Anda di halaman 1dari 24

PEMANFAATAN DAN PEMELIHARAAN

SARANA AIR BERSIH PERPIPAAN


CAKUPAN ISI

 Pengertian Sarana Air Bersih


 Komponen sistem penyediaan AB
 Penyebab utama kerusakan Sarana Air Bersih
 Pemeliharaan Sarana Air Bersih
 Perbaikan Sarana Air Bersih
JENIS-JENIS SARANA AIR
BERSIH DAN KESEHATAN
• SARANA AIR BERSIH PERPIPAAN
• SARANA AIR BERSIH NON PERPIPAAN
• SARANA MCK
Sarana Air Bersih
Sarana Distribusi

Sumber Air

Pemakai
- Sambungan Rumah (SR)
Mata Air Sungai, danau - Hudran Umum
PAH
Perpipaan dengan sistem :
SGL
• Gravitasi
SPT
• Perpompaan
Sumur bor
Non Perpipaan :
• Mobil Tangki
• Sarana Angkutan yang lain
Distribusi perpompaan

Ventil
Jaringan (Pelepasan Udara)
Pipa

Pompa dengan
Sumber daya Wach Out

Listrik PLN atau Genset


(Penguras) Jaringan Distribusi
PENGERTIAN SISTEM PERPIPAAN
UNTUK PENYEDIAAN AIR BERSIH ?

Sistem penyediaan air bersih perpipaan


merupakan jaringan pengaliran (supply) air
bersih yang berawal dari bangunan
pengambilan air sampai ke pelanggan (SR dan
HU) melalui pipa dengan gravitasi maupun
pompa.
PENGERTIAN HIDRAN UMUM
Hidran Umum disingkat HU merupakan salah satu
sarana air minum yang digunakan secara komunal
Masyarakat mengambil air dari kran di HU dengan
menggunakan ember atau sejenisnya, tidak boleh
dengan selang langsung ke rumah penduduk.
KOMPONEN PENYEDIAAN AIR BERSIH
PERPIPAAN
 Bangunan pengambilan sumber air baku (intake,
sumur bor, bronkaptering)
 Jaringan pipa transmisi & pipa distribusi
 Bangunan Penunjang seperti reservoir, Bak Pelepas
Tekan, instalasi pengolahan air minum, gudang
peralatan & bahan kimia, rumah jaga.
 Perlengkapan pipa seperti ; katup (valve), meter air,
katup udara,katup penguras, dll
 Bangunan pelayanan seperti sambungan rumah,
hidran umum
 Jembatan pipa / siphon.
 dan lain-lain
KOMPONEN
HIDRAN UMUM
Hidran Umum (HU) terdiri dari:
1. Pondasi
2. Bak penampung air, terbuat dari:
- Fiber glass
- Pasangan batu
- Ferrocement
3. Pipa air masuk
4. Pipa penguras
5. Kran pelayanan
6. Lantai
7. Drainase
PENYEBAB KERUSAKAN HIDRAN UMUM

 Peristiwa alam misalnya : perubahan


cuaca, banjir, gempa bumi , tanah longsor.
 HU tidak terisi air.
 Hidran Umum tidak dirawat.
AKIBAT HU TIDAK DIRAWAT

 HU tidak dapat dimanfaatkan


 Masyarakat sulit mendapatkan air minum yang
sehat
 Masyarakat tidak mau mengambil air ke HU
karena kotor dan licin.
 Terjadi genangan air di sekitar HU
PENYEBAB AIR TIDAK SAMPAI KE
PELANGGAN (pada sistem perpipaan)

 Terjadi kebocoran pada jaringan perpipaan

 Tekanan air tidak mencukupi


AGAR SISTEM PERPIPAAN DAPAT
DIMANFAATKAN

 Debit yang diambil dari sumber air (debit


pengambilan) direncanakan untuk memenuhi
kebutuhan.
 Dibangun sesuai dengan perencanaan.
 Dilaksanakan dengan prosedur yang benar dan
mempergunakan bahan sesuai spesifikasi.
 Bahan telah diuji coba memenuhi standar yang
berlaku.
 Kualitas air di pelanggan memenuhi persyaratan
kesehatan.
Lanjutan ….

 Tersedia buku panduan operasi dan pemeliharaan.


 Tersedia gambar jaringan pipa dan pengguna
/pelanggan
 Ada tekanan air dalam jaringan pipa.
 Ada penanggung jawab dan teknisi pemelihara
sistem yang telah terlatih.
 Bangunan terpelihara dan terjaga dari pencemaran
dan gangguan makhluk hidup.
 Biaya operasi dan pemeliharaan sistem jaringan
perpipaan menjadi tanggung jawab bersama
kelompok pemakai air minum
AGAR HIDRAN UMUM
DAPAT DIMANFAATKAN
SECARA OPTIMAL

 Dibangun sesuai dengan rencana & kualifikasi teknis


 Tidak terjadi perubahan fungsi dan manfaat
 Jumlah pasokan air sesuai dengan kebutuhan
 Ada air di HU selama 24 jam
 Kualitas air terjamin
 Dipelihara secara rutin, berkala dan terus-menerus
 Kebersihan lingkungan terjamin
 Pengelolaan HU dilakukan oleh masyarakat pemakai
YANG PERLU DIPERHATIKAN :

 Mengganti kran, meter air, katup/valve


dilakukan sesegera mungkin bila terjadi
kebocoran.
 Perawatan tangki dengan mengecat dinding
tangki dan pagar pengaman, lakukan
minimum satu tahun sekali.
 Apabila airnya berasal dari PDAM, maka
pergantian meter air dilakukan oleh pihak
PDAM setelah dilaporkan oleh Pengelola HU
PEMELIHARAAN HARIAN

 Periksa keadaan tangki, bila ada kerusakan, rembesan


atau bocor segera perbaiki
 Periksa dan bersihkan perlengkapan tangki misalnya
kran
 Bersihkan lingkungan tangki, misalnya lantai, saluran
pembuang, pagar pengaman (bila ada) dan lain-lain
 Pipa peluap harus berfungsi saat tangki penuh,
pastikan pipa tidak tersumbat
 Jika HU tidak dilengkapi dengan bola pelampung
maka masyarakat/anggota kelompok pemakai HU
harus menutup kran di pipa inlet agar air tidak
terbuang.
PEMELIHARAAN
BERKALA (setiap bulan )
 Bila air keruh atau tangki sudah kotor, kuras
hidran umum, lakukan pada saat pemakaian air
minimum
 Setelah selesai dibersihkan, maka kemudian diisi
air kembali dan bubuhi kaporit sebanyak  1
sendok
 Periksa apakah ada kebocoran di perpipaan
PEMELIHARAAN BERKALA
(setiap 1 tahun)

 Periksa seluruh system mulai dari sumber air ,


perpipaan sampai pelayanan melalui Hidran Umum.
 Perbaiki keadaan tangki dan sekelilingnya secara
menyeluruh
 Lakukan pengecatan tangki dan pagar pengaman
(bila ada).
 Perbaiki perlengkapan tangki yang dianggap perlu
misalnya perpipaan, katup dan penunjuk alat tinggi
muka air, dsb.
CARA MEMPERBAIKI KRAN YANG RUSAK atau
BOCOR
 Kran yang rusak/doll (tidak dapat menutup karena aus)
harus cepat diganti agar air tidak terbuang.

Langkah-langkah perbaikan :
 Lakukan pada saat pemakaian minimum (siang hari)
 Hentikan aliran air yang masuk ke bak/tangki dengan
menutup katup masuk.
 Buka kran yang rusak dengan menggunakan kunci pipa
atau kunci inggris
 Pasang pita perapat (seal tape) pada uliran kran baru.
 Pasang kran baru, putar ke kanan dan kencangkan
dengan kunci pas
CARA MENAMBAL RETAK / REMBESAN AIR pada
DINDING HU

Perbaikan HU dengan Pasangan Bata/ Ferrocement :


 Amati dengan teliti sumber rembesan
 Lakukan pada saat pemakaian minimum
 Tandai daerah rembesan air dengan spidol/kapur
 Tampung sisa air dari tangki dalam ember
 Tutup katup air masuk dan buka katup kran penguras
 Biarkan air dalam tangki habis
 Kerok/kupas daerah rembesan, agar permukaan kasar.
 Pada daerah yang dikupas/dikerok, pasang plesteran
baru dengan adukan kedap air 1 semen : 2 pasir
 Biarkan kering , kemuadian diaci
 Tangki diisi air bila plesteran telah mengeras / kering
PEMELIHARAAN BULANAN
(Perpipaan)
 Siapkan gambar jaringan pipa yang telah terpasang
dan perlengkapan
 Lakukan penyusuran sepanjang pipa transmisi dan
distribusi untuk memeriksa keadaan pipa
 Bersihkan rumput-rumput penghalang.
 Periksa dan beri tanda bila terjadi longsor dan
kebocoran pada gambar jaringan perpipaan
 Lakukan pengurasan pipa dengan membuka pipa
penguras pada saat jam pemakaian minimal.
 Pasang klem untuk pipa yang bocor
 Buat laporan Bulanan sehubungan dengan keadaan
pipa dan perlengkapannya
CARA MEMELIHARA JEMBATAN PIPA

 Periksa baut dan ring pengikat pipa, bersihkan


bila ada kotoran yang menempel
 Lakukan perbaikan atau penggantian bagian yang
rusakPIPA DAN JEMBATAN DI CAT SETAHUN
SEKALI
 Lakukan pengecatan pipa dan jembatan setiap
satu tahun
SEKIAN
Dan
TerimA
KasiH

Anda mungkin juga menyukai