangkapan langsung)
Accomodation Divergence
(Memproses) (Berpikir Menyebar)
ACTIVE
EXPERIMENTATION REFLECTIVE
“Doing” OBSERVATION
“Watching”
Asssimilation Intention
Convergence
Extention (Berpikir Memusat) (Hubungan pikiran (pemusatan)
dg obyek)
(perluasan)
Comprehension
(pemahaman)
ABSTRACT CONCEPTUALIZATION
“Thinking” 61
Tingkat Perkembangan Keyakinan
(Stages of Faith) Fowler (1981)
Tingkat Perkembangan Keyakinan (Stages of Faith) Fowler
(1981)
Tahap Tingkat Keyakinan Fowler Usia Padanan dg. Piaget/Kohlberg
4 Mampu melihat sistem normatif yang abstrak Cara pandang sistem normatif abstrak
Adapted from:
Strategic Reading: Guiding Students to Lifelong Literacy by Jeffrey Wilhelm, Tanya Baker, and Julie Dube. Copyright © 2001
66
Model Lain: Discovery/Inquiry Learning
Komponen
Stimulasi dan
Mengumpulkan Pegolahan Verifikasi
Identifikasi Informasi Generalisasi
Informasi Hasil
Masalah
Model Lain: Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning)
Komponen
Menyusun
Identifikasi dan Rancangan Mengolah
Mengumpulkan Menyelesaikan
Merumuskan
Penyelesaian Informasi Informasi Masalah
Masalah
Masalah
Model Lain: Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning)
Komponen
Menyusun
Identifikasi dan Rancangan Pengolahan
Mengumpulkan Menyusun
Merumuskan
Penyelesaian Informasi Informasi Laporan
Project
Project
Model Lain: Cooperatif Learning
Komponen
(Model ini dikonstruksi oleh Agus Trianto dan M. Hamka dalam Pengembangan Inspirasi Pembelajaran Bahasa Indonesia,
Puskurbuk, tahun 2016)
PERANCANGAN RPP
KI • KD TUJU- MATE- • MO- • PPK KEGI- PENILAIAN LAM-
• IPK AN RI DEL • KEC ATAN PIRAN
• SIN- ABD PEM- KI- • SO- RU-
TAKS 21 BELA- SI2 AL BRIK • MA-
• LITE- JARAN • TU- TERI
RASI GAS
Buku
• How to measure
KI-KD • How to Assess
Learning
Outcomes
A S K Proses
Pembelajararan
dan Penilain
Assessment of Learning
Assessment as learning
Assessmen for learning
PENGEMBANGAN KI, KD, DAN KONTEKS
SISWA:
• BERKARAKTER,
• KOMPETEN, DAN
• LITERAT
LOTS HOTS
• Pembelajaran bertujuan mengembangkan bakat, minat,
dan potensi peserta didik agar berkarakter, kompeten, dan
literat. Untuk mencapai hasil tersebut diperlukan
pengalaman belajar yang bervariasi mulai dari yang
sederhana sampai pengalaman belajar yang kompleks.
Dalam kegiatan tersebut guru harus melaksanakan
pembelajaran dan penilaian yang relevan
• Pembelajaran dalam setiap mata pelajaran terkait dengan
kompetensi universal dan konteks yang harus memacu
peserta didik untuk memiliki ketrampilan berpikir dari yang
sederhana (LOTS) menuju berpikir tingkat tinggi (HOTS).
• Kegiatan pembelajaran tersebut tidak dapat sekaligus
dilaksanakan, tetapi sedikit demi sedikit melalui
perkembangan: dari LOTS menujuHOTS, sehingga pada
akhirnya HOTS menjadi karakter peserta didik.
• Melalui pembelajaran tersebut pada akhirnya dapat
mengahasilkan lulusan yang berkarakter, kompeten, dan
literat untuk siap menghadapi tantangan Abad 21.