Anda di halaman 1dari 17

Farial Nurhayati, M.

Kep
 What is it that helps me make meaning in my
life?”

 “What gives me purpose?”


 Spiritualitas adalah keyakinan dalam
hubungannya dengan yang Maha Kuasa dan
Maha Pencipta.
 Kebutuhan spiritualitas merupakan
kebutuhan untuk mencari arti dan tujuan
hidup, kebutuhan mencintai dan dicintai serta
rasa keterikatan dan kebutuhan untuk
memberikan dan mendapatkan maaf.
 Makna (memiliki tujuan)
 Nilai (memiliki keyakinan dan standar)
 Transendens (menghargai dimensi diluar diri)
 Berhubungan (dengan Tuhan, orang lain,
alam,)
 Menjadi (refleksi, mengetahui diri seseorang)
 Perkembangan. Usia perkembangan dapat
menentukan proses pemenuhan kebutuhan
spiritual, karena setiap tahap perkembangan
memiliki cara meyakini kepercayaan terhadap
Tuhan.
 Keluarga. Keluarga memiliki peran yang cukup
strategis dalam memenuhi kebutuhan spiritual,
karena keluarga memiliki ikatan emosional yang
kuat dan selalu berinteraksi dalam kehidupan
sehari – hari.
 Ras / suku. Ras / suku memiliki keyakinan /
kepercayaan yang berbeda – beda, sehingga
proses pemenuhan kebutuhan spiritual pun
berbeda sesuai dengan keyakinan yang dimiliki.
 Agama yang dianut. Keyakinan pada agama
tertentu yang dimiliki oleh seseorang dapat
menentukan arti pentingnya kebutuhan
spiritual.
 Kegiatan keagamaan. Adanya kegiatan
keagamaan dapat selalu mengingatkan
keberadaan dirinya dengan Tuhan, dan selalu
mendekatkan diri kepada penciptanya.
When we discuss spirituality, we are typically
discussing the spirituality of the patient and
the family, not the spirituality of the nurse or
other health care professionals.
 Masalah yang sering terjadi pada pemenuhan
kebutuhan spiritual adalah distress spiritual.

 Yaitu merupakan suatu keadaan ketika individu atau


kelompok mengalami atau resiko mengalami
gangguan dalam kepercayaan atau system nilai yang
memberikannya kekuatan, harapan, dan arti
kehidupan, yang ditandai dengan pasien meminta
pertolongan spiritual, mengungkapkan adanya
keraguan dalam system kepercayaan, adanya
keraguan yang berlebihan dalam mengartikan hidup,
mengungkapkan perhatian yang lebih pada kematian
dan sesudah hidup.
Penyakit Akut
 Penyakit yang mendadak, yang tidak
diperkirakan, yang mengharapkan baik
ancaman langsung atau jangka penjang
terhadap, kesehatan dan kesejahteraan klien,
dapat menimbulkan distress spiritual yang
bermakna.
Penyakit Kronis
 Seseorang yang dengan penyakit kronis
sering menderita gejala yang melumpuhkan
dan mengganggu kemampuan untuk
melanjutkan gaya hidup normal mereka.
Kemandirian dapat sangat terancam, yang
menyebabkan ketakutan ansietas, kesedihan
yang menyeluruh.
Penyakit Terminal
 Penyakit terminal umumnya menyebabkan
ketakutan terhadap nyeri fisik, ketidaktahuan,
dan ancaman terhadap intergritas. Klien
mempunyai ketidakpastian tentang makna
kematian dan dengan demikian mereka
menjadi sengat rentan terhadap distress
spiritual. Terdapat juga klien yang
mempunyai rasa spiritual tentang ketenangan
yang memampukan karena mereka untuk
menghadapi kematian.
Wawancara (Jika sudah terbina ”trust”)
 Apa keyakinan atau praktik spiritual yang
penting bagi Anda saat ini?
 Apa yang anda inginkan dari tim perawatan
untuk mendukung spiritualitas anda?
 Bagaimana kondisi anda di sini mengganggu
praktik keagamaan anda?
 Lingkungan (membawa kitab suci, benda-
benda keagamaan)
 Perilaku (tampak berdoa)
 Verbalisasi (takut kematian, ingin dikunjungi
pemuka agama)
 Afek/sikap (depresi, cemas, khusyuk)
 Hubungan interpersonal (Siapa yang
berkunjung, serta respon pasien)
 Distres spiritual
 Kesiapan untuk meningkatkan kesejahteraan
spiritual
 Risiko distress spiritual
 Bantu klien memenuhi kewajiban keagamaan
 Bantu klien memperoleh dan menggunakan
sumber yang ada dalam dirinya
 Bantu klien mempertahankan hubungan
personal yang dinamis dengan Tuhan
 Bantu klien menemukan makna keberadaan
dan situasi yang sedang dihadapi
 Tingkatkan rasa harapan klien
 Sediakan sumber spirirual jika tersedia
 Menunjukkan kehadiran perawat
 Mendukung praktik keagamaan klien
 Membantu klien berdoa
 Merujuk klien untuk konseling spiritual

Anda mungkin juga menyukai