Anda di halaman 1dari 19

Kep.

Jiwa ‘KEHILANGAN’
1. Yulitasari 11. Desti sumiasti
2. Abdul Rahman 12. Neng Selfiani
3. Defi rahayu 13. Ryan Nur F
4. Annisa O 14. Adhe Tri P
5. M. Riesaldy N 15. Titin Suhartini
6. Siti maisarah 16. Dewi Vatonah
7. Nur alfiyah L 17. Maryati
8. Anne O 18. Kartika Nur L
9. Khurin A 19. RiaVinola A
10. Cut Tiara S 20. Hafni Yulfizar
Pengertian Kehilangan (Loss)
• Menurut Iyus yosep dalam buku keperawatan jiwa 2007, Kehilangan
adalah suatu keadaan Individu berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian
atau keseluruhan.
• Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap
individu selama rentang kehidupan, sejak lahir individu sudah
mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalaminya kembali
walaupun dalam bentuk yang berbeda.
Pengertian Berduka Cita (Grieving)
• Grieving adalah reaksi emosional dari kehilangan dan terjadi
bersamaan dengan kehilangan baik karena perpisahan, perceraian
maupun kematian.
• Bereavement adalah keadaan berduka yang ditunjukan selama
individu melewati rekasi
Bentuk-Bentuk Kehilangan
1. Kehilangan orang yang berarti.
2. Kehilangan kesejahteraan.
3. Kehilangan milik pribadi.
Sifat Kehilangan
1. Tiba – tiba (Tidak dapat diramalkan)
2. Berangsur – angsur (Dapat Diramalkan)
Tipe Kehilangan
1. Actual Loss
2. Perceived Loss ( Psikologis )
3. Anticipatory Loss
Tahapan Proses Kehilangan Dan Berduka
• Denial ( Mengingkari )
• Anger ( Marah )
• Bergaining ( Tawar Menawar )
• Depression ( Bersedih yang mendalam)
• Acceptance (menerima)
Contoh Stressor dan Bentuk Kehilangan di Indonesia
No Jenis Stressor Jenis Kehilangan
1 Gempa dan Tsunami di Aceh Rumah, orang yang berarti, pekerjaan, bagian tubuh.

2 Lumpur Lapindo Rumah, tetangga yang baik


3 Gempa di Yogjakarta Rumah, makna rumah yang lama, orang yang berarti,
bagian tubuh, pekerjaan.
4 Jatuhnya pesawat Adam Air Orang yang berarti, bagian tubuh

5 Tenggelamnya Kapal Levina Orang yang berarti

6 Sampah longsor Orang yang berarti


7 Banjir banding Harta benda, orang tercinta, lingkungan yang baik,
kesehatan.
8 PHK di IPTN Pekerjaan, status, harga diri
9 Banjir Jakarta Harta benda, orang tercinta, lingkungan yang baik,
kesehatan.
Askep pada Klien dengan Kehilangan dan
Berduka
1. Pengkajian
• Pengkajian meliputi upaya mengamati dan mendengarkan isi duka
cita klien: apa yang dipikirkan, dikatakan, dirasakan, dan diperhatikan
melalui perilaku.
• Faktor predisposisi
Faktor predisposisi yang mempengaruhi rentang respon kehilangan
adalah:
• Faktor Genetic
• Kesehatan Jasmani
• Kesehatan Mental
• Pengalaman Kehilangan di Masa Lalu
• Struktur Kepribadian
• Faktor presipitasi
Ada beberapa stressor yang dapat menimbulkan perasaan kehilangan.
Kehilangan kasih sayang secara nyata ataupun imajinasi individu
seperti: kehilangan sifat bio-psiko-sosial antara lain meliputi;
• Kehilangan kesehatan
• Kehilangan fungsi seksualitas
• Kehilangan peran dalam keluarga
• Kehilangan posisi di masyarakat
• Kehilangan harta benda atau orang yang dicintai
• Kehilangan kewarganegaraan
Mekanisme koping
• Koping yang sering dipakai individu dengan kehilangan respon antara
lain: Denial, Represi, Intelektualisasi, Regresi, Disosiasi, Supresi dan
Proyeksi yang digunakan untuk menghindari intensitas stress yang
dirasakan sangat menyakitkan. Regresi dan disosiasi sering ditemukan
pada pasien depresi yang dalam. Dalam keadaan patologis
mekanisme koping tersebut sering dipakai secara berlebihan dan
tidak tepat.
Respon Spiritual
• Kecewa dan marah terhadap Tuhan
• Penderitaan karena ditinggalkan atau merasa ditinggalkan
• Tidak memilki harapan; kehilangan makna
Respon Fisiologis Respon Emosional
• Sakit kepala, insomnia • Merasa sedih, cemas
• Kebencian
• Gangguan nafsu makan
• Merasa bersalah
• Berat badan turun • Perasaan mati rasa
• Tidak bertenaga • Emosi yang berubah-ubah
• Palpitasi, gangguan pencernaan • Penderitaan dan kesepian yang berat
• Perubahan sistem imune dan • Keinginan yang kuat untuk
mengembalikan ikatan dengan
endokrin individu atau benda yang hilang
• Depresi, apati, putus asa selama fase
disorganisasi dan keputusasaan
• Saat fase reorganisasi, muncul rasa
mandiri dan percaya diri
Respon Kognitif Perilaku
• Gangguan asumsi dan keyakinan • Individu dalam proses berduka sering
menunjukkan perilaku seperti :
• Mempertanyakan dan berupaya • Menangis tidak terkontrol
menemukan makna kehilangan • Sangat gelisah; perilaku mencari
• Iritabilitas dan sikap bermusuhan
• Berupaya mempertahankan • Mencari dan menghindari tempat dan
keberadaan orang yang aktivitas yang dilakukan bersama orang
meninggal yang telah meninggal.
• Menyimpan benda berharga orang yang
• Percaya pada kehidupan akhirat telah meninggal padahal ingin
membuangnya
dan seolah-olah orang yang • Kemungkinan menyalahgunakan obat
meninggal adalah pembimbing. atau alkohol
• Kemungkinan melakukan gestur, upaya
bunuh diri atau pembunuhan
• Mencari aktivitas dan refleksi personal
selama fase reorganisasi
Analisa Data

1. Data subjektif: 2. Data objektif:


• Merasa sedih • Menangis
• Merasa putus asa dan kesepian • Mengingkari kehilangan
• Kesulitan mengekspresikan • Tidak berminat dalam
perasaan berinteraksi dengan orang lain
• Merenungkan perasaan bersalah
• Konsentrasi menurun secara berlebihan
• Adanya perubahan dalam
kebiasaan makan, pola tidur,
tingkat aktivitas
Diagnosa Keperawatan
• proses berduka yang berdasarkan • Resiko menganiaya diri
pada pada tipe kehilangan. • kerusakan komunikasi
• Berduka disfungsional • perubahan proses piker
• Perubahan nutrisi kurang dari • perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh kebutuhan tubuh
• Pengingkaran kehilangan • gangguan pola tidur
• Kerusakan komunikasi social • konflik pengambilan keputusan
• Anoreksia • Defisit aktifitas
• Devisit aktivitas • koping individu tak efektif
• Kurang pengetahuan
Pohon masalah

MK 1: Kehilangan
MK 2 : Isolasi sosial Defisit Aktifitas
Disfungsional & Pengingkaran
kehilangan

Koping Individu tak efektif

MK 3 : Ansietas
Kehilangan dan duka cita
Intervensi
• Intervensi untuk klien yang berduka 7. Gunakan komunikasi yang efektif.
1. Kaji persepsi klien dan makna • Tawarkan kehadiran dan berikan
kehilangannya. Izinkan penyangkalan pertanyaan terbuka
yang adaptif. • Dorong penjelasan
2. Dorong atau bantu klien untuk • Ungkapkan hasil observasi
mendapatkan dan menerima
dukungan. • Gunakan refleksi
3. Dorong klien untuk mengkaji pola • Cari validasi persepsi
koping pada situasi kehilangan masa
lalu saat ini. • Berikan informasi
4. Dorong klien untuk meninjau kekuatan • Nyatakan keraguan
dan kemampuan personal. • Gunakan teknik menfokuskan
5. Dorong klien untuk merawat dirinya • Berupaya menerjemahkan dalam bentuk
sendiri. perasaan atau menyatakan hal yang
6. Tawarkan makanan kepada klien tanpa tersirat
memaksanya untuk makan.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai