2018 DAN
RENCANA KEGIATAN TA. 2019
LINGKUP PUSAT RISET PERIKANAN
BAGIAN
TATA USAHA
SUBBAGIAN SUBBAGIAN
KEPEGAWAIAN KEUANGAN & UMUM
Kelti Pemanfaatan Kelti Perikanan Kelti Pemulihan Kelti Pemanfaatan Kelti Perikanan
dan Pengelolaan dan Pengelolaan Budidaya Air Tawar
Budidaya Laut Habitat dan
Sumberdaya (Dr. Endhay K)
Sumberdaya dan Payau Konservasi Perikanan PUD
Perikanan Laut (Prof. Ketut S) Sumberdaya Ikan (Prof. Husnah)
(Bambang S, M.Si.) (Prof. Ngurah)
PERMEN KP NO. 6 TAHUN 2017 BARU
PUSAT
RISET PERIKANAN
BAGIAN
TATA USAHA
SUBBAGIAN SUBBAGIAN
KEUANGAN UMUM
BIDANG
BIDANG RISET PEMULIHAN
BIDANG SUMBER DAYA DAN
RISET PERIKANAN TANGKAP RISET PERIKANAN BUDIDAYA TEKNOLOGI ALAT DAN
MESIN PERIKANAN
SUBBIDANG SUBBIDANG
SUBBIDANG
RISET PERIKANAN RISET PEMULIHAN
RISET PERIKANAN LAUT
BUDIDAYA LAUT DAN PAYAU SUMBER DAYA IKAN
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
ALUR KOORDINASI KEGIATAN ANGGARAN
PUSAT
RISET PERIKANAN
BAGIAN
TATA USAHA
SUBBAGIAN SUBBAGIAN
KEUANGAN UMUM
BIDANG
BIDANG RISET PEMULIHAN
BIDANG SUMBER DAYA DAN
RISET PERIKANAN TANGKAP RISET PERIKANAN BUDIDAYA TEKNOLOGI ALAT DAN
MESIN PERIKANAN
BRPL Cibinong
LRPT Benoa BBRBLPP Gondol BRPBATPP Bogor
BRPPUPP BRPBAPPP Maros BRPI Sukamandi BRPSDI LRMPHP Bantul
Palembang LRBRL Gorontalo BRBIH Depok Jatiluhur
BBRSEKP
Fungsi Koordinasi =
Pusat
Riset PUSRISKAN
Perikanan
KEGIATAN TA.2018
PROGRAM RISET PERIKANAN
RINCIAN POSTUR ANGGARAN PER SATKER
LINGKUP PUSRISKAN + SOSEK
TA. 2018
RUTIN RISET LAINNYA
NO SATKER PROGRAM RISET PRIORITAS RISET PRIORITAS SARANA PRASARANA LAYANAN DUKUNGAN
GAJI TUKIN OPERASIONAL
NASIONAL BIDANG RISET PERIKANAN MANAJEMEN ESELON I
TOTAL ANGGARAN
LINGKUP PUSRISKAN 237,681,068,000 71,888,839,000 42,875,561,000 50,932,568,000 23,100,000,000 15,155,115,000 23,728,985,000 10,000,000,000
8.08% LRPT
10.36% LRMPHP
10.74%
POSTUR ANGGARAN PUSRISKAN
TA. 2018
OPERASIONAL
9.50% 33.81%
RISET PRIORITAS
NASIONAL
7.92%
RISET PRIORITAS BIDANG
SARANA PRASARANA
16.97% RISET PERIKANAN
19.16% LAYANAN DUKUNGAN
MANAJEMEN ESELON I
A.KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL 2018
PUSRISKAN*)
No Output Volume Anggaran (Rp.)
1 Data dan informasi stok sumberdaya 11 WPP 16.500.000.000
perikanan di Wilayah Pengelolaan Perikanan
(WPP) NRI yang dihasilkan
2 Data dan Informasi sumberdaya perikanan 6 PUD 3.600.000.000
di Perairan Umum Daratan (PUD) yang
dihasilkan
)
* kegiatan Prioritas Nasional (PN) dan usulan dalam draft Permen KP tentang Renja KKP 2018
3 Inovasi Teknologi Adaptif Lokasi Perikanan 4 paket 3.000.000.000
PJ : BRPL
No Judul Penelitian Pagu Prop/Kab Lokasi WPP
Penelitian Karakteristik Biologi Perikanan, Habitat
Banda Aceh, Langsa, Medan, Tanjung Perairan Selat
1 Sumber Daya dan Potensi Produksi Sumber Daya Ikan 903.240.000 Aceh, Sumut. Riau
Balai, Dumai Malaka
di WPP 571
Penelitian Karakteristik Biologi Perikanan, Habitat Aceh, Sumut, Meulaboh, Sibolga, Padang, Perairan
2 Sumber Daya dan Potensi Produksi Sumber Daya Ikan 951.240.000 Sumbar, Bengkulu, Pariaman, Muko-muko, samudera Hindia
di WPP 572 Lampung Bandarlampung, Tanggamus. Barat Sumatera
Lebak, Sukabumi, Pangandaran,
Penelitian Karakteristik Biologi Perikanan, Habitat Banten, Jabar, Perairan Barat
Cilacap, Gunung Kidul, Malang,
3 Sumber Daya dan Potensi Produksi Sumber Daya Ikan 1.500.000.000 Jateng, DIY, Jatim, Sumatera Selatan
Banyuwangi, Jembrana, Badung,
di WPP 573 Bali, NTT, NTB jawa
Lombok Timur, Kupang.
Penelitian Karakteristik Biologi Perikanan, Habitat Tanjung Jabung, Bangka, Tanjung
Jambi, Kep. Babel, Perairan Laut Cina
4 Sumber Daya dan Potensi Produksi Sumber Daya Ikan 1.035.140.000 Pandan, Sambas, Pontianak, Kayong
Kalbar, Kep. Riau selatan
di WPP 711 Utara
Tanah Laut, Lampung Timur, Serang,
Penelitian Karakteristik Biologi Perikanan, Habitat Lampung, Banten, DKI Jakarta, Subang, Indramayu,
Perairan Utara
5 Sumber Daya dan Potensi Produksi Sumber Daya Ikan 1.046.040.000 DKI Jakarta, Jabar, Cirebon, Tegal, Pekalongan,
jawa
di WPP 712 Jateng, Jatim, Kalsel Pemalang, Semarang, Demak, Pati,
Rembang, Lamongan.
Penelitian Karakteristik Biologi Perikanan, Habitat Kalsel, Kaltim, Kotabaru, Balikpapan, Makassar,
Periaran Selat
6 Sumber Daya dan Potensi Produksi Sumber Daya Ikan 3.391.140.000 Sulsel, Sulbar, Bali, Bone, Donggala, Sinjai, Buleleng,
Makasar
di WPP 713 NTT Sikka, Flores Timur.
Penelitian Karakteristik Biologi Perikanan, Habitat Perairan Laut
Sulteng, Sultra, Banggai, Kendari, Wakatobi Ambon,
7 Sumber Daya dan Potensi Produksi Sumber Daya Ikan 3.241.140.000 Banda dan teluk
Maluku Maluku Tenggara.
di WPP 714 Tolo
Sulut, Gorontalo,
Penelitian Karakteristik Biologi Perikanan, Habitat Bitung, Gorontalo, Boalemo, Luwuk,
Sulteng, Maluku Perairan Teluk
8 Sumber Daya dan Potensi Produksi Sumber Daya Ikan 1.053.540.000 Ternate, Raja Ampat, Sorong, Sorong
Utara, Maluku, Tomini
di WPP 715 Selatan
Papua Barat
Penelitian Karakteristik Biologi Perikanan, Habitat Tarakan, Nunukan, Toli-toli,
Kaltara, Sulut, Perairan Laut
9 Sumber Daya dan Potensi Produksi Sumber Daya Ikan 1.189.040.000 Gorontalo Utara, MaAceho, Sangihe,
Sulteng, Gorontalo Sulawesi
di WPP 716 Talaud.
Penelitian Karakteristik Biologi Perikanan, Habitat Perairan Teuk
Maluku Utara, Halmahera Utara, Manokwari, Biak,
10 Sumber Daya dan Potensi Produksi Sumber Daya Ikan 1.092.540.000 Cendrawasih dan11
Papua Barat, Papua Jayapura, Yapen, Nabire
di WPP 717 Samudera Pasifik
PJ : BRPUPP
Alokasi Anggaran
No Judul Penelitian Lokasi
(Rp.)
Kalimantan Barat,
Riset Stok dan Potensi Sumber Daya Ikan di
3 860.000.000 Kalimantan Tengah dan
KPP PUD 436
Kalimantan Selatan
Riset Stok dan Potensi Sumber Daya Ikan di
4 450.000.000 Kalimantan Timur
KPP PUD 437
Riset Stok dan Potensi Sumber Daya Ikan di Riau, Jambi, dan Sumatera
5 1.155.000.000
KPP PUD 438 *) Selatan
Riset Stok dan Potensi Sumber Daya Ikan di
6 380.000.000 Sumatera Utara
KPP PUD 439 *)
TOTAL 3.600.000.000
Alokasi
No Judul Penelitian Anggaran (Rp.) Lokasi
*)
TOTAL 3.000.000.000
*) Sebelum refining
**) Demonstrasi : Sabtu, 24 Maret 2018
B.KEGIATAN STRATEGIS BRSDM KP
PUSRISKAN
1. KEGIATAN UTAMA TIDAK ADA
2. KEGIATAN SEDANG
NO. URAIAN ANGGARAN KETERANGAN
1. Laboratorium Ikan Hias (BRBIH Depok) 3.138.908.000
TOTAL 3.600.000.000
D. PERKEMBANGAN JUKNIS BANTUAN
PEMERINTAH (BP) 2018
PUSRISKAN
KET :
1. Seluruh kegiatan riset di UPT lingkup Pusriskan tidak di refining
2. Anggaran belanja modal T-1 tidak di refining
3. Sebagian anggaran belanja modal UPT di refining kecuali yang sudah terealisasi
4. Anggaran program prioritas di refining sebagian tanpa mengurangi volume output
5. Layanan dukungan eselon I (manajerial) di refining sebesar Rp. 483.955.000 yang
rencana nya akan diambil dari anggaran Pusriskan dari total lingkup Pusriskan
Rp. 14.530.422.000.
Pusat
Riset PUSRISKAN
Perikanan
PROGRESS KEGIATAN
RISET PERIKANAN
Latar Belakang:
Produksi tuna neritik di WPP 571, 572 & 573 mencapai 160,014 ton atau 35.5% dari total produksi tuna neritik nasional
pada 2013 (DJPT, 2014)
Pada tahun 2015, Indonesia telah menetapkan Rencana Pengelolaan Perikanan Tuna, Cakalang dan Tongkol atau disebut
RPP-TCT melalui KEP MEN KP No. 107/KEPMEN-KP/2015 tentang RPP-TCT
Harvest strategy (HS) perlu disusun sebagai bagian penting yang tidak terpisahkan dari RPP-TCT ini. Pada penelitian ini
akan dilakukan kajian kesiapan data dan pengumpulan data tuna neritik di WPP-571, 572 dan 573 sebagai basis di
dalam penyusunan HS.
Metode:
• RRA,
• LbSPR, Non Equilibrium Surplus Production
DI WPP NRI 571, 572 & 573 STEP 3:Identifikasi beberapa angka acuan (reference
points) untuk indikator kunci
• Sesuai dengan tujuan pengelolaan
• Target and limit reference points
Latar Belakang:
• Kajian mengenai kapasitas penangkapan telah banyak dilakukan di Indonesia, Jeon et al (2006) meneliti tentang
efisiensi teknis perikanan purse seine, sedangkan Hufiadi et al menulis tentang perkembangan kapasitas penangkapan
di Laut Arafura. Pengetahuan mengenai kapasitas penangkapan dan efisiensi teknis penangkapan sangat penting dalam
pengelolaan karena merupakan dasar dalam penentuan pengaturan (control) dalam bentuk input control.
• Setelah diketahui tingkat efisiensi dari masing-masing armada penangkapan dapat direkomendasikan perbaikan-
perbaikan teknis yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan operasi penangkapan, diharapkan perbaikan teknis yang
dilakukan akan meningkatkan hasil tangkapan dan kesejahteraan nelayan penangkap
Metode:
• Pengumpulan data primer hasil tangkapan dan informasi logistic yang diperlukan untuk operasi penangkapan
• Data diolah dengan menggunakan metode stochastic frontier analysis untuk mendapatkan tingkat efisiensi dari masing-masing armada
Sasaran/stake holders: Ditjen Perikanan Tangkap, Dinas KP Provinsi & Kabupaten, Perguruan Tinggi, NGO, Masyarakat perikanan
Maksud dan Tujuan: Mengetahui tingkat efisiensi dari masing-masing armada penangkapan dapat direkomendasikan
perbaikan-perbaikan teknis yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan operasi penangkapan, diharapkan perbaikan
teknis yang dilakukan akan meningkatkan hasil tangkapan dan kesejahteraan nelayan penangkap.
Jadwal: J F M A M J J A S O N D
Status kegiatan: Belum Terlaksana
PERIKANAN SKALA KECIL WPP 712/ ARTINASAL FISHERIES
DIAGRAM ALUR
PENGAMBILAN DATA PENGAMBILAN DATA
KEGIATAN RISET
KAJIAN TINGKAT
PRIMER EXISTING
MELALUI SURVEI HASIL TANGKAPAN DAN
LAPANGAN DAN INFORMASI LOGISTIK
ENUMERATOR UNTUK PENANGKAPAN DARI
MENGETAHUI
EFISIENSI
TEMPAT PENDARATAN
KARAKTERISTIK ARMADA (Time Series)
Latar Belakang:
• Ikan demersal konsumsi berukuran besar (layur, kakap merah) merupakan komoditas potensial
• Eksploitasi telah berjalan secara intensif sejak tahun 2000 dan cenderung tinggi
• Tingginya permintaan pasar
Metode:
• RRA,
• LbSPR, Non Equilibrium Surplus Production
Sasaran/stake holders: Ditjen Perikanan Tangkap, Dinas KP Provinsi & Kabupaten, Perguruan Tinggi, NGO,
Masyarakat perikanan
Maksud dan Tujuan: Mengkaji status stok, peluang dan strategi pemanfaatan bagi pengembangan industri
perikanan skala menengah
Lokasi/tempat pelaksanaan: Palabuhanratu, Cilacap, Sadeng, Pacitan, Tj Luar, Kupang
Jadwal: J F M A M J J A S O N D
KAJIAN STATUS PERIKANAN TANGKAP DANAU DAN WADUK DI KAWASAN PENGELOLAAN PERIKANAN (KPP) 431, 438, 439 DAN DAMPAK
PENEBARAN IKAN TERHADAP SUMBERDAYA IKAN DI KAWASAN PENGELOLAAN PERIKANAN (KPP) 432 (sd Maret 2018)
Umum:
Ekosistem danau dan waduk di KPP 431,432, 438 dan 439 memiliki peranan yang besar bagi kesejahteraan masyarakat disekitarnya. Di KPP 439,
ekosistem danau sebagian besar di dominasi oleh danau-danau tektonik sedangkan di KPP 438 ekosistem yang mendominasi adalah danau rawa
yang luasnya berfluktuasi tergantung musim sedangkan 431 dan 432 didominas oleh ekosistem waduk. Ketiga jenis tipe ekosistem memiliki potensi
sumberdaya perikanan yang besar dan cukup beragam serta harus dikelola dengan baik.
Kontribusi nilai produksi penangkapan ikan dari PUD tahun 2014 sebesar Rp. 8.6 trilyun, dimana kontribusi terbesar dari perairan sungai sebesar
Rp. 6.2 trilyun, danau Rp. 1.062 trilyun, rawa Rp. 992 milyar dan waduk Rp. 318 milyar. Jika dilihat kontribusi nilai produksi perikanan tangkap,
ekosistem sungai berkontribusi sebesar 72.2 % , danau 12.5 %, rawa 11.6 % dan waduk hanya 3.7 %. Walaupun kecil, namun keberadaan
sumberdaya ikan di ekosistem danau dan waduk sangatlah penting dalam mendukung perekonomian masyarakat disekitarnya.
Sejak 10 tahun terakhir penurunan sumberdaya ikan keempat KPP sudah mulai terlihat dan dirasakan oleh masyarakat. Upaya pelestarian dan
peningkatan produksi telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat melalui penebaran, rehabilitasi habitat dan restorasi habitat. Tentunya
masing-masing tipologi ekosistem akan memerlukan opsi kebijakan yang berbeda sehingga diperlukan kebijakan yang tepat guna melestarikan SDI.
Tujuan :
1. Merumuskan opsi kebijakan pengelolaan SD perikanan di KPP 431, 438 dan 439.
2. Mengetahui dampak penebaran SDI di KPP 432.
Perkembagan Penelitian:
• Survei waduk Tiga Dihaji Kabupaten Ogan Komering Ulu (KPP 438) telah dilaksanakan dan bekerjasama dengan TIM BRPPUPP pada bulan
Februari guna mengumpulkan data dasar terkait sumberdaya perikanan. Pengumpulan data dasar ini sangat penting guna mengetahui kondisi
alamiah sungai Selabung pra pembangunan waduk. Data yang dikumpulkan terkait dengan parameter kualitas air, SDI, rivarian vegetation, sedimen
dan lain sebagainya.
• Dilakukan secara rutin sebulan sekali pertemuan internal lingkup Kelti PUD guna mematangkan rencana riset dan merumuskan strategi pelaksanaan
riset dilapangan.
• Telah dilakukan Koordinasi dengan Balai Besar Sosek KP pada bulan Februari terkait dengan kerjasama riset di KPP 438 dan 432 guna
menselaraskan program dan memaksimalkan ouput penelitian.
• Dilakukan pertemuan sinkronisasi program penelitian 2018-2023 dengan BRPPUPP pada tanggal 13 Maret 2018 yang melibatkan dirjend teknis,
perguruan tinggi, Kemen KLH, peneliti BRPPUPP dan peneliti Kelti PUD Puriskan. Pertemuan dmaksudkan untuk menselaraskan program riset
antara balai dengan Puris sehingga hasil-hasil penelitian akan lebih tepat sasaran dan berguna bagi stakeholder.
• Melakukan kegiatan inventarisasi kebutuhan data penelitian di Waduk Koto Panjang (KPP 438). Inventarisasi data dilakukan di Dinas Perikanan
dan Kelautan Provinsi Riau, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Data yang terkumpul berupa hasil-hasil penelitian yang telah
dilakukan beberapa tahun terakhir serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Perkanan dan Kelautan Provinsi Riau selama beberapa tahun
terakhir.
Realisasi Fisik Kegiatan: Compile data hasil penelitian tahun 2017 dan survei lapangan
Realisasi Fisik Keuangan: Rp.4.900.000 (1,32%) dari total pagu Rp.550.000.000,-
II. RISET PERIKANAN BUDIDAYA
Tujuan :
1. Melakukan pemetaan kekuatan sarana dan prasarana penyediaan benih kakap untuk mendukung pasok
benih ikan kakap ke KJA offshore.
2. Memberikan rekomendasi terkait produksi benih termasuk lokasi produksi untuk memudahkan transportasi
dan logistik.
Perkembangan Penelitian :
Persiapan kuisioner
Pengumpulan informasi dan data sekunder
Tujuan :
Melakukan kajian tentang peta atau potret sumber bahan baku lokal, jenis, volume, serta penelitian formulasi
dan kebutuhan nutrisi serta teknologi pembuatan pakan lobster.
Perkembangan Penelitian :
Pengumpulan informasi dan data sekunder
PENYULUH
TRAINERS
ESELON I KKP
(DJBP, DJPT , DLL)
KEGIATAN Penyuluhan
Penyelarasan
kurikulum
TOT
Tri Dharma PT
PENERAPAN IPTEK KE
MASYARAKAT
Target Renja 2019
TARGET ALOKASI 2019
KODE SASARAN KEGIATAN / INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) Keterangan
2019 (RIBU)
kajian stok sumber daya perikanan di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) NRI
1
yang dihasilkan 11 22.000.000,00 Prioritas Nasional
Kajian Stok sumber daya perikanan di Perairan Umum Daratan (PUD) yang
2
dihasilkan 8 8.000.000,00 Prioritas Nasional
3 Inovasi Teknologi Adaptif Lokasi Perikanan 3 6.000.000,00 Prioritas Nasional
4 Rekomendasi dan Masukan Kebijakan Riset Perikanan 12 3.600.000,00 Prioritas Bidang
5 Komponen Inovasi Perikanan yang dihasilkan 9 6.485.000,00 Prioritas Bidang
6 Inovasi Teknologi Perikanan yang diusulkan untuk direkomendasikan 4 2.170.000 Prioritas Bidang
7 data dan/atau informasi riset perikanan yang dihasilkan 8 2.900.115 Prioritas Bidang
8 Sarana Prasarana Riset Perikanan 12 103.932.809,00 Prioritas Nasional
9 layanan ketatausahaan riset perikanan 12 10.000.000,00 Dukungan Eselon 1
10 Layanan Perkantoran 12 194.421.198,00 Layanan Perkantoran
Total 359.509.122,00
194.467.519.000
Sudah di Usulkan
Blm di Usulkan (di aplikasi renja krisna masih muncul pagu 2018) di Bahas di Hari Ke
2 Rakor lingkup Pusriskan
USULAN KEGIATAN PRIORITAS BRSDM TA. 2019
PUSRISKAN
Dukungan PN 2019
KODE KEGIATAN/OUTPUT VOL SATUAN ALOKASI (RP) LOKASI
1 2 3 4 5
032.05 Program Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan
032.05.2426 Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
USULAN KEGIATAN
RISET PERIKANAN
*Pertemuan sinkronisasi dihadiri oleh DJPT, DJPB, KLHK tanggal 13 Maret 2018
I.B PERIKANAN LAUT
1). Strategi Pemanfaatan (Harvest Strategy) Sumber Daya Ikan
(Pelagis Kecil di WPP NRI 711)
Pelaksana: Kelompok Penelitian Kebijakan Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Laut, Pusat Riset Perikanan
Latar Belakang:
• Kelimpahan dan keragaman jenis didominasi kelompok ikan pelagis kecil (28 %) dari total produksi keseluruhan 596 ribu ton, 12 trilyun
rupiah
• Ikan yang beruaya di kawasan perairan Laut Natuna dan sekitarnya termasuk area regional di Negara sekitar
• Proporsi armada pukat cincin sebesar 19% dari total armada di WPP 711, sebesar 7% dari total armada purse seine di Indonesia
• Kawasan strategis perbatasan (boundary area) yang berpotensi dalam pengembangan ekonomi berbasis sektor perikanan
• Perlu strategi pemanfaatan yang sesuai dengan kaidah-kaidah pemanfaatan
Metode:
• RRA,
• Non Equilibrium Surplus Production, LbSPR
Sasaran/stake holders: Ditjen Perikanan Tangkap
Maksud dan Tujuan: Melakukan reviu dan kompilasi informasi perikanan yang ada terkait,
Melakukan pengumpulan data dan informasi terkait pelagis kecil di WPP-RI 711, Identifikasi
aspek-aspek yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan harvest strategy
Lokasi/tempat pelaksanaan: Pemangkat, Natuna, Tj. Pinang, Pekalongan
Jadwal: J F M A M J J A S O N D
Anggaran: Rp. 450.000.000,-
TAHAPAN KEGIATAN RISET PERIKANAN LAUT
STEP 1: Melakukan reviu dan kompilasi
informasi perikanan yang ada
• Deskripsi perikanan
• Identifikasi tujuan pengelolaan
• Identifikasi existing and potential
management levers
• Ringkasan dan reviu data yang tersedia
Metode:
• Sistem produksi pelabuhan (system logistic, emisi, eco-port)
• Siklus rantai pasok
Sasaran/stake holders: Ditjen Perikanan Tangkap, Ditjen Peningkatan Daya Saing
Maksud dan Tujuan: sarana dan prasarana yang efisien dan ramah lingkungan mendukung pengembangan
pelabuhan perikanan berskala internasional
Jadwal: J F M A M J J A S O N D
Anggaran: Rp. 475.000.000,-
4). Efisiensi Teknis Armada Perikanan Rajungan di Indonesia
(Mendukung Sertifikasi Hasil Tangkapan Ikan)
Pelaksana: Kelompok Penelitian Kebijakan Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumber Daya
Perikanan
Latar Belakang:Laut, Pusat Riset Perikanan
• Perikanan rajungan sedang menginisiasi proses sertifikasi hasil tangkapan
• Pengetahuan mengenai kapasitas penangkapan dan efisiensi teknis penangkapan sangat penting dalam pengelolaan karena merupakan
dasar dalam penentuan pengaturan (control) dalam bentuk input control.
• Setelah diketahui tingkat efisiensi dari masing-masing armada penangkapan dapat direkomendasikan perbaikan-perbaikan teknis yang dapat
dilakukan untuk mengoptimalkan operasi penangkapan, diharapkan perbaikan teknis yang dilakukan akan meningkatkan hasil tangkapan
dan kesejahteraan nelayan penangkap serta pengelolaan secara berkelanjutan
• Mendukung rencana strategis yang tertuang dalam RPP Rajungan (Kepmen KP Nomor 70/KEPMEN-KP/2016)
Metode:
• Pengumpulan data primer hasil tangkapan dan informasi logistic yang diperlukan untuk operasi penangkapan
• Data diolah dengan menggunakan metode stochastic frontier analysis untuk mendapatkan tingkat efisiensi dari masing-
masing armada
Sasaran/stake holders: Ditjen Perikanan Tangkap, Ditjen Peningkatan Daya Saing, BKIPM
Maksud dan Tujuan: Mengetahui tingkat efisiensi dari masing-masing armada penangkapan dapat
direkomendasikan perbaikan-perbaikan teknis yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan operasi
penangkapan, diharapkan perbaikan teknis yang dilakukan akan meningkatkan hasil tangkapan dan
kesejahteraan nelayan penangkap serta pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.
Lokasi/tempat pelaksanaan: Lampung, Kendari
Jadwal: J F M A M J J A S O N D
Anggaran: Rp. 350.000.000,-
II. RISET PERIKANAN BUDIDAYA
Rencana 2019
KETERKAITAN Fokus Riset Tema/Judul Riset/Tahun
Rp.juta JUSTIFIKASI/Dukungan
BRSDM KP 2019
Program Sustainable 300 • Rekomendasi untuk
Prioritas, Aquaculture
dukungan RKP
dan Eselon I
KKP
Crash Program Sustainable Quick Response Perikanan Budidaya Laut dan Payau 300 • Kajian untuk mendukungan permintaan
Aquaculture dirjen teknis / menjawab isu perikanan
budidaya di tahun berjalan
III. RISET PEMULIHAN SUMBER DAYA DAN
TEKNOLOGI ALAT DAN MESIN PERIKANAN
8. Perubahan Iklim Peningkatan resiliensi Labuan Bajo (NTT) dan Biak 750.000.000
perikanan karang dalam (Papua Barat) PJ: Reny P
menghadapi perubahan iklim
LANJUTAN
No. Isu Judul Lokasi Anggaran & PJ
9. Analisis kerentanan ikan Selatan Jawa (Pangandaran, 400.000.000
sidat terhadap perubahan Pelabuhan ratu, Cilacap) PJ: Andrias (Reny)
lingkungan
10. Kematian ikan secara Quick Response: Kajian Seluruh Indonesia 500.000.000
massal; mamalia laut penyebab dan dampak kasus PJ: Budi Nugraha
terdampar; tumpahan kematian massal, terdampar,
minyak; sampah laut tumpahan minyak dan
sampah laut
III.B RISET RISET TEKNOLOGI ALAT
DAN MESIN PERIKANAN