Anda di halaman 1dari 33

oleh : Yesi Novrianti, SKM. M.

Kes
 Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan
hidup guna menunjang proses pertumbuhan dan
melakukan aktivitas harian

 Makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, dan


protein digunakan sumber energi untuk setiap orang
berbeda-beda.
 Energi yang masuk melalui makanan harus seimbang
dengan kebutuhan energi seseorang.
 Keadaan BB seseorang dapat digunakan sebagai salah
satu petunjuk apakah seseorang dalam keadaan
seimbang, kelebihan, atau kekurangan energi.

 Ketidakseimbangan masukan energi dan kebutuhan yg


berlangsung jangka lama akan menimbulkan masalah
kesehatan.
SATUAN ENERGI
 Satuan energi biasa dinyatakan dalam unit
panas dengan satuan kilokalori (kkal). Satu
kilokalori adalah sejumlah panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu air seberat
1 kg sebesar 1◦ C

 Istilah kilokalori digunakan untuk menyatakan


jumlah kilokalori, sedangkan kalori digunakan
untuk menyatakan energi secara umum.
KEBUTUHAN ENERGI
 Energi yang berasal dari makanan diperlukan
manusia untuk :
1) Metabolisme basal
2) Aktivitas fisik
3) Efek makanan (Spesific Dynamic Action/SDA)

Ketiga kebutuhan energi tsb paling besar untuk


metabolisme basal, ± 2/3 dari total energi yang
dikeluarkan seseorang.
 Pada anak-anak dan
wanita hamil atau
wanita menyusui
kebutuhan energi juga
diperhitungkan untuk
pembentukan jaringan
baru dan eksresi ASI.
METABOLISME BASAL
 Angka Metabolisme Basal (AMB = BMK) adalah
kebutuhan minimal energi untuk melakukan
proses tubuh yang vital

 Kegiatan vital meliputi mempertahankan tonus


otot, sistem peredaran darah, pernapasan,
kelenjar juga untuk metabolisme dalam sel dan
mempertahnkan suhu tubuh

 Angka Metabolisme Basal umumnya dinyatakan


dalam satuan kilokalori untuk setiap kg BB/jam.
ENERGI MAKANAN
Banyaknya energi makanan dpt ditentukan dgn 2
cara :

1. Cara Langsung menggunakan Bomb Calorimeter

2.Tidak Langsung dgn menghitung kadar


karbohidrat, lemak, dan protein yang ada
dalam bahan makanan.
PENENTUAN NILAI ENERGI MAKANAN

Dasar perhitungan energi makanan adalah


reaksi karbohidrat, lemak dan protein yang
akan mengalami oksidasi dengan oksigen
menghasilkan air (H₂O), (CO₂) dan
sejumlah energi.
Faktor yang Mempengaruhi Angka
Metabolisme Basal (AMB)

Banyak faktor yang mempengaruhi AMB


seperti komposisi tubuh, jenis kelamin,
sekresi hormon, tidur, umur, keadaan
hamil, status gizi, suhu tubuh, temperatur
lingkungan, dan merokok.
 PENGUKURAN ANGKA METABOLISME BASAL

Banyak cara digunakan untuk mengukur AMB.


Secara garis besar dapat dikelompokkan cara
langsung dan tidak langsung.

Energi basal metabolisme digunakan untuk proses


hidup minimal tubuh manusia. Oleh karena itu,
untuk mengukur diperlukan syarat ttt seperti orang
yang akan diukur orang tsb dalam keadaan istirahat
penuh, berbaring, dan tanpa bergerak.
1. Pengukuran Langsung
 Cara mengukur langsung menggunakan kalorimeter.

Subjek yang akan diukur memenuhi persyaratan yang


ditentukan, selanjutnya subjek masuk kedalam
ruangan dikenal Atwater. Panas yang dihasilkan oleh
tubuh orang tsb ditangkap oleh air yang telah
diketahui jumlahnya yang berada dalam pipa saluran
melingkar sekeliling dinding ruang yang diisolasi
rapat. Kenaikan suhu dapat diukur secara teliti.
2. Pengukuran Tidak Langsung
 Terdapat berbagai cara pengukuran AMB tidak
langsung yaitu :

a) Menggunakan kalorimetri tidak langsung


Alat dilengkapi dengan pengukur gas oksigen (O₂)
dan CO₂ dari hasil respirasi subjek yang diukur.

b) Cara Benedict Roth, diukur volume 0₂ sebelum dan


sesudah tes dilakukan selama enam menit
c) Douglas Bag mengukur AMB dalam
berbagai aktivitas fisik.

d) Oxilog dengan komponen elektronik, hasil


dapat dibaca pada tampilan digital setiap
empat menit.
CARA MENAKSIR KEBUTUHAN
ENERGI
 Terdapat tiga komponen untuk
menghitung kebutuhan energi seseorang,
yaitu :
a) Angka Metabolisme Basal
b) Aktivitas fisik
c) Efek makanan (SDA/Specific Dynamic
Action)
 Ketiga komponen akan berbeda pada
setiap orang karena pengaruh jenis
kelamin, ukuran tubuh, tingkat kesehatan,
maupun faktor lain.

 Masing-masing komponen dapat dihitung


dengan memerhatikan berbagai faktor tsb
selanjutnya dijumlahkan untuk menghitung
kebutuhan energi.
METODE FAKTORIAL
(AMB+AKTIVITAS+EFEK MAKANAN)
Cara menghitung AMB dari empat model yang ada
adalah :

a. Berdasarkan BB

AMB = BB (kg) x 1,0 x 24 kkal (Laki-laki)

AMB = BB (kg) x 0,9 x 24 kkal (Perempuan)


Rumus Harris Benedict

AMB (L) = 66,5 + 13,7 . BB + 5,0 . TB - 6.8.U

AMB (P) = 665 + 9,6 .BB + 1,8. TB – 4,7 . U

• BB = Berat badan dlm kg


• TB = Tinggi Badan dlm cm
• U = Umur dlm thn
Faktor-faktor yang berhubungan terhadap
Angka Metabolisme Basal :

1. Ukuran tubuh
Komposisi tubuh. Semua jaringan tubuh aktif
secara metabolik. Ada jaringan yang dipecah dan
diganti dan melakukan fungsi-fungsi vital. Otot,
organ tubuh, dan kelenjar secara metabolik lebih
aktif dibanding lemak dan tulang.

2. Jenis kelamin
AMB perempuan lebih rendah 5% drpd laki-laki
3. Umur.
AMB lebih tinggi pada usia muda. AMB turun
sebesar 2% tiap sepuluh tahun sesudah umur
tiga puluh tahun.

4. Tidur
Selama tidur, otot-otot dan emosi mengalami
relaksasi. Ini akan menurunkan AMB sebanyak
10%.

5. Suhu tubuh.
Kenaikan setiap 1◦ C meningkatkan AMB sebesar
13%.
6. Suhu lingkungan/iklim

7. Sekresi kelenjar endokrin

8. Kehamilan
Trimester ke-3 AMB meningkat 20% dari
normal

9. Status Gizi
Gizi kurang AMB menurun hingga 20%
Angka Kecukupan energi untuk tiga tingkat
aktivitas fisik untuk laki-laki & perempuan
Kelompok Aktivitas Jenis Kegiatan Faktor Aktivitas
Ringan
 Laki-laki 75% waktu digunakan 1,56
untuk duduk atau berdiri.

Perempuan 25% waktu digunakan 1,55


untuk berdiri atau
bergerak

Sedang 25% waktu digunakan


untuk duduk atau berdiri.
25 % utk berdiri atau
berg
 Laki-laki 75% waktu digunakan 1,76
untuk aktivitas pekerjaan
Perempuan Tertentu. 1,70
Berat 40% waktu
digunakan untuk
duduk atau
berdiri.

 Laki-laki 60% waktu 2,10


digunakan untuk
pekerjaan ttt

 Perempuan Aktivitas pekerjaan 2,00


tertentu
Angka Kecukupan Energi bagi Bayi,
Anak dan Remaja
 Penggunaan energi di luar AMB bagi bayi
dan anak selain untuk pertumbuhan
adalah untuk bermain dsb. Pada usia
remaja (10 – 18 tahun), terjadi proses
pertumbuhan jasmani yang pesat serta
perubahan bentuk dan susunan jaringan
tubuh, disamping aktivitas fisik yang tinggi.
Tambahan energi untuk kehamilan
dan laktasi
 Selama hamil, perempuan memerlukan
tambahan energi untuk pertumbuhan janin,
plasenta dan jaringan tambahan lainnya.
 Tambahan energi selama hamil yang diperlukan
adalah 285 kkal/hari.
 Tambahan energi ibu selama menyusui sebanyak
500 kkal/hari
 Untuk tahun kedua, bila anak masih mendapat
ASI ditambahkan 400 kkal/hari.
Angka Kecukupan Energi untuk
bayi, anak dan remaja
Umur (tahun) Faktor Aktivitas (x AMB)
Laki-laki Perempuan
0-3 1,8 1,8
3 - 10 1,9 1,7
10 - 12 1,75 1,69
13 - 15 1,66 1,56
16 - 18 1,60 1,52
Keseimbangan Energi
 Keseimbangan energi dicapai bila energi
yang masuk kedalam tubuh melalui
makanan sama dengan energi yang
dikeluarkan. Keadaan ini akan
menghasilkan BBI/normal. Cara mudah
untuk menentukan BBI orang dewasa
dengan mengukur tinggi badannya.
BBI (Kg)= (TB (cm) – 100) – 10%

 Berat badan ideal bergantung pula pada


besar kerangka dan komposisi tubuh
dalam hal otot dan lemak. Seseorg yang
berkerangka besar mempunyai otot relatif
lebih besar mempunyai BBI yang lebih
besar. Untuk hal ini diberi kelonggaran ±
10 – 20%.
IMT = BB (Kg)
TB² (m)

 IMT yang dihubungkan dengan resiko


paling rendah terhadap kesehatan
adalah antara 22 dan 25. BB lebih
adalah bila IMT antara 25 dan 30,
sedangkan obesitas bila IMT lebih
besar dari 30.
 Batas ambang IMT untuk Indonesia

Kategori IMT

Kurus Kekurangan BB tk berat < 17


Kekurangan BB tk ringan 17 – 18,5

Normal > 18,5 – 25


-

Gemuk Kelebihan BB tk ringan > 25 – 27


Kelebihan BB tk berat > 27
Akibat Kekurangan Energi
Kekurangan
energi terjadi
bila konsumsi
energi melalui
makanan
kurang dari
energi yang
dikeluarkan.
Akibat Kelebihan Energi
 Obesitas
 DM,
 hipertensi,
 PJK (jantung
koroner)
Penentuan Nilai Energi Makanan
melalui Perhitungan
 Dengan menggunakan faktor Atwater, nilai energi
makanan dapat ditetapkan melalui perhitungan
menurut komposisi karbohidrat, lemak dan protein,
serta nilai energi faali makanan tsb.

 Contoh : 100 gr beras giling mengandung 79,8


karbohidrat, 1.2 gram lemak dan 6.2 gr protein.
 Nilai energinya adalah :
 [(4 x 79,8)+ (9 x 1,2) + (4 x 6,2)]
= 354,8 kkal

Anda mungkin juga menyukai