Anda di halaman 1dari 82

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

KUP
Dasar Hukum: Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007
Urutan Dasar Hukum

Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945


Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan UU

Undang-Undang Perpajakan :
UU KUP (UU No 28 Tahun 2007)
UU PPN (UU No 18 Tahun 2000)
UU PBB (UU No 12 Tahun 1985)
UU BPHTB (UU No 20 Tahun 2000)
UU PPSP (UU No 19 Tahun 2000)
UU PPh (UU No 36 Tahun 2008)
UU Bea Materai (UU No 13 Tahun 1985)
UU Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (UU No. 34 Tahun 2000)

Peraturan Pemerintah / Keputusan Presiden

Keputusan Menteri Keuangan

Keputusan/Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak


Tahapan Tata Cara Perpajakan
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4

(SELF
ASSESSMENT) PENELITIAN
KEBERATAN
PEMERIKSAAN
PEMBETULAN
PENDAFTARAN SKPKB BANDING KE
PENGHAPUSAN
NPWP & PKP SKPN PENGADILAN
PENGURANGAN
PEMBUKUAN/ SKPLB PAJAK
PENINJAUAN
PENCATATAN SKPKBT
KEMBALI
PEMBAYARAN STP
LAPOR SPT

Dasar Hukum: UU No.16 Tahun 2000 diubah terakhir


UU No.16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Pengertian NPWP
Nomor Pokok Wajib Pajak Atau NPWP Adalah Suatu Sarana Dalam Administrasi Perpajakan Yang
Dipergunakan Sebagai Tanda Pengenal Diri Atau Identitas Wajib Pajak Dalam Melaksanakan Hak
Dan Kewajibannya.(Pasal 1 angka 6 UU No. 28/2007 KUP).
Surat Pengukuhan PKP adalah surat yag diberikan kepada pengusaha yg telah memenuhi syarat
sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP)

12.345.678.9-012.345
KODE WAJIB PAJAK :
1-2 = KD JENIS WP
3-8 = KD NOMOR URUT
9 = KODE CHECK DIGIT

KODE ADMINISTRASI PERPAJAKAN :


012 = KD KPP
345 = KD CABANG WP
NPWP dan Pengukuhan PKP

WP Badan
paling lama 1 bulan
setelah saat usaha
mulai dijalankan
WPOP yang menjalankan
usaha atau melakukan
Yang wajib pekerjaan bebas
mendaftarkan diri
untuk diberikan WPOP yang tidak
> PTKP paling lama
NPWP menjalankan usaha atau
pada akhir bulan
tidak melakukan berikutnya
pekerjaan bebas

WPOP selain WP di
atas

*Berdasarkan Pasal 2 PMK Nomor 44/2008


Pengukuhan PKP

Barang Kena Pajak di dalam


Daerah Pabean

Yang wajib melaporkan


usaha untuk dikukuhkan
Jasa Kena Pajak di dalam Daerah
sbg PKP adalah
Pabean
Pengusaha yang
melakukan penyerahan

Ekspor Barang Kena Pajak


Pengecualian
pengusaha
kecil omset s.d.
Rp 4,8 Milyar
Syarat Pendaftaran NPWP
a. Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi yang menjalankan/tidak menjalankan usaha atau
pekerjaan bebas:
- Kartu Tanda Penduduk bagi Penduduk Indonesia, atau paspor bagi orang asing

b. Untuk Wajib Pajak Badan:


- Akte pendirian dan perubahan atau surat keterangan penunjukan dari kantor pusat bagi
bentuk usaha tetap;
- NPWP Pimpinan/Penanggung Jawab Badan;
- Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia, atau paspor bagi orang asing sebagai
penanggung jawab.

c. Untuk Bendahara sebagai Wajib Pajak Pemungut/Pemotong:


- surat penunjukan sebagai Bendahara;
- Kartu Tanda Penduduk Bendahara.
Penghapusan NPWP

diajukan oleh WP dan/ atau ahli


warisnya
WP badan dilikuidasi karena
Penghapusan penghentian atau penggabungan usaha
NPWP
WP BUT menghentikan kegiatan
usahanya di Indonesia

dianggap perlu oleh Dirjen Pajak

Dirjen Pajak setelah melakukan pemeriksaan harus memberikan keputusan atas


permohonan penghapusan NPWP daiam jangka waktu 6 bulan untuk WPOP atau 12 bulan
untuk WP badan, sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap.

Dirjen Pajak setelah melakukan pemeriksaan harus memberikan keputusan atas


permohonan pencabutan pengukuhan PKP dalam jangka waktu 6 bulan sejak tanggal
permohonan diterima secara lengkap.

*Berdasarkan Pasal 2 UUKUP


Pengertian SPT
Surat yang oleh Wajib Pajak
digunakan untuk melaporkan
penghitungan dan/atau
pembayaran pajak, objek pajak
dan/atau bukan objek pajak, dan/
atau harta dan kewajiban sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
perpajakan.
Jenis SPT
(Per-7/PJ/2009, Per-9/PJ/2009, Per-24/PJ/2008)

SPT Tahunan : SPT Masa :


1. SPT Tahunan PPh Orang Pribadi (1770) 1. PPh pasal 21 dan 26
2. SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 2. PPh Pasal 22
Sederhana (1770 S) bagi pegawai 3. PPh Pasal 23 dan 26
3. SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Sangat 4. PPh Pasal 25
Sederhana (1770 SS) bagi pegawai 5. PPh Pasal 15
dengan penghasilan s.d. Rp 60 juta.
6. SPT Masa PPN
4. SPT Tahunan PPh Badan (1771)
7. SPT Masa Final 4(2)
8. SPT Masa PPN bagi Pemungut PPN
FUNGSI SPT BAGI WP PPh
Penjelasan Pasal 3 ayat (1) UU KUP

Sebagai Sarana untuk melaporkan:

a. dan mempertanggung jawabkan penghitungan jumlah PPh yang


sebenarnya terutang,
b. pembayaran atau pelunasan pajak yg telah dilaksanakan sendiri
dan/atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam satu
Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak,
c. Penghasilan yg merupakan objek pajak dan/atau bukan objek pajak,
d. Harta dan kewajiban, dan/atau
e. pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau
pemungutan pajak dalam satu Masa Pajak.
FUNGSI SPT BAGI PKP
Penjelasan Pasal 3 ayat (1) UU KUP

Sebagai Sarana untuk melaporkan:

a. dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah PPN/PPn BM


yang sebenarnya terutang
b. pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran
c. pembayaran atau pelunasan pajak yg telah dilaksanakan sendiri oleh
PKP dan/atau melalui pihak lain dalam suatu Masa Pajak
d. Bagi pemotong atau pemungut pajak, untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut dan
disetorkannya.
Benar

Mengisi Lengkap

Jelas

Kewajiban Menandatangani
Tempat
terdaftar

Tempat
Menyampaikan
dikukuhkan KPP
Mobil Pajak, Pojok
Tempat lain
Pajak, Drop Box
Memperpanjang jangka
waktu penyampaian

Hak Membetulkan
*Berdasarkan:
Pasal 3 UUKUP
Mengungkapkan ketidakbenaran PER-179/PJ/2007
SPT DIANGGAP TIDAK DISAMPAIKAN
Pasal 3 ayat (7), (7a), Pasal 4 ayat (4b) UU KUP

SPT dianggap tidak disampaikan apabila:


1. SPT tidak ditandatangani sebagaimana mestinya.
2. Tidak sepenuhnya dilampiri keterangan/dokumen yang ditetapkan
3. SPTLB disampaikan setelah 3 tahun sesudah berakhirnya Masa Pajak,
Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak dan telah di tegur secara tertulis,
4. SPT disampaikan setelah DJP melakukan pemeriksaan atau penerbitan
skp,
5. Dalam hal diaudit oleh Akuntan Publik, Laporan Keuangan yang diaudit
tidak dilampirkan.

• Apabila SPT dianggap tidak disampaikan, Direktur Jenderal Pajak wajib


memberitahukan kepada Wajib Pajak.
PERPANJANGAN JANGKA WAKTU
PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN
Pasal 3 ayat (4) dan (5) UU KUP

WP TIDAK DAPAT MENYAMPAIKAN


SPT TAHUNAN PADA WAKTUNYA

DAPAT MEMPERPANJANG JANGKA WAKTU


PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN, PALING LAMA 2 BULAN

Dengan cara menyampaikan pemberitahuan secara tertulis atau


dengan cara lain kpd Dirjen Pajak

Disertai dengan penghitungan sementara pajak yang terutang


dlm satu Tahun Pajak

Surat Setoran Pajak sbg bukti pelunasan kekurangan pembayaran


Pajak yg terutang
BENTUK, UKURAN, ISI, DAN LAMPIRAN SPT
Pasal 3 ayat (6) UU KUP jo PMK No. 181/PMK.03/2007

Bentuk dan isi SPT serta keterangan dan/atau dokumen yg harus


dilampirkan, dan cara yg digunakan utk menyampaikan SPT diatur PMK
(No.181/PMK.03/2007).
Bentuk SPT : kertas dan e-SPT. (Per-9/PJ/2009)
PMK No.181/PMK.03/2007 mengatur tentang:
 Bentuk, Isi, dan Keterangan dan/atau dokumen yg harus dilampirkan
dalam SPT,
 Tempat dan cara lain pengambilan SPT
 Penandatanganan SPT,
 Cara Penyampaian SPT, dan
 Perpanjangan Jangka Waktu Penyampaian SPT Tahunan.
DIKECUALIKAN DARI KEWAJIBAN PENYAMPAIAN SPT
Pasal 3 ayat (8) UU KUP & PMK No. 183/PMK.03/2007

Dikecualikan dari kewajiban penyampaian SPT adalah WP Penghasilan


Tertentu yg diatur dgn PMK.
WP Penghasilan tertentu adalah:
a. WP OP dlm satu Tahun Pajak menerima/ memperoleh
Penghasilan Neto tidak melebihi PTKP,
b. WPOP yg tidak menjalankan kegiatan usaha atau tidak
melakukan pekerjaan bebas.

 Dikecualikan : SPT Masa PPh Pasal 25 dan


SPT Tahunan PPh WP OP,

 Dikecualikan : SPT Masa PPh Pasal 25


PENGISIAN SPT
Pasal 4 UU KUP

PENGISIAN SPT

• BENAR
• LENGKAP
• JELAS
• DITANDATANGANI :
 BADAN : PENGURUS/DIREKSI ATAU KUASANYA
 ORANG PRIBADI :YG BERSANGKUTAN ATAU KUASANYA

WP YANG WAJIB PEMBUKUAN, DILENGKAPI DGN LAP. KEUANGAN


(NERACA, LABA RUGI DAN KETERANGAN LAIN)

• Tata cara penerimaan dan pengolahan SPT diatur dengan PMK (No.185/PMK.03/2007).
• Pengolahan SPT meliputi Penelitian SPT dan Perekaman SPT.
PEMBETULAN SPT
Pasal 8 ayat (1) dan (2) UU KUP

SPT YG PENGISIANNYA
TERDAPAT KEKELIRUAN

DAPAT DILAKUKAN PEMBETULAN


SYARAT

• DALAM JANGKA WAKTU 2 TAHUN SEB DALUWARSA U LB


DAN RUGI
• BELUM DILAKUKAN PEMERIKSAAN
• APABILA DALAM PEMBETULAN SPT MENGAKIBATKAN PAJAK
KURANG DIBAYAR, MAKA PAJAK YG KURANG DIBAYAR
HARUS DILUNASI TERLEBIH DAHULU DITAMBAH SANKSI
BUNGA 2 % PER BULAN
PEMBETULAN SPT DGN PENGUNGKAPAN
KETIDAK-BENARAN ATAS KEMAUAN SENDIRI
Pasal 8 ayat ( 3 ) UU KUP

SPT TELAH DISAMPAIKAN

TELAH DIPERIKSA, TETAPI BELUM DISIDIK, sehubungan


TINDAK PIDANA PASAL 38

TIDAK DISIDIK

APABILA WP :
 Mengungkapkan ketidakbenaran atas kemauan sendiri
 Melunasi pajak yg kurang dibayar + denda 150%
PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN SPT ATAS
KESADARAN SENDIRI, DENGAN LAPORAN TERSENDIRI

Pasal 8 ayat (4) dan (5) UU KUP jo Pasal 3 PP No. 80 tahun 2007

SEKALIPUN JANGKA WAKTU PEMBETULAN 2 TAHUN TELAH


LEWAT DAN BELUM DISAMPAIKAN SPHP

WP DAPAT MENGUNGKAPKAN KETIDAKBENARAN


SPT ATAS KESADARAN SENDIRI, DENGAN LAPORAN TERSENDIRI
SYARAT

• PAJAK YG HARUS DIBAYAR MENJADI LEBIH BESAR ATAU


• RUGI FISKAL MENJADI LEBIH KECIL ATAU
• JUMLAH HARTA MENJADI LEBIH BESAR ATAU
• JUMLAH MODAL MENJADI LEBIH BESAR
• MELUNASI PAJAK YG KURANG DIBAYAR + KENAIKAN 50 %
BATAS WAKTU PELUNASAN PPh Pasal 29
Pasal 9 ayat (2) UU KUP

KEKURANGAN BAYAR PPh BERDASARKAN


SPT TAHUNAN PPh (Ps.29)

TAHUN BUKU TAHUN BUKU


= 
TAHUN TAKWIM
TAHUN TAKWIM

HARUS DILUNASI SELAMBAT-LAMBATNYA

SEBELUM
SPT TAHUNAN DISAMPAIKAN
JATUH TEMPO PEMBAYARAN KETETAPAN PAJAK
Pasal 9 ayat (3) UU KUP

PAJAK TERUTANG ATAS :

STP • SK PEMBETULAN
SKPKB • SK KEBERATAN
SKPKBT • PUTUSAN BANDING

YG MENGAKIBATKAN PAJAK YG
HARUS DIBAYAR BERTAMBAH

HARUS DILUNASI PALING LAMBAT 1 BULAN


SEJAK TANGGAL DITERBITKAN
PENGANGSURAN DAN PENUNDAAN PEMBAYARAN
PAJAK
Pasal 9 ayat (4) UU KUP

DIREKTUR JENDERAL PAJAK


DAPAT MEMBERIKAN PERSETUJUAN

ATAS PERMOHONAN WP SETELAH MEMENUHI SYARAT UNTUK


MENGANGSUR/MENUNDA

PEMBAYARAN PAJAK TERUTANG ATAS :

 STP  SK PEMBETULAN
 SK KEBERATAN
 SKPKB  PUTUSAN BANDING
 SKPKBT  PENINJAUAN KEMBALI
Yg mengakibatkan pajak yg harus
dibayar bertambah

Dikenakan sanksi bunga sebesar 2% sebulan


SYARAT PENGAJUAN PERMOHONAN PENGANGSURAN
DAN PENUNDAAN PEMBAYARAN PAJAK
PMK NO. 184/PMK.03/2007

PERMOHONAN PENGANGSURAN/PENUNDAAN
PEMBAYARAN PAJAK
syarat

• Diajukan secara tertulis kepada Kepala KPP tempat WP terdaftar;


• Diajukan 9 hr sebelum jt pembayaran utang pajak berakhir,
kecuali dalam hal WP mengalami keadaan diluar kekuasaannya;
• Disertai alasan dan jumlah pembayaran pajak yang dimohon
diangsur/ditunda
• Diputuskan dalam jangka waktu 7 hari sejak surat diterima
• Keputusan menerima seluruhnya, sebagian atau menolak.
• Paling lama 12 bulan.
Surat Ketetapan Pajak
(SKP)

SKPKB SKPKBT SKPLB SKPN

Jumlah Kredit Pajak


atau Jumlah Pajak yang Jumlah Kredit Pajak
Jumlah Kredit Pajak
Dibayar Lebih Kecil atau Jumlah Pajak
Tambahan atas jumlah pajak atau Jumlah Pajak yang
Daripada Jumlah Pajak yang Dibayar Sama
Yang telah ditetapkan atau Dibayar Lebih Besar
yang terutang, Dengan Jumlah Pajak
Ditemukan data baru atau Daripada Jumlah Pajak
Atau PPN dan PPnBM yang terutang, atau
Data yang semula belum yang terutang,
Tidak seharusnya di Pajak Tidak Terutang
terungkap atau Telah Dilakukan
Kompensasikan atau dan Tidak Ada Kredit
Pembayaran Pajak yang
Tidak tarif 0% atau Pajak atau Tidak Ada
Tidak Seharusnya Terutang
Tidak memenuhi pasal 28 Pembayaran Pajak
Atau pasal 39
Surat Ketetapan Pajak (SKP)

Pasal 1 Huruf t UU KUP

SKP

SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG PASAL 13


BAYAR (SKPKB)
SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG PASAL 15
BAYAR TAMBAHAN (SKPKBT)
SURAT KETETAPAN PAJAK NIHIL (SKPN) PASAL 17 A

SURAT KETETAPAN PAJAK LEBIH BAYAR PASAL 17 DAN


(SKPLB)
PASAL 17 B
SKPKB
dapat diterbitkan dalam j.w. > 5 tahun dalam hal:

Pasal 13 ayat (5) UU KUP

Wajib Pajak dipidana di bidang


perpajakan oleh pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap

ditambah sanksi
BUNGA 48 %
SKPKB
apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terutang
tidak atau kurang dibayar;
apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu sebagaimana
dimaksud dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya
sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran;
apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah ternyata tidak
seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenai tarif
0% (nol persen);
apabila kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 atau Pasal 29 tidak
dipenuhi sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak yang terutang; atau
apabila kepada Wajib Pajak diterbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak secara jabatan.
Sanksi dalam SKPKB
bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan paling lama 24 bulan u/ a dan e
50% (lima puluh persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang dibayar
dalam satu Tahun Pajak;
100% (seratus persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang dipotong,
tidak atau kurang dipungut, tidak atau kurang disetor, dan dipotong atau dipungut
tetapi tidak atau kurang disetor; atau
100% (seratus persen) dari Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah yang tidak atau kurang dibayar.
200 % jika WP alpa menyampaikan SPT atau menyampaikan SPT tetapi tdk benar
yang menimbulkan kerugian negara. (Pasal 13 A)
SURAT TAGIHAN PAJAK
Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar;
dari hasil penelitian terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah
tulis dan/atau salah hitung;
Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda dan/atau bunga;
pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, tetapi tidak
membuat faktur pajak atau membuat faktur pajak, tetapi tidak tepat waktu;
pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak yang tidak
mengisi faktur pajak secara lengkap, selain:
identitas pembeli; atau
identitas pembeli serta nama dan tandatangan, dalam hat penyerahan
dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak pedagang eceran;
Pengusaha Kena Pajak melaporkan faktur pajak tidak sesuai dengan masa
penerbitan faktur pajak; atau
Pengusaha Kena Pajak yang gagal berproduksi dan telah diberikan pengembalian
Pajak Masukan.
SKPKBT
Diterbitkan dlm jangka waktu 5 tahun apabila
Pasal 15 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)UU KUP

- Data baru
- Data yg semula belum
terungkap

Ditemukan
Keterangan tertulis dari
oleh FISKUS
WP atas kehendak sendiri

dikenakan tidak dikenakan


kenaikan 100 % kenaikan
SKPKBT
dapat diterbitkan dalam j.w. > 5 tahun dalam hal :

Pasal 15 ayat (4) UU KUP

Wajib Pajak dipidana di bidang perpajakan


oleh pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap

ditambah sanksi
BUNGA 48 %
PEMBETULAN SKP DAN STP

Pasal 16 UU KUP

DIREKTUR JENDERAL PAJAK


DAPAT MEMBETULKAN SKP, STP, SK PEMBETULAN, SK KEBERATAN,
SK PENGURANGAN SANKSI ADM, SK PENGHAPUSAN SANKSI ADM, DLL

SALAH TULIS
SALAH HITUNG
KELIRU PENERAPAN UU

SECARA JABATAN PERMOHONAN WP

DAPAT BERUPA
• Mengurangkan
• Menambah
• Menghapus
PENERBITAN S K P L B
Pasal 17 UU KUP

SETELAH DILAKUKAN PEMERIKSAAN TERHADAP


SPT LB TANPA PERMOHONAN RESTITUSI,
SPT KB, DAN SPT NIHIL

JUMLAH KREDIT PAJAK ATAU TELAH DILAKUKAN


JUMLAH PAJAK YG DIBAYAR PEMBAYARAN PAJAK YANG
LEBIH BESAR DARI PADA TIDAK SEHARUSNYA
JUMLAH PAJAK YG TERUTANG TERUTANG
PENERBITAN S K P N
Pasal 17 A UU KUP

SETELAH DILAKUKAN PEMERIKSAAN

JUMLAH KREDIT PAJAK


PAJAK TIDAK TERUTANG
ATAU JUMLAH PAJAK
DAN TIDAK ADA
YG DIBAYAR SAMA
KREDIT PAJAK /
DENGAN JUMLAH PAJAK
PEMBAYARAN PAJAK
YG TERUTANG
SPTLB
dengan permohonan dalam SPT

Pasal 17B ayat (1) UU KUP

DIPERIKSA

SKPKB SKPN SKPLB

diterbitkan dalam jangka waktu 12 bulan


SPT LB
dengan permohonan dalam SPT
Pasal 17B ayat (2), ayat (3) UU KUP

LEBIH DARI 12 BULAN


TIDAK ADA KEPUTUSAN

DITERBITKAN DLM DITERBITKAN LEWAT


JANGKA WAKTU 1 BULAN JANGKA WAKTU 1 BULAN

SKPLB = SPT
SKPLB = SPT DITAMBAH IMBALAN
BUNGA 2% SEBULAN
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN
PAJAK
Pasal 11 UU KUP

KELEBIHAN
PEMBAYARAN PAJAK

SKPLB Pasal 17 SKPLB Pasal 17B


DIKOMPENSASI DENGAN UTANG PAJAK

DITERBITKAN SKPPKP DITERBITKAN SKPPKP


DAN SPMKP DLM DAN SPMKP
JANGKA WAKTU 1 BLN DLM JANGKA WAKTU
SEJAK DITERIMANYA 1 BULAN SEJAK
PERMOHONAN WP DITERBITKAN SKPLB

IMBALAN BUNGA 2% SEBULAN


APABILA SPMKP TERBIT LEWAT JANGKA WAKTUNYA
PERCEPATAN RESTITUSI
Pasal 17C DAN PASAL 17D UU KUP

KELEBIHAN
PEMBAYARAN PAJAK

WP PATUH WP PERSYARATAN TERTENTU

WP OP yg tdk menjalankan usaha/pekerjaan bebas.


SPT TEPAT WAKTU WP OP yg menjalankan usaha/pekerjaan bebas dng peredaran
TIDAK ADA TUNGGAKAN PAJAK usaha Rp 1,8 M dan lebih bayar < Rp 1 jt atau 0,5% dari
DIAUDIT HARUS WTP 3 th peredaran usaha.
WP badan dng jml peredaran usaha Rp 5 M dan LB < Rp 10 jt.
TDK PERNAH DIPIDANA PKP dng jumlah penyerahan maks Rp 150 jt dan lebih bayar
sd Rp 150 jt

3 BULAN (PPH), 1 BULAN (PPN)


Dasar Penagihan Pajak:

Surat
Surat
Ketetapan
Surat Ketetapan Surat Surat Putusan
Pajak Putusan
Tagihan Pajak Keputusan Keputusan Peninjauan
Kurang Banding
Pajak Kurang Pembetulan Keberatan Kembali
Bayar
Bayar
Tambahan
PROSES PENAGIHAN
SKP – JatuhTempo. • 1 BULAN
J.T. – Surat Tegoran • 7 HARI
ST – Surat Paksa • 21 HARI
SP – Surat Perintah • 2 X 24 JAM
Melaksanakan
Penyitaan
SPMP – PENG. LELANG • 14 HARI
PENG - PELELANGAN
• 14 HARI
PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS

TANPA MENUNGGU J.T.


PEMBAYARAN

BARANG
PENANGGUNG PAJAK TERHADAP SELURUH
DISITA PIHAK LAIN UTANG PAJAK
(PAILIT)

PENANGGUNG PAJAK
AKAN MENINGGALKAN
DIBUBARKAN OLEH
INDONESIA UTK
NEGARA
SELAMANYA (BERNIAT
UNTUK ITU)

ADA TANDA2 PENANGGUNG PAJAK


PENANGGUNG PAJAK MEMINDAHTANGANKAN
AKAN MENGUBAH BARANGNYA UTK
BENTUK USAHA MEMPERKECIL USAHA
DALUWARSA PENAGIHAN
LEWAT 5 TAHUN SETELAH :
SAAT TERUTANGNYA PAJAK DLM KETETAPAN PAJAK, SK PEMBETULAN, KEBERATAN,
PUTUSAN BANDING, PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI.

KECUALI :
TERBIT SURAT PAKSA
ADA PENGAKUAN WP
TERBIT SKPKB/SKPKBT (SEJAK TANGGAL TERBIT)
PENYIDIKAN TINDAK PIDANA
KEBERATAN DIAJUKAN ATAS:
(Pasal 25 ayat 1 UU KUP, Pasal 20 PP No. 80 tahun 2007)

SKPKB

SKPKBT

SKPLB

SKPN

Pemotongan atau pemungutan pajak oleh


pihak ketiga berdasarkan ketentuan
peraturan per-UU perpajakan
SYARAT KEBERATAN:
Diajukan secara tertulis dalam bhs. Indonesia

Mencantumkan jumlah pajak yg terhutang/jumlah pajak yg dipotong/dipungut/jumlah rugi


menurut penghitungan WP

Alasan yang jelas

Paling lambat 3 bulan sejak tgl. SKP atau tgl. pemotongan/pemungutan, kecuali force majore

Satu surat keberatan untuk satu ketetapan pajak/satu bukti pemotongan/pemungutan

Melunasi jumlah pajak yang disetujui pada pembahasan akhir pemeriksaan


SURAT KEPUTUSAN KEBERATAN
Keputusan :
Menerima seluruh atau sebagian
Menolak
Menambah pajak

(Jatuh tempo pembayaran tertangguh 1 bln sejak tgl Surat Keputusan Keberatan.
Sanksi 50% dari jumlah kurang bayar kecuali mengajukan banding
Jangka waktu 12 bln sejak surat diterima)
BANDING
Banding hanya dapat dilakukan Atas SK Keberatan
Ke Badan Peradilan Pajak (Pengadilan Pajak)

Diajukan secara tertulis dalam bhs Indonesia

Mengemukakan alasan yang jelas

Dalam jangka waktu 3 bulan sejak SK Keberatan diterima

Melampirkan salinan SK Keberatan yang dibanding

Satu Surat Banding untuk satu SK Keberatan


SURAT KEPUTUSAN BANDING

Keputusan :
Menerima seluruh atau sebagian
Menolak

Jatuh tempo pembayaran tertangguh 1 bln sejak tgl Surat Keputusan


Banding.
Sanksi 100% dari jumlah kurang bayar
PENINJAUAN KEMBALI
Putusan Peninjauan Kembali adalah putusan
Mahkamah Agung atas permohonan peninjauan
kembali yang diajukan oteh Wajib Pajak atau oleh
Direktur Jenderal Pajak terhadap Putusan Banding
atau Putusan Gugatan dari badan peradilan pajak.
Pembetulan Surat Ketetapan Pajak
(Pasal 36 UU KUP)
Mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga, denda,
dan kenaikan yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan
Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya;
Mengurangkan atau membatalkan suart ketetapan pajak yang tidak benar;
Mengurangkan atau membatalkan Surat Tagihan Pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 yang tidak benar;atau
Membatalkan hasil pemeriksaan pajak atau surat ketetapan pajak dari hasil
pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa :
Penyampaian surat pemberitahuan hasil pemeriksaan;atau
Pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan Wajib Pajak.
Diajukan paling banyak dua kali kecuali untuk poin (d) hanya satu kali
Diputuskan dalam jangka waktu 6 bulan
IMBALAN BUNGA
(PASAL 27A)
Imbalan bunga diberikan dalam hal terdapat:
– Surat Keputusan Keberatan dan putusan banding;
– Surat Keputusan Pembetulan;
– Surat Keputusan Pengurangan;
– Surat Keputusan Pembatalan; dan
– Putusan Peninjauan Kembali
yang menyebabkan kelebihan pembayaran pajak terkait dengan
penerbitan SKPKB, SKPKBT, SKPN dan SKPLB
Catatan:
Imbalan bunga juga berkaitan dengan Pasal 17B (3) & (4), Pasal 11
(3).
Besarnya imbalan bunga adalah 2 % per bulan paling lama 24
bulan.
PEMBUKUAN
(Pasal 28)

Suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur


untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang
meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya,
serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau
jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan
berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode Tahun
Pajak tersebut.
Disimpan selama 10 tahun
PENCATATAN
(PMK-197/PMK.03/2008, Per-4/PJ/2009)
Data yang dikumpulkan secara teratur tentang peredaran atau penerimaan
bruto dan/atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak
yang terutang, termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan/atau yang
dikenai pajak yang bersifat final.
Khusus untuk Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas yang memilih menggunakan norma penghitungan penghasilan neto dengan
omset kurang dari Rp 4,8 Milyar dan yang tidak melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas. (UU PPh)
wajib memberitahukan kepada Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu 3
(tiga) bulan pertama dari tahun pajak yang bersangkutan.
Disimpan selama 10 tahun
Meliputi peredaran usaha (kas), biaya, harta, dan kewajiban.
Mulai berlaku 01 Januari 2009.
PENGERTIAN PEMERIKSAAN
Pasal 1 angka 24 UU KUP

PMK No. 199/PMK.03/2007

Serangkaian kegiatan untuk


• Menghimpun dan
• Mengolah
DATA / KETERANGAN

DALAM RANGKA PENGAWASAN KEPATUHAN


KEWAJIBAN PERPAJAKAN
dan untuk tujuan lain

SURAT PERINTAH SURAT PEMBAHASAN SURAT


PEMBERITAHUA AKHIR HASIL
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
KETETAPA
PAJAK N HASIL N PAJAK
PEMERIKSAAN
WEWENANG DIRJEN PAJAK
MELAKUKAN PEMERIKSAAN
Pasal 29 ayat (1) UU KUP

TUJUAN PEMERIKSAAN TUJUAN LAIN

1. pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan;


2. penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak;
3. pengukuhan atau pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;
4. Wajib Pajak mengajukan keberatan;
5. pengumpulan bahan guna penyusunan Norma Penghitungan Penghasilan Neto;
6. pencocokan data dan/atau alat keterangan;
7. penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah terpencil;
8. penentuan satu atau lebih tempat terutang Pajak Pertambahan Nilai;
9. pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak;
10. penentuan saat mulai berproduksi sehubungan dengan fasilitas perpajakan; dan/atau
11. pemenuhan permintaan informasi dari negara mitra Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda.
KEWAJIBAN WAJIB PAJAK YANG
DIPERIKSA
Pasal 29 ayat (3) UU KUP

a. Memperlihatkan dan/atau meminjamkan


buku/catatan/dokumen
b. Memberikan kesempatan memasuki
tempat atau ruangan yang dipandang perlu
c. Memberikan keterangan yang diperlukan
PENYEGELAN DALAM RANGKA
PEMERIKSAAN
Pasal 30 UU KUP

DIREKTUR JENDERAL PAJAK


BERWENANG

MELAKUKAN PENYEGELAN
TEMPAT/RUANGAN TERTENTU

BILA WAJIB PAJAK :


• TIDAK MEMBERI KESEMPATAN PEMERIKSA MEMASUKI
TEMPAT/RUANGAN YG DIPANDANG PERLU;
• TIDAK MEMBERI BANTUAN GUNA KELANCARAN PEMERIKSAAN
WAKIL WAJIB PAJAK
Pasal 32 ayat (1) UU KUP

BADAN
- Pengurus (termasuk pengertian pengurus adalah orang yg
nyata-nyata mempunyai wewenang ikut menentukan
kebijaksanaan dan/ atau mengambil keputusan dalam
menjalankan perusahaan).
- Kurator untuk badan yang pailit, orang atau badan yang
ditugaskan untuk melakukan pemberesan untuk badan dalam
pembubaran, likuidator untuk badan dalam likuidasi

WARISAN YANG BELUM DIBAGI


- Ahli waris
- Pelaksana wasiat atau yg mengurus harta peninggalannya.

ANAK BELUM DEWASA/ORANG YG BERADA DALAM PENGAMPUAN


- Wali atau pengampunya
KUASA WAJIB PAJAK
Pasal 32 ayat (2) UU KUP dan PMK No. 22/PMK.03/2008

seseorang yang memenuhi persyaratan tertentu untuk melaksanakan hak


dan/atau memenuhi kewajiban perpajakan tertentu dari Wajib Pajak
yang memberikan kuasa
Syarat :
memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak;
telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan
Tahun Pajak terakhir;
menguasai ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan;dan
memiliki Surat Kuasa Khusus dari Wajib Pajak yang memberi kuasa dengan
format Lampiran I PMK No. 22/PMK.03/2008.
Termasuk konsultan pajak
Kepemilikan sertifikat brevet atau ijazah pendidikan formal di bidang
perpajakan yang diterbitkan oleh Perguruan tinggi negeri atau swasta
dengan status terakreditasi A, sekurang-kurangnya tingkat Diploma III
KUASA WAJIB PAJAK
Pasal 32 ayat (2) UU KUP dan PMK No. 22/PMK.03/2008

Seseorang yang bukan konsultan pajak termasuk


karyawan Wajib Pajak hanya dapat menerima
kuasa dari :
Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan
usaha atau pekerjaan bebas;
Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha
atau pekerjaan bebas dengan peredaran bruto atau
penerimaan bruto tidak lebih dari Rp 1.8 M dalam 1
(satu) tahun; atau
Wajib Pajak badan dengan peredaran bruto tidak lebih
dari dari Rp 2.4 M dalam 1 (satu) tahun.
Wakil Wajib Pajak
Pasal 32 ayat (2) UU KUP

Bertanggung jawab Tidak bertanggung


secara pribadi dan / jawab dalam hal
atau secara renteng WAKIL dapat
atas pembayaran membuktikan dan
pajak meyakinkan Dirjen
Pajak bahwa benar-
benar tidak mungkin
dibebani tanggung
jawab.
RAHASIA JABATAN
Pasal 34 UU KUP

PEJABAT / TENAGA AHLI

Dilarang
memberitahukan rahasia Wajib Pajak kepada pihak lain
KECUALI

saksi atau saksi untuk pemeriksaan


ahli dlm sidang Di bidang keuangan
pengadilan negara
Kewajiban merahasiakan oleh Pihak
ke-3 Ditiadakan
Pasal 35 dan 35 A UU KUP

Atas permintaan tertulis Atas permintaan tertulis


Dirjen Pajak Menteri Keuangan
Kepada : Kepada :
- Akuntan Publik - Bank
- Notaris.
- Konsultan Pajak Pasal 35 A :
- Kantor Administrasi Instansi pemerintah,
- Pihak ke -3 lainnya lembaga, asosiasi, dan
pihak lain wajib
memberikan data.

mengenai keterangan atau bukti-bukti dari


Wajib Pajak yang diperiksa atau disidik
PENGURANGAN, PENGHAPUSAN, DAN
PEMBATALAN UTANG PAJAK
Pasal 36 UU KUP

Direktur Jenderal Pajak berwenang

Karena jabatan atau permohonan WP


Mengurangkan atau Mengurangkan atau
menghapuskan sanksi
administrasi berupa membatalkan
bunga, denda dan ketetapan pajak yang
kenaikan dalam hal sanksi
tersebut dikenakan karena tidak benar; STP Psl
kekhilafan Wajib Pajak 14 yg tdk benar;
atau bukan karena pemeriksaan tampa
kesalahannya
SPHP dan Pembahasan
akhir.
Jangka waktu 6 bln
TINDAK PIDANA KARENA ALPA
Pasal 38 UU KUP

WAJIB PAJAK

 Tidak menyampaikan SPT


 Menyampaikan SPT tidak benar

BERAKIBAT
dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara

SANKSI :
 Denda satu kali jmh pajak atau plg byk 2 x
 Pidana kurungan 3 bln s.d. 1 tahun

Berlaku juga bagi wakil, kuasa, pegawai WP


Pasal 43 ayat (1)
TINDAK PIDANA KARENA SENGAJA
Pasal 39 ayat (1) UU KUP
Wajib Pajak :
 Tidak mendaftarkan diri
 Menyalahgunakan NPWP atau NPPKP
 Tidak menyampaikan SPT
 Menyampaikan SPT tidak benar
 Menolak pemeriksaan
 Memperlihatkan pembukuan palsu
 Tidak memperlihatkan/meminjamkan pembukuan
 Tidak menyimpan buku, catatan
 Tidak setor pajak yang dipotong/ dipungut

BERAKIBAT
Dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara

SANKSI PIDANA
- Penjara enam tahun, dan
- denda empat kali
Berlaku juga bagi wakil, kuasa, pegawai WP yg menyuruh/turut serta/
menganjurkan/membantu melakukan tindak pidana perpajakan
Pasal 43 ayat (1)
TINDAK PIDANA KARENA PENGULANGAN
Pasal 39 ayat (2) UU KUP

PENGULANGAN TINDAK PIDANA DI BID. PERPAJAKAN


SEBELUM LEWAT SATU TAHUN SEJAK SELESAINYA
MENJALANI PIDANA PENJARA YG DIJATUHKAN

ANCAMAN PIDANA (PASAL 39 AYAT (1))


SANKSI DILIPATKAN DUA
TINDAK PIDANA KARENA PERCOBAAN
Pasal 39 ayat (3) UU KUP

Menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak NPWP atau


NPPKP
Menyampaikan SPT dan/atau keterangan yg isinya tidak benar
atau tidak lengkap
Dalam rangka restitusi atau kompensasi pajak

BERAKIBAT
Dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan
negara.

SANKSI
- Pidana penjara 6 bln sd selama-lamanya dua tahun, dan
- denda dua kali sd setinggi-tingginya empat kali jumlah restitusi
yg dimohon dan /atau kompensasi yg dilakukan oleh Wajib Pajak
Daluwarsa tindak pidana di bidang
perpajakan
Pasal 40 UU KUP

setelah lampau 10 Tahun

Sejak :
• Saat terutangnya pajak;
• Berakhirnya masa pajak, bagian tahun
pajak atau tahun pajak ybs
SANKSI PIDANA TERHADAP PIHAK KETIGA

Sanksi maksimal : Sanksi maksimal :


 Pidana penjara 1 (satu) tahun, dan  Pidana penjara 3 (tiga) tahun, dan
 Denda Rp. 25.000.000,00  Denda Rp. 75.000.000,00

Pihak ke 3 (Ps 35) yang Pihak ke 3 yang dengan


dengan tidak sengaja: sengaja :
Tidak memberikan  Menghalangi penyidikan
keterangan/bukti  Mempersulit tindak pidana di
Memberikan keterangan/ bukti bidang
yang tidak benar perpajakan
Pasal 41 A Pasal 41 B

Termasuk yang menyuruh/menganjurkan/membantu


melakukan tindak pidana perpajakan
Pasal 43 ayat ( 2 )
PENYIDIKAN TINDAK PIDANA
DI BIDANG PERPAJAKAN
Pasal 1 angka 31 UU KUP

SERANGKAIAN TINDAKAN YANG DILAKUKAN


PENYIDIK

UNTUK MENCARI DAN


MENGUMPULKAN BUKTI

MEMBUAT TERANG
MENEMUKAN
TINDAK PIDANA
TERSANGKANYA
DI BIDANG PERPAJAKAN
a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan/
laporan agar menjadi lebih lengkap dan jelas
Pasal
44(2) b. Meneliti , mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang
pribadi/badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan
W
e c. Minta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan
w
d. Memeriksa buku/catatan dan dokumen lain
e
n
e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti
a
n f. Meminta bantuan tenaga ahli
g
g. Menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan
P ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan, memeriksa identitas
e orang/dokumen.
n
h. Memotret seseorang.
y
i i. Memanggil orang untuk didengar keterangan dan diperiksa sebagai
d tersangka atau saksi
i j. Menghentikan penyidikan
k
k. Melakukan tindakan lain menurut hukum yg dapat
dipertanggungjawabkan
Pelaksanaan Penyidikan
Pasal 44 ayat (3) UU KUP

Penyidik Pejabat Polisi Negara RI

Pemberitahuan saat Penyampaian atas


dimulainya penyidikan hasil penyidikan

Jaksa Penuntut umum

SESUAI KETENTUAN KUHAP


Penghentian Penyidikan

Jaksa Agung
Penyidik Pejabat
atas permintaan Menteri
Keuangan untuk kepentingan
penerimaan negara

- Tidak cukup bukti DENGAN SYARAT: (6 bln)


- Bukan tindak pidana Setelah WP melunasi pajak yg tidak
atau kurang dibayar atau tidak
- Daluarsa seharusnya dikembalikan ditambah
- Tersangka meninggal dengan sanksi administrasi berupa
dunia denda sebesar empat kali jumlah
pajak yg tidak atau kurang dibayar,
atau yg tidak seharusnya
Pasal 44 A dikembalikan
Pasal 44 B
Jangka Waktu
Jatuh Tempo
Pembayaran Pajak
PPh Pasal 4(2)
PPh Pasal 15 tanggal 15 bulan berikutnya
Wajib Pajak PPh Pasal 25

PPh Pasal 29 sebelum SPT Tahunan disampaikan

PPh Pasal 4(2)


Pemotong/ PPh Pasal 15
Pemungut PPh Pasal 21
tanggal 10 bulan berikutnya
PPh Pasal 23/26

PPh Pasal 25 bagi WP usaha kecil


atau WP di daerah tertentu paling lama pada akhir Masa
(melaporkan beberapa Masa Pajak dalam 1 Pajak terakhir
SPT Masa)

*Berdasarkan Pasal 9 UU KUP dan


PMK 184/PMK.03/2007
Jangka Waktu

Jatuh Tempo
Pembayaran Pajak
Wajib Pajak
tanggal 15 bulan berikutnya
selain bend./Pemungut
PPN & PPnBM
Bendaharawan tanggal 7 bulan berikutnya
Pemungut tanggal 10 bulan berikutnya

Importir (WP) saat penyelesaian doc.

DJBC 1 hari kerja


PPh Pasal 22
Bendaharawan hari yg sama
tanggal 10 bulan
Pemungut berikutnya
Jangka Waktu

Jatuh Tempo Pembayaran

STP, SKPKB, SKPKBT, SK


1 bulan sejak tanggal
Keberatan, SK
diterbitkan
Pembetulan, Putusan
Banding, & Putusan PK

*Berdasarkan Pasal 9 UU KUP dan


PMK 184/PMK.03/2007
Angsuran dan Penundaan

WP dapat mengajukan permohonan untuk mengangsur atau menunda


pembayaran pajak dalam:

STP, SKPKB, SKPKBT, SK-


Keberatan, SK- 9 hari kerja
Pembetulan, Putusan sebelum jatuh
Banding, & Putusan PK tempo sanksi bunga
2% per bulan
yg menyebabkan jumlah pajak yg
terutang bertambah
alasan & jumlah (kecuali untuk STP)
pembayaran
pajak
PPh Pasal 29

* Apabila ternyata batas waktu 9 hari kerja tidak dapat dipenuhi oleh Wajib Pajak karena keadaan di luar kekuasaannya,
permohonan WP masih dapat dipertimbangkan oleh Dirjen Pajak
*Berdasarkan Pasal 9 & 19 UU KUP,
PMK 184/PMK.03/2007 & PER - 38/PJ/2008
Wajib Pajak dikenakan sanksi
administrasi berupa denda dan/atau
bunga Sanksi Administrasi

Pengusaha yang dikenakan Berupa denda


S Pajak berdasarkan UU PPN 1984
dan perubahannya tetapi Sebesar 2% dari
tidak melaporkan kegiatan usaha nya
T Untuk dikukuhkan sebagai PKP Dasar Pengenaan

Pengusaha yang tidak dikukuhkan Pajak


Sebagai PKP tetapi membuat Faktur
P
Pajak

Pengusaha yang telah dikukuhkan


Sebagai PKP tidak membuat Faktur
Pajak atau membuat Faktur Pajak
tetapi tidak tepat waktu atau tidak
mengisi selengkapnya Faktur Pajak
Peralihan dan Penutup
Terhadap semua hak dan kewajiban perpajakan Tahun Pajak 2001 sampai dengan
Tahun Pajak 2007 yang belum diselesaikan, diberlakukan ketentuan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor
16 tahun 2000.
Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 1, daluwarsa
penetapan untuk Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak 2007 dan
sebelumnya, selain penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5)
atau Pasal 15 ayat (4), berakhir paling lama pada akhir Tahun Pajak 2013.
Undang-Undang No. 28 tahun 2007 mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2008.
TERIMA KASIH
"Pendidikan adalah senjata paling mematikan, karena dengan itu
Anda dapat mengubah dunia"
- Nelson Mandela

Anda mungkin juga menyukai