Anda di halaman 1dari 33

Pertemuan III

Sistem Kepartaian dan Pemilu


Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP
UNPADSemester Genap
Periodesasi Pemikiran & Ideologi
Politik Indonesia
 Masa 1900-1920 ;Politik Etis,

 Masa 1920-1945; Pematangan & radikalisasi


ideologi
Pergerakan Nasional
 Masa 1945-1949;Radikalisme massa, uji coba
ideologi
 Masa 1949-1958; Demokrasi Liberal
 Masa 1958-1965; Demokarsi Terpimpin
 Masa 1965-1998; Demokrasi Pancasila
 Masa 1998- ……; Transisi Demokrasi ke Liberal
Aliran Pemikiran Politik
 Nasionalisme Radikal
 Tradisionalisme Jawa
 Islam
 Sosialisme Demokratis
 Komunisme
Klasifikasi Politik Pemikiran o/
Soekarno
 Nasionalisme (PNI;PIR; & Partai Gurem)
 Agama (Partai Islam; Katolik;Protestan)
 Komunisme (PKI; PSI; Partai Murba)

Pembagian ini sangat menyederhanakan


pemikiran & ideologi politik, sehingga
mengundang kecaman dan penolakan,
terutama dari PSI & Masyumi yang di
larang sejak tahun 1960.
Ciri Khas Pemikiran & Ideologi Politik
Indonesia
 Bersifat Moralis; hampir tidak ada wilayah
yang netral dalam sudut pandang moralitas
 Melihat masyarakat tidak berbeda-beda;
pemahaman yang melihat hubungan
antara pemimpin & rakyatnya tidak dalam
posisi saling berhadap2an
 Bersifat Optimis; sifat optimisme khas
keindonesiaan, tidak ada yang benar2
bernuansa Barat dan Marxis
Ciri2 Pemikiran & Ideologi Politik
Masa 1900-1920
 Melihat diri dan Lingkungan sebagai
bangsa yang tertindas, diperas
 Sikap Alienasi terhadap kekuasaan
kolonial
 Penyerapan ideologi bersifat
propagandis
 Pengembangan pemikiran kritis anti
penjajahan
 Timbulnya semangat nasionalisme
Ciri2 Pemikiran & Ideologi Politik
Masa 1920-1945
 Semangat nasionalisme menjadi tuntutan
kemerdekaan
 Terbangunnya organisasi modern
(pergerakan nasional)
 Blocking ideologi mengental
 Radikalisasi pergerakan nasional
(pemogokan;perlawanan PKI 1926;
pemanjaraan tokoh2 pergerakan nasional)
 Pembelahan pandangan thd imperalisme
barat dan Timur (Jepang)
Ciri2 Pemikiran & Ideologi Politik
Masa 1945-1949
 Radikalisme Massa
 Uji coba Ideologi
 Bulan Madu ideologi Kiri
(Sayap Kiri; Kabinet Sjahrir &
Amir Sjarifuddin)
 Pengkhianatan Thd Eksistensi
NKRI
Ciri2 Pemikiran & Ideologi Politik
Masa 1949-1958
 Penerapan ideologi secara liberal
 Kabinet silih berganti jatuh-bangun
 Pemikiran politik banyak dipengaruhi
oleh wacana Demokrasi Liberal
 Wacana pemikiran politik didominasi
oleh empat partai PNI, PKI, Masyumi, &
NU
 Soekarno Sebagai Simbol
Ciri2 Pemikiran & Ideologi Politik
Masa 1958-1965
 Nasakomisasi pemikiran & Ideologi
Politik
 Sentralisme pemikiran & figur Politik
Soekarno
 Rivalitas antara PKI & TNI-AD
 Pereduksian pemikiran Islam Modern
(Masyumi) & sosialisme Demokratis
(PSI)
Ciri2 Pemikiran & Ideologi Politik
Masa 1965-1998
 Militerisasi pemikiran & ideologisasi
politik
 Penerapan Demokrasi Pancasila
 Sentralisme dan Figuritas Soeharto
 Negara Otoriter Birokratik
 Politik Restu & Politik Kratonik
 P4-isasi dalam Pola Pemikiran
Masyarakat
 Sindrom PKI
Ciri2 Pemikiran & Ideologi Politik
Masa 1998-….
 Ideologisasi Pemikiran Politik Liberal
 Bangkitnya Kembali Politik Aliran
 Wacana Pemikiran Politik sangat
dipengaruhi oleh Demokrasi Barat
 Superioritas Ideologi Barat
 Pengikisan Sindrom Komunis
 Bangkitnya kekuatan Islam radikal;
 terorisme
Partai Politik Masa Orde Lama

AwalKemerdekaan
Demokrasi Liberal
Demokrasi Terpimpin
Situasi Politik Awal Kemerdekaan
 Elit Politik berasal dari sekelompok kecil
masyarakat perkotaan
 Nasionalisasi perusahaan & Perkebunan milik
Belanda & Jepang
 Struktur sosial-politik rusak berat
 Elit politik terbelah; pro Jepang & anti Jepang
 Upaya Mendapatkan pengakuan sbg bangsa
yang baru merdeka; politik devide et impera
Belanda
 Penolakan terhadap kabinet bentukan
Soekarno-Hatta dari negara Eropa dan Sekutu
krn tuduhan sbg boneka Jepang
 Perpindahan Pusat pemerintahan dari Jkt ke
Ygy
Politik Awal Kemerdekaan
 Perbenturan kepentingan antara elit politik
yang bekerja sama dgn Jepang dgn yang
tidak
 Perubahan pemerintahan dari presidensial
ke parlementer (PM); PNIP menjadi
parlemen sementara
 Lahirnya Maklumat No. X tahun 1945
tentang kebebasan pendirian partai politik
 Dominasi politik dikuasai oleh Golongan
Kiri dan Nasionalis
Partai Politik Awal Kemerdekaan
 PNI tidak jadi partai tunggal sebagaimana
keinginan kelompok nasionalis, & bung karno
 Sayap Kiri; gabungan dari partai Kiri: Paras;
Parsi; PKI; Pesindo menjadi penguasa
pemerintahan (Kabinet Sjahrir; Amir; Hatta)
 Partai Islam & nasionalis bergabung ke dalam
Persatuan Perjuangan (PP), oposisi thdp
pemerintah yang digalang oleh Tan Malaka &
jaringan Partai Murba; tentara juga tergabung
dalam PP
Ciri-ciri Partai Politik Awal Kemerdekaan
 Ideologisasi kepartaian yang sangat kental
 Dipimpin oleh elit politik yang aktif dalam
pergerakan nasional dalam merebut
kemerdekaan.
 Garis pemisah antar partai politik sangat jelas,
baik menyangkut ideologi, agama, maupun
suku serta kepentingan
 Timbulnya faksi-faksi politik di internal masing2
partai
 Keterlibatan militer dalam konflik kenegaraan
Situasi Politik Masa Demokrasi
Liberal
 Transisi dari RIS ke NKRI
 Penggunaan UU transisi UUD RIS 1949 ke UUDS
1950
 Pemerintahan berbentuk parlementer
 Dominasi perpolitikan dikuasai oleh partai Islam
(Masyumi & NU) dan nasionalis (PNI) (Pemilu
1955)
 Pemerintahan jatuh bangun; krn konflik internal
dan persaingan kepentingan
 Dominasi politik baru di lingkaran Soekarno: PKI
dan TNI-AD
 Konflik internal TNI merambah ke konflik sipil di
parlemen
 Pemberontakan2 di daerah (DI/TII;
PRRI/Permesta; dll)
Partai Politik Dalam Demokrasi
Liberal
 Terpolarisasi ke dalam ideologi & suku (Jawa-non Jawa-
-- Masyumi-PSI versus PNI-NU-PKI)
 Terbelah antara pendukung Soekarno dgn penentang
Soekarno (Masyumi-PSI-TNI AD kontra PNI-PKI-NU)
 Partai yang didominasi oleh non-Jawa mendukung
pemberontakan terhadap Soekarno (Masyumi, PSI)
 Dalam Dewan Konstituante hasil bentukan dari Pemilu
1955 tidak mampu merumuskan UUD baru yang
representatif, akibat perbenturan kepentingan
 Posisi Soekarno-Hatta hanya menjadi simbol politik
(Hatta berhenti dari wapres tahun 1957)
Ciri-ciri Partai Politik Demokrasi Liberal
 Konflik politik tidak lagi bersifat ideologis
kepartaian, tapi sudah kepada kepentingan
 Terjadinya pengkubuan politik yang lintas partai
dan lintas ideologi
 Kepartaian mengarah kepada konstelasi politik
aliran (abangan, priyayi, & santri)
 Konflik yang terjadi di internal TNI AD, sangat
mempengaruhi konflik internal partai politik
 Penguatan figuritas Soekarno di partai-partai
politik
Situasi Politik Masa Demokrasi
Terpimpin
 Transisi dari Demokrasi Liberal ke Demokrasi
Terpimpin
 Kekuasaan berpusat pada figur Soekarno
 Dekrit 5 Juli 1959 mengukuhkan dominasi AD
dengan ‘Politik Jalan Tengah’
 Politik Tiga Kaki (Nasionalis, Komunis.
Agama=Nasakom)
 Munculnya kekuatan PKI sebagai bagian dari politik
tiga kaki (Nasakom)
 Konfrontasi dengan Malaysia; Belanda, dan
pemberontakan dalam negeri
Partai Politik Dalam Demokrasi
Terpimpin
 Adanya kebijakan menyederhanakan partai sebagai
akibat dari Dektrit Presiden & keterlibatan Masyumi-PSI
dalam pemberontakan PRRI/Permesta & DI/TII
 Dominasi PNI, NU, & PKI sebagai unsur Nasakom
 Partai politik harus
 Dalam Dewan Konstituante hasil bentukan dari Pemilu
1955 tidak mampu merumuskan UUD baru yang
representatif, akibat perbenturan kepentingan
 Posisi Soekarno-Hatta hanya menjadi simbol politik
(Hatta berhenti dari wapres tahun 1957)
Ciri-ciri Partai Politik Demokrasi Terpimpin
 Konflik politik antara PKI dg TNI AD menguat
 Partai politik dominan dikuasai oleh tiga partai:
PKI, NU, PNI
 Orientasi politik partai adalah ABS (Asal Bung
Karno Senang)
 Partai politik mendukung dan merealisasikan
ide2 BK yg menjadi GBHN (Berdikari, vivere
Vevicoloso, dll)
 Konflik antara partai pendukung Nasakom dg
yang anti Nasakom (didukung o/ TNI-AD)
menguat
Situasi Politik Awal Orde Baru
 Perpolitikan nasional dikuasai oleh elit militer
 Munculnya ‘koalisi pelangi’; militer, NU
dan nasionalisme anti soekarno
 Munculnya elit politik baru yang berasal dari
aktivis mahasiswa
 Pembersihan elit politik pro Soekarno dan
PKI
 Monoideologi Nasional: Pancasila
 Elit politik nasional direduksi oleh elit militer
Politik Awal Orde Baru
 Dominasi politik dikuasai oleh militer
 Desakralisasi terhadap figur Soekarno
 Visi politik: Pembangunan dan stabilitas
keamanan
 Pembatasan dan intervensi ke internal
partai-partai oleh pemerintah
 Pembangunan opini ‘hantu
komunisme’ dan anti Soekarno
Partai Politik Orde Baru
 Golkar diposisikan sebagai partai dan
kendaraan elit militer
 Partai politik mulai dikelompokkan menurut
ideologi; islam dan nasional + agama non-islam
 Semua partai harus berideologi Pancasila
 Upaya untuk membangun partai dengan
ideologi di luar Pancasila dibatasai/dilarang
 Penyederhanaan partai hanya menjadi dua plus
golkar
Ciri-ciri Partai Politik Masa orde Baru
 Ideologisasi kepartaian mengerucut kepada
Pancasila
 Dipimpin oleh elit politik pro tentara
 Sistem tiga partai dalam pemilu; Golkar menjadi
partai pro pemerintah; dua partai lainnya hanya
menjadi pelengkap
 Faksi-faksi kepartaian yang menyangkut politik
aliran, justru berkembali di internal partai
 Timbulnya faksi-faksi politik di internal masing2
partai
 Kontrol negara dan militer dalam kepartaian
sangat tinggi
Situasi Politik Menjelang Orde Baru
Runtuh
 Pecahnya tiga pilar pendukung Orde Baru ABG
(ABRI, Birokrasi, Golkar ditandai dengan
menguatnya konflik internal di ABRI dan Golkar;
 Sentimen politik anti Suharto, militer, dan sentimen
anti etnis menguat;
 Menguatnya peran kelompok kepentingan dan
penekan;
 Konsolidasi elit politik non-partai menguat;
 Mundurnya sejumlah anggota kabinet dari kabinet
pembangunan;
 Manuver politik partai-partai di parlemen menuntut
Suharto turun dari jabatan presiden;
 Kerusuhan berlatar belakang politik meluas
Situasi Politik Awal Orde Reformasi
 Konsolidasi elit politik
 Pendirian partai politik berakar ideologi;
 Pelembagaan politik;
 Pembatasan kekuasaan eksekutif;
 Amandemen UUD 1945
 Perpolitikan nasional dikuasai oleh elit militer
 Munculnya elit politik baru yang berasal dari
aktivis mahasiswa dan LSM
 Pembatasan akses politik bagi militer
Politik Awal Orde Reformasi
 Desoehartoisasi dan degolkarisasi
 Menguatnya koalisi pelangi berbasis
kepentingan di parlemen;
 Partai politik mengelompok berdasarkan
kepentingan, lintas partai dan ideologi;
 Visi politik: demokratisasi dan
penguatan partisipasi politik;
 Menguatnya peran partai politik di
parlemen
Partai Politik Orde Reformasi
 Penguatan basis politik berdasarkan golongan
dan basis massa;
 Golkar menjadi partai, menyesuaikan dengan
sistem politik paska Orde Baru;
 Koalisi partai politik berbasis kepentingan
politik;
 Metamorfosa posisi militer dalam perpolitikan;
 Ideologisasi partai politik beragam;
 Sistem kepartaian tidak lagi dibatasi
Ciri-ciri Partai Politik Masa orde Reformasi
 Ideologisasi kepartaian menyebar dengan
berbagai asas dan kepentingan politik;
 Dipimpin oleh elit politik anti Orde Baru
 Sistem multi partai dalam pemilu;
 Konflik di internal partai tidak berbasis ideologi,
tapi kepentingan;
 Pembelahan partai-partai politik terjadi dihampir
semua partai
 Kontrol negara dan militer dalam kepartaian
melemah;
 Koalisi politik di daerah dengan pusat berbeda;

Anda mungkin juga menyukai