Anda di halaman 1dari 14

VITAMIN

KELOMPOK 2
KELAS 2B
APA ITU VITAMIN?

Vitamin merupakan nutrien organik


yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk
berbagai fungsi biokimiawi dan yang
umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga
harus dipasok dari makanan.
Walaupun hanya dibutuhkan dalam
jumlah yang sedikit, vitamin berperan penting
dalam fungsi-fungsi tubuh seperti pertumbuhan,
pertahanan tubuh, dan metabolisme.
APA SAJA KLASIFIKASI VITAMIN?

Vitamin yang pertama kali ditemukan adalah vitamin A dan B , dan


ternyata masing-masing larut dalam lemak dan larut dalam air. Kemudian
ditemukan lagi vitamin-vitamin yang lain yang juga bersifat larut dalam lemak atau
larut dalam air. Sifat larut dalam lemak atau larut dalam air dipakai sebagai dasar
klassifikasi vitamin
VITAMIN LARUT DALAM AIR VITAMIN LARUT DALAM LEMAK

1. Tiamin (Vitamin B1) 1. Vitamin A


2. Riboflavin (Vitamin B2)
2. Vitamin D
3. Niasin (Vitamin B3)
3. Vitamin E
4. Asam Pantotenat (Vitamin B5)
4. Vitamin K
5. Pyridoxine (Vitamin B6)
6. Biotin ( Vitamin B8)
7. Folic acid (Vitamin B11)
8. Kobalamin ( Vitamin B12)
9. Asam Askorbat (Vitamin C)
FUNGSI VITAMIN A, D, E, K
Vitamin A
• Pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh, Growth & repair of body tissues
• Pembentukan tulang, penglihatan, fungsi imun
• Kekurangan : penyakit mata ( kebutaan )

Vitamin D
• Penyerapan / pemanfaatan Ca & P : pembentukan massa tulang dan mencegah hilangnya massa tulang ; Integritas rangka
• Kekurangan : penyakit rickets (malformasi tulang)

Vitamin E
• Antioksidan
• Kekurangan : anemia, neuropathy & myopathy

Vitamin K
• Faktor pembekuan darah : Mencegah & mengontrol pendarahan internal
• Kekurangan : perpanjangan waktu pembekuan darah, pendarahan
FUNGSI VITAMIN B & C
Vitamin B
• Berperan penting sebagai ko-enzim pada metabolisme protein, lemak &/ karbohidrat
• Kekurangan : tergantung vitamin B ...  (B1: beriberi, B2: lesi kulit, B3: pellagra, …)

Vitamin C
• Perkembangan sel yang sehat
• Kesembuhan luka, daya tahan terhadap infeksi
• Penyerapan zat besi (Fe)
• Antioksidan
• Kekurangan : scurvy (pendarahan gusi)
VITAMIN LARUT AIR vs LARUT LEMAK
VITAMIN LARUT DALAM AIR VITAMIN LARUT DALAM EMAK

 Larut dalam air  Larut dalam lemak


 Mudah diserap dan diekskresi melalui urin  Membutuhkan lemak dalam penyerapan
 Sulit atau tidak tersimpan di dalam tubuh dan transportasi
 Berperan pada alur metabolik dan sintesa  Dapat disimpan di dalam tubuh: Hati,
a.1: DNA, AA. Jaringan adipose
 Terutama berperan pada pemeliharaan
metabolik, pertumbuhan sel,dan aktifitas
antioksidan.
FAKTOR-FAKTOR LAIN YANG MENYERUPAI VITAMIN

1. Kolin
Kolin merupakan komponen fosfolipida, yaitu lesitin, sfingomielin dan asetil kolin.
Lesitin dan sfingomielin merupakan bagian membrane sel. Asetilkolin berfungsi
sebagai pengantar saraf.
Kolin adalah zat gizi yang secara kimia sangat mirip dengan vitamin B tetapi
bukan termasuk golongan vitamin B. Asam lemak ini terdapat dalam beberapa
bentuk seperti lecithin, acetylcholine, dan posphatidylcholine. Meskipun bukan
termasuk dalam kelompok vitamin, kolin merupakan nutrien esensial bagi tubuh
manusia. Pada dasarnya tubuh dapat menghasilkan kolin, namun sebagian
kebutuhan kolin tubuh dipenuhi dari makanan yang dikonsumsi.
2. Karnitin
karnitin berfungsi menstimulir pemecahan asam lemak rantai panjang oleh
mitokondria selain itu berfungsi sebagai pengangkut asam lemak ke dalam
mitokondria, menurunkan kadar asam lemak, dan mengurangi produksi energy
untuk sel. kartinin disintesis dari asam amino lisin dalam hati, ginjal, dan otak.
3. Koenzim Q 10
dikenal sebagai ubiquionone merupakan komponen sel yang penting dan
banyak berperan dalam memproduksi energy serta dapat menurunkan kadar
kolesterol dan trigliserida.
4. Inositol
memiliki peran yang hamper sama dengan kolin, tetapi pengaruhnya yang
sangat baik terutama pada penyakit hati dan diabetes mellitus. Dapat berperan
sebagai diabetik neuropatik yaitu kelainan saraf yang disebabkan oleh diabetes.
BAGAIMANA CARA MENGANALISIS VITAMIN?

• Vitamin C
1 Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif dari vitamin C dapat dilakukan dengan beberapa metode diantaranya
yaitu titrasi asam basa dan dapat dilakukan dengan menggunakan pereaksi benedict.
2. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif dari vitamin C dapat dilakukan dengan beberapa metode,
diantaranya, metode iodometri, Metode 2,6-diklorofenolindofenol (DCIP), Metode kolorimetri 4-
metoksi-2-nitroanilin, metode spektrofotometri, metode spektrofluorometri, dan metode
kromatografi.
• Vitamin B
Uji kualitatif vitamin B yaitu sebagai berikut :
1. Metode kolorimetri
2. Metode alkalimetri
3. Metode titrasi bebas air (TBA)
4. Metode argentometri
5. Metode Gravimetri
6. Metode Spektrofotometri
7. Metode Kromatografi
8. Metode Spektrofluorometri
• Vitamin K
Analisis kuantitatif dari vitamin K dapat dilakukan menggunakan metode
HPLC. Dimana contoh sampel yang dgunakan adalah kentang goring, sandwich,
sereal, dan makanan yang dipanggang. Sampel yang digunakan biasanya
mengandung filokuinon dan dihidrophillokuinone.
• Vitamin A
Analisis kuantitatif vitamin A dapat dilakukan dengan metode
spektrofotometri, metode kolorimetri, dan metode kromatografi.
• Vitamin D
Uji vitamin D dengan dengan pemanasan menggunakan Hidrogen
Peroksida. Dalam uji tersebut menggunaka reagen Carr-Price yang akan
menghasilkan warna kuning-jingga jika bereaksi dengan vitamin D. Intensitas warna
yang ditimbulkan digunakan untuk analisis kuantitatif vitamin D dalam suatu bahan
makanan.
-TERIMAKASIH-

Anda mungkin juga menyukai