Anda di halaman 1dari 10

MEDIA PEMBELAJARAN

ZAMHARY RAMLY
1732042046

PENGAJARAN, PEMBELAJARAN DAN MEDIA YANG BERKAITAN DENGAN PENJAS


PEMBELAJARAN

Pembelajaran adalah berasal dari kata belajar. Sebelum kita mengartikan apa itu
pembelajaran, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa arti belajar.
Drs. Husdarta dan Drs.Yudha M. Saputra M.Ed menyatakan dalam bukunya “Belajar dan
Pembelajaran” (2000: 2) bahwa belajar itu dimaknai sebagai proses perubahan
tingkahlaku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Tingkahlaku itu menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Tingkahlaku
dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu yang dapat diamati dan yang tidak.
Tingkahlaku yang dapat diamati disebut dengan behavioral performance, sedangkan
yang tidak dapat diamati disebut behavioral tendency.
PEMBELAJARAN PENJAS TERBAGI MENJADI 3 SEBAGAI BERIKUT:

 Keberhasilan Proses Pembelajaran


 Metode Pembelajaran
 Gaya Mengajar Penjas

1, Keberhasilan Proses Pembelajaran


o Kesungguh siswa dalam belajar
o Pembelajaran dilakukan dengan gembira
o Aktifitas fisik dalam ambang yang direkomendasikan
o Siswa merasakan proses pembelajaran dengan adanya gerak baru
2, Metode Pembelajaran
 Metode Global Preview: tahap pemberian contoh (sedetail mungkin. Percobaan:
tahap siswa mempraktikkan model yang telah diberikan. Review: tahap guru
memberikan koreksi kesalahan siswa secara umum/khusus Retrotrial: tahap
pemberian kesempatan kembali Pemantapan: Siswa mencoba dengan seluasluasnya
 Metode Bagian Preview: tahap pemberian contoh (sedetail mungkin. Analisis: tahap
siswa mengenali bagianbagian penting Melatih unit-unit: tahap latihan tiap unit
gerakan Sintesis: tahap penggabungan tiap unit gerakan
3, Gaya Mengajar Penjas
 Gaya pengembangan keterampilan mandiri: menekankan pada pengembangan
kemampuan siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memlih
jenis keterampilan namun sesuai dengan kebutuhan.
 Gaya pemecahan masalah: Terdiri atas informasi, pemikiran, pemilihan, dan respon
yang bertujuan agar siswa menemukan solusi.
PENGAJARAN
Pengajaran dan pembelajaran adalah tumpuan individu dan masyarakat pada era
sekarang. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu bentuk desakan bagi
"kemandirian" manusia. Pengajaran akan melibatkan peran guru, sedangkan
pembelajaran selain melibatkan guru juga melibatkan siswa.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi pengajaran:
# KAMARUDIN; 1993
Pengajaran adalah suatu proses penanganan urusan untuk memungkinkan siswa
mengetahui atau menyelesaikan sesuatu yang mereka tidak dapat lakukan sendiri
sebelum itu
DARI ANALISIS METODE MENGAJAR MENURUT PERILAKU GURU,
PERILAKU SISWA DAN TUJUAN DAPAT DIGOLONGKAN SEBAGAI BERIKUT:

1. Metode Ceramah (Preaching Method)


Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan
pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
Muhibbin Syah, (2000).

2. Metode diskusi ( Discussion method )


Menurut Muhibbin Syah ( 2000 )mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar
yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini
lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (
socialized recitation )
3. Metode demontrasi ( Demonstration method )

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian,
aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan
media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
Muhibbin Syah ( 2000).
MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pengertian Media
Dr. Soepartono dalam bukunya, “Media Pembelajaran” (2000:3) menyatakan
bahwa media adalah kata jamak dari medium, berasal dari bahasa Latin yang berarti
perantara atau pengantar. Pengertian secara harfiah ini selanjutnya menurunkan
berbagai definisi media seirama dengan perkembangan teknologi dalam pendidikan
seperti yang dikatakan dosen Program D2 PGSD Pendidikan Jasmani (1991),
Association for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan
media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk memproses penyaluran
informasi.
2. Pembelajaran
Proses perubahan tingkahlaku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan
lingkungannya. Tingkahlaku itu menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan, dan
sikap.
JENIS JENIS MEDIA PEMBELAJARAN

Penggolongan media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Rohani
(1997: 16) yaitu :
 Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik, foto, buku,
ensiklopedia, majalah, surat kabar, buku referensi dan barang hasil cetakan lain,
gambar, ilustrasi, kliping, film bingkai/slide, film rangkai (film stip), transparansi,
mikrofis, overhead proyektor, grafik, bagan, diagram.
 Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
 Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
 Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan
sejenisnya. Benda –benda hidup, simulasi maupun model.
SECARA UMUM MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN MENURUT HARJANTO
(1997 : 245) ADALAH:

• Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (tahu kata–katanya, tetapi
tidak tahu maksudnya)
• Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
• Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi
sikap pasif siswa.
• Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah.
KESIMPULAN
Pembelajaran pendidikan jasmani dapat dikatakan sukses, jika mampu membangkitkan
suasana belajar pada siswa. Perlu diingat baik-baik, bahwa pendidikan jasmani itu tidak
diartikan sempit, hanya sebagai kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan kegiatan
sebagai penyeleksi bukan belajar, atau sekedar mengamankan siswa supaya tertib.
Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, tujuan yang ingin
dicapai bersifat menyeluruh mencakup domain kognitif, afektif dan psikomotor. Dengan
kata lain bahwa melalui aktivitas jasmani anak diarahkan untuk belajar, sehingga terjadi
perubahan perilaku, tidak saja menyangkup fisikal, tetapi juga intelektual, emosional, sosial
dan moral. Untuk itu agar beberapa perubahan tercipta, maka guru pendidikan jasmani
lebih kreatif dalam menganalisis setiap bentuk pelayanan pembalajaran.
Jadi, dari pembahasan di atas bahwa media atau alat bantu itu sangat bermanfaat bagi
keefektifan dan keefisienan proses pembelajaran Pendidikan Jasmani dan juga bermanfaat
bagi guru. Dalam pengadaannya juga tidak terlalu sulit, hanya butuh kemauan dan
kreatifitas dari guru.

Anda mungkin juga menyukai