Anda di halaman 1dari 42

PSAK 16 – ASET TETAP

IAS 16 - PROPERTY PLANT & EQUIPMENT

Presented by: Dwi Martani


Slide by : Taufik Hidayat SE,Ak,MM
Agenda

1. Pengertian Aset Tetap


2. Pengakuan
3. Pengukuran Awal
4. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
5. Depresiasi
6. Penurunan Nilai
7. Penghentian Pengakuan
8. Pengungkapan

2
1. Pengertian Aset Tetap

 Aset tetap seringkali merupakan komponen yang


signifikan dalam Neraca Perusahaan.
 Aset Tetap bersifat tangible dan digunakan dalam jangka
panjang.
 PSAK 16 : Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan
administratif; dan
2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
 Berdasarkan definisi di atas, pengertian aset tetap
mencakup :
1. Tujuan penggunaan
2. Lama digunakan.
3
2. Pengakuan
Kriteria Pengakuan

Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika


dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan
aset tersebut akan mengalir ke entitas; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

Suku cadang utama, peralatan pemeliharaan, penggantian


dan inspeksi dapat diakui sebagai aset tetap.

Jika kriteria pengakuan terpenuhi, biaya tersebut diakui


dan jumlah tercatat komponen yang diganti atau inspeksi
terdahulu dihentikan pengakuannya.
4
2. Pengakuan

Kriteria pengakuan Biaya setelah Perolehan


Biaya Perolehan Awal Awal
untuk :

Lama Kriteria Besar kemungkinan manfaat Menambah masa


Berbeda ekonomis di masa depan manfaat
berkenaan dengan aset Menambah kapasitas
tersebut kan mengalir ke
Improvement
entitas
Biaya perolehan aset dapat
diukur secara andal

Sekarang Kriteria Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan


Sama berkenaan dengan aset tersebut kan mengalir ke
entitas
Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal
Kriteria keduanya sama

Biaya yang tidak memenuhi kriteria


– Masuk ke laporan laba rugi
5
3. Pengukuran Awal

Suatu aset tetap yang memenuhi


kualifikasi untuk diakui sebagai aset tetap
pada awalnya harus diukur sebesar biaya
perolehan. (par 15)

6
3. Pengukuran Awal

Biaya perolehan aset tetap terdiri dari:


a) Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak
pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah Purchase Price
dikurangi diskon pembelian dan potongan lain;
b) biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara
langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan Directly Attributable
sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen Cost
c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan
pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset.
Kewajiban atas biaya tersebut timbul
– ketika aset tersebut diperoleh, atau
– karena entitas menggunakan aset tersebut Dismantling Cost
selama periode tertentu untuk tujuan selain
untuk menghasilkan persediaan.

7
3. Pengukuran Awal
Example

PT. Melati menyewa gedung selama 5 tahun mulai tahun


2010. Perusahaan mengeluarkan uang sebear 500 juta
untuk membuat partisi ruang tersebut sesuai keinginan
perusahaan.
Dalam kontrak disebutkan bahwa perusahaan harus
mengembalikan ruangan seperti kondisi semula. Biaya
untuk melakukan restorari sebeasr 60 juta dengan tingkat
diskon yang berlaku 6%.

8
3. Pengukuran Awal
Example

Biaya untuk partisi ruangan sebesar 500juta ditambah biaya untuk


membongkar kembali partisi tersebtu harus ditambahkan sebagai biaya
aset tetap.
60 juta : (1 + 6%)5 = 44,835 jt)

Biaya partisi diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:


Dr Aset Tetap 544,835jt
Cr Kas 500,000jt
Kewajiban 44,835jt

9
3. Pengukuran Awal
Example

Berikut ini biaya yang dikeluarkan PT. Kelana dalam rangka peluncuran
produk barunya:
1. 50 juta biaya tenaga kerja untuk membetulkan interior pabrik agar
sesuai dengan penggunaan
2. 100 juta untuk penyiapan lokasi pabrik
3. 5 milyar untuk pembelian mesin
4. 60 juta untuk pengiriman mesin
5. Biaya promosi produk baru 950 juta
6. Biaya instalasi mesin sebesar 55 juta
7. Biaya pengetesan awal 40 juta
8. Biaya grand opening 30 juta
9. Biaya tenaga enginering yang melakukan pengetesan dan instalasi
20 juta
10.Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya overhead 25 juta
Diskusikan mana yang merupakan komponen biaya
perolehan.
10
3. Pengukuran Awal
Example

 Biaya dari pembukaan pabrik tersebut sebesar 5,325


milyar
 Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan perolehan
dan pemasangan mesin pabrik tersebut tidak boleh diakui.
 Biaya yang tidak boleh dimasukkan adalah:
1.Biaya grand opening 30 juta
2.Biaya promosi produk baru 950 juta
3.Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya overhead 25 juta

11
3. Pengukuran Awal

Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur


sebesar nilai wajar
kecuali:
Commercial – Transaksi pertukaran tidak memiliki
Substance substansi komersial, atau

– Nilai wajar aset yang diterima dan


Fair Value of
Exchanged Asset diserahkan tidak dapat diukur
secara andal

 Jika aset yang diperoleh tidak dapat diukur dengan


nilai wajar, maka biaya perolehannya diukur dengan
jumlah tercatat dari aset yang diserahkan.
12
4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Entitas harus memilih antara:


Cost Model Sebagai kebijakan
akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan
tersebut terhadap seluruh
aset tetap dalam kelompok
Revaluation Model
yang sama.

13
4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat


Cost Model
sebesar :
– Biaya perolehan
– dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat


Revaluation Model
sebesar :
– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada
tanggal revaluasi,
– dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset
yang terjadi setelah tanggal revaluasi.

14
Nilai Wajar

Nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau


suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk melakukan
transaksi wajar (arm’s length transaction)

Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan


entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan,
likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat
kesulitan keuangan.
4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk


mempertukarkan suatu aset antara pihak-pihak yang
berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam
suatu transaksi dengan wajar (arm’s length transaction).

Appraisal
Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan
nilai karena sifat aset yang khusus dan jarang
diperjualbelikan, maka
 Entitas perlu mengestimasi nilai wajar menggunakan
pendekatan
penghasilan atau
depreciated replacement cost.
16
Penentuan Nilai Wajar

 Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya


ditentukan melalui penilaian yang
dilakukan oleh penilai yang memiliki
kualifikasi professional berdasarkan bukti
pasar.
 Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya
menggunakan nilai pasar yang ditentukan
oleh penilai.

17
Tidak ada nilai wajar

 Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar


penentuan nilai wajar karena sifat dari asset tetap yang
khusus dan jarang diperjual-belikan, kecuali sebagai
bagian dari bisnis yang berkelanjutan, entitas mungkin
perlu mengestimasi nilai wajar menggunakan
pendekatan penghasilan atau biaya pengganti yang telah
disusutkan (depreciated replacement cost approach).

18
Frekuensi Penilaian

 Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari


suatu asset tetap yang direvaluasi.
 Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda
secara material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi
lanjutan perlu dilakukan.
 Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar
secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu
direvaluasi secara tahunan.
 Revaluasi tahunan seperti itu tidak perlu dilakukan
apabila perubahan nilai wajar tidak signifikan.
 Namun demikian, asset tersebut mungkin perlu
direvaluasi setiap tiga atau lima tahun sekali.
19
4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara


reguler
– Untuk memastikan jumlah tercatat tidak
berbeda secara material dengan nilai wajar
pada tanggal neraca.

Akumulasi penyusutan pada


tanggal revaluasi diperlakukan
dengan metode:
proporsional, atau
eliminasi.

20
4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Example

Metode Proporsional Aset senilai $ 10.000 diperoleh tanggal 1 Januari


2008 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun
tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2008 nilai
wajar aset adalah $ 12.000.

1/1/08 Aset tetap 10,000


Kas 10,000
31/12/08 Beban Penyusutan 2,000
Akumulasi Penyusutan 2,000

31/12/08 Aset Tetap 5,000


Akumulasi Penyusutan 1,000*
Surplus Revaluasi 4,000
*((12.000-8.000)/8.000) x 2.000

21
4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Example

Metode Eliminasi Aset senilai $ 10.000 diperoleh tanggal 1 Januari


2008 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun
tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2008 nilai
wajar aset adalah $ 12.000.

1/1/08 Aset tetap 10,000


Kas 10,000
31/12/08 Beban Penyusutan 2,000
Akumulasi Penyusutan 2,000

31/12/08 Akumulasi Penyusutan 2,000


Aset Tetap 2,000

Aset Tetap 4,000


Surplus Revaluasi 4,000

22
4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation Model

 Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka


 seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama Entire
harus direvaluasi class

 Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat


revaluasi, kenaikan tersebut langsung
dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus To Equity
revaluasi. directly
 Diakui dalam L/R sejumlah penurunan akibat
revaluasi terdahulu (jika ada).
 Jika jumlah tercatat aset menurun akibat
revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam Negative
laporn laba rugi. to P/L
 Didebit ke ekuitas – sejumlah saldo kredit surplus
revaluasi (jika ada).
23
4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation Model

 Surplus revaluasi yang disajikan di ekuitas dapat dipindahkan


langsung ke sado laba pada saat aset tersebut dihentikan
penggunaannya.
 Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan
penggunaan aset oleh entitas. (partially realized)
 Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian dan
penyusutan dengan biaya perolehan. (atau nilai surplus revaluasi dibagi
sisa manfaat ekonomis)

Dr Surplus Revaluasi
Cr Saldo Laba
Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan Laba
Rugi.

24
4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Example

Revaluation Model
Year ended 31.12.2005
 CJS Limited bought a car Dr Aset tetap 50,000
with a cost of $50,000 on Cr Kas 50,000
1 Jan. 2005 and adopted
the revaluation model.
Dr Beban Penyusutan 10,000
 The estimated useful life
Cr Akumulasi Penyusutan 10,000
of the car is 5 years.
 On 1 Jan. 2006, the car Dr Akumulasi Penyusutan 10,000
was revalued with a fair Cr Aset tetap 2,000
value of $48,000 at that Cr Surplus Revaluasi 8,000
date. Year ended 31.12.2006
 Prepare the journal
Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000
entries for the year
Cr Akumulasi Penyusutan 12,000
ended 31 December
2005 and 31 December Dr Surplus Revaluasi 2,000
2006. Cr Saldo Laba 2,000
25
5. Penyusutan

Cost Model Penyusutan

Revaluation Model

Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat


disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama
umur manfaatnya (useful life).

26
5. Penyusutan

Penyusutan
 Setiap bagian aset tetap yang
memiliki biaya perolehan cukup
signifikan terhadap total biaya
perolehan seluruh aset harus
disusutkan secara terpisah.
 Contoh : rangka dan mesin
pesawat
 Beban penyusutan untuk setiap
periode harus diakui dalam
laporan laba rugi kecuali jika
beban tersebut dimasukkan
dalam jumlah tercatat aset lain.

27
5. Penyusutan

Penyusutan aset dimulai pada saat Penyusutan


aset tersebut siap digunakan
– Pada saat aset berada di lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap
digunakan sesuai dengan keinginan dan
maksud manajemen.
Penyusutan aset dihentikan lebih
awal ketika: Implikasinya, penyusutan
– Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk tidak dihentikan sekalipun
dijual; dan aset:
– Aset dihentikan pengakuannya. – sedang tidak digunakan
Tanah dan bangunan diperlakukan atau
sebagai aset terpisah walaupun – dihentikan penggunaannya
diperoleh sekaligus.

28
5. Penyusutan

Nilai residu dan umur manfaat


suatu aset harus di-review
minimum setiap akhir tahun buku
 Jika hasil review berbeda dengan
estimasi sebelumnya maka
perbedaan tersebut harus
diperlakukan sebagai perubahan
estimasi akuntansi.

29
5. Penyusutan

Umur Manfaat

Faktor yang harus diperhitungkan dalam


menentukan umur manfaat.
Prakiraan daya pakai aset;
Prakiraan tingkat keausan fisik;
Keusangan teknis dan keusangan komersil;
Pembatasan penggunaan aset karena aspek hukum
(misal : sewa).

30
5. Penyusutan

Metode penyusutan yang Metode Penyusutan


digunakan:
 Harus mencerminkan ekspektasi
pola konsumsi manfaat ekonomis
masa depan atas aset oleh
entitas.
 Harus di-review minimum setiap
akhir tahun buku, dan
 Perubahan metode diperlakukan
sebagai perubahan estimasi.

31
5. Penyusutan

Metode Penyusutan

Menghasilkan pembebanan yang tetap


Garis Lurus sepanjang umur manfaat selagi nilai residu
tidak berubah

Menghasilkan pembebanan yang menurun


Saldo Menurun
sepanjang umur manfaat

Menghasilkan pembebanan berdasarkan


Jumlah Unit
penggunaan

32
6. Penurunan Nilai

 Lihat PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset,


yang membahas:
1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat
aset,
2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu
aset, dan
3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.

33
7. Penghentian Pengakuan

 Jumlah tercatat aset tetap dihentikan


pengakuannya pada saat:
a)dilepaskan; atau
b)Tidak ada manfaat ekonomis masa
depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya.
 Laba atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam
laporan laba rugi pada saat aset tersebut
dihentikan pengakuannya (kecuali transaksi jual-
sewa balik).
 Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai
pendapatan.

34
7. Penghentian Pengakuan

 Penghentin pengakuan pada saat penggantian sebagian aset tetap


 Sesuai dengan prisip pengakuan (par 7),
• Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam
jumlah tercatat aset,
• Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian
yang digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan
telah disusutkan secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya
perolehan penggantian = biaya perolehan yang digantikan .
 Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset
tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara :
 Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan
 Jumlah tercatat dari aset.

35
8. Pengungkapan

 Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah


tercatat bruto
 Metode penyusutan yang digunakan
 Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
 Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan
akhir periode.
 Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
 Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena
penjaminan utang
 Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan
 Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan
 Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang
mengalami penurunan nilai, hilang / dihentikan.
 Pemilihan metode akuntansi
 Perubahan estimasi
36
Pengungkapan Revaluasi

 Dasar yang digunakan untuk menilai kembali


aktiva
 Tanggal efektif penilaian
 Nama penilai independen, bila ada
 Hakekat setiap petunjuk yang digunakan untuk
menentukan biaya pengganti
 Jumlah tercatat setiap jenis aktiva tetap
 Surplus penilaian kembali neraca
Transisi dan Tanggal Efektif

 Transisi:
 Entitas yang sebelum PSAK ini melakukan revaluasi dan
kemudian menggunakan model biaya sebagai kebijakan
akuntansi pengukuran aset tetapnya, maka nilai revaluasi aset
tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost).
Biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK ini
diterbitkan.
 Entitas yang sebelum penerapan PSAK ini pernah melakukan
revaluasi aset tetap dan masih memiliki selisih saldo revaluasi
aset tetap, maka pada saat penerapan pertama kali harus
mereklasifikasi seluruh saldo selisih revaluasi aset tetap tersebut
ke saldo laba dan hal tersebut harus diungkapkan
 Efektif 1 Januari 2008
9. Ikhtisar Perubahan

No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama


1 Istilah Aset Aktiva
2 Penyusutan Digabung di PSAK 16. Bagian Diatur di PSAK lain
yg signifikan disusutkan
terpisah.
3 Komponen Biaya Termasuk: Tidak mengatur 2 hal tsb
Perolehan • biaya imbalan kerja secara spesifik.
• biaya pengujian aset – hasil
penjualan dari pengujian
4 Bukan Komponen Kegiatan insidental ini Tidak mengatur hal tsb
Biaya Perolehan mungkin terjadi sebelum atau secara spesifik.
selama konstruksi atau
aktivitas pengembangan
(misal : parkir)
5 Pertukaran Aset Membedakan antara ada Membedakan pertukaran
substansi komersial atau sejenis dan tidak sejenis
tidak.
39
9. Ikhtisar Perubahan

No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama


6 Pengukuran Cost Model atau Revaluation Hanya Cost Model,
Setelah Model revaluasi boleh dilakukan
Pengakuan Awal jika sesuai ketentuan
pemerintah
7 Telaah Ulang Nilai Harus dilakukan minimum tiap Telaah nilai residu tidak
Residu, Umur akhir tahun dan perubahannya diatur, perubahan umur
Manfaat & Metode diperlakukan sebagai manfaat diperlakukan
Penyusutan perubahan estimasi prospektif, perubahan
(prospektif). metode penyusutan
retrospektif.
8 Aktiva Lain-lain Diatur di PSAK lain Mengatur Aktiva Lain-lain
9 Dismantling Cost Diakui sebagai biaya perolehan Tidak diatur
dan kewajiban

40
Main References

 Intermediate Accounting
Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley

 Standar Akuntansi Keuangan


Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI

 International Financial Reporting Standards – Certificate Learning


Material
The Institute of Chartered Accountants, England and Wales
TERIMA KASIH
Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
08161932935 atau 081318227080

42

Anda mungkin juga menyukai