ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain. Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel, maka kanker kulit juga bermacam-macam sesuai dengan jenis sel yang terkena. A : Asymetry (A simetris). Setengah bagaian dari lesi kulit tidak bersesuaian dengan yang lain. B : Border irregularity (batasan yang tidak reguler). Bagian tepi dari lesi kulit seperti kulit kerang atau tidak rata. C : Color (warna). Pigmentasi yang bervariatif pada lesi. Bayangan coklat kekuningan, coklat dan hitam. Merah, putih dan biru dimungkinkan juga terdapat sebagai penampakan noda. D : Diameter. Lesi meningkat dalam ukuran atau diameter dari lesi lebih besar dari 6 mm. (Fuller, 2000). 1. Karsinoma sel Basal ( Basalinoma ) 2. Karsinoma sel skuamosa 3. Melanoma maligna 4. Karsinoma planocellular 1. Paparan sinar ultraviolet (UV) matahari 2. Kulit putih 3. Karsinogen (zat kimia) 4. Faktor genetic 1. Benjolan kecil yang mulai membesar 2. Benjolan yang permukaannya tidak rata 3. Tahi lalat yang berubah warna 4. Koreng/borok dan luka yang tidak kunjung sembuh 5. Bercak kecoklatan pada orang tua (lansia) 6. Bercak hitam yang menebal pada telapak kaki dan tangan 1. Kurangi aktivitas yang sering terpapar sinar UV 2. Gunakan jaket dan topi untuk melindungi kulit 3. Gunakan cream sunblock 4. Kurangi konsumsi makanan yang mengandung zat kimia 5. Perbanyak makanan dan minuman yang mengandung antioksidan 6. Jauhi zat-zat kimia 7. Kurangi penggunaan make up yang mengandung tinggi merkurie 1. Bedah kecil 2. Kemotrapi ( salep & obat per oral ) 3. Laser 4. pembekuan Komplikasi yang mungkin terjadi adalah efek samping dari pengobatan seperti akibat radioterapi seperti kulit terbakar, susah menelan, lemah, kerontokan rambut, nyeri kepala, mual muntah, berat badan menurun, kemerahan pada kulit. Terjadi efek samping akibat kemoterapi seperti anorexia, anemia aplastik, trombositopeni, leukopeni, diare, rambut rontok, mual muntah, mulut kering, dan rasa lelah. 1. Pemeriksaan dermoskopi Dermoskopi adalah suatu metode non invasif yang memungkinkan dalam evaluasi warna dan struktur epidermis secara mikro (histologis) yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Evaluasi penyebaran warna dari lesi dan struktur histologis dapat membedakan apakah lesi tersebut jinak atau ganas terutama pada lesi kulit berpigmen. Hal yang diperhatikan adalah ABCDE (asymmetry, irregular borders, multiple colors, diameter >6 mm, enlarging lesion), bila hal tersebut didapatkan pada lesi yang diperiksa, kemungkinan lesi tersebut bersifat ganas (karsinoma). 2. Pemeriksaan Biopsi Tujuannya untuk memperoleh material yang cukup untuk pemeriksaan histologis, untuk membantu menetapkan diagnosis, serta staging tumor (menentukan keganasan). Waktu pelaksanaan biopsy sangat penting sebab dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan radiologis yang dipergunakan pada staging. Apabila pemeriksaan CT-Scan dibuat setelah dilakukan biopsy, maka akan Nampak perdarahan pada jaringan lunak yang memberikan kesan gambaran suatu keganasan pada jaringan lunak. Gambar Akibat paparan sinar UV yang terlalu lama dapat merukan pigmen kulit TERIMAKASIH