Anda di halaman 1dari 36

TORCH

• Pernahkah anda berpikir bahwa fetus merupakan


transplant yang tidak ditolak oleh ibu ?
• PERTANYAAN :
JELASKAN KEADAAN TERSEBUT, DAN
HUBUNGKAN DENGAN RENTANNYA IBU
HAMILTERHADAP PROSES INFEKSI 
Mim`s MEDICAL MICROBIOLOGY (Richard
V Goering, Hazel M Dockrell,dll) DI
PERPUSTAKAAN
PENGERTIAN
• T= TOXOPLASMA GONDII
• O=OTHERS (HEPATITIS B, SIFILIS,
VARICELLA ZOSTER, HIV, PARVO VIRUS)
• R=RUBELLA
• C=CITOMEGALOVIRUS
• H= HERPES SIMPLEKS VIRUS
RUBELLA
• Rubella (campak jerman / campak 3 harian)adalah
suatu penyakit demam akut yang ditandai oleh
ruam kulit
• Merupakan salah satu dari lima infeksi yang
ditandai dengan ruam kulit( empat yang lain
measles, scarlet fever, rubella, duke`s disease,
fifth disease/erytema infecsiosum, and roseola,)
• Tidak ada gambaran klinik yang patognomonis
untuk rubella
• Sebagian besar diagnosis ditegakkkan dengan
serological test
• Meskipun merupakan eksanthema viral yang
ringan, tetapi infeksi pada awal kehamilan
menyebabkan abnormalitas yang serius pada janin
Morfologi dan Epidemuologi Virus
• RNA virus
• Famili togaviridae
• Genus Rubivirus
• Manusia merupakan satu-satunya inang
• Virus ditularkan melalui direct droplet contact from
nasopharyngeal secretions, dimulai dengan traktus
respiratorius 
• Virus bereplikasi di kelenjar limfe upper respiratory
tract menyebar secara hematogen
• Congenital infection terjadi selama maternal viremia
menembus placenta.
• JELASKAN APA YANG DIMAKSUD
DENGAN TISSUE TROPISME
• VIRUS INI BERREPLIKASI SECARA LITIK,
JELASKAN ! DAN JELASKAN CARA
REPLIKASI VIRUS YANG LAIN
MANIFESTASI KLINIK
• Infeksi postnatal biasanya asymptomatic
• Infeksi pada anak-anak biasanya gejala prodromal berupa malaise, fever and
anorexia.
• Infeksi pada orang dewasa umumnya lebih parah daripada anak-anak
• Secara umum gejala Klassic rubella adalah low grade fever, lymphadenopathy
daerah posterior cervical dan occipital , and rash meskipun hal ini bervariasi
pada tiap individu
• Rash terjadi setelah 14 days setelah fase invasi virus, ujud kelainan kulit berupa
erythematous, maculopapular dimulai dari wajah kemudian menyebar ke badan
selama 3 hari
• Distribusi lesi dan penampakan sama dengan campak tetapi tidak segelap dan
sesakit campak (tidak ada gambaran ruam kulit yang patognomonis untuk
rubella )
• Kadang dijumpai artritis dan pernah dilaporkan adanya trombositopeni
CONGENITAL RUBELLA SINDROME
(CRS)
• CRS pertama kali dideteksi tahun 1941 pada kejadian
epidemik di Australia
• Derajat kerusakan yang ditimbulkan pada janin
tergantung pada trimester berapa ibu terinfeksi
• Pada trimester awal dapat timbul defek pada 80-85%
kehamilan, abortus spontan terjadi pada 20 % kasus
MALFORMATION IN CONGENITAL RUBELLA SYNDROME

• Brain (small brain size)


• Eye ( catararact, microphtalmia)
• Ear ( hearing defect, organ of corti affected
• Heart (patent ductus arteriosus, patent interventricular
septum)
• Liver, Spleen (hepatosplenomegali, trombocytopenic
purpura, anemia)
• General (low birth weight, increased infant mortality)
• PERTANYAAN : MENGAPA PADA
TRIMESTER AWAL SERING TERJADI
DEFEK MALFORMASI SEPERTI YANG
DISEBUTKAN PADA SLIDE DIATAS ? 
CARI DI =Mim`s MEDICAL MICROBIOLOGY
(Richard V Goering, Hazel M Dockrell,dll) DI
PERPUSTAKAAN
DIAGNOSIS
• Rubella virus tumbuh lambat pada kultur jaringan, efek CPE yang ditimbulkan sangat sedikit dan
tidak begitu mencolok, kareana itu cara diagnosis ini jarang dipakai
• Metode serologi lebih disukai, pada keadaan akut melalui teknik EIA (Enzyme Immuno Essay)
dijumpai Ig M yang dapat dideteksi 4 hari setelah terjadi rash kulit
• Ig G pada penderita biasanya bertahan seumur hidup
• Deteksi Akut Rubella jika ditemukan :
– Kenaikan 4 x titer antibodi IgG titer antara keadaan akut dan fase konvalescent pada serum pasien
(Serum sebaiknya diambil antara hari 7-10 setelah rash dan diulang 2-3 minggu kemudian)
– Adanya IgM spesifik rubella
– Isolasi virus melalui kultur jaringan positif Rubella
(Virus dapat diisolasi dari sekret nasal, blood, throat, urine, or cerebrospinal fluid (CSF),umumnya virus diisolasi
dari sekret pharyng 1 minggu sebelum rash dan 2 minggu setelah rash)
• Polymerase chain reaction (PCR) dapat digunakan secara langsung untuk mendeteksi rubella virus
dapat juga digunakan untuk mendeteksi prenatal diagnosis of congenital rubella infection melalui
cairan amnion
• DALAM IDENTIFIKASI VIRUS SECARA
LANGSUNG MENGGUNAKAN MIKROSKOP
CAHAYA SERING KITA MEMAKAI CPE
UNTUK MENDETEKSI KEBERADAAN
VIRUS
• JELASKAN APA YANG DIMAKSUD
DENGAN CPE  CARI DI JAWETZ
TERAPI
• Tidak ada terapi yang spesifik karena bersifat self
limiting disease
• Biasanya terapinya bersifat suportif
• Vaksinasi dapat digunakan untuk pencegahan penyakit
• Wanita hamil merupakan kontra indikasi vaksin
• Wanita yang sudah divaksinasi dianjurkan menunggu
selama 3 bulan sesudah vaksinasi untuk hamil
CITOMEGALOVIRUS
• Cytomegalovirus (CMV) adalah virus yang dapat
menginfeksi manusia semua umur, semua etnik, berbagai
tingkat sosial ekonomi, serta berbagai latar belakang
sosial budaya yang berbeda
• Meskipun kebanyakan infeksi bersifat asimtomatik tetapi
dapat menimbulkan masalah yang serius pada janin,
neonatus, maupun penderita imunocompremaised
Transmisi
• Transmisi melalui contact with a person excreting
the virus in saliva, urine, or bodily fluids.
• Congenital CMV infection umumnya dihasilkan
dari transplacental transmission
• Virus juga dapat ditularkan melalui transmitted
sexually, via organ transplants, transplacentally,
via breast milk, dan pernah dilaporkan via blood
transfusion (meskipun jarang).
Morfologi
• Virus DNA
• Famili Herpesviridae
• Berbentuk ikosahedral
• Mempunyai selubung
• Replikasi sangat lambat, butuh beberapa hari
sampai beberapa minggu untuk menghasilkan
CPE yang tampak pada cell lines
CLINICAL MANIFESTATIONS

• Congenital infection
– Brain (small brain size)
– Eye ( catararact, microphtalmia)
– Ear ( hearing defect, organ of corti affected
– Heart (patent ductus arteriosus, patent interventricular septum)
– Liver, Spleen (hepatosplenomegali, anemia, meningkatnya fiver function
test transaminase) jaundice
– General (low birth weight, increased infant mortality)
• Perinatal infection
• Transmisi terjadi dari maternal secretions, ingestion of breast milk,
atau dari blood product transfusions
• Infeksi tampak setelah usia 3 minggu atau 3 sampai 6 bulan
• Seringkali bersifat asymptomatic, kadang juga menghasilkan
gejala yang bervariasi
• Sindroma umumnya berkaitan dengan hepatosplenomegaly,
abnormal blood counts dengan lymphopenia, neutropenia and
thrombocytopenia, abnormal transaminases
• Acquired CMV infections
– Umumnya asymptomatic pada anak-anak serta usia dewasa
– Gejala yang timbul biasanya berupa fever, fatigue, pharyngitis,
adenopathy, dan hepatitis
– Headache, abdominal pain dengan diarrhea, arthralgias, dan
rash pernah dilaporkan
– Laboratory abnormalities dapat berupa thrombocytopenia serta
peningkatan transaminases
DIAGNOSIS
• isolation virus dari urine atau saliva 3 minggu pertama post invasi virus
• Culture umumnya akan positive 1 sampai 3 hari setelah incubation
• CPE bersifat khas berupa inklusi intra nuklear, inklusi perinuklear yang
membesar(sel-sel citomegalik/ owl`s eye)
• Deteksi DNA pada urine dan serum dengan menggunakan polymerase chain
reaction (PCR)
• CMV IgM yang meninggi sering menunjukkan infeksi akut tetapi harus
dikonfirmasi dengan menggunakan viral culture
• IgG tidak banyak membantu untuk diagnosis penyakit karena sebagian besar
orang mungkin mempunyai Ig G positif yang dapat ditransfer via plasenta dari
ibu kepada janin, karena itu diagnosis CMV akut pada anak dan dewasa selain
adanya IgG CMV juga harus terdapat Ig M antibodi, serta terdapat kultur positif
pada urine dan saliva
TREATMENT
• Self limiting disease
• Pada kasus yang berat Ganciclovir — (5 mg/kg
per dose IV tiap 12 hours untuk 2-3 minggu),
• Other regimens :
– Foscarnet ditambahkan jika terjadi gangguan fungsi
renal
– Cidofosir
– Valganciclovir
PREVENTION
• Personal protective
– Hygienic perseorangan
– Menghindari mencium neonatus atau anak dekat pada mulut
– Tidak bergantian alat-alat makan dengan anak-anak
– Sementara menghindari hubungan intim pada pasangan yang
sedang terinfeksi

• Blood products and organ donors


– Skrening darah dan organ donor dari CMV

• Vaccines
HERPES SIMPLEK
MORFOLOGI
• Famili herpesviridae ( together with varicella
zoster, Epstein-barr virus, Cytomegalovirus)
• Virus DNA
• Mempunyai selubung
• Bentuk ikosahedral dengan 162 capsomer
EPIDEMIOLOGI
• Manusia merupakan satu-satunya inang
• Virus sering menjadi laten dan recuren
• Neonatal herpes terjadi 1 dari 5000 kelahiran di
USA ( Indonesia unknown)
• Sebagian besar infeksi pada neonatal terjadi pada
saat melalui jalan lahir ibu
• JELASKAN TENTANG FASE AKUT,
KRONIS,LATEN !
MANIFESTASI KLINIS
• Dibagi menjadi herpes simpleks tipe 1 dan Herpes
simpleks tipe 2
• Herpes simpleks tipe 1
• Mengenai labial (fever, pembesaran kelenjar
submandibular, nyeri telan, gingivostomatiti dengan ulcer
ataupun vesikel
• Herpes simpleks tipe 2
• Mengenai genital (vesikel/ulcer pada cervik, vulva
ataupun perineum pada wanita maupun penis pada laki-
laki
• Bentuk infeksi
– Infeksi primer
HSV 1
Virus menembus kulit/mukosa setelah menyebar via pernafasan
atau kontak air liur. Replikasi awal di tempat infeksi lalu
menginvasi ujung saraf lokal dan dibawa melalui aliran aksonal
retrograd ke ganglion radiks dorsalis
HSV 2
Sama dengan HSV 1 hanya ditularkan via genital
DIAGNOSIS
• Perubahan histopatologi yang terjadi meliputi
giant cell dengan inklusion bodies  mikroskop
• Serologi
PARVO VIRUS
• MORFOLOGI
– Virus DNA
– Famili Parvoviridae
– Bentuk ikosahedral
– Non envelop virus
EPIDEMIOLOGI-MANIFESTASI
KLINIK
• Virus ditransmisikan melalui doplet infection
• Virus pertama kali bereplikasi di nasofaring kemudian spreding
viremia di bone narrrow
• Virus ini menempel erytroid precusor sel di summsum tulang 
litik dari sel anemia hebat
• Kemudian terjadi flu like sindrom  host antibodi immune
complekskemudian terjadi spreding dari rash yang dimulai di
pipi (Slapped cheek)  ekstremitas
• Infeksi selama kehamilan  virus menembus plasenta dapat
terjadi defec pada janin, hidrops fetalis, dapat terjadi keguguran
DIAGNOSIS
• Viral DNA by PCR
• Serologik detection by Ig M or Ig G antibodies
CONCLUSION
You are called to examine a 1-day-old male because the nurse concerned that he
is jaundiced. He was born by spontaneous vaginal delivery to a 19-year-old
gravida1, para1 after afull-term, uncomplicated pregnancy. The mother had no
illnes during the pregnancy, she did not use tobacco, alcohol, or drugs, and the
only medication that she took was pre natal vitamins. She denied any
significant medical history of genetic syndrome or illness among children. The
infant mildly jaundiced but has a notable abnormally small head circumference
(microcephaly). His cardiovascular examination is normal. His liver and spleen
are enlarged on palpation of the abdomen. Neurologc exam is notable for the
lack of startle response to a loud noise. CT scan of his head reveals intracerebral
calcification. The pediatrician explain to the child`s mother that the virus
involved is the most commonly transmitted tranplacental viral infection
Question
• What the most likely cause of this infant`s
condition ?
• How did he likely acquire this?
• What is the test of choice to confirm the
diagnosis?
PUSTAKA
• Mims`Medical Microbiology (Richard V
Goering,dll)
• Microbiology (Robert Bauman)
• Medical Microbiology (Mims, Playfair,dll)
• Clinical Virology (LR Haaheim,dll)
• Case Files Microbiology (Toy,dll)
• Jurnal Up to Date

Anda mungkin juga menyukai