Anda di halaman 1dari 43

SOLIDWORKS

Advances Assembly Modeling


BY : TGM INNOVATION
Advances Assembly Modeling
• Pada bab sebelumnya kita telah mengenal dan mempraktikan
dasar-dasar assembli, berikutnya kita akan mengenal
advances mates yang juga perlu dikuasai untuk
mempermudah proses pembuatan assembly design anda.
Symmetric Mate
Mate ini berfungsi untuk mensimetriskan posisi dari dua obyek yang akan
di assembli terhadap suatu bidang/plane.
Width Mate
Mate ini berfungsi untuk mensimetriskan posisi dari suatu obyek terhadap 2
permukaan yang bersebrangan pada suatu obyek. Untuk menggunakan Mate
Width ini dapat dilakukan dengan cara mengaktifkan tombol Width pada panel
Advances Mate .
Path Mate
Mate ini dapat digunakan untuk mengassembli suatu obyek terhadap suatu
path,curve atau rail, dimana nantinya komponen tersebut dapat bebas bergerak
mengikuti arah dan jalur dari path/rail tersebut. Umumnya digunakan untuk
membuat pergerakan obyek pada suatu konveyor
Untuk menentukan Path Selection ada 2 metode :
Cara 1 : klik langsung path yang ada, dengan cara ini path yang
terseleksi dibatasi oleh vertex-vertex yang ada dalam path tersebut.
Cara 2 : klik tombol Selection Manager lalu kita dapat memilih jenis
path yang akan digunakan dengan Select Open Loop atau Select
Closed Loop
Pada opsi Path Mate terdapat Path Constraint yang terdiri dari :
· Free : memungkinkan kita untuk mengeser komponen sepanjang path
· Distance Along Path : mengasembli komponen terhadap suatu path dengan
memberikan constraint pada vertex komponen tersebut dengan jarak tertentu dari
ujung path.

Percent Along Path : mengasembli komponen terhadap suatu path dengan


memberikan constraint pada vertex komponen tersebut dengan jarak tertentu
akan tetapi jaraknya itu ditentukan dengan mengatur besar presentase dari
panjang keseluruhan path
Selain itu juga terdapat Pitch/Yaw Control yang terdiri dari :
· Free : sumbu-sumbu (axis) komponen tidak memiliki constrain sama
sekali sehingga axis-axis nya dapat berputar berubah posisi terhadap titik vertex nya
saat komponen yang diassembli digerakkan mengikutipath
· Follow Path : kita dapat menentukan sumbu axis komponen yang akan
mengikuti dan menyinggung path,kita dapat memilih salah satu darisumbu-sumbu
tersebut.
Linear/Liear Coupler Mate
Dengan menggunakan mate ini kita bisa membuat sebuah manipulasi gerak translasi
dari suatu obyek yang mempengaruhi gerakan obyek lainnya yang juga mempunya
gerakan translasi,misalnya gerakan slider,elevator dan sebagainya.
Distance Mate
Dengan menggunakan mate ini kita dapat membatasi jarak suatu gerakan translasi
dari sebuah komponen dengan menentukan batas maksimum dan batas minimum
dari gerakan komponen tersebut. Perhatikan salah satu contoh penggunaan mate
distance ini.
Mate Angle
Dengan menggunakan mate ini kita dapat membatasi
sudut/putaran suatu gerakan rotasi dari sebuah
komponen dengan menentukan sudut maksimum dan
sudut minimum dari putaran komponen tersebut.
Perhatikan salah satu contoh penggunaan mate angle
ini.
Assembly Feature
Pada bagian ini kita akan mengenal fasilitas lainnya yang terdapat pada
kelompok toolbar Assembly yaitu Assembly Feature. Dengan menggunakan
feature ini kita dapat menambahkan proses atau feature pada setiap part
yang sedang di proses dalam layar kerja assembli tersebut tanpa perlu
menggunakan perintah Edit Part.
Assembly Features terdiri dari beberapa
toolbar Feature yang cara penggunaannya
tidak berbeda dengan fasilitas pada
kelompok toolbar Feature yang telah di
bahas pada bab 3 sebelumnya,
diantaranya yaitu Hole Wizard,Simple
Hole, Extruded Cut.Revolved
Cut,Fillet,Chamfer,Weld Bead,Linear
Pattern, Table Driven Pattern, Sketch
Driven Pattern, Belt/Chain.
Hole Wizard
BELT AND CHAIN
Apabila kita menginginkan adanya integrasi atau hubungan
gerak antara satu komponen dengan komponen lain terutama
untuk suatu komponen yang memiliki kesamaan arah putaran
seperti transmisi pulley, sprocket chain ataupun roller maka
kita dapat menggunakan Assembly Feature Belt and Chain
untuk memberikan hubungan gerak tersebut.
KONFIGURASI TOOLBOX
Sebelum kita menggunakan Smart Fasteners dan komponen-komponen yang
terdapat dalam Toolbox, kita konfigurasikan terlebih dahulu toolbox tersebut agar
komponen yang terdapat dalam toolbox tersebut adalah benarbenar komponen
yang sesuai dengan kebutuhan desain.Berikut ini adalah langkah-langkah untuk
mengkonfigurasikan Toolbox
Mengkonfigurasikan toolbox “Welcome to Toolbox Setup
Berilah tanda checklist pada standart feature (hole type dan size) yang
akan anda masukkan ke dalam toolbox,misal ISO dan DIN
Klik urutan ke 2 (Customize Hardware) lalu berilah tanda centang pada standart
part yang akan anda gunakan (ISO dan DIN)
Klik urutan ke 3 (User Setting),aktifkan Create Parts dan pada bagian Create
parts in this folder,tentukan lokasi folder yang akan digunakan untuk
penyimpanannya. Aktifkan beberapa opsi pada Designation jika dibutuhkan

Klik urutan ke 4 (Permissions),buatlah password untuk pengamanan toolbox


yang anda telah buat jika dibutuhkan.
Klik urutan ke 5 (Smart Fasteners), pada opsi Fastener to use with Non Hole
Wizard holes : ubah menjadi ISO | Hexagon Socket Head Screw| Hex Socket
Head ISO 4762,

Klik Save untuk mengakhiri dan


menyimpan konfigurasi, tunggu
hingga proses penyimpanan selesai.
SMART FASTENERS
Dengan menggunakan fitur Smart Fasteners ini kita dapat membuat pasangan
bolt,nut dan whaser denga cepat tanpa harus merakitnya satu persatu dengan
menggunakan
BOLT,WHASER & NUTS
Pada bagian ini kita akan mempelajari cara untuk menggunakan partpart standar
yang disediakan SolidWorks pada Toolbox diantaranya Bolt,Whaser dan Nut.
Pada Task Pane klik dan drag Hex Socket Head ISO 4762 lalu arahkan ke
permukaan counterbore (Face1) lalu lepaskan klik mouse (unclick). Pada
PropertyMaager ubah Length : 20 dan Thread Display : Cosmetic
Pada Task Pane klik Design Library lalu klik Toolbox | ISO | Whasers | Plain Whaser |
Whaser-ISO 10669 lalu klik, drag dan arahkan ke lubang untuk batang bolt kemudian
unclick mouse seperti ditampilkan gambar
Pada Task Pane klik Design Library lalu klik Toolbox | ISO | Nuts | Hex Nut | Hex Nut
Grade C ISO-4034 lalu klik, drag dan arahkan ke permukaan lubang whaser
kemudian unclick mouse seperti ditampilkan
BEARINGS
Bearing adalah suatu komponen yang berfungsi
untuk mengurangi gesekan pada machine atau
komponen-komponen yang bergerak dan
salingmenekan antara satu dengan yang lainnya.
Bila gerakan dua permukaan yang saling
berhubungan terhambat, maka akan menimbulkan
panas. Hambatan ini dikenal sebagai gesekan
(friction). Gesekan yang terus menerus akan
menyebabkan panas yang makin lama semakin
meningkat dan menyebabkan keausan pada
komponen tersebut. Gesekan yang tidak terkontrol
dapat menyebabkan kerusakan pada komponen
dan alat tidak bisa bekerja. Bearing biasanya
dipakai untuk menyangga perputaran pada shaft,
dimana terjadi sangat banyak gesekan.
Pilih Instrument Precision Ball Bearing lalu klik, drag dan arahkan ke
permukaan lubang untuk penempatan bearing kemudian unclick mouse
POWER TRANSMISSION
Sistem transmisi adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan
(putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbedabeda untuk
diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi
menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga atau sebaliknya. Di dalam program
SolidWorks,komponen komponen tersebut dimasukkan ke dalam kategori Power
Transmission yang terdapat pada Toolbox .

• SPUR GEARS
• HELICAL GEARS
• INTERNAL SPUR GEARS
• RACK GEARS
• STRAIGHT BEVEL (PINION)
• STRAIGHT BEVEL (GEAR)
• STRAIGHT MITER GEARS
• SHORT PITCH ROLLER CHAIN
SPUR GEARS
Roda gigi lurus merupakan roda gigi paling dasar dengan jalur gigi yang sejajar
dengan poros, pada roda gigi jenis ini pemotongan giginya searah dengan poros gigi.
SPUR GEARS
Hub Style Type B : di dalam type ini kita harus menentukan Hub
Diameter dan Overall Length nya,
SPUR GEARS
Hub Style Type C : sama seperti
pada Hub Style Type B di dalam
type ini kita harus menentukan
Hub Diameter dan Overall Length
nya dan kita dapat memilih
Keyway nya menjadi Square 2 jika
di butukhan dalam proses design.
HELICAL GEARS
Roda gigi heliks (helical gear) adalah penyempurnaan dari spur. Ujungujung dari gigi-
giginya tidak paralel terhadap aksis rotasi, melainkan tersusun miring pada derajat
tertentu. Karena giginya bersudut, maka menyebabkan roda gigi terlihat seperti heliks
Gigi-gigi yang bersudut menyebabkan pertemuan antara gigi-gigi menjadi perlahan
sehingga pergerakan dari roda gigi menjadi halus dan minim getaran. Berbeda
dengan spur di mana pertemuan gigi-giginya dilakukan secara langsung memenuhi
ruang antara gigi sehingga menyebabkn tegangan dan getaran.
Roda gigi heliks mampu dioperasikan pada kecepatan tinggi dibandingkan spur
karena kecepatan putar yang tinggi dapat menyebabkanspur mengalami getaran
yang tinggi. Spur lebih baik digunakan pada putaran yang rendah. Kecepatan putar
dikatakan tinggi jika kecepatan linear dari pitch melebihi 25 m/detik. Roda gigi
heliks bisa disatukan secara paralel maupun melintang. Susunan secara paralel
umum dilakukan, dan susunan secara melintang biasanya disebut dengan skew.
HELICAL GEARS
Pada Property
Manager Helical
Gears tentukan
properties dari roda
gigi yang akan dibuat
Module : 2 ,Helix
Direction : RH , Helix
Angle : 45deg,
Number of Teeth :
25,Pressure Angle :
20deg, Face Width
(ketebalan roda gigi)
:20mm, Hub Style :
Type A, Nominal
Shaft Diameter :
26mm dan Key Way:
Square(1) dan Show
Teeth : 25 | klik OK
HELICAL GEARS
Apabila dalam proses assembli nanti kita akan membuat sepasang roda gigi
heliks,maka sepasang roda gigi heliks tersebut harus terdiri dari roda gigi heliks
RH dan LH. Untuk mengubah salah satu Helix Direction dari roda gigi
INTERNAL SPUR GEARS
Roda gigi dalam (atau roda gigi internal,
internal gear) adalah roda gigi yang gigi-giginya
terletak di bagian dalam dari silinder roda gigi.
Berbeda dengan roda gigi eksternal yang
memiliki gigi-gigi di luar silindernya. Roda gigi
internal tidak mengubah arah putaran. Internal
Spur Gear atau juga disebut Planetcry Gear
merupakan salah satu dari jenis roda gigi lurus.
INTERNAL SPUR GEARS
Pada PropertyManager
Internal Spur Gears
tentukan properties dari
gear yang akan dibuat
Module : 2 ,Number of
Teeth : 40,Pressure
Angle : 20deg, Face
Width (ketebalan roda
gigi) :12mm, Outside
Diameter : 110 mm dan
Show Teeth : 40 | klik
OK
RACK GEARS
Roda gigi rack merupakan roda gigi dengan
gigi-gigi yang dipotong lurus. Sedangkan roda
gigi penggeraknya dinamakan pinion. Roda
gigi ini bertujuan untuk merubah gerak putar
roda gigi menjadi gerak lurus. Pinion pada
umumya mempunyai jumlah gigi dan ukuran
yang lebih kecil dengan gigi lurus ataupun
heliks. Beberapa contoh penggunaan rack dan
pinion ini adalah pada penggerak eretan di
mesin bubut, mekanisme kecepatan pada
mesin planning, dan pengatur ketinggian pada
mesin bor..
RACK GEARS
Pada Property
Manager Rack (Spur
Rectangular)
tentukan properties
dari gear yang akan
dibuat Module : 2,
Pressure Angle :
20deg, Face Width
(ketebalan rack)
:12mm, Pitch Height
: 15mm, Length :
150mm dan Show
Teeth : All | klik OK
STRAIGHT BEVEL (PINION)
Bevel gear disebut juga dengan roda gigi payung
adalah jenis gigi yang berbentuk seperti kerucut
terpancung. Salah satu keistimewaannya dalam
mentransmisikan daya adalah daya dapat
ditransmisikan dari suatu poros ke poros lainnya yang
posisi kedua poros saling bersilangan membentuk
sudut 90° (posisi antara kedua poros tegak lurus) dan
dapat juga kedua poros membentuk sudut yang lebih
besar 900 atau lebih kecil 900 (450 sampai dengan
1350) Pada pembahasan ini, kita akan membuat
Straight Bevel Pinion (roda gigi payung penggeraknya)
dengan menggunakan fasilitas Straight Bevel (Pinion)
pada Power Transmission yang berada di Toolbox
SolidWorks
STRAIGHT BEVEL (PINION)
STRAIGHT BEVEL (GEAR)
Pada pembahasan ini, kita akan membuat Straight
Bevel Gear yang merupakan pasangan dari Straight
Bevel Pinion yang telah dibahas sebelumya.
STRAIGHT BEVEL (PINION)
Interference Delection
• Pengecekan Interference
 Setelah selesai dengan mating, kita harus menguji apakah dalam assembly
tersebut ada komponen yang bertabrakan atau tidak. Hal ini sering terjadi karena
kekeliruan dalam menentukan dimensi antara dua part yang akan bersinggungan.
Dalam SolidWorks, fitur yang digunakan adalah Interference Detection.
 Caranya adalah dengan memilih tombol interference detection pada assemblies
command manager. Untuk mengecek, klik Calculate dengan telah memilih
komponen yang akan dicek sebelumnya.
Membuat Exploded View
1. Auto Explode
Klik Auto Explode button pada kotak Assembly Exploder. Dengan fitur ini
Assembly kita akan ter-explode secara otomatis.

2. Systematic Explode
Klik tombol new dari kotak Assembly Exploder. Pertama klik featurenya. Untuk
memlilih arahnya, klik kotak direction to explode along, kemudian pilih bidang atau
garis yang merepresentasikan arah yang diinginkan. Lalu atur jarak yang diinginkan.
Untuk membuat yang baru, kembali klik new.

Anda mungkin juga menyukai