Anda di halaman 1dari 34

 AMIROH

 ANNISA CHAIRANI HARAHAP

 DWI APRILIA VERONIKA


 NILA CAHYA RAHMAWATI F
 RANIA IBRAHIM
 RISKY FEBYYANTI
busana pesta adalah busana yang dikenakan pada
kesempatan pesta baik pesta pagi, pesta siang,
pesta sore maupun pesta malam hari, dimana
busana yang dikenakan lebih istimewa
dibandingkan dengan busana sehari-hari, baik dari
segi bahan, teknik jahit, desain maupun
hiasannya.
A. Siluet Busana Pesta

Penggolongan siluet dibagi beberapa macam :


1. Bentuk dasar

Penggolongan siluet menurut bentuk dasar dibedakan


menjadi 3, yaitu:
 Siluet lurus atau pipa (straigh/tabular)
 Siluet lonceng (bell-shape/bouffant shilouette)
 Siluet menonjol (bustle shilouette)
2. Pengaruh tekstur

Siluet berdasarkan pengaruh tekstur


dibedakan menjadi 2 yaitu siluet tailor dan
siluet draperi.

3. Kesan usia

Berdasarkan kesan usia, siluet dibedakan


menjadi 2 yaitu siluet dengan kesan gadis
remaja (flapper shilouette) dan siluet dengan
kesan dewasa (mature shilouette)

4. Bermacam huruf

Berdasarkan bentuk huruf siluet dibedakan


menjadi siluet A, H, I, T, Y, S, X, O, dan L.
5. Bentuk yang ada di alam

Berdasarkan bentuk yang ada di alam siluet dibedakan menjadi


4 yaitu:
a. Siluet hourglass
Siluet ini masih dibedakan lagi menjadi 3 yaitu :

1. Siluet natural yaitu siluet yang menyerupai


kutang atau strapless. Bagian bahu mengecil,
bagian dada besar (membentuk buah dada)
bagian pinggang mengecil dan bagian rok
melebar.
2. Pegged skirt yaitu siluet dengan bentuk
lebar di bahu, mengecil di pinggang,
membesar di pinggul dan pada bagian
bawah rok mengecil.

3. Siluet flare yaitu siluet dengan bentuk bahu lebar


membentuk dada, mengecil di pinggang dan di bagian
rok melebar. Pada umumnya siluet ini memakai lengan
gembung dan rok pias, rok kerut, dan rok lipit yang
lebar.
4. Siluet melebarkan badan, siluet ini memberikan kesan
melebarkan si pemakai karena menggunakan
garis horizontal, lengan kimono, lengan setali, lengan
raglan atau lengan dolman.

5. Siluet geometrik yaitu siluet yang bentuknya berupa


garis lurus dari atas ke bawah tidak membentuk tubuh.
Siluet geometrik dibedakan menjadi 4 yaitu
siluet persegi panjang (rectangle), siluet trapesium
(trapeze), siluet taji (wedge), dan siluet tunik ( T shape)
6. Siluet bustle yang mempunyai ciri khas
adanya bentuk menonjol di bagian belakang.
Memiliki bentuk asli mengecil dibagian
pinggang kemudian diberi tambahan berupa
draperi atau kerutan yang dilekatkan atau
terlepas.

7. Siluet pant (celana)

Menurut Sri Widarwati (1993) busana pesta seringkali


terbuka bagian atas, seperti model decollate,
strapless/bustle, backless, dan lain-lain.
b. Bahan Busana Pesta

Bahan yang digunakan untuk busana


pesta biasanya dipilih bahan-bahan yang
berkualitas tinggi dan mampu
ada empat hal yang perlu
menimbulkan kesan mewah. Bahan-
diperhatikan
bahan tersebut antara lain bahan yang dalam pemilihan bahan busana
tembus terang seperti bahan brokat, tile, yaitu :
organdi, sifon dan lain – lain (Enny Zuhni
Khayati, 1998:2). Sedangkan menurut Sri (1) Memilih bahan sesuai dengan
Widarwati (1993) bahan yang digunakan desain.
untuk busana pesta antara lain beledu, (2) Memilih bahan sesuai dengan
kain renda, lame, sutera, dan kondisi si pemakai.
sebagainya. Busana pesta yang digunakan (3) Memilih bahan sesuai dengan
kesempatan.
pada umumnya adalah bahan yang
(4) Memilih bahan sesuai dengan
berkilau, bahan tembus terang, mewah keuangan keluarga.
dan mahal setelah dibuat. Menurut Enny
Zuhni Khayati (1998:9)
c. Warna Busana Pesta

Warna yang digunakan dalam pembuatan busana pesta biasanya


kelihatan mewah dan gemerlap, untuk busana pesta malam biasanya
menggunakan warna-warna mencolok/cerah, warna-warna yang
lembut, seperti ungu, biru muda, dan putih serta warna-warna
tua/gelap, seperti merah menyala dan biru gelap (Prapti Karomah
dan Sicilia Sawitri, 1998).

Sedangkan menurut Sri Widarwati (1993) pemilihan warna busana


pesta berbeda, harus disesuaikan dengan kesempatan pestanya.
Pada umumnya warna yang digunakan untuk busana pesta malam
adalah yang mengandung unsur merah, hitam, keemasan, perak,
atau warna-warna yang mengkilap.
d. Tekstur Bahan Busana Pesta e. Hiasan
 Tekstur adalah sifat permukaan  Hiasan adalah barang yang
dari suatu benda yang dapat dipakai untuk memperindah
dilihat dan dirasakan. Sifat-sifat sesuatu WJS.Poerwadarminta
permukaan tersebut antara lain: (1954 : 256).
kaku, lembut, kasar, halus,  Hiasan busana berfungsi untuk
tebal, tipis, dan tembus terang memperindan dan mempertinggi
(transparan), (Sri Widarwati, mutu busana tersebut. Pemilihan
1993 : 14). dan penempatan hiasan yang
 Tekstur terdiri dari bermacam- tepat dapat membuat model-
macam yaitu tekstur kaku, model busana sederhana
tekstur kasar dan halus, tekstur kelihatan lebih menarik.
lemas, tekstur tembus terang,  Hiasan yang digunakan pada
tekstur mengkilap dan kusam busana bermacam-macam,
(Arifah A Riyanto, 2003 : 47). misalnya anyaman pita, macam-
 Menurut Enny Zuhni Khayati macam pita hias dan renda,
(1998) tekstur bahan untuk macam-macam sulaman dan
busana pesta biasanya lembut, smook, bordir dan sebagainya.
licin, mengkilap/kusam, tidak Pemilihan bahan hiasan tersebut
kaku dan tidak tebal dan juga harus disesuaikan dengan sifat
memberikan kesan nyaman pada bahan dan mutu
waktu dikenakan. bahan busananya.
f. Pelengkap Busana

Busana pesta akan terlihat indah dengan


pemberian pelengkap yang serasi, seperti sepatu,
sandal, tas, perhiasan (kalung, anting, gelang) yang
disesuaikan dengan bahan dasarnya, umur, tempat,
waktu, suasana dan disain busananya.
B. Bobot atau isi

Bobot atau isi adalah makna dari suatu busana. Busana pesta ini
termasuk kaftan, hal ini dapat dilihat pada bagian belakang busana
yang menggunakan bukaan berupa resluiting.bahan yang
digunakan adalah bahan yang jatuh atau lembut, yang terpenting
dalam pemilihan bahan untuk busana pesta ini adalah bahan itu
harus Higrokopis (mudah menyerap keringat), nyaman dipakai, dan
tidak panas. Warna yang digunakan busana ini adalah warna merah
maroon pada busana, dikombinasikan warna orange pada hiasan
pada bagian pinggang gaun, dan pita berwarna hijau.

c. Penampilan dan Penyajian

Penampilan menunjukkan bagimana suatu busana disajikan. Busana


pesta ini terdiri dari dua bagian, bagian dalam berupa one piece
(dress), dan pada bagian luarnya berupa modifikasi dari bahan yang
berbeda warna yang membuat penampilan keseluruhan dari busana
ini terlihat anggun,elegant, dan feminin pada pemakainya
a. Busana Pesta Pagi

 Busana pesta pagi


atau siang adalah
busana yang
dikenakan pada
kesempatan pesta
antara pukul 09.00-
15.00.
 Busana pesta ini
terbuat dari bahan
yang bersifat halus,
lembut, menyerap
keringat dan tidak
berkilau, sedangkan
pemilihan warna
sebaiknya dipilih
warna yang lembut
tidak terlalu gelap.
b. Busana Pesta Sore
Busana pesta sore adalah busana yang
dikenakan pada kesempatan sore menjelang
malam. Pemilihan bahan sebaiknya bertekstur
agak lembut dengan warna bahan yang cerah
atau warna yang agak gelap dan tidak
mencolok.
c. Busana Pesta Malam
Busana pesta malam adalah busana yang dikenakan
pada kesempatan pesta malam hari. Pemilihan
bahan yaitu yang bertekstur lebih halus dan
lembut. Mode busana kelihatan mewah atau
berkesan glamour. Warna yang digunakan lebih
mencolok, baik mode ataupun hiasannya lebih
mewah.
d. Busana Pesta Malam Resmi
Busana pesta malam resmi adalah busana yang
dikenakan pada saat resmi, mode masih
sederhana, biasanya berlengan tertutup sehingga
kelihatan rapi dan sopan tetapi tetap terlihat
mewah.
2). Pesta Resmi Perseorangan

Pesta resmi perseorangan adalah jenis


pesta yang diadakan berkaitan dengan tata
cara yang ditentukan oleh satu / salah satu
lembaga negara atau instansi swasta.

Contoh :
>Pesta pernikahan (Wedding Party),
>Pesta pembukaan suatu perusahaan
(Grand Opening),
>Pesta peluncuran suatu produk baru
Ggrand Launching), Pesta
pentas (entertainment).
f. busana pesta adat

Busana adalah busana yang dipakai pada kesempatan


yang istimewah, yang dibuat seindah. Pesta menurut MGMP
(1995:57) menurut sifatnya dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu :

1). Pesta Biasa

Pesta biasa adalah jenis pesta tidak resmi


yang menyelenggarakannya tidak
meninggalkan tatanan yang telah ditentukan
oleh Negara.

Contoh: Pesta ulang (Birthday Party),


Pesta kebun (Garden Party), PestaValentine,
Pesta kostum (Custom Party), Pesta jamuan
makan malam (Dinner Party), Pesta akhir tahun
dan tahun baru (Old & New Year Party).
3). Pesta Resmi Kenegaraan

Pesta resmi kenegaraan adalah jenis pesta


yang diadakan oleh suatu lembaga Negara untuk
memperingati hari besar kenegaraan atau
menerima tamu Negara, baik secara nasional
maupun internasional.

Contoh: Pesta kenegaraan (Independence


Day), Pesta pelantikan pejabat Negara, Pesta
penghormatan tamu Negara.
1. Pakaian Adat Batak Toba
 Suku Batak sendiri sebetulnya terbagi-bagi menjadi beberapa
sub-suku. Salah satunya adalah sub-suku Batak Toba. Sesuai
namanya, suku ini adalah suku batak yang mendiami daerah
sekitar danau Toba, danau terluas di Asia Tenggara. Suku
Batak Toba memiliki pakaian adat sehari-hari yang terbuat
dari kain tenun khas Batak, yakni kain ulos. Secara umum,
kain ulos inilah yang menjadi identitas dan ciri utama pakaian
adat Sumatera Utara di kancah nasional. Berikut adalah
gambar dari seseorang yang mengenakan kain ulos. Kain ulos
merupakan kain yang ditenun secara manual dari bahan
benang sutra berwarna hitam, merah, dan putih dengan
dihiasi motif berupa benang emas atau perak. Berdasarkan
coraknya, kain ulos ada beragam jenisnya, antara lain yaitu
Ulos Antakantak, Ulos Bintang Maratur, Ulos Bolean, Ulos
Mangiring, Ulos Padang Ursa, Ulos Pinan Lobu-lobu, Ulos
Pinuncaan, dan masih banyak lagi. Masing-masing motif
memiliki filosofi dan kegunaan yang berbeda-beda
Batak Mandailing adalah sub suku batak yang
mendiami daerah di sekitar Kabupaten
Tapanulis Selatan, Kabupaten Mandailing
Natal, serta Kabupaten Padang Lawas. Sub
suku Batak ini memiliki pakaian adat yang
nyaris serupa dengan Batak Toba, yakni
berupa perpaduan kain ulos dengan beragam
aksesoris lainnya.
Pulau Nias adalah pulau yang letaknya berada
terpisah di arah Barat pulau Sumatera. Secara
sekilas, kebudayaan dari penduduk asli Pulau
Nias memiliki beberapa perbedaan dengan suku
Batak. Salah satu yang bisa dilihat misalnya
perbedaan pada Pakaian Adat Tradisionalnya.
Pakaian adat Sumatera Utara dari suku Nias
untuk laki-laki disebut Baru Oholu, sementara
untuk perempuannya disebut Õröba Si’öli.
Pakaian ini memiliki warna dominan yakni emas
atau kuning.
Sama seperti suku Batak lainnya, suku Batak
Simalungun yang tinggal di sekitar Kabupaten
Simalungun juga mengenakan pakaian adat
berbahan kain ulos, akan tetapi mereka
menyebutnya dengan nama kain Hiou.
Pengenaan pakaian adat ini akan dilengkapi
dengan beragam aksesoris, misalnya penutup
kepala dan kain samping. Penutup kepala yang
dikenakan laki-laki disebut Gotong, untuk
perempuan disebut Bulang
suku Pakpak mendiami daerah sekitar
Kabupaten Pakpak Barat dan Kabupaten
Dairi. Sub suku ini memiliki pakaian adat
yang berbagan kain oles, kain tenun khas
Pakpak. Penggunaan kain ini dilengkapi
dengan aksesoris mahal berupa kalung emas
bertahtakan permata, baik untuk pria
(borgot) maupun untuk wanita (cimata).
Suku Melayu di Sumatera Utara mendiami
daerah-daerah di sekitar Kota Tebing Tinggi,
Binjai, Medan, Kabupaten Langkat, Deli Serdang,
Serdang Bedagai, hingga Kabupaten Batu Bara.
Jika dilihat sekilas, pakaian adat Melayu di
Sumatera Utara memiliki ciri khas yang sama
dengan pakaian adat Melayu Riau, yakni
pengenaan baju kurung dan sarung songket yang
dililitkan di pinggang.
Secara tekstur dan pembuatan, pakaian adat
Sumatera Utara dari suku Batak Karo serupa dengan
pakaian adat Batak pada umumnya. Kain yang dibuat
dari pintalan kapas bernama Uis Gara dipakai sebagai
penutup tubuh dalam berbagai aktivitas keseharian.
Kain Uis Gara sendiri berarti kain merah. Kain ini
ibuat dari tenunan benang merah dan dipadukan
dengan warna hitam atau putih serta motif
menggunakan benang emas atau perak.

Anda mungkin juga menyukai