Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PSORIASIS

KELOMPOK V

- ANDIKHADIJAH
- NOVIANTY THILZYA
- SUARPRIKA TOMBILANGI
Psoriasis merupakan sejenis penyakit kulit yang penderitanya
mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat.
Kemunculan penyakit ini terkadang untuk jangka waktu lama
atau timbul/hilang. Berbeda dengan pergantian kulit pada
manusia normal yang biasanya berlangsung selama tiga
sampai empat minggu, proses pergantian kulit pada penderita
psoriasis berlangsung secara cepat yaitu sekitar 2–4 hari,
(bahkan bisa terjadi lebih cepat) pergantian sel kulit yang
banyak dan menebal.
Di dunia, penyakit kulit ini diduga mengenai sekitar 2 sampai 3
persen penduduk.Data nasional prevalensi psoriasis di
Indonesia belum diketahui. Namun di RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo, selama tahun 2000 sampai 2001, insiden
psoriasis mencapai 2,3 persen. Penyakit ini tidak mengenal
usia, semua umur dapat terkena. Tapi puncak insidensinya di
usia dua puluhan dan lima puluhan.
DEFINISI
 Psoriasis adalah ganggguan kulit yang ditandai
dengan plaque, bercak, bersisik yang dikenal
dengan nama penyakit papulosquamoas.( Price,
1994).
 Psoriasis adalah penyakit inflamasi non infeksius
yang kronik pada kulit dimana produksi sel-sel
epidermis terjadi dengan kecepatan  6-9 x lebih
besar daripada kecepatan sel normal.(Smeltzer,
Suzanne)
 Psoriasis adalah masalah kulit di mana bagian
kulit menjadi radang dan ditutupi sisik berwarna
perak atau kelabu pada siku, lutut dan kulit
kepala.
ETIOLOGI
1. Trauma
2. Infeksi : Streptokokus hemolitikus
3. Iklim
4. Faktor endokrin
5. Sinar matahari
6. Metabolik
7. Obat-obatan
PATOFISIOLOGI
Pada psoriasis ditunjukan adanya penebalan
epidermis dan stratum korneum dan pelebaran
pembuluh-pembuluh darah dermis bagian atas.
Jumlah sel-sel basal yang bermitosis jelas
meningkat. Sel-sel yang membelah dengan cepat
itu bergerak dengan cepat ke bagian permukaan
epidermis yang menebal. Proliferasi dan migrasi
sel-sel epidermis yang cepat ini menyebabkan
epidermis menjadi tebal dan diliputi keratin yang
tebal ( sisik yang berwarna seperti perak ).
Peningkatan kecepatan mitosis sel-sel epidermis
ini agaknya antara lain disebabkan oleh kadar
nukleotida siklik yang abnormal .
Gangguan pola tidur
MANIFESTASI KLINIS
1. Gatal pada tempat-tempat predileksi, yakni pada
kulit kepala, perbatasan daerah tersebut dengan
muka, ekstremitas bagian ekstensor terutama
siku serta lutut.
2. Kelainan kulit terdiri atas bercak-bercak eritema
yang meninggi (plak) dengan skuama diatasnya
3. Skuama yang berubah warnanya menjadi putih
pada goresan, seperti lilin digores. Pada
fenomena Auspitz serum atau darah berbintik-
bintik yang disebabkan karena papilomatosis.
4. pitting nail atau nail pit .
KLASIFIKASI PSORIASIS
1. Pustular Psoriasis Generalisata
2. Pustular Psoriasis Lokal
3. Acropustulosis
4. Erythrodermic psoriasis
5. Guttate psoriasis , umumnya
terjadi pada anak-anak
6. Inverse psoriasis.
7. Psoriasis Athritis
PENTALAKSANAAN
1. Terapi Topical : Obat-obatannya
mencakup preparat ter, anthralin, asam
salisilat dan kortikosteroid. Terapi
dengan preparat ini cenderung
mensupresi epidermopoisis
2. Terapi sistemik : menghindari alkohol,
retinovad oral, fotokemoterapi.
3. Terapi PUVA : menggunakan sinar
ultraviolet.
4. Terapi Sinar Ultra Violet B
Penatalaksanaan umum pada pasien
psoriasis :
 Jaga kulit agar tetap berminyak. Minyak, cream, dan
petroleum jelly adalah moisturizer yang baik.Gunakan
pelembab bila udara terasa panas.
 Penyinaran dengan sinar matahari akan
menghilangkan psoriasis pada beberapa orang, namun
kulit terlebih dulu diolesi dengan minyak dan
dilakukan lubrikasi.
 Mandi dengan air panas akan mengurangi sisik yang
timbul. Penggunaan moisturizer segera setelah mandi
akan berguna. Meminimalisasi kontak dengan sabun
dan bahan kimia.Gunakan sabun yang sangat lembut,
sabun moisturizing, atau sabun yang bebas pembersih.
 Lindungi kulit dari cidera, sebab cidera dapat
memperparah plaque yang timbul.
KOMPLIKASI
 Penebalan kulit dan infeksi kulit
 Kuku menebal dan pecah-pecah karena
adanya nanah.
 Mukosa mulut dan lidah dapat mengalami
kelainan.
 Kematian terjadi karena toksik atau
infeksi.
 Psoriasis Athritis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
2. Pemeriksaan histopatologi dan kadar
albumin serum ditemukan akibat
keseimbangan nitrogen yang negative.
ASUHAN KEPERAWATAN
PSORIASIS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
2. Keluhan Utama : Pasien mengeluh gatal
dengan rasa yang terbakar. Nampak
skuma pada kulit dan kuku rusak.
3. Riwayat penyakit sekarang
4. Riwayat penyakit dahulu
5. Riwayat penyakit keluarga
POLA GORDON
 Pola Persepsi Kesehatan
Adanya riwayat infeksi sebelumya.
Pengobatan sebelumnya tidak berhasil.
Riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, mis., vitamin;
jamu.
Adakah konsultasi rutin ke Dokter.
Hygiene personal yang kurang.

 Pola Nutrisi Metabolik


Napsu makan menurun, Muntah-muntah.
Penurunan berat badan.
Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, benjolan.
Perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-gatal, rasa
terbakar atau perih.
Pola Eliminasi
Sering berkeringat.
Tanyakan pola berkemih dan bowel.

Pola Aktivitas dan Latihan


Pemenuhan sehari-hari terganggu.
Kelemahan umum, malaise.
Toleransi terhadap aktivitas rendah.

Pola Tidur dan Istirahat


Kesulitan tidur pada malam hari karena stres.
Mimpi buruk.
Pola Persepsi Kognitif
Perubahan dalam konsentrasi dan daya ingat.
Pengetahuan akan penyakitnya.

Pola Persepsi dan Konsep Diri


Perasaan tidak percaya diri atau minder,
Perasaan terisolasi.

 Pola Hubungan dengan Sesama


Frekuensi interaksi berkurang
Perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan
peran
 Pola Reproduksi Seksualitas
Gangguan pemenuhan kebutuhan biologis dengan
pasangan.
Penggunaan obat KB mempengaruhi hormon.

Pola Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap


Stress
Emosi tidak stabil
Ansietas, takut akan penyakitnya
Disorientasi, gelisah

 Pola Sistem Kepercayaan


Perubahan dalam diri klien dalam melakukan
ibadah
Agama yang dianut
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan kekeringan pada kulit
2. Gangguan pola tidur berhubungan
dengan pruritus
3. Gangguan citra tubuh berhubungan
dengan penampakan kulit yang tidak
bagus.
4. Resiko infeksi berhubungan dengan
penurunan imunitas
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
No NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Kerusakan integritas Setelah dilakukan asuhan 1. Lakukan inspeksi lesi setiap hari
kulit berhubungan keperawatan, kulit klien dapat 2. Pantau adanya tanda-tanda
dengan kekeringan kembali normal dengan kriteria infeksi
pada kulit hasil: 3. Ubah posisi pasien tiap 2-4 jam
· Kenyamanan pada kulit 4. Bantu mobilitas pasien sesuai
meningkat kebutuhan
· Derajat pengelupasan kulit 5. Pergunakan sarung tangan jika
berkurang merawat lesi
· Kemerahan berkurang 6. Jaga agar alat tenun selau dalam
· Lecet karena garukan keadaan bersih dan kering
berkurang 7. Libatkan keluarga dalam
· Penyembuhan area kulit yang memberikan bantuan pada pasien
telah rusak 8. Gunakan sabun yang
mengandung pelembab atau sabun
untuk kulit sensitive
9. Oleskan/berikan salep atau krim
yang telah diresepkan 2 atau tiga kali
per hari.
2. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan asuhan 1. Menjaga kulit agar
berhungan dengan keperawatan diharapkan klien selalu lembab
pruritus bisa istirahat tanpa danya 2. Determinasi efek-
pruritus dengan kriteria hasil: efek medikasi terhadap
· Mencapai tidur yang pola tidur
nyenyak 3. Jelaskan pentingnya
· Melaporkan gatal mereda tidur yang adekuat
· Mengenali ttindakan 4. Fasilitasi untuk
untuk meningkatkan tidur mempertahankan aktifitas
· Mempertahankan kondisi sebelum tidur
lingkungan yang tepat 5. Ciptakan lingkungan
yang nyaman
6. Kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
obat tidur.
3. Gangguan citra tubuh Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji adanya gangguan citra
berhubungan dengan keperawatan diharapkan diri (menghindari kontak
penampakan kulit Pengembangan peningkatan mata,ucapan merendahkan diri
yang tidak bagus. penerimaan diri pada klien tercapai sendiri).
dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi stadium
· Mengembangkan peningkatan psikososial terhadap
kemauan untuk menerima keadaan perkembangan.
diri. 3. Berikan kesempatan
· Mengikuti dan turut pengungkapan perasaan.
berpartisipasi dalam tindakan 4. Nilai rasa keprihatinan dan
perawatan diri. ketakutan klien, bantu klien yang
· Melaporkan perasaan dalam cemas mengembangkan
pengendalian situasi. kemampuan untuk menilai diri
· Menguatkan kembali dukungan dan mengenali masalahnya.
positif dari diri sendiri. 5. Dukung upaya klien untuk
memperbaiki citra diri , spt
merias, merapikan.
6. Mendorong sosialisasi
dengan orang lain.
4. Resiko infeksi Setelah dilakukan asuhan 1. Lakukan tekni aseptic
berhubungan keperawatan diharapkan tidak dan antiseptic dalam
dengan penurunan terjadi infeksi dengan kriteria melakukan tindakan pada
imunitas hasil: pasien
· Hasil pengukuran tanda 2. Ukur tanda vital tiap 4-6
vital dalam batas normal. jam
- RR :16-20 x/menit 3. Observasi adanya tanda-
- N : 70-82 x/menit tanda infeksi
- T : 37,5 C 4. Batasi jumlah
- TD : 120/85 mmHg pengunjung
· Tidak ditemukan tanda-tanda 5. Kolaborasi dengan ahli
infeksi (kalor,dolor, rubor, tumor, gizi untuk pemberian diet
infusiolesa) TKTP
· Hasil pemeriksaan laborat 6. Libatkan peran serta
dalam batas normal Leuksosit keluarga dalam memberikan
darah : 5000-10.000/mm3 bantuan pada klien
7. Kolaborasi dengan
dokter dalam terapi obat

Anda mungkin juga menyukai