Anda di halaman 1dari 26

MOLA HIDATIDOSA

Oleh :
ERWIN CHARISMA P.
G 501 08 044

Pembimbing Klinik :
dr. JOHN A. KAPUT, SP.OG
PENDAHULUAN

Mola Hidatidosa adalah neoplasma jinak dari sel


trofoblast. Frekuensi Mola banyak ditemukan di
negara – negara asia, Afrika dan Amerika latin dari
pada di negara – negara barat. Dinegara – negara
barat dilaporkan angka kejadian mola hidatidosa
berkisar 1:200 atau 2000 kehamilan sedangkan di
negara – negara berkembang angka kejadian mola
hidatidosa berkisar 1:100 atau 600 kehamilan setiap
tahunnya. Keadaan seperti ini biasanya dijumpai
lebih sering pada umur reproduksi (15-45 tahun) dan
pada multipara.
STATUS PASIEN

Tanggal Pemeriksaan : 20 Mei 2014


Jam : 19.40 WITA
Ruangan : Nivas RSU Anutapura

Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Umur : 19 tahun
Alamat : Palolo
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
ANAMNESIS

GI P0 A0
Usia Kehamilan : 19 minggu 5 hari
HPHT : 02 - 01 - 2014
TP : 09 - 10 - 2014
Menarche : 13 tahun
Perkawinan : I, ± 1 tahun
KELUHAN UTAMA : KELUAR DARAH DARI
VAGINA

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien perempuan datang ke RSU Anutapura Palu
dengan keluhan utama keluar darah dari vagina sejak
3 jam yang lalu sebanyak 2 kali. Darah yang keluar
bewarna merah segar, sedikit berbuih dan tidak
menggumpal. Pasien juga mengeluhkan pusing, mual
dan sempat muntah 2 kali sebelum tiba di RS. Selain
itu pasien juga mengeluhkan lemas dan merasa agak
sesak serta jantung yang berdebar-debar beberapa
saat setelah keluarnya darah tersebut. Selain itu tidak
didapatkan keluhan seperti sakit perut maupun
riwayat trauma pada pasien.
 Riwayat Obstetri :
1) Hamil saat ini
 Riwayat KB : Tidak ada.
 Riwayat ANC : Pemeriksaan kehamilan 1 kali di bidan.
 Riwayat Imunisasi : Tidak ada

 Riwayat Penyakit Dahulu :


1) Hipertensi (-)
2) Diabetes Mellitus (-)
3) Penyakit Jantung (-)
4) Asma (-)
PEMERIKSAAN FISIK
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis

Tanda – tanda Vital :


Tekanan darah : 130/80 mmHg
Suhu : 36,50C
Nadi : 96 x/m
Pernafasan : 24 x/m
 Kepala – Leher :
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-), edema
wajah (-), cloasma gravidarum (-), perbesaran KGB
(-), perbesaran kelenjar tiroid (-).

 Thorax :
Pergerakan simetris, bunyi napas vesikuler, rhonki
(-/-), wheezing (-/-). Bunyi jantung I, II murni
reguler, murmur (-).

 Ekstremitas :
akral hangat, tidak ada edema
PEMERIKSAAN OBSTETRI :
Situs : (-)
Leopold I : 1 jari diatas pusat
Leopold II : (-)
Leopold III : (-)
Leopold IV : (-)

DJJ : (-)
HIS : (-)
Pergerakan Janin : (-)
Janin Tunggal : (-)
TBJ : (-)
PEMERIKSAAN DALAM

 Vulva : tidak ada kelainan


 Vagina : tidak ada kelainan
 Portio : tebal, lunak
 Pembukaan : tidak ada
 Ketuban : tidak teraba
 Bagian terendah : tidak teraba
 Penurunan : tidak teraba
 UUK : tidak teraba
 Pintu panggul : cukup
 Pelepasan : lendir kecoklatan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 WBC : 11,7 10^3/uL


 HCT : 29,0 %
 PLT : 210 10^3/uL
 HGB : 12,1 g/dL
DIAGNOSIS BANDING

 GIP0A0, gravid 19-20 minggu + perdarahan


pervaginam e.c susp. abortus imminens.

 GIP0A0, gravid 19-20 minggu + perdarahan


pervaginam e.c susp. mola hidatidosa.
PENATALAKSANAAN
 IVFD RL 20 tpm
 Inj. Ranitidin 1 ampul/8 jam/IV

 Inj. Asam traneksamat 1 ampul/8jam/IV (jika


perdarahan aktif)
 Pemberian O2 jika sesak

 Rencana pemeriksaan USG


FOLLOW UP
TANGGAL 21-05-2014

S :Pengeluaran darah (+) sedikit-sedikit tidak aktif, mual (-), muntah (-). Pusing
(-), jantung berdebar-debar (-), sesak (-). BAB dan BAK lancar.

O : Pemeriksaan fisik :
TD : 100/60 mmHg Respirasi : 20 x/menit
Nadi : 88 kali/menit Suhu : 36,7 ºC

Pemeriksaan penunjang :
USG : Tampak gambaran sarang tawon (honey comb), kesan Mola Hidatidosa.

A : G I P 0 A 0, Gravid 19-20 Minggu dengan Molahidatidosa

P : IVFD RL 20 tpm
Inj. Ranitidin 1 ampul/8 jam/IV
Rencana tindakan kuretase tanggal 22 Mei 2014
Rencana pemeriksaan β-hcG
TANGGAL 22-05-2014

S :Pengeluaran darah (+) sedikit-sedikit tidak aktif, mual (-), muntah (-).
Pusing (-), jantung berdebar-debar (-), sesak (-). BAB dan BAK lancar.

O : Pemeriksaan fisik :
TD : 120/70 mmHg Respirasi : 20 x/menit
Nadi : 84 kali/menit Suhu : 36,6 ºC

A: G I P 0 A 0, Gravid 19-20 Minggu dengan Molahidatidosa

P : IVFD RL 20 tpm
Kuretase (hasil kuretase : jaringan mola berupa gelembung - gelembung
putih, tembus pandang, berukuran 0,5 - 1 cm)

Terapi Post Kuret :


Amoxicillin 3 x 500 mg
Metilergometrine 3 x 500 mg
Asam Mefenamat 3 x 500 mg
Cek Hb Post Kuretase
Rencana Pemeriksaan Kadar β-hcG
23-05-2014
S : Pengeluaran darah (-), mual(-), muntah (-), Pusing (-),
jantung berdebar-debar(-), sesak (-). BAB dan BAK lancar.

O : Pemeriksaan fisik :
TD : 100/60 mmHg Respirasi : 18 x/menit
Nadi : 86 kali/menit Suhu : 36,7 ºC
TFU 2 jari dibawah pusat.
Hasil Pemeriksaan Penunjang : Hb : 11,3g/dL

A: Post Kuret mola hidatidosa hari I

P: Amoxicillin 3 x 500 mg
Metilergometrine 3 x 500 mg
Asam Mefenamat 3 x 500 mg
24-05-2014
S `: -
O : Pemeriksaan fisik :
TD : 100/70 mmHg Respirasi : 18 x/m
Nadi : 88 x/m Suhu : 36,6 ºC
A: Post Kuret Molahidatidosa hari II
P: - Amoxicillin 3 x 500 mg
- Metilergometrine 3 x 500 mg
- Asam Mefenamat 3 x 500 mg
- Rawat Jalan, kontrol 1 minggu Post Kuret
untuk USG dan pemeriksaan kadar β-hcG
- Boleh pulang
DEFENISI

Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang


berkembang tidak wajar dimana tidak ditemukan
janin dan hampir seluruh vili korialis mengalami
perubahan berupa degenarasi hidropik.

Secara makroskopik, mola hidatidosa mudah


dikenal yaitu berupa gelembung-gelembung putih,
tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan
ukuran bervariasi dari beberapa milimeter sampai
1-2 cm.
KLASIFIKASI
1.Mola Hidatidosa Kompleks (Klasik)
2. Mola Hidatidosa Parsial

ETIOLOGI
Faktor – faktor yang dapat menyebabkan antara lain :
1. Faktor ovum
2. Keadaan sosioekonomi yang rendah
3. Paritas tinggi
4. Kekurangan Protein
5. Infeksi virus dan factor kromosom yang belum jelas.
MANIFESTASI KLINIK
 Amenorea dan tanda – tanda kehamilan
 Perdarahan pervaginam dari bercak sampai
perdarahan berat. Merupakan gejala utama dari
mola hidatidosa, sifat perdarahan bisa
intermiten selama berapa minggu sampai
beberapa bulan sehingga dapat menyebabkan
anemia.
CONT...

 Uterus sering membesar lebih cepat dari


biasanya dan tidak sesuai dengan usia
kehamilan.
 Tidak dirasakan tanda – tanda adanya gerakan
janin maupun ballotement
 Hiperemesis. Pasien dapat mengalami mual dan
muntah cukup berat.
 Keluar jaringan mola seperti buah anggur yang
merupakan diagnosa pasti
DIAGNOSIS

 Anamnesis dan pemeriksaan fisik


 Pemeriksaan kadar hCG : hasil yang didapatkan
melebihi kadar hcG normal pada kehamilan (10.000
- 30.000 mIU/mL)
 Pemeriksaan rontgen : Tidak ditemukan kerangka
Janin
 Pemeriksaan USG : Gambaran badai salju (snow
flake patten) atau gambaran sarang lebah (honey
comb).
 Dignosis yang paling tepat bila didapatkan
pengeluaran gelembung mola.
PENATALAKSANAAN

1. Perbaikan keadaan umum


2. Pengeluaran jaringan mola
- Kuretase
- Histerektomi
3. Pemeriksaan tindak lanjut
KOMPLIKASI

 Perdarahan yang hebat sampai syok


 Perdarahan berulang yang dapat menyebabkan anemia

 Infeksi sekunder

 Koriokarsinoma
PROGNOSIS
 Dubia ad Bonam

Anda mungkin juga menyukai