Dehidrasi : suatu keadaan penurunan total air di dalam tubuh krn hilangnya
cairan secara patologis, asupan air tidak adekuat, atau kombinasi keduanya
(Mentes, 2013).
Dehidrasi menyatakan suatu keseimbangan cairan yg negatif dan keadaan ini
dapat disebabkan oleh banyak penyakit. (Mann and Truswell, 2012)
Dehidrasi terjadi krn pengeluaran air lebih banyak daripada jumlah yg masuk,
dan kehilangan cairan ini juga disertai dg hilangnya elektrolit. (Thomas, 2008)
1. Tahap Pertama
mengatasi kedaruratan dehidrasi, yaitu syok hipovolemia yang membutuhkan
penanganan cepat.
Pada tahap ini dapat diberikan cairan kristaloid isotonik, seperti ringer lactate
(RL) atau NaCl 0,9% sebesar 20 mL/kgBB.
Perbaikan cairan intravaskuler dapat dilihat dari perbaikan takikardi, denyut
nadi, produksi urin, dan status mental pasien.
Apabila perbaikan belum terjadi setelah cairan diberikan dengan kecepatan
hingga 60 mL/kgBB, maka etiologi lain syok harus dipikirkan (misalnya
anafilaksis, sepsis, syok kardiogenik).
Sumber : Leksana, 2013. Strategi Terapi cairan pada dehidrasi.
PENANGANAN DEHIDRASI
Tahap Kedua berfokus pada mengatasi defisit, pemberian cairan pemeliharaan dan penggantian
kehilangan yg masih berlangsung. Kebutuhan cairan pemeliharaan diukur dari jumlah kehilangan
cairan (urin, tinja) ditambah IWL. Jumlah IWL : 400-500 mL/m2 luas permukaan tubuh dan dpt
meningkat pd kondisi demam dan takipnea.
Secara kasar kebutuhan cairan berdasarkan BB adalah:
• Berat badan < 10 kg = 100 mL/kgBB
• Berat badan 10-20 kg = 1000 + 50 mL/ kgBB untuk setiap kilogram berat badan di atas 10 kg
• Berat badan > 20 kg = 1500 + 20 mL/ kgBB untuk setiap kilogram berat badan di atas 20 kg
Dehidrasi Isotonik
Pd kondisi isonatremia, defisit natrium dapat dikoreksi dg mengganti defisit
cairan ditambah dg cairan pemeliharaan dextrose 5% dalam NaCl 0,45-0,9%.
Kalium (20 mEq/L kalium klorida) dpt ditambahkan ke dlm cairan pemeliharaan
saat produksi urin membaik dan kadar kalium serum berada dalam rentang aman.
Dehidrasi Hipotonik
Pada tahap awal diberikan cairan pengganti intravaskuler NaCl 0,9%
atau RL 20 mL/ kgBB sampai perfusi jaringan tercapai. Pada
hiponatremia derajat berat (<130 mEq/L) harus dipertimbangkan
penambahan natrium dalam cairan rehidrasi.
Koreksi defisit natrium melalui perhitungan
= ( Target natrium - jumlah natrium saat tersebut) x volume
distribusi x berat badan (kg).
Cara : memberikan dextrose 5% dalam NaCl 0,9% sebagai cairan
pengganti.
Dehidrasi Hipertonik
Pada tahap awal diberikan cairan pengganti intravaskuler NaCl 0,9% 20 mL/ kgBB atau RL
sampai perfusi jaringan tercapai.
Pada tahap kedua memulihkan volume intravaskuler dan mengembalikan kadar natrium
serum sesuai rekomendasi, akan tetapi jangan melebihi 10 mEg/L/24 jam.
Koreksi dehidrasi hipernatremia terlalu cepat dapat memiliki konsekuensi neurologis,
termasuk edema serebral dan kematian. Pemberian cairan harus secara perlahan dalam lebih
dari 48 jam menggunakan dextrose 5% dalam NaCl 0,9%.
Apabila pemberian telah diturunkan hingga kurang dari 0,5 mEq/L/jam, jumlah natrium
dalam cairan rehidrasi juga dikurangi, sehingga koreksi hipernatremia dapat ber- langsung
secara perlahan.
1. THIRST (The Indonesian Regional Hydration Study * Pada ibu hamil dan ibu menyusui di
Jakarta, Yogyakarta, Surabaya
(2008-2009)
2381 ± 829 ml/hari (ibu hamil) dan
Remaja (15-18 th) : 2773 ± 439 ml/hari
2575 ±962 ml/hari
Dewasa: 2730 ± 456 ml/hari
* Pada lansia di Jakarta sebanyak 59 orang
2. Bardosono (2015)
1327 ± 407 ml/hari
* 24-h dietary recall :
Remaja: 1982 ± 786 ml/hari
Dewasa : 2164 ± 931 ml/hari
* 7-day fluid record:
Remaja: 2392 ± 855 ml/hari Sumber: Bardosono, 2016. Fluid Intake of the
Dewasa : 2529 ± 864 ml/hari Indonesian Population
HASIL PENELITIAN
D’Anci, et al, 2006
- Dehidrasi yg terjadi pada bayi menyebabkan bayi:
rewel, irritability dan letargi, sedangkan pada anak
dapat menurunkan cognitive performent.
Esmond and Jeffes, 2009
- Dehidrasi sedang yang terjadi pada anak-anak dg
minum yang cukup ,cognitive performent dapat
diperbaiki.
Sumber: Madise, 2016. HealthyHydration Behavior Starting
from the kids.
HASIL PENELITIAN
2. Maughan, 2003
Dehidrasi mengurangi performa kekuatan otot pada latihan fisik.