Anda di halaman 1dari 32

1

Auditing, Standar Profesional


Akuntan Publik (SPAP) dan
Kode Etik

Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
AGENDA PEMBELAJARAN
Pengertian Auditing
Perbedaan Auditing dan Akuntansi
Jenis Audit dan Auditor
Tipe dan Jasa KAP
Struktur KAP
Perkembangan profesi akuntan publik
Standar Auditing
Pengertian Etika Jabatan Akuntan
Praktek Auditing dan permasalahannya

Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
PENGERTIAN AUDITING

Menurut Sukrisno Agoes, Auditing adalah :


“ Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara
kritis dan sistematis, oleh pihak yang
independen, terhadap laporan keuangan yang
telah disusun oleh manajemen, beserta
catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat
memberikan pendapat mengenai kewajaran
laporan keuangan tersebut”.

Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
PENGERTIAN AUDITING
Menurut (Arens dan Loebbecke, 2003),
“Suatu proses pengumpulan dan
pengevaluasian bahan bukti tentang informasi
yang dapat diukur mengenai suatu entitas
ekonomi yang dilakukan seorang yang
kompeten dan independen untuk dapat
menentukan dan melaporkan kesesuaian
informasi dengan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan
oleh seorang yang independen dan
kompeten.”
Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
PENGERTIAN AUDITING
Beberapa hal penting dari definisi di atas :
1. Yang diperiksa adalah laporan keuangan yang disusun
oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan
dan bukti-bukti pendukungnya.
Laporan keuangan yang harus diperiksa terdiri dari
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal
dan laporan arus kas. Catatan pembukuan terdiri dari
buku harian, buku besar, dan buku pembantu. Bukti
pendukung antara lain bukti penerimaan kas dan
pengeluaran kas, faktur penjualan, jurnal voucher
dan lain-lain. Dokumen lain yang perlu diperiksa
antara lain notulen rapat direksi dan pemegang
saham, akte pendirian, kontrak, perjanjian kredit dan
lain-lain.
Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
2. Pemeriksaan dilakukan secara kritis dan
sistematis.
Dalam melakukan pemeriksaan, akuntan publik
berpedoman pada SPAP (di Amerika GAAS : Generally Accepted
Auditing Standards).
Agar pemeriksaan dapat dilakukan secara kritis, pemeriksaan
harus dipimpin oleh seorang yang bergelar akuntan dan
mempunyai ijin praktek sebagai akuntan publik dari Menteri
Keuangan. Pelaksana pemeriksaan harus berpendidikan,
berpengalaman dan berkeahlian di bidang akuntansi,
perpajakan, sistem akuntansi dan pemeriksaan akuntansi.
Agar pemeriksaan dapat dilakukan secara sistematis, akuntan
publik harus merencanakan pemeriksaannya sebelum proses
pemeriksaan dimulai dengan membuat AUDIT PLAN yang
memuat kapan pemeriksaan dimulai, berapa lama, kapan
laporan harus selesai, berapa orang staf yang ditugaskan,
masalah-masalah yang diperkirakan akan dihadapi di bidang
auditing, akuntansi dan perpajakan.

Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
3. Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang
independen, yaitu akuntan publik.
Independen berarti tidak mempunyai
kepentingan tertentu di perusahaan tersebut
(Misal sebagai pemegang saham, direksi)
atau mempunyai hubungan khusus (Misal
keluarga dari pemegang saham, direksi).
Akuntan publik harus independen karena
sebagai orang kepercayaan masyarakat,
harus bekerja secara objektif, tidak
memihak dan melaporkan apa adanya.

Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
4. Tujuan pemeriksaan akuntan adalah untuk
dapat memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan yang diperiksa.
Laporan keuangan yang wajar adalah yang disusun
berdasarkan PABU (di Indonesia: SAK, di Amerika:
GAAP), diterapkan secara konsisten, dan tidak
mengandung kesalahan yang material.
Akuntan publik tidak menyatakan bahwa laporan
keuangan tersebut benar, karena pemeriksaannya
dilakukan secara sampling, sehingga mungkin saja
terdapat kesalahan dalam laporan keuangan tetapi
jumlahnya tidak material sehingga tidak
mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara
keseluruhan.

Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
Ada 7 elemen yang harus diperhatikan
dalam melaksanakan audit, yaitu :
1. Proses yang sistematis
2. Menghimpun dan mengevaluasi bukti secara
obyektif
3. Asersi-Asersi tentang berbagai tindakan dan
kejadian ekonomi
4. Menentukan tingkat kesesuaian
5. Kriteria Yang Ditentukan
6. Menyampaikan Hasil-Hasilnya
7. Para Pemakai Yang Berkepentingan
Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
Ada 3 elemen fundamental dalam auditing,
yaitu :
1. Seorang Auditor Harus Independen
2. Auditor bekerja untuk mengumpulkan bukti
(evidence) untuk mendukung pendapatanya.
3. Hasil pekerjaan Auditor adalah laporan
(report).

Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSES
SISTEMATIS DARI AUDITING

A B C D
Plannng Substantive Control Audit
Tersting Testing Report

Evaluasi Internal Control. Test Transaksi-Transaksi


1. Pelajari dan Tes Internal dan saldo-saldo perkiraan.
Control 1. Periksa transaksi-
2. Temukan Sifat, Waktu dan transaksi dan saldo-
luasnya substantif tes saldo perkiraan.
yang akan dilakukan. 2. Evaluasi kewajaran
komponen-komponen
laporan keuangan.

Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
PERBEDAAN AUDITING DAN AKUNTANSI
Auditing :
Dilakukan oleh akuntan Publik (Auditor) dengan
berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP), pemeriksaan dilakukan terhadap Laporan
Keuangan terus sampai kebukti-bukti dasar.
Akuntansi :
• Dilakukan oleh pegawai suatu badan usaha yang
berpedoman pada SAK.
• Bersifat konstruktif karena dimulai dari bukti-bukti
pembukuan, jurnal, buku besar, neraca saldo sampai
menjadi laporan keuangan.

Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
PERBEDAAN AUDITING DAN AKUNTANSI

Transaksi
yang
Mempunyai
Nilai Uang

Bukti Special General Trial Work Laporan


Pembukuan Journal Ledger Balance Sheet Keuangan

Subsidiary
Ledger

Accounting (Konstruksi)

Auditing (Analisis)
Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
ACCOUNTING AND AUDITING CONTRAST

Accounting

Pencatatan Transaksi
dan penyusunan
laporan keuangan GAAP
(Penghubung)
Evaluasi Laporan
Keuangan

Auditing

GAAP = Generaly accepted Accounting Prinsiples

Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
MENGAPA DIPERLUKAN AUDIT?
1. Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam penyajian laporan
keuangan baik disengaja maupun tidak disengaja.
2. Untuk memberikan keyakinan kepada pengguna laporan
keuangan.
3. Mulai tahun 2001 perusahaan yang mempunyai total assetsnya Rp.
25 Milyar keatas harus melakukan audited financial statements-
nya ke Departemen Perdagangan dan Perindustrian.
4. Perusahaan Perusahaan yang sudah go publik harus memasukkan
audited financial statements-nya ke Bapepam paling lambat 90
hari setelah tahun buku.
5. SPT didukung oleh audited financial statements lebih dipercaya

Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
TAHAPAN-TAHAPAN AUDIT
Tahapan-tahapan audit adalah sbb :
1. KAP dihubungi oleh calon pelanggan yang membutuhkan jasa
audit.
2. KAP membuat janji untuk bertemu dengan calon klien untuk
membicarakan tentang :
• Alasan perusahaan untuk diaudit.
• Apakah sudah pernah diaudit. Oleh KAP lain
• Apa jenis usaha
• Apakahsistem penyimpanan bukti cukup rapih
3. KAP Mengajukan surat penawaran
4. KAP melakukan audit filed work (pemeriksaan lapangan) di kantor
klien
5. Selain audit report, KAP juga memberikan Management Letter
Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
JENIS JENIS AUDIT
Ditinjau dari luasnya pemeriksaan, audit bisa dibedakan atas :
1. General Audit (Pemeriksaan Umum)
Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan
oleh KAP independen dengan tujuan untuk bisa memberikan
pendapat mengenai kewajaran laporan keangan secara
keseluruhan.
2. Special Audit (Pemeriksaan Khusus)
Suatu pemeriksaan terbatas (sesuai dengan permintaan auditee)
yang dilakukan oleh KAP yang independen, dan pada akhir
pemeriksaannya auditor tidak perlu memberikan pendapat
terhadap kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
Jenis
Tujuan dan Jenis Audit Audit

Audit • Dilakukan oleh auditor independen


Laporan • Menilai kewajaran LK sesuai SAK
• Hasil : Laporan Audit
Keuangan
• Audit sesuai dengan
kondisi/peraturan tertentu
Audit • Laporan ditujukan kepada yang
Kepatuhan membuat peraturan
• Dilakukan oleh auditor independen /
auditor pemerintah / auditor internal

• Mengevaluasi kinerja dan


Audit rekomendasi untuk perbaikan/tindak
lanjut
Operasional • Diperlukan oleh management

Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
JENIS AUDITOR
1. Auditor Internal,
Merupakan karyawan suatu perusahaan tempat mereka
melakukan audit.
2. Auditor Pemerintah
Auditor yang bekerja diinstansi pemerintah yang tugas
utamanya melakukan audit atas pertanggung jawaban
keuangan dari berbagai unit organisasi dalam
pemerintahan.
3. Auditor Independen (Akuntan Publik)
Para praktisi individual atau anggota kantor akuntan publik
yang memberikan jasa auditing profesional kepada klien.
Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
TIPE DAN JASA KAP
Jasa yang diberikan oleh para staf profesional suatu KAP
antara lain :
1. Jasa Atestasi
Atestasi adalah suatu pernyataan pendapat atau
pertimbangan seorang yang independen dan kompeten
mengenai kesesuaian, dalam segala hal yang
signifikan,asersi suatu entitas dengan kriteria yang
ditetapkan
2. Jasa Nonatestasi
Suatu jasa yang diberikan berupa : Jasa Akuntansi, Jasa
Perpajakan dan Jasa Konsultasi Manajemen
Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
SPAP
(Standar Profesional Akuntan Publik)
 Standar = ukuran mutu minimum yang harus dipenuhi
 Professional = perilaku dan cara bersikap yang
mencerminkan integritas dan kompetensi yang
diharapkan serta sesuai dengan norma, kaidah dan
aturan yang berlaku.
 Akuntan = orang yang telah melalui suatu proses
pendidikan kompetensi akuntansi dan telah
memenuhi syarat sebagaimana yang ditetapkan dalam
UU nomor …..
 Publik = masyarakat umum yang mempunyai
kepentingan dengan hasil kerja akuntan

Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
Mengapa SPAP diperlukan ?
 Mengatur perilaku akuntan publik dalam menjalankan
profesinya
 Memberikan kepastian dan jaminan hukum secara
profesi, baik kepada pemakai jasa akuntan
publik,maupun bagi akuntan publik sendiri
 Sebagai jawaban atas persyaratan yang dituntut publik
(masyarakat) atas kualifikasi dan jasa yang diberikan
akuntan publik

Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK
Standar-standar yang tercakup dalam SPAP antara
lain :
Standar
Auditing

Standar
Standar
Pengendalian
Atestasi
Mutu

Standar Jasa
Standar Jasa
Akuntan dan
Konsultasi
Review

Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK

Standar Auditing
Standar Auditing adalah sepuluh standar yang
ditetapkan dan disahkan oleh IAPI, yang terdiri
dari
1. Standar umum,
2. Standar pekerjaan lapangan, dan
3. Standar pelaporan beserta interpretasinya.

Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
Standar Atestasi
Atestasi (attestation) adalah suatu pernyataan
pendapat atau pertimbangan yang diberikan
oleh seorang yang independen dan kompeten
yang menyatakan apakah asersi (assertion)
suatu entitas telah sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan.
Standar atestasi membagi tiga tipe perikatan
atestasi (1) pemeriksaan (examination), (2)
review, dan (3) prosedur yang disepakati
(agreed-upon procedures).

Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
Standar Jasa Akuntan dan Review
Standar jasa akuntansi dan review memberikan
rerangka untuk fungsi non-atestasi bagi jasa akuntan
publik yang mencakup jasa akuntansi dan review

Standar Jasa Konsultasi


Standar Jasa Konsultansi merupakan panduan bagi
praktisi (akuntan publik) yang menyediakan jasa
konsultansi bagi kliennya melalui kantor akuntan publik.

Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
Standar Pengendalian Mutu
Unsur-unsur pengendalian mutu yang harus harus
diterapkan oleh setiap KAP pada semua jenis jasa audit,
atestasi dan konsultansi meliputi : independensi,
penugasan personel, konsultasi, supervisi, pemekerjaan
(hiring), pengembangan profesional, promosi
(advancement), penerimaan dan keberlanjutan klien,
inspeksi

Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Setiap profesi tanpa kecuali sangat memperhatikan


kualitas jasa yang dihasilkan. Profesi akuntan
publik juga memperhatikan kualitas audit sebagai
hal yang sangat penting untuk memastikan bahwa
profesi auditor dapat memenuhi kewajibannya
kepada para pemakaijasanya.
Salah satu yang mempengaruhi kualitas audit
adalah ketaatan auditor terhadap kode etik, yang
terefleksikan oleh sikap INDEPENDENSI,
OBYEKTIVITAS dan INTEGRITAS.
Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia
dimaksudkan sebagai panduan dan aturan
bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik
sebagai akuntan publik, bekerja di
lingkungan dunia usaha, pada instansi
pemerintah, maupun di lingkungan dunia
pendidikan dalam pemenuhan tanggung-
jawab profesionalnya.
1

Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
Empat kebutuhan dasar yang harus terpenuhi
1. Kredibilitas.
Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan
sistem informasi.
2. Profesionalisme.
Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan
oleh pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang
akuntansi.
3. Kualitas Jasa.
Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh
dari akuntan diberikan dengan standar kinerja tertinggi.
4. Kepercayaan.
Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa
terdapat kerangka etika profesional yang melandasi
pemberian jasa oleh akuntan.
Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
KERANGKA KODE ETIK IAI
Tanggung jawab profesi
Kepentingan Publik
Prinsip Etika Integritas
Obyektivitas
Kompt & Kehati-hatian
Profesional
Kerahasiaan
Aturan Etika Prilaku Profesional
Standar Teknis

Independens, Standar Tanggung Jawab Tanggung Jawab Tanggung Jawab


Integritas, Umum Prinsip Kepada Klien Kepada Reakn Kepada Praktek
Obyektivitas Akuntansi Lain

Interpretasi Aturan Etika

Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M
Auditing I
By. Abdul Rahman Taher, SE,.M.M

Anda mungkin juga menyukai