Anda di halaman 1dari 20

RANGKA BATANG 2

PERHITUNGAN KUDA-KUDA
Dalam struktur baja ada dua konsep dasar perencanaan, yaitu
perencanaanberdasarkan tegangan kerja (Allowable Stress Design,
ASD) dan perencanaan berdasarkan beban terfaktor ( Load and
Resistance Factor Design, LRFD).
• BEBAN YANG BEKERJA
– Beban mati/Dead Load (DL)
– Beban hidup/Live Load (LL)
– Beban angin/Wind Load (WL)
– Beban gempa/Earthquake Load (EQ)
Beban mati/Dead Load (DL)
• Beban mati adalah berat dari bahan-bahan
yang dipakai untuk mendirikan suatu
bangunan. Gaya-gaya yang menghasilkan
beban mati terdiri dari dari berat unsur
pendukung bangunan, lantai, langit-langit,
dinding partisi tetap, penyelesaian fasade,
tangki simpan, sistem distribusi mekanis
dsbnya.
• Beban mati pada atap :
– Beban gording
– Beban genteng+kasau+reng = 6o kg/m2
– Beban atap metal/asbes = 15 kg/m2
– Beban plafon = 20 kg/m2
– Beban2 khusus : AC casette, solar water dll
Beban hidup/Live Load (LL)
• Berbeda dengan beban mati karena sifatnya :
beban ini berubah-ubah dan sulit diperkirakan.
Perubahan beban hidup tidak hanya terjadi
sepanjang waktu tetapi juga fungsi tempat.
• Beban hidup merupakan beban yang
disebabkan oleh isi benda-benda didalam atau
diatas suatu bangunan diantaranya : manusia,
perabot, partisi yang dpt. dipindahkan. Semua
beban semi permanen atau beban sementara
lainnya yang berpengaruh terhadap sistem
bangunan tetapi bukan bagian dari struktur dan
tidak dianggap beban mati.
• Beban hidup pada atap :
– Beban pekerja konstruksi atau maintenance :
100 kg/titik.
Beban angin/Wind Load (WL)
• Untuk memahami angin dan
memperkirakan perilakunya secara ilmiah
yang tepat mungkin mustahil. Sebab beban
angin tegantung kepada kecepatan angin,
kepada bentuk, ketinggian, letak geografis
dan kualitas permukaan bangunan serta
kepada kekakuan dari struktur.
Efek turbulensi angin pada bangunan
menimbulkan tekanan positif dan tekanan
negatif (isap) pada bangunan.
• Beban angin pada atap : 40 kg/m2
TRUSS+
• BEBAN BEKERJA :
– Beban mati (G)
– Beban hidup (Q)
– Beban angin (W)
– Beban salju (S) di Indonesia tidak ada salju
diasumsikan = 0
• JENIS BEBAN :
– Beban ULS = Ultimate Limit State :
Keadaan batas ultimit adalah desain untuk
keselamatan struktur dan penggunanya dengan
membatasi tegangan yang dialami material.
Untuk memenuhi tuntutan rekayasa untuk
kekuatan dan stabilitas di bawah beban desain,
ULS harus dipenuhi sebagai kondisi yang
ditetapkan.
– Beban SLS = Service Limit State :
Keadaan batas servis adalah desain untuk
memastikan struktur nyaman dan dapat
digunakan. Ini termasuk getaran dan lendutan
(gerakan), serta retak dan daya tahan.
• Beban kombinasi ULS : beban untuk mendisain
dimensi batang kuda-kuda.
ULS01=1.35G+1.5Q+0.9W+0.75S
......
ULS18=1.0G+1.05Q+0.9W
• Beban kombinasi SLS : beban untuk mengecek
lendutan kuda-kuda apakah masih dalam batas
lendutan yang diijinkan, utk. Menghindari
misalnya : kebocoran atap.
o w ≤ L/250
o w ≤ L/200
SLS01=1.0G+1.0Q+0.6W+0.5S
......
SLS12=1G+1.0W
JENIS KUDA-KUDA
CONTOH PENGGUNAAN :
150

422
138
2010

Kuda-kuda tipe Pratt


Jarak antar kuda-kuda = 4 m
Beban-beban :
• Beban mati (DL) :
 Atap Genteng = 60 Kg/m2
 Plafon = 20 Kg/m2
 DL = 60 + 20 = 80 Kg/m2
• Beban hidup :
 LL = 100 Kg/titik
156

489
23°
67

144
2010

Kuda-kuda tipe Pratt model Truss+

Jarak _ gording * Jarak _ kuda  kuda * DL


PDL 
cos 
=1.5*4*80/cos23o = 520 kg = 5.2 Kn

PLL  100kg / titik  1Kn / titik

qW L  40 Kg m2  0.4 Kn m2
156 23
7 Kn
22 +14
3 Kn
+16
21
5 Kn
+17
20
4 Kn
+18

-100 Kn
19

489
6 Kn

+50
+18

452
+36
18

Kn
7 Kn

-38 Kn
+22

-24 Kn
+17

n K
17

-9 Kn

Kn
9 Kn

+7
+13 -46 +7 Kn
-12

Kn
+27 Kn
+57 Kn

16 Kn
+124 Kn

Kn

-14
1K
n
1 0 Kn 2 -127 Kn 3 -161 Kn 4 -168 Kn 5 -165 Kn 6 -155 Kn 7 -142 Kn 8
144
2010

Hasil perhit. Gaya2 dalam Truss+

Batang tekan 8-22 :


Batang bracing dipakai : profil 2L80.80.8
Luas 1 profil = 12.3 cm2
Gaya tekan max. = 50 Kn*100/1.3=3846 Kg
Panjang batang (l) = 452 cm
Panjang tekuk (l.k) = 452 cm
imin = ix= 2.42 cm
l=l.k/imin= 452/2.42=186.8   = 0.122

gaya _ tek. max


 tekan 
2 * luas _ profil *
= 3846
2*12.3*0.122
= 1282 kg/cm2 ≤ 1400 kg/cm2 (OK)
Batang tarik 18-19 :
Batang atas dipakai : profil 2L80.80.8
Luas 1 profil = 12.3 cm2
Luas netto = Luas profil –t*d
= 12.3 – 0.8*0.85=11.62 cm2
Gaya tarik max. = 168 Kn*100/1.3=12923 Kg
gaya _ trk. max
 tarik 
2 * luas _ profil _ netto
= 12923
2*11.62
= 556 Kg/cm2 ≤ 1400 Kg/cm2 (OK)

150

8 2L-8
0X 0X8
0X8 0X8
2L-8

422
0X8
2L-8

2L-80X80X8

2L-80X80X8

0X8
0X8

2L-8
0X8 0X8
0X8

2L-8
0X8

0X8
2L-8
2L
2L-80X80X8

2L-80X80X8
-8 X8
0X 80
80
X8 8 0X
-
2L

2L-80X80X8 2L-80X80X8 2L-80X80X8


138
2010

Anda mungkin juga menyukai