Anda di halaman 1dari 29

Disusun Oleh :

dr. David Cahyono


Dokter Internship

Pembimbing :
dr. Nanik Triana Kartikasari, Sp.PD

Pendamping :
dr. Sofie Giantari
dr. Islah Harwityastika
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Tn. S
 RM : 337616
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Tgl Lahir : 05-12-1952
 Umur : 62 Tahun
 Suku : Jawa
 MRS : 12/12/2018
 Perawatan: Ruang Melati

 Keluhan utama :Demam
 Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan
keluhan demam selama 7 hari. Pasien mengaku

kesulitan untuk buang air besar sejak 3 hari ini. Pasien
mengaku mengalami penurunan nafsu makan , pasien
juga mersakan mual selama 1 minggu ini dan sempat
diseratai dengan muntah. Buang air kecil normal.
Riwayat berpergian ke luar pulau disangkal oleh pasien.
 Riwayat penyakit dahulu: Riwayat HT disangkal oleh
pasien . Riwayat DM disangkal oleh pasien. Pasien
mengaku tidak pernah dirawat inap di rumah sakit.
 Riwayat Pengobatan: Pasien belum mendapat obat .
 Riwayat Alergi : Pasien menyangkal adanya alergi
terhadap obat-obatan yang diberikan.
 Status Generalis : Sakit sedang/gizi cukup/ compos
mentis 4-5-6
 Status Vitalis : Tinggi badan dan berat badan tidak
dilakukan pemeriksaan

 -Tekanan darah : 130/90 mmHg
 -Nadi : 75x/menit reguler.
 -Pernapasan: 20x/menit
 -Suhu: 37.6ᵒC
 Status Regional :
 Kepala :
 Rambut : hitam, lurus, sukar dicabut
 Telinga : Low set ear (-)


Mata
Hidung

: Anemis (+), icterus (-), cyanosis (-), dyspneau (-)
: Epistaksis (-), deformitas(-),
 Bibir : Sianosis (-), Labiopalatoskisis (-)
 Tangan : Akral hangat (+) , Oedema (-)
 Kaki :Akral hangat (+), Oedema (-)
 Thorax :
 Inspeksi : Simetris kiri = kanan,tipe pernapasan
thorakoabdominal
 Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, vocal fremitus kiri =
kanan
 Perkusi : Sonor kiri =kanan
 Auskultasi : Bunyi pernapasan vesikuler, bunyi tambahan Rh
-/- Wh-/-
 Jantung
 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : Ictus cordi tidak teraba


Perkusi 
: Pekak, batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi Jantung I/II Murni regular, Bunyi
tambahan (-)
 Status Lokalis
 Regio Abdomen :
 Inspeksi : datar, darmn contour (-), darmn steifung (-),
 ikut gerak napas
 Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
 Perkusi : timpani
 Palpasi : lembut, massa tumor (-), nyeri tekan (-),
 Regio Genitalia Eksterna :
 Tidak Dilakukan Pemeriksaan.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN DL
WBC 
NILAI
8.130
NILAI RUJUKAN
4,4 – 11,3
RBC 3,31 4,5 – 5,9
HGB 5,30 14 – 18
HCT 18,4 40 – 48
MCV 55,60 80.0 – 96.0
MCH 16,00 27,5 – 33,2
MCHC 28,80 33,4 – 35,5

PLT 524.000 150 – 450


PCT 0.48 0,150 – 0,400
NEUT 6,46 1,2 – 5,3

LYMPH 0,70 0,8 – 2,7

MONO 0,69

EO 0.26
 DIAGNOSA AWAL:
 Anemia + Observasi febris H-7 suspect typhoid fever

 PLANNING :

 Transfusi PRC 2 pack di ruangan
 Periksa UL dan rapid test anti salmonella di ruangan

 TERAPI AWAL :
 Inf NS 1000 cc/24 jam
 Inj Ranitidin 2x 1 amp iv
 Inj Ondancentron 3 x 1 amp iv
 Inj Paracetamol 3x 1 amp iv
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN UL

WARNA

NILAI

KUNING MUDA

KEJERNIHAN AGAK KERUH

PH 7

BERAT JENIS 1,005

PROTEIN NEGATIF

GLUKOSA NEGATIF

NITRIT NEGATIF

KETONE NEGATIF

UROBILIN NEGATIF

BILIRUBIN NEGATIF

ERITROSIT NEGATIF

LEUKOSIT POSITIF 2

IgM ANTI SALMONELLA POSITIF

IgG ANTI SALMONELLA NEGATIF


 DIAGNOSIS AKHIR
 Typhoid fever + Anemia + ISK
 PENATALAKSANAAN :

 Infus NS 1000 cc/24 jam
 Tranfusi PRC 2 pack
 Inj Paracetamol 3x 1 amp iv
 Inj Ranitidin 2 x 1 amp iv
 Inj Ondancetron 3 x 1 amp iv
 Inj Mecobalamin 2 x1 amp iv
 Inj Levofloxacin 1x 500mg iv
 PO: curcuma 2x 1 tablet
 - Konsul dr. Nanik, Sp.PD
RESUME

 Seorang pasien laki-laki 29 tahun masuk dengan keluhan kantong buah
zakar terasa nyeri dan bengkak sejak tadi pagi. Sebelumnya kantong buah
zakar terlihat dalam ukuran normal dan tidak terasa sakit. Namun sejak
tadi pagi tiba-tiba kantong kemaluan bengkak dan terasa nyeri. Mual (+),
muntah (-), nyeri kepala (-), buang air kecil lancar , perut bagian bawah
terasa seperti di iris-iris. Diketahui 1 minggu lalu pasien menderita
gondongan namun telah membaik.
 Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum yaitu sakit sedang, gizi
cukup, dan sadar. Status vital didapatkan peningkatan suhu badan, Status
lokalis pada regio genitaia scrotum tampak pembesaran scrotum Dextra,
edema+, Hiperemi + ,perabaan hangat, nyeri angkat +. Dari pemeriksaan
penunjang didapatkan peningkatan beberapa komponen darah dan urine.
Hasil USG didapatkan pembesaran testis kanan. Berdasarkan dari
anamnesis , pemeriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang maka dapat
didiagnosa yaitu Orchitis Dextra.
FOLLOW UP

 14 Juli 2018
 S/ Px mengatakan nyeri berkurang,sudah tidak merasa demam
 O/kondisi umum baik
 compos mentis
 TD:130/80 mmHg
 N : 92x/mnt ;RR:20x/mnt
 Temperature: 37.2
 A/ Orchitis Dextra DD epididimitis dextra DD
Orchioepididimitis
 P/ Ciprofloxacin
 Metronidazole
 Ketorolac
15 Juli 2018
 S/ Px mengatakan nyeri berkurang, mual +
 O/kondisi umum baik
 compos mentis 
 TD:120/80 mmHg
 N : 80x/mnt ;RR:22x/mnt
 Temperature: 36.5
 A/ Orchitis Dextra
 P/ Ciprofloxacin 2 x 1
 Metronidazole 3 x 1 amp iv
 Ketorolac 3 x 1 amp iv
 Ranitidin 2x 1 amp iv
16 Juli 2018
 S/ Px mengatakan nyeri berkurang dan bengkak sudah
berkurang
 O/kondisi umum baik
 compos mentis

 TD:130/90 mmHg
 N : 80x/mnt ;RR:22x/mnt
 Temperature: 37.5
 A/ Orchitis Dextra
 P/
 Pasien diperbolehkan pulang dan kontrol ke poli bedah
 PO:Ciprofloxacin 2x 1 tab
 Asam mefenamat 3 x 1 tab
 Ranitidin 2x 1 tab
TINJAUAN PUSTAKA

 Anatomi Testis
DEFINISI

 Orchitis merupakan reaksi inflamasi akut dari testis
sekunder terhadap infeksi. Sebagian besar kasus
berhubungan dengan infeksi virus gondong, namun
virus lain dan bakteri dapat menyebabkan orchitis.
 Orchitis (inflamasi pada testis) dapat disebabkan
oleh bakteri atau akibat septicemia. Biasanya kedua
testis terkena, dan jika terjadi bilateral kemandulan
sering diakibatkannya, steril tidak terjadi bila
bersifat unilateral.
ETIOLOGI

 Orchitis bisa disebabkan oleh sejumlah bakteri dan virus.
 Virus yang paling sering menyebabkan Orchitis adalah virus
gondongan (mumps). Virus lainnya meliputi Coxsackie virus,
varicella, dan echovirus.
 Bakteri yang biasanya menyebabkan Orchitis antara lain
Neisseria gonorhoeae, Chlamydia trachomatis, E. coli,
Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa,
Staphylococcus sp., dan Streptococcus sp.
 Pasien immunocompromised (memiliki respon imun yang
diperlemah dengan imunosupresif) dilaporkan terkena Orchitis
dengan agen penyebab Mycobacterium avium complex,
Crytococcus neoformas, Toxoplasma gondii, Haemophilus
parainfluenzae, dan Candida albicans.
EPIDEMIOLOGI

 Kejadian orchitis diperkirakan 1 diantara 1000 laki-
laki.
 4 dari 5 laki-laki prepubertal (lebih muda dari 10
tahun).
 Sebagian besar kasus berhubungan dengan
epididimitis (epidiymoorchitis), dan terjadi pada
laki-laki yang aktif secara seksual lebih tua dari 15
tahun atau pada pria lebih tua dari 50 tahun dengan
hipertrofi prostat jinak (BPH).
FAKTOR RESIKO

 Instrumentasi dan pemasangan kateter .
 Urethritis atau prostatitis .
 Uretritis gonore (gonnorheae) .
PATOFISIOLOGI

 Peradangan pada testis bisa disebabkan oleh
berbagai virus ataupun bakteri. Hal ini akan
menimbulkan proses inflamasi pada testis yang
meliputi kalor, rubor, dolor, tumor, dan function
laesa.
 Orchitis paling umum disebabkan oleh infeksi
bakteri. Virus maupun trauma. Infeksi virus
(mumps) bisa menginfeksi secara hematogen,
sedangkan infeksi bakteri biasanya melalui infeksi
saluran kencing atau melalui penyakit menular
seksual.
MANIFESTASI KLINIS

 Demam
 Semen mengandung darah
 Keluar nanah dari penis,
 Pembengkakan skrotum, testis yang terkena terasa
berat, membengkak, dan teraba lunak,
 Nyeri ketika berkemih, buang air besar(mengedan),
melakukan hubungan seksual.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

 Pemeriksaan urin kultur
 Urethral smear (tes penyaringan untuk klamidia dan
gonorhoe)
 Pemeriksaan darah CBC (complete blood count)
 Dopller ultrasound, untuk mengetahui kondisi testis,
menentukan diagnosa dan mendeteksi adanya abses
pada skrotum
 Testicular scan
 Analisa air kemih
 Pemeriksaan kimia darah
DIAGNOSIS

 Anamnesa
 Pemeriksaan fisik
 Laboratorium
 Ultrasonografi
DIFFERENTIAL
DIAGNOSA

 Torsio Testis
 Epididimitis
 Hidrokel
PENATALAKSANAAN

 Pengobatan suportif: Bed rest, analgetik, elevasi
skrotum.
 Pada pasien dengan kecurigaan bakteri, dimana
penderita aktif secara seksual, dapat diberikan
antibiotik untuk menular seksual (terutama gonore
dan klamidia) dengan ceftriaxone, doksisiklin, atau
azitromisin. Antibiotik golongan Fluoroquinolon
tidak lagi direkomendasikan oleh Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC)
untuk pengobatan gonorrhea karena sudah
resisten.
KOMPLIKASI

 Sampai dengan 60% dari testis yang terkena menunjukkan beberapa derajat atrofi
testis.
 Gangguan kesuburan dilaporkan 7-13%.
 Kemandulan jarang dalam kasus-kasus orchitis unilateral.
 Hidrokel communican atau pyocele mungkin memerlukan drainase bedah untuk
mengurangi tekanan dari tunika.
 Abscess scrotalis
 Infark testis
 Rekurensi
 Epididymitis kronis
 Impotensi tidak umum setelah epididymitis akut, walaupun kejadian sebenarnya
yang didokumentsikan tidak diketahui. Gangguan dalam kualitas sperma biasanya
hanya sementara.
 Yang lebih penting adalah azoospermia yang jauh lebih tidak umum, yang
disebabkan oleh gangguan saluran epididymal yang diamati pada laki-laki penderita
epididymitis yang tidak diobati dan yang diobati tidak tepat. Kejadian kondisi ini
masih belum diketahui.
PROGNOSIS

 Sebagian besar kasus orchitis karena mumps
menghilang secara spontan dalam 3-10 hari.
 Dengan pemberian antibiotik yang sesuai, sebagian
besar kasus orchitis bakteri dapat sembuh tanpa
komplikasi

Anda mungkin juga menyukai