Anda di halaman 1dari 13

Ahlak secara etimologi berasal dari kata khuluq dan jama’nya akhlaq yang

berarti budi pekerti, etika, atau moral. Pengertian etimologi tersebut


berimplikasi bahwa akhlak mempunyai kaitan dengan tuhan pencipta
yang menciptakan sifat batin manusia luar dan dalam, sehingga tuntutan
akhlak harus dari kholiq yang mengisyaratkan adanya akhlak dari
ketetapan manusia bersama, sehingga dalam kehidupan manusia harus
berkhlak yang baik menurut ukuran Allah dan ukuran manusia.
2. Akhlak yang Buruk atau Akhlak
1. Akhlak yang Mulia atau Akhlak
yang Tercela (Al-Ahklakul
yang Terpuji (Al-Akhlakul
Mazmumah). Yaitu Akhlak
Mahmudah) yaitu akhlak yang
yang tidak diridai oleh Allah
diridai oleh Allah SWT.
SWT
AMANAH YANG DIBERIKAN ALLAH
KEPADA MANUSIA :

1. Amanah Fitrah
1. Amanah terhadap Allah Swt
2. Amanah Syari’ah/Din
2. Amanah terhadap sesama manusia
AMANAH 3. Amanah Hukum/Keadilan
3. Amanah terhadap diri sendiri.
4. Amanah Ekonomi

5. Amanah Sosial

6. Amanah Pertahanan dan

Kemanan
Pemaaf berarti orang yang rela memberi maaf kepada orang lain.

Sikap pemaaf berarti sikap suka memaafkan kesalahan orang lain


PEMAAF
tanpa sedikit pun ada rasa benci dan keinginan untuk
(AFWU)
membalasnya.
1. Sabar menanggung beratnya
melaksanakan kewajiban.
ADA 3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
2. Sabar menanggung musibah atau KESABARAN SESEORANG TIDAK DAPAT
DIPAKSA :
SABAR (AL- cobaan

SHABRU) 3. Sabar menahan penganiayaan 1. Syajua’ah atau keberanian


orang lain.
4. Sabar menanggung kemiskinan dan 2. Al-Quwwah atau kekuatan

kepapaan.
3. Sabar dalam mengerjakan sesuatu
1. Giat bekerja dan berusaha untuk mencapai hasil terbaik.

2. Jika hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan, tidak mudah

kecewa dan berputus asa.

3. Selalu bersyukur atas apa yang menjadi hasil usahanya, dan tidak pernah
MERASA
merasa iri atas keberhasilan yang diperoleh orang lain.
CUKUP
(QONAAH) 4. Hidupnya sederhana dan menyesuaikan diri dengan keadaan, tidak rakus

dan tidak tamak.

5. Selalu yakin bahwa apa yang didapatnya dan yang ada pada dirinya

merupakan anugerah dari Allah SWT.


Implementasinya
Dalam implementasinya, maka istilah thaharah dan nazhafah ternyata
kebersihan yang bersifat lahiriyah dan maknawiyah, sementara nazhafah atau
fikih, istilah thaharah digunakan. Pada kitab-kitab klasik dikhusukan Bab al-
Thaharah yang bisasanya disandingkan dengan Bab al-Najasah yang
selanjutnya juga dibahas masalah air dan tanah, wudu, mandi, mandi janabat,
KEBERSIHAN
tayamum, dan lain-lain. Namun demikian, ketika Allah menerangkan tentang
penggunaan air untuk thaharah disandingkan pula dengan kesucian secara
maknawiyah, Dimaksud dengan maknawiyah ialah kesucian dari hadats, baik
hadats besar maupun hadats kecil, sehingga dapat melaksanakan ibadah,
seperti salat dan thawaf.
Makna Kebersihan

Makna kebersihan yang digunakan dalam Islam ternyata ada yang dilihat dari

aspek kebersihan harta dan jiwa dengan menggunakan istilah tazkiyah.

Umpamanya, ungkapan Allah dalam al-Quran ketika menyebutkan bahwa

zakat yang seakar dengan tazkiyah, memang maksudnya untuk membersihkan


KEBERSIHAN
harta, sehingga harta yang dizakati adalah bersih dan yang yang tidak dizakati

dinilai kotor. Kebersihan dan kotor harta sebenarnya ada korelasinya dengan

jiwa. Suatu fitrah adalah kebudayaan itu sendiri, sekaligus peradaban dan

keyakinan.
Kebersihan dalam Islam

1. Hissiyah dan jasmaniah

Bersih secara konkrit adalah kebersihan dari kotoran atau


sesuatu yang dinilai kotor.

KEBERSIHAN 2. Hissiyah dan maknawiyah

aspek hissiyah dan jasmaniah adalah tidak bisa dipisahkan


dengan kesucian rohaniyah. Bersih belum tentu suci, tetapi
suci bisa sudah sekaligus juga bersih, walaupun tidak
selamanya begitu.
Manfaat dari Penerapan Akhlak Terpuji (Mahmudah) dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Keberuntungan hidup di dunia dan di akhirat

2. Menghilangkan kesulitan

3. Mencintai setiap ciptaan Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai