Anda di halaman 1dari 26

DEFISIT PERAWATAN DIRI

Ns. Endri Ekayamti, M.Kep


PENGERTIAN

DPD: Ketidakmampuan dalam melakukan perawatan diri sendiri


secara mandiri. Defisit perawatan diri, umumnya terjadi
karena adanya perubahan proses pikir pada klien gangguan
jiwa sehingga terjadi penurunan dalam melakukan aktivitas
perawatan diri
(Keliat dan Akemat, 2007)
DPD: Gangguan kemampuan melakukan aktifitas perawatan diri
(mandi, berhias, makan serta toileting) kegiatan itu harus
bisa dilakukan secara mandiri
(Herman, 2011)
TUJUAN PERAWATAN PERSONAL HIGIENE

• Meningkatkan derajat kesehatan seseorang

• Memelihara kebersihan diri seseorang

• Memperbaiki personal higiene yg kurang

• Pencegahan penyakit

• Meningkatkan percaya diri seseorang

• Menciptakan keindahan
ETIOLOGI
Faktor predisposisi
1. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan
inisiatif terganggu.
2. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri.
3. Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan
diri.
4. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
ETIOLOGI

Faktor presipitasi
 Penurunan motivasi,
 kerusakan kognisi serta cemas,
 lelah yang dialami klien sehingga kurang perawatan
diri.
TANDA &GEJALA
Gangguan kebersihan diri Rambut kotor dan bau, gigi kotor, nafas bau,
kulit berdaki dan bau, kuku panjang dan kotor

Ketidakmampuan berhias/ Rambut acak-acakan, pakaian kotor dan tidak rapi,


berpakaian pakaian tidak sesusai, pada klien laki-laki tidak
pernah bercukur, pada klien perempuan tidak
pernah berdandan

Ketidakmampuan makan Ketidakmampuan mengambil makanan sendiri,


secara mandiri makan tidak pada tempatnya, makanan
berceceran

Ketidakmampuan eliminasi BAK dan BAB tidak pada tempatnya, tidak


secara mandiri membersihkan diri dengan baik setelah BAK/ BAB
Tanda dan gejala kx dengan DPD (Depkes, 2010) adalah

1. Fisik
o Badan bau, pakaian kotor
o Rambut dan kulit kotor
o Kuku panjang dan kotor
o Gigi kotor disertai mulut bau
o Penampilan tidak rapi

2. Psikologis
o Malas, tidak ada inisiatif
o Menarik diri, isolasi diri
o Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
Tanda dan gejala kx dengan DPD (Depkes, 2010) adalah

3. Sosial
o Interaksi kurang
o Kegiatan kurang
o Tidak mampu berperilaku sesuai norma
o Cara makan tidak teratur
o Gosok gigi dan mandi tidak mampu
mandiri
DAMPAK

a. Dampak fisik
 Gangguan integritas kulit,
 Gangguan membran mukosa mulut,
 Infeksi pada mata dan telinga dan
 Gangguan fisik pada kuku

b. Dampak psikososial
 Gangguan kebutuhan rasa nyaman ,
 Kebutuhan dicintai dan mencintai,
 Kebutuhan harga diri,
 Aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
MEKANISME KOPING

1. Regresi
menghindari stress, kecemasan dan menampilkan perilaku kembali,
seperti pada perilaku perkembangan anak atau berhubungan dengan
masalah proses informasi dan upaya untuk mengulangi ansietas
(Dermawan, 2013).

2. Penyangkalan (Denial)
melindungi diri terhadap kenyataan yang tak menyenangkan dengan
menolak menghadapi hal itu, yang sering dilakukan dengan cara
melarikan diri seperti menjadi “sakit” atau kesibukan lain serta tidak
berani melihat dan mengakui kenyataan yang menakutkan (Yusuf dkk,
2015).
MEKANISME KOPING

3. Menarik diri
reaksi yang ditampilkan dapat berupa reaksi fisik maupun psikologis,
reaksi fisk yaitu individu pergi atau lari menghindar sumber stresor,
misalnya: menjauhi, sumber infeksi, gas beracun dan lain-lain. Reaksi
psikologis individu menunjukkan perilaku apatis, mengisolasi diri, tidak
berminat, sering disertai rasa takut dan bermusuhan (Dermawan, 2013).

2. Intelektualisasi
suatu bentuk penyekatan emosional karena beban emosi dalam suatu
keadaan yang menyakitkan, diputuskan, atau diubah (distorsi) misalnya
rasa sedih karena kematian orang dekat, maka mengatakan “sudah
nasibnya” atau “sekarang ia sudah tidak menderita lagi” (Yusuf dkk,
2015)
POHON MASALAH

Isolasi Sosial Effect

Defisit Perawatan Diri Core


Problem

Harga Diri Rendah Causa


DIAGNOSA
KEPERAWATAN

DEFISIT PERAWATAN DIRI (kebersihan diri,


berdandan/berhias, makan, BAB/BAK)
RENCANA
KEPERAWATAN

1. Renpra untuk pasien


Tujuan :
- Pasien mampu melakukan kebersihan dr scr mandiri
- Pasien mampu melakukan berhias/berdandan dg baik
- Pasien mampu melakukan mkn dg baik
- Pasien mampu melakukan BAB/BAK scr mandiri
LANJUTAN…

TINDAKAN KEPERAWATAN
a. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
- Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri
- Menjelaskan alat2 utk menjaga kebersihan diri
- Melatih pasien mempraktikkan cr menjaga kebersihan
diri
LANJUTAN…

b. Melatih pasien berdandan/berhias


 Berpakaian
 Menyisir rambut
 Bercukur
LANJUTAN…

c. Melatih pasien mkn secara mandiri


Menjelaskan cara mempersiapkan mkn
Menjelaskan cara mkn yg tertib
 Menjelaskan cara merapikan peralatan
mkn stlh mkn
 Praktik mkn sesuai dg tahapan mkn yg
baik
LANJUTAN…

d. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK scr mandiri


 Menjelaskan tempat BAB/BAK yg sesuai
 Menjelaskan cara membersihkan diri stlh BAB/BAK
 Menjelaskan cara membersihkan t4 BAB/BAK
STRATEGI
PELAKSANAAN (SP)

SP 1
Mendiskusikan pentingnya kebersihan
diri, merawat diri dan melatih pasien tentang
cara2 perawatan kebersihan diri
STRATEGI
PELAKSANAAN (SP)

 SP 2
Melatih pasien berhias
(laki2: berpakian, menyisir rambut, bercukur;
Perempuan: berpakaian, menyisir rambut,
berhias)
STRATEGI
PELAKSANAAN (SP)

 SP 3
Melatih pasien makan secara mandiri
(menjelaskan cara mempersiapkan makan,
menjelaskan cara makan yang tertib,
menjelaskan cara merapikan peralatan makan
setelah makan, praktik makan sesuai dengan
tahapan makan yang baik).
STRATEGI
PELAKSANAAN (SP)

 SP 4
Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK
secara mandiri (menjelaskan tempat
BAB/BAK yang sesuai, menjelaskan cara
membersihkan diri dari BAB/BAK,
menjelaskan cara membersihkan tempat BAB
dan BAK)
SP KELUARGA

SP 1
Memberikan pendidikan kesehatan pada
keluarga tentang masalah perawatan diri dan
cara merawat anggota keluarga yang
mengalami masalah defisit perawatan diri.
SP KELUARGA

SP 2
Melatih keluarga cara merawat pasien
SP KELUARGA

SP 3
Membuat perencanaan pulang bersama
keluarga.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai