Anda di halaman 1dari 21

Paper Resume

SPE-188329-MS

Wellbore Stability Management to Avoid Serious Drilling


Hazards in High Deviated Well-Application of Real Time
Geomechanics
Mishari Al Hajeri, (2017)

TM 6004 – Teknik Pemboran Lanjut


Dosen : Dr-Ing. Bonar Tua Halomoan Marbun

Rangga Adi Kusuma (22217003)

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK PERMINYAKAN


INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2017 1
 Pendahuluan
 Wellbore Stability Management
◦ Post Drill Analysis
◦ Make Predrill Model
Development
◦ Real Time Data Acquisition
 Kesimpulan

2
 Setelah dilakukan analisa terhadap 5 sumur
sebelumnya, terdapat permasalahan-
permasalahan ketidakstabilan lubang bor
seperti Pack-off, Stuck, Tight Spot dll.
 Pada sumur selanjutnya, dilakukan analisa
terhadap 5 sumur tersebut dan dilakukan
monitoring data secara Real-Time untuk
dapat memcegah hal itu terjadi kembali.

3
Post Drill
•Identifying Drilling Hazards
Analysis

Make Predrill Model •Pore Pressure

Development •Wellbore Stability

Real Time Data •Updating Model


•Take an Action?
Acquisition

4
Post Drill
•Identifying Drilling Hazards
Analysis

Make Predrill Model •Pore Pressure

Development •Wellbore Stability

Real Time Data •Updating Model


•Take an Action?
Acquisition

5
Gambar 1. Drilling Summary Analysis for Well A
(Mishari Al Hajeri, 2017)

6
Gambar 2. Weak Beddings/fracture Seen Shale Cores Well A
(Mishari Al Hajeri, 2017)

7
 Ketidakstabilan mekanis : Lapisan selang-seling
formasi shale yang rapuh dan kaku dapat
mengandung micro fractures yang cendrung hancur
akibat adanya interaksi dengan fluida pemboran.
 Gambar Core dari shale juga memberikan informasi
adanya micro fracrues (weak bedding) yang dapat
menjadi penyebab runtuhnya beberapa bagian
formasi yang lemah pada sumur bersudut.
 Permasalahan pemboran akan meningkat semenjak
sumur memiliki sudut 45-50 derajat.
 Pembersihan lubang bor: terdapat kemungkanan
akumulasi cutting yang akan menyebabkan terjadinya
packoff/stuckpipe saat melakukan tripping.

8
Post Drill
•Identifying Drilling Hazards
Analysis

Predrill Model •Pore Pressure

Development •Wellbore Stability

Real Time Data•Updating Model


•Take an Action?
Acquisition

9
Gambar 3. Calibrated Pore Pressure
Profile
(Mishari Al Hajeri, 2017)

10
Gambar 4. Drilling Summary Analysis of the Closest to the Planned Well
(Mishari Al Hajeri, 2017)

11
Setelah model geomekanik yang berasal dari
sumur sekitar terverifikasi, log dari sumur
sekitarpun diprojeksikan menggunakan
program Well-Predict untuk membuat model
geomekanik. Sumur yang menjadi target
sangat menantang karena arahnya tegak lurus
dari Maximum horizontal stress

12
Gambar 6. The Planned Well Target
Zones
(Mishari Al Hajeri, 2017)

13
Gambar 7 Wellbore Stability Analysis-for Planned Well
(Mishari Al Hajeri, 2017) 14
 Resiko tinggi pada Shear Failure adalah
◦ 10.7 ppg sampai 11.34 ppg pada bagian atas X1.
◦ 11.4 ppg pada bagian bawah formasi X2 dimana
densitas lumpur yang dibutuhkan beragam dari 11
ppg sampai maksimal 11.4 ppg dan maksimum
ECD 11.45 ppg
 Resiko runtuh pada laminasi shale di formasi
X2 jika ECD yang dihasilkan terlalu tinggi.
 Resiko terjadinya pipa terjepit pada formasi Z
jika densitas lumpur dibawah 9.8 ppg, ECD
maksimum adalah 11 ppg.

15
Post Drill
•Identifying Drilling Hazards
Analysis

Predrill Model •Pore Pressure

Development •Wellbore Stability

Real Time Data •Take an Action?


Acquisition

16
Gambar 8 Planned Well Pre-Drilling Mud Weight
Window Update
(Mishari Al Hajeri, 2017)
17
Sebuah strategi penambahan ukuran Casing
dipilih. Sehingga MW dapat dikontrol sesuai
dengan anjuran yang diberikan. Salah satu
zona yang memiliki tingkat bahaya yang tinggi
telah diamankan dengan 9 5/8” Casing.
Sebelum melakukan pemboran bagian 8 ½”
pada formasi X3, densitas lumpur direndahkan
menjadi 10 ppg dan pemboran dapat dengan
sukses mencapai TD dengan kestabilan lubang
bor yang baik.

18
 Model Geomekanik yang berasal dara analisa
sumur-sumur sebelumnya sangat dibutuhkan
untuk dapat membuat perencanaan
pemboran dengan baik.
 Real-Time Data monitoring, membantu dalam
membuat keputusan secara tepat agar tidak
terjadi permasalahan-permasalahan
pemboran.

19
 Abdulhadi, N. M. (2009): “An Experimental Investigation into Stress-Dependent
Mechanical Behavior of Cohesive Soil with Application to Wellbore Instability”,
Massachisetts Institute of Technology, Cambridge.
 Chang, C., Zoback, M., & Khaksar. A (2006): “Empirical relations between rock
strength and physical.” Journal of Petroleum Science and Engineering.
 Eaton, B.A. (1975): “The Evaluation for Geopressure Prediction from Well Logs.”
Fall Meeting of SPE, Dallas, Texas.
 Horsrud, P. (2001): “Estimating Mechanical Properties of Shale from Empirical
Correlations.” SPE Drilling and Completion, Dallas, Texas.
 Lacy, L. L. (1997): “Dynamic Rock Mechanics Testing for Optimized Fracture
Design,” san Antonio, Texas.
 M. N. Shaw, W.G. Sutherland (1988): “Innovative Approaches to Drilling High-
Angle Wells in Bass Strait.”, IADC/SPE 1723, Dallas.
 Meng F., Giin-Fa F., Conoco Philips Company., (2013): “Wellbore Stability
Evaluation Guideline for Reducing Non-Productive Time”. China
 T.B. Dellinger, W. Gravley, G.C. Tolle (1980): “Directional Technology Will Extend
Drilling Reach,” Oil & Gas Journal
 Wilson, S. M., Last, N. C., Zoback, M. D., & Moos, D. (1999): “Drilling in South
America: A Wellbore Stability Approach for Complex Geologic Conditions”,
Caracas, Venezuela

20
Terimakasih

21

Anda mungkin juga menyukai