Oleh:
Sel surya atau juga sering disebut fotovoltaik adalah divais yang
mampu mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi listrik.
Sel surya bisa disebut sebagai pemeran utama untuk
memaksimalkan potensi sangat besar energi cahaya matahari
yang sampai kebumi, walaupun selain dipergunakan untuk
menghasilkan listrik, energi dari matahari juga bisa
dimaksimalkan energi panasnya melalui sistem solar thermal.
Sel surya dapat dianalogikan sebagai divais dengan dua terminal atau sambungan, dimana saat
kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi seperti dioda, dan saat disinari dengan cahaya
matahari dapat menghasilkan tegangan. Ketika disinari, umumnya satu sel surya komersial
menghasilkan tegangan dc sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit dalam
skala milliampere per cm2.
Besar tegangan dan arus ini tidak cukup untuk berbagai aplikasi, sehingga umumnya
sejumlah sel surya disusun secara seri membentuk modul surya. Satu modul surya biasanya terdiri
dari 28-36 sel surya, dan total menghasilkan tegangan dc sebesar 12 V dalam kondisi penyinaran
standar (Air Mass 1.5). Modul surya tersebut bisa digabungkan secara paralel atau seri untuk
memperbesar total tegangan dan arus outputnya sesuai dengan daya yang dibutuhkan untuk
aplikasi tertentu.
Jenis-jenis
Bahan penyusun
Sel Surya
GALIH KUSUMA ADIASMARA
175090301111013
Perkembangan sel surya sangat meningkat sebagai energi alternatif yang
terbarukan. Perkembangan tersebut salah satunya berdampak pada bahan
pembuatan sel surya. Bahan yang digunakan banyak jenisnya dan memiliki
efisiensi yang berbeda-beda. Dengan demikian untuk mengaplikasikan sumber
energi sel surya dapat disesuaiakan dengan kebutuhan dan pastinya dapat
disesuaiakan dengan anggaran dana. Macam-macam bahan pembuatan sel
surya adalah sebagai berikut:
Jenis pertama, yaitu jenis yang
terbaik dan yang terbanyak
digunakan masyarakat saat ini,
adalah jenis monokristalin. Dibuat
dari silikon kristal tunggal yang
didapat dari peleburan silikon dalam
bentuk bujur. mono-crystalline dapat
dibuat setebal 200 mikron, dengan
nilai efisiensi sekitar 24%
Jenis kedua adalah jenis polikristalin
atau multi kristalin. Dibuat dari
peleburan silikon dalam tungku
keramik, kemudian pendinginan
perlahan untuk mendapatkan bahan
campuran silikon yang akan timbul di
atas lapisan silikon. Sel ini kurang
efektif dibandingkan dengan sel
mono-crystalline (efektifitas 18%),
tetapi biaya lebih murah.
Jenis ketiga adalah silikon jenis
amorphous, yang berbentuk film tipis.
Efisiensinya sekitar 4-6%. Panel
surya jenis ini banyak dipakai di
mainan anak-anak, jam dan
kalkulator.
Jenis keempat adalah panel surya
yang terbuat dari GaAs (Gallium
Arsenide) yang lebih efisien pada
temperatur tinggi.
Struktur
Sel Surya
NIKEN INDAH PURNAMA ARUM
175090300111001
1. Substrat/ Metal backing
KELOMPOK 1
APLIKASI SEMIKONDUKTOR SEBAGAI SEL SURYA