Disusun Oleh
RENI WIDIAWATI
13300065
• Usia ibu
Dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal bahwa umur
aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun.
Semakin muda atau semakin tua usia ibu, maka
kecenderungan untuk terjadi plasenta previa semakin
tinggi, pada umur muda dapat disebabkan karena alat-alat
reproduksi yang belum matang dan endometrium yang
belum sempurna. Selain itu pada usia tua fungsi ovarium
sudah mulai turun, hal tersebut dapat berdampak pada sel-
sel endometrium. Dimana endometrium menjadi tipis
apabila terjadi implantasi plasenta, maka plasenta akan
selalu mengadakan perluasan untuk mampu memberikan
nutrisi pada bayi.
Paritas
Komplikasi yang dapat memicu terjadinya kematian
perinatal banyak ditemui pada ibu dengan kehamilan
lebih dari 3 kali. Hal ini disebabkan karena pada
kehamilan lebih dari 3 kali maka sistem reproduksinya
sudah mengalami kemunduran. Frekuensi kehamilan
yang pernah dialami oleh ibu baik lahir hidup maupun
lahir mati mempunyai andil untuk terjadinya plasenta
previa. Seorang ibu mengalami partus berulang-ulang
menyebabkan endometrium menjadi cacat sehingga
mempunyai peranan penting untuk terjadinya plasenta
previa.
Riwayat Abortus
• Abortus adalah dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum
mampu hidup di luar kandungan dengan berat badan
kurang dari 1000 gram atau usia kehamilan kurang dari
28 minggu (Manuaba, 2010)
• Resiko plasenta previa pada ibu dengan riwayat abortus
lebih besar dibandingkan ibu yang tidak memiliki
riwayat abortus. Hal ini disebabkan karena
endometrium dianggap mengalami luka atau kecacatan,
apalagi pada ibu riwayat abortus yang dilakukan tindak
kuretase
• Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nengah Runiari
dengan judul “Usia dan Paritas dengan Plasenta Previa pada Ibu
Bersalin di IGD Kebidanan RSUP Sanglah Tahun 2013”
menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara usia ibu
dengan kejadian plasenta previa. Dari hasil penelitian ini didapatkan
bahwa dari 58 responden yang usianya tergolong resiko tinggi (<20
tahun atau >35 tahun) 17 orang (29,3%) diantaranya mengalami
plasenta previa. Sedangkan dari 260 responden yang tergolong
resiko rendah hanya 18 orang (6,9%) yang mengalami plasenta
previa. Ini menunjukkan resiko terjadinya plasenta previa pada usia
<20 tahun dan >35 tahun lebih besar dibandingkan dengan usia
antara 20-35 tahun. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa peluang
terjadinya plasenta previa pada usia <20 tahun atau lebih dari 35
tahun 5,75 kali dibandingkan dengan usia antara 20 sampai 35
tahun.
Kerangka Konsep
Variabel independen Variabel Dependen
Usia Ibu
Riwayat Abortus
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
Waktu dan tempat penelitian
Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan setelah pada tanggal 23 Juni – 2 Juli
2016.
Tempat Penelitian
RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analitik dengan pendekatan cross sectional.
Subyek penelitian
Populasi
Sampel
Keseluruhan objek penelitian yaitu
jumlah sampel yang diambil adalah
berjumlah 398 ibu bersalin yang
mengalami perdarahan. 200 sampel ibu yang bersalin di
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Propinsi Lampung tahun 2015.
PENGOLAHAN DATA
1. Plasenta Plasenta yang letaknya abnormal pada segmen bahwa Dokumentasi Check list 0 = ya, plasenta previa Nominal
Previa rahim sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh 1 = tidak plasenta
jalan lahir. previa
2. Usia Ibu Usia individu ibu bersalin yang terhitung mulai saat Dokumentasi Check list 0 = usia beresiko <20 Ordinal
dilahirkan sampai saat berulang tahun. tahun atau >35 tahun
1 = usia tidak beresiko
20-35 tahun
3. Paritas Keadaan wanita sehubungan dengan kelahiran anak Dokumentasi Check list 0 = paritas beresiko >3 Ordinal
yang bisa hidup 1 = paritas tidak
beresiko ≤3
Ot Riwayat Ibu yang pernah mengalami pengeluaran hasil konsepsi Dokumentasi Check list 0 = ada riwayat abortus Nominal
Abortus sebelum janin mampu hidup di luar kandungan dengan 1 = tidak ada riwayat
berat badan kurang dari 1000 gram atau usia kehamilan abortus
kurang dari 28 minggu.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Gambaran Umum Tempat Penelitian
200 100
Jumlah
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Ibu di
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung
Tahun 2015
N %
1. Umur <20 tahun dan >35 tahun 63 31,5
2. Umur 20 – 35 tahun 137 68,5
No Paritas Frekuensi
N %
1. Paritas >3 55 27,5
2. Paritas 1-3 145 72,5
Jumlah 200 100
• Distribusi Frekuensi Berdasarkan Riwayat Abortus di RSUD
Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2015
N %
1. Abortus 47 23,5
2. Tidak abortus 153 76,5