Anda di halaman 1dari 13

Teori Pengukuran

Melati Puspa Pramudita 25450


Shindy Ayu Intansari 25437
Z. Heri Prasetyo 25880
Nabilah Nur Azhar 29181

FABRIKAM
Sumber Kesalahan
(error) dalam
Pengukuran
Terdapat 6 penyebab atau sumber kesalahan
pengukuran :

1. Operasi pengukuran tidak dinyatakan dengan jelas


pengukuran untuk menghubungkan angka-angka
dengan suatu atribut tertentu biasaya terdiri
atas sehimpunan operasi pengukuran.
Himpunan operasi pengukuran tersebut
mungkin tidak dinyatakan secara jelas sehingga
diinterpretasikan secara salah oleh pengukur.

FABRIKAM 2
2. Pengukur

Pengukur mugkin salah menginterpretasi,


bias, atau menerapkan atau membaca
instrumen secara salah.

FABRIKAM 3
3. Instrumen
Pengukuran

Banyak oprasi pengukuran yang


menggunakan suatu instrumen fisik.
Terdapat juga potensi kesalahan pada
ukuran non-fisik.

FABRIKAM 4
4. Lingkungan

Lingkungan yang di dalamnya operasi


pengukuran dilakukan dapat
mempengaruhi hasil pengukuran.

FABRIKAM 5
9
8
5. Atribut Tidak Jelas
7
6
5
4 Atribut yang diukur tidak jelas,
3
khususnya jika pengukuran melibatkan
2
1 suatu konsep yang tidak dapat diukur
0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec secara langsung.

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

FABRIKAM 6
6. Risiko dan Ketidakpastian

Terdapat dua risiko dan ketidakpastian antara

aset berwujud dan tidak berwujud :

a. Risiko berhubungan dengan distribusi return suatu aset berwujud.

b. Aset tidak berwujud menghadapi masalah risiko dan ketidakpstian


yang lebih ttinggi.

FABRIKAM 7
Realibilitas Ukuran (Konsistensi Ukuran yang
Terbukti)
yaitu suatu ukuran yang konsisten jika
hasil pengukuran yang sama akan
dihasilkan oleh pengamat atau
pegukur yang berbeda dengan
menggunakan ukuran tersebut.

FABRIKAM 8
Akurasi Ukuran (Validitas Ukuran)

yaitu ukuran yang mengacu pada


representasi niai fundamental dari
atribut atau properti yang diukur

FABRIKAM 9
Pengukuran dalam Akuntansi

Perhitungan yang paling fundamental dalam ilmu Modal dapat dinilai dan dihitung dengan berbagai
akuntansi adalah perhitungan modal dan laba. Modal cara, contoh : historical cost, operasional,
dinilai berasal dari transaksi dan penilaian ulang yang keuangan, atau nilai wajar. Sejarah menunjukkan
terjadi di pasar modal. Laba berasal dari perbandingan pada kita bahwa konsep perhitungan atas modal
dari beban dan pendapatan, juga perubahan modal dan laba telah berubah dan berkembang dari
dalam satu periode akuntansi. waktu ke waktu dan menghasilkan beberapa
konsep perhitungan yang fundamental.

FABRIKAM 10
• Pengukuran dalam akuntansi masuk ke dalam • Modal berasal dari 'net fair value' aktiva dan kewajiban.

kategori pengukuran turunan untuk modal dan .Berarti kita harus mengukur nilai modal awal, pada
jumlah penghasilan yang diterima, jumlah modal yang
keuntungan. Laba akuntansi sekarang berasal dari
digunakan, dan perubahan nilai fair value aktiva bersih.
standar akuntansi internasional. Dari perubahan
Peningkatan modal selama periode akan dating akan
modal selama periode dari semua kegiatan
mengukur jumlah laba dari berbagai macam sumber,
termasuk kenaikan dan penurunan fair value aktiva termasuk dari operasional dan penilaian kembali aktiva
bersih tidak termasuk transaksi dengan pemilik. (setelah disesuaikan dengan pemasukan modal baru atau
pembayaran deviden). Nilai wajar aktiva bersih disajikan
kembali maka akan merupakan modal awal pada periode
berikutnya.

FABRIKAM 11
Sebaliknya, pendekatan pengukuran dengan pendekatan yang dilakukan
sebelum pengenalan standar akuntansi internasional, pendapatan yang diterima
disesuaikan terhadap aset bersih yang digunakan dalam suatu periode, dan jika
pendapatan lebih besar dari penggunaan modal bersih (atau biaya), maka kita
Perspektif yang berbeda ini mencerminkan batas-
mengalami peningkatan modal. batas berbagai akuntansi dan kurangnya sebagai
model konvensional dan dominan.
Keuntungan tidak diperoleh sampai modal awal dari biaya historis
dipertahankan dan laba direalisasikan. Sehingga, modal selalu dinyatakan sebesar harga
perolehan dan perubahan dalam aktiva bersih tidak dianggap sebagai keuntungan.
Maka, kita dapat melihat bahwa laba turunan sangat tergantung pada bagaimana kita
mengukur modal awal dan bagaimana kita mengukur biaya dan alokasi modal. Kita juga
dapat melihat bahwa konsep penilaian modal dalam akuntansi telah berkembang dari
waktu ke waktu dengan hasil bahwa kita miliki pengukuran atas modal secara umum
dan konsep laba.

FABRIKAM 12
TERIMA KASIH

FABRIKAM

Anda mungkin juga menyukai