Anda di halaman 1dari 11

Presented by :

DR.dr.Hj.RAZIA BEGUM SUROYO, M.Sc., M.Kes


 Di indonesia tercatat 10-20% pasangan yang infertil

 Pasangan usia subur yang ada di indonesia ialah sekitar


25 juta, berarti terdapat 2,5-5 juta pasangan infertil

 Dengan semakin berkembang dan majunya ilmu


kedokteran ini, sebagian besar dari penyebab infertilitas
atau ketidak suburan telah dapat diatasi dengan
pemberian obat atau operasi, diantaranya program bayi
tabung (in vitro fertilization)
 Bayi tabung atau pembuahan in vitro (in vitro fertilisation),
dalam bahasa kedokteran disebut In Vitro Fertilization (IVF)
adalah sebuah teknik pembuahan dimana sel telur (ovum)
dibuahi di luar tubuh wanita.
 Teknologi ini dirintis oleh P.C Steptoe dan R.G Edwards
pada tahun 1977
 Bayi tabung pertama yang lahir ke dunia adalah Louise Joy
Brown pada tahun 1978 di Inggris
 Bayi tabung adalah salah satu metode untuk mengatasi
masalah kesuburan ketika metode lainnya tidak berhasil.
Prosesnya terdiri dari mengendalikan proses ovulasi secara
hormonal, pemindahan sel telur dari ovarium dan
pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium cair.
Pada mulanya program pelayanan ini bertujuan untuk
menolong pasangan suami istri yang tidak mungkin memiliki
keturunan secara alamiah disebabkan tuba falopii istrinya
mengalami kerusakan yang permanen.
Namun saat ini indikasinya telah diperluas, antara lain jika :
1. Calon ibu mempunyai lendir serviks yang abnormal,
2. Mutu calon ayah kurang baik,
3. adanya antibody pada atau terhadap sperma,
4. tidak kunjung hamil walaupun endometriosis telah diobati,
5. gangguan kesuburan yang tidak diketahui penyebabnya

maka program bayi tabung ini bisa dilakukan.


Sebelum mengikuti program bayi tabung,pasangan diminta untuk memenuhi
beberapa syarat :
 Persyaratan umum meliputi :
1. pasangan memiliki bukti perkawinan yang sah
2. usia istri kurang dari 42 tahun. Hal ini untuk meminimalisir kegagalan dan
gangguan pada ibu dan anak
3. konseling khusus dan informed consent
4. kesiapan biaya
5. kesiapan istri untuk hamil, melahirkan, dan memelihara bayi

 Persyaratan khususnya, terdiri :


1. tidak ada kontra indikasi kehamilan
2. bebas infeksi rubella, hepatitis, toxoplasma, dan HIV
3. siklus berovulasi/respon terhadap terapi (FSH basal < 12 mIU/ml)
4. pemeriksaan infertilitas dasar lengkap
5. indikasi jelas
6. upaya lain sudah
7. analisa sperma
 Langkah-langkah IVF
1. Datanglah ke dokter bagian obstetri dan ginekologi bila ingin
menjalani satu siklus program Bayi Tabung.

2. Bila ditemukan kelainan/masalah pada Anda berdua, dokter


spesialis akan merujuk ke pusat layanan bayi tabung. Setelah
diketahui penyulit kehamilan, pasangan suami isteri disiapkan
menjalani proses bayi tabung.

3. Setiap pasangan akan menerima penjelasan program Bayi


Tabung dan prosedur pelaksanaan dalam sebuah
kelas/kelompok.

4. Peserta program harus menandatangani perjanjian tertulis


(Inform consent): bersedia bila dokter melakukan tindakan
yang dianggap perlu semisal operasi, bersedia menghadapi
kemungkinan mengalami kehamilan kembar dan risiko lain
5. Pelaksanaan program bisa dimulai berdasarkan masa haid. Calon ibu akan diberi
obat-obatan hormonal sebagai pemicu ovulasi agar menghasilkan banyak sel
telur. Perangsangan dilakukan 5-6 minggu

6. Selanjutnya dilakukan Ovum pick up/Opu (pengambilan sel telur) yang dilakukan
tanpa operasi, melainkan dengan cara ultrasonografi transvaginal. Kemudian
semua sel telur diangkat dan disimpan dalam incubator.

7. Sedangkan calon ayah akan diambil spermanya melalui cara masturbasi

8. Beberapa jam kemudian, terhadap masing-masing sel telur akan ditambahkan


sejumlah sperma suami (inseminasi) yang sebelumnya telah diolah dan dipilih
yang terbaik mutunya.

9. Setelah kira-kira 18-20 jam, akan terlihat apakah proses pembuahan tersebut
berhasil atau tidak. Sel telur yang telah dibuahi sperma atau disebut zigot akan
dipantau selama 22-24 jam kemudian untuk melihat perkembangannya menjadi
embrio.
10. Bila saat masturbasi tak ada sperma yang keluar, berarti ada sumbatan.
Untuk itu akan dilakukan cara lain, yaitu dengan
 MESA (Microsurgical Epydidimis Sperm Aspiration) yaitu sperma
diambil dari salurannya.
 TESA (Testical Sperm Extraction) yaitu sperma diambil langsung
dari buah zakar.

11. Bila sperma yang dihasilkan sangat sedikit, maka dilakukan :


▪ ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection); sperma disuntikkan
ke sel telur.
Cara ini khusus bagi pasangan infertil dimana suami
mempunyai sperma sangat sedikit.

12. Ibu dipantau beberapa waktu dengan pemeriksaan hormon


kehamilan (hCG) di darah dan pemeriksaan USG.
 Di dunia, tingkat keberhasilan bayi tabung mencapai :
1. 40-45% untuk usia < 30 tahun, 30-35% (usia 30-38 tahun),
2. 10-11% (usia 38-42 tahun), dan
3. 0% (usia >42 tahun).
4. Sementara kemungkinan keguguran 10-15%, kemungkinan
kembar dua 25% dan
5. kemungkinan kembar tiga 5%.
(NB : kasus kembar dalam program bayi tabung sebenarnya adalah
kasus komplikasi (tidak wajar).)

 Saat ini teknologi bayi tabung sudah makin berkembang.


Dan diharapkan dapat memenuhi harapan banyak pasangan
menikah yang ingin memiliki anak. Teknologi juga
diharapkan akan membuat proses bayi tabung menjadi lebih
mudah, lebih cepat, dan lebih murah.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai