Anda di halaman 1dari 72

NIFAS

Bagian Obstetri & Ginekologi


FK. UNDIP / RSUP. Dr. Kariadi
SEMARANG
KASUS
• Seorang wanita G1 P1 A0 baru saja melahirkan 2 hari yang
lalu. Persalinan sebelumnya berlangsung 19 jam, ketuban pecah
dini, dan persalinan berakhir dengan ekstraksi vakum. Bayi lahir
dengan asfiksia
• sedang. Saat ini mengeluh demam lebih dari 38 C, tekanan darah
120/70 dan nadi 96 x/ menit. Payudara tidak bengkak, tidak ada
disuria. Tinggi fundus uteri setinggi pusat, sedikit nyeri tekan dan
lochea rubra.
Apa yang terjadi pada pasien ini ?

Nifas fisiologis / patologis ?

Apa diagnosisnya ? DD ?

Faktor resikonya ?

Komplikasi yang mungkin terjadi ?


TUJUAN
• Definisi puerperium
• Perubahan fisiologik
• Laktasi
• Definisi nifaspatologi
• Penyebab nifaspatologi
DEFINI
 Periode waktu setelah keluarnya plasenta sampai 4-6
minggu

Mengapa penting
- Periode kritis masih berkontribusi
pada kematian
PERUBAHAN
FISIOLOGIS
Deskripsikan apa saja perubahan fisiologis yang
akan terjadi selama masa nifas?

Uterus ??
Traktus
urinarius??
Dinding peritoneum and
abdomen??
Perubahan darah ??
INVOLUSI UTERI

Sel otot menurun ukurannya, tapi


jumlah sel otot tidak berkurang.
UTERINE INVOLUTION

antara Seperti
umbilicus - sebelum
Setelah sympisis hamil
ekspulsi
plasenta:
1000 g 2 wk : 300 g

1 wk : 500 gram 4 wk : 100 g

2 jari
bawah Tidak teraba di
umbilicus suprasymphisis
LOCHIA
Lochia merupakan darah dan debris nekrotik
lainnya yang keluar dari uterus dan terdiri
dari eritrosit, desidua, sel epitelial, dan
bakteri
LOCHIA
Lochea
bertahan 3-4
minggu post
partum

5-10
hari
3-4 hari
Lochea
Lochea alba
serosa
1-2 hari
Lochea
rubra
TRAKTUS URINARIUS
Infeksi traktus urinarius menjadi perhatian karena
sisa urin dan bakteriuria pada trauma kandung
kemih dan dilatasi duktus kolektikus
PERITONEUM DAN
DINDING ABDOMEN
Ruptur serat elastis pada kulit dan distensi
dalam waktu lama disebabkan oleh
kehamilan, dinding abdomen tetap lembut
dan flaksid.

Pemisahan dari otot-otot rektus – diastasis recti–


mungkin terjadi
PERUBAHAN DALAM DARAH
Sel darah putih dapat mencapai
30.000/L, dengan peningkatan terbanyak
pada sel granulosit
BLOOD CHANGES
 volume darah kembali mendekati normal 1
minggu setelah persalinan.

Cardiac output masih meningkat dalam 24-48


jam post partum, dan kembali normal dalam
10 hari post partum .
Jelaskan bagaimana mekanisme fisologis
laktasi??
Anatomy of breast
Myoepithelial cells

Epithelial cells

ducts

Lactiferous sinus

Nipple

Areola

Montgomery gland
Alveoli
Supporting tissue
and fat
NF- 20
COLUSTRUM
• Cairan kuning seperti lemon.
• Colustrum biasanya keluar pada hari kedua post partum.
• mengandung kadarprotein(globulin) ygtinggidankadargula
danlemak ygrendah
• Immunoglobulin A (IgA) sebagai antibodi pada
bayi baru lahir terhadap patogen enterik.
Fisiologi Laktasi

hormone yang dikeluar ibu :


Prolactin  produksi ASI

Oxytocin  pengeluaran ASI

Refleks bayi – rooting, sucking &


swallowing

NF- 22
Reflek prolaktin “sekresi ASI”
Faktor Pendukung Faktor Penghalang

Pengosongan
payudara
Terlambat IMD,
Isapan dini Pre-lacteal feeding,
menyusui dengan
botol, Posisi yang
salah, Nyeri pada
Pemerasan payudara
ASI

Minum
malam hari
Prolactin Impuls sensorik
dalamdarah dari puting
NF- 23
Reflek Oksitosin

Oxytocin
menyebabkan
kontraksi sel
myoepithelial

Impuls sensorik dari


putting ke otak

Bayi menghisap

NF- 24
Reflek – reflek pada bayi
Rooting reflex

Sucking reflex

Swallowing reflex

NF- 25
Good positioning

NF- 26
Good attachment
lower lip is curled outward baby’s mouth is wide open

chin touches lower portion of


the breast the areola is
not visible

NF- 27
CONTRAINDICATION
LACTATION

• Drug abuse
• Alcohol consumption
• Infant withgalactosemia
• HIV
• TBCactive and untreated
• Treatment breast cancer
CARE OF EPISIOTOMY WOUND

• Nodressing, but some will dressing it with betadine


• Noointment
• Leave it naturally
• Check after 2 days and 1 week post delivery
Kadar Estrogen dan
Progesteron
• Menurun sejak 3 hari pasca persalinan dan mencapainilai
pra-kehamilan pada hari ke 7
• Nilai tersebut akan menetap bila pasien memberikan ASI ; bila
tidak memberikan ASI estradiol akan mulai meningkat dan
menyebabkan pertumbuhan folikel.
Sistem kardiovaskular akan kembali pada
nilai sebelum kehamilan dalam waktu 2
minggu p.p
Pada 24 jam p.p pertama terjadi
“hypervolemic state” akibat adanya
pergeseran cairan ekstravaskular kedalam
ruang intravaskular
Volume darah dan plasma normal kembali
pada minggu kedua.
Sampai pada 10 hari pertama p.p
peningkatan faktor pembekuan dalam
kehamilan akan menetap dan diimbangi
dengan kenaikan aktivitas fibrinolisis.
PERUBAHAN MORFOLOGIS PADA
TRAKTUS GENITALIA
Dinding vagina edematous, kebiruan serta
kendor dan tonus kembali kearah normal
setelah 1 – 2 minggu.
Pada akhir kala III, besar uterus setara
dengan ukuran kehamilan 20 minggu dengan
berat 1000 gram.
Pada akhir minggu pertama berat uterus
mencapai 500 gram.
Pada hari ke 12, uterus sudah tidak dapat diraba
melalui palpasi abdomen. “placental site”
mengecil dan dalam waktu 10 hari ø kira-kira 2.5
cm.
Lochia yang terjadi sampai 3 – 4 hari pasca
persalinan terdiri dari darah, sisa trofoblas dan
desidua coklat kemerahan yang disebut LOCHIA
RUBRA.
Selanjutnya berubah menjadi LOCHIA SEROSA
yang sero-mukopurulen dan berbau khas.
Perubahan involusi tinggi fundus uteri dan
ukuran uterus selama 10 hari P.P
Selama minggu II dan III, lochia menjadi
kental dan putih kekuningan yang disebut
lochia alba terdiri dari leukosit dan sel
desidua yang mengalami degenerasi.
Setelah minggu 5 – 6, sekresi lochia
menghilang yang menunjukkan bahwa proses
penyembuhan endometrium sudah hampir
sempurna.
Perubahan involusi tinggi fundus uteri dan
ukuran uterus selama 10 hari P.P
Selama minggu II dan III, lochia menjadi
kental dan putih kekuningan yang disebut
lochia alba terdiri dari leukosit dan sel
desidua yang mengalami degenerasi.
Setelah minggu 5 – 6, sekresi lochia
menghilang yang menunjukkan bahwa proses
penyembuhan endometrium sudah hampir
sempurna.
PRINSIP PENATALAKSANAAN
PUERPERIUM

Pasca persalinan, bila pasien menghendaki


maka diperkenankan untuk berjalan-jalan,
pergi ke kamar mandi bila perlu dan istirahat
kembali bila merasa lelah.
Sebagian besar pasien menghendaki untuk
beristirahat total ditempat tidur selama 24 jam
terutama bila dia juga mengalami cedera
perineum yang luas.
Fungsi perawatan medis
Fungsi perawatan medis Memberikan fasilitas
agar proses penyembuhan fisik dan psikis
berlangsung dengan normal
Mengamati jalannya proses involusI uterus
Membantu ibu untuk dapat memberikan ASI.
Membantu dan memberi petunjuk kepada ibu
dalam merawat neonatus.
MASALAH TRAKTUS URINARIUS

• 24jam pasca persalinan, pasien umumnya menderita keluhan


miksi akibat depresi pada reflek aktivitas detrussor yang
disebabkan oleh tekanan dasar vesika urinaria saat persalinan.
• Keluhan ini bertambah hebat oleh karena adanya fase
diuresis pasca persalinan, bila perlu retensio urine dapat diatasi
dengan melakukan kateterisasi.
MASALAH TRAKTUS URINARIUS

• Rortveit dkk (2003) : resiko inkontinensia urine pada pasien


dengan persalinan pervaginam sekitar 70% lebih tinggi
dibandingkan resiko serupa pada persalinan dengan Sectio
Caesar.
• 10%pasien P.P menderita inkontinensia (biasanya stress
inkontinensia) yang kadang- kadang menetap sampai beberapa
minggu pasca persalinan.
• Untuk mempercepat penyembuhan keadaan ini dapat
dilakukan latihan pada otot dasar panggul.
NYERI PUNGGUNG
Nyeri punggung sering dirasakan pada
trimester ketiga dan menetap setelah
persalinan dan pada masa nifas.
Kejadian ini terjadi pada 25% wanita dalam
masa puerperium namun keluhan ini
dirasakan oleh 50% dari mereka sejak
sebelum kehamilan.
Keluhan ini menjadi semakin hebat bila
mereka harus merawat anaknya sendiri.
PEMERIKSAAN PASCA PERSALINAN

• Kunjungan pasca persalinan pertama [ 4 – 6 minggu ] :


• Anamnesa mengenai perdarahan
pervaginam.
• Tekanan darah dan beratbadan.
• Darah lengkap.
• Pemeriksaan payudara: Pemakaian BH yang sesuai atau
memadai. Kelainan puting dan masalah laktasi.
PEMERIKSAAN PASCA PERSALINAN

Kunjungan pasca persalinan pertama [ 4 – 6


minggu ] : Pemeriksaan vagina, kondisi hipoestrogen
yang menyebabkan kekeringan epitel vagina diatasi
dengan pemberian krim estrogen menjelang tidur
malam.
Inspeksi servik
Pemeriksaan luka perineum.
Pemeriksaan bimanual pada uterus dan adneksa.
Konsultasi mengenai: pekerjaan profesional rutin,
metode kontrasepsi, dan perencanaan kesejahteraan
dalam keluarga.
Jelaskan kondisi dimana membuat patologis perineum ?
Bagaimana mengelola semua kondisi itu ?
SUBINVOLUTION

 Istilah ini menggambarkan keterlambatan involusi


 Hal ini disertai dengan perpanjangan keluarnya
cairan lochea dan perdarahan uterus yang tidak teratur
atau berlebihan
 Pada pemeriksaan bimanual, rahim lebih besar dari
yang diharapkan
 Disebabkan oleh plasenta restan dan infeksi rahim
dapat menyebabkan subinvolusi
MANAJEMEN SUBINVOLUTION

 Uterotonika
Methyl ergometrin maleate 0,2 mg every 12 hours
for 72 hours IV
 Antibiotics :
Empiris : ampicillin 4 x 1 gr and or metronidazole 3
x 500 mg.
Terapetik : berdasarakan hasil kultur darah
PERPANJANGAN PERDARAHAN PASCA PARTUM

 Perdarahan post partum sekunder adalah


perdarahan 24 jam sampai 12 minggu setelah
persalinan
 Perdarahan tersebut sering karena ivolusi abnormal
dari tempat plasenta
 Biasa terjadi karena plasenta restan
MANAGEMENT

 Pada kondisi stabil, jika pemeriksaan USG


menunjukkan adanya kavitas yang kosong berikan
oxytocin, ergonovine, methylergonovine, atau
analog prostaglandin.
 Antibiotik dapat diberikan jika terbukti
adanya infeksi.
TATALAKSANA

Indikasi Kuretase:
 Jika bekuan drah yg besar terlihat di rongga
uteri dengan sonografi.
 Jika perdarahan menetap atau berulang
setelah terapi medikal.
BREAST ENGORGEMENT

Wanita yang tidak menyusui


kemungkinan dapat terkena
engorgement, milk leakage,
and nyeri pada payudara,
puncaknya 3-5 hari setelah
persalinan.
Ice packs and oral analgesics
selama 12-24 jam untuk
menangani rasa tidak nyaman.
Penggunaan “sport bra” dapat
diperlukan.
Nyeri pada Puting

Mencarie tiologi:
Lihat bagaimana bayi
MENEMPEL payudara
Lihat bagaimana POSISI
PERIKSA payudara–
engorgement, fisura,
candida
Tanyakan apakah ibu selalu
mencuci payudara setelah
menyusui (terlalu sering
mencuci dapat memicu nyeri
pada puting)
Jika masalah/problem
menetap cek rongga mulut bayi
untuk kemungkinan candida
NF- 52
Sore nipple: management
• Bangun rasa kepercaya dirian • Cuci payudarahanya1x
pada ibu. sehari, hindari penggunaan
• Koreksi bagaimana bayi sabun
saat menempel pada • Fissura : pelembab lanolin
putting payudara dan tetap atau nipple shield
lanjutkan menyusui • Severe fissura : jangan
• Kurangi bengkak dengan menyusui hingga benar-
sering menyusui bayi benar sembuh tapi asi
• Terapi candida harus tetap di
pompa/dikosongkan

NF- 53
Diagnosis Banding
Demam Nifas
Genital Tract Infection
Endometritis = uterine infection
Episiotomy site
Extragenital Causes
Respiratory Complications
Pyelonephritis
Breast Engorgement
Superficial or
Deep Venous Thrombophlebitis
Episiotomy Wound Abscess
DEMAM NIFAS

• Kenaikan suhu tubuh ≥ 38°C yang terjadi selama 2 hari


pada 10 hari pertama pascapersalinan, kecuali pada 24
jam pertama, dan diukur dari mulut sedikitnya 4 kali
sehari.
Diagnosis Diferensial
dari Demam Nifas
Infeksi saluran genital
Endometritis = infeksi uterus
Lokasi episiotomi
Penyebab Extragenital
Komplikasi respirasi
Pielonefritis
Pembengkakan Payudara
Tromboflebitis VenaSuperfisial atau Vena Dalam
Abses Luka Episiotomi
INFEKSI SALURAN GENITALIA
Definisi
Infeksi dari saluran genitalia: Persalinan-42
hari setelah persalinan
Gejala Klinis
Nyeri pelvis, demam 38.50 C, pendarahan vagina,
lokia berbau, sub-involusi
Leukositosis mungkin terjadi (15.000-30.000)
Infeksi Nifas

Faktor Risiko :
1. Ketuban pecah dini
2. Anemia
3. Perdarahan
4. Sectio caesarea
5. Plasenta restan
6. Pemeriksaan dalam berulang
Manajemen

Pencegahan
Dengan antenatal care yang baik dan komprehensif, intra
natal care yang cukup serta post natal care
Kuratif
1. Simtomatik : Antipiretik
2. Antibiotik untuk infeksi ; Ampiciliin, gentamicin,
metronidazole
3. Perawatan luka secara lokal
RETENSIO
URIN
• Belum BAK sejak 4 jam setelah persalinan.
• Pemeriksaan ditemukan: hematoma perineal
dan traktus genitalia
• Tatalaksana : bladder training
POST PARTUM BLUES

 Faktor: termasuk letdown emosional setelah adanya


excitement dan ketakutan selama kehamilan dan
persalinan, ketidaknyamanan pada awal nifas,
kelelahan karena kurang tidur, kecemasan pada
perencanaan perawatan bayi yang baik, dan
kekhawatiran pada bentuk tubuh.
 Biasanya bersifat ringan dan self-limited pada 2-3
hari, meskipun terkadang berlanjut hingga 10 hari.
Contoh hasil follow up

Keluhan : nyeri perineum, sudah BAK, belum BAB


Kesadaran : E4 M6 V5
Mata : conjunctiva anemi -/-
Cor : Bunyi jantung 1-2 dbn
Pulmo : SD vesikuler ST –
Payudara : sekresi asi +/+, putting lecet +
Abdomen : TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi kuat
Ekstremitas : edem +/+
Inspeksi genitalia : lochea rubra +/+, episiotomi : luka jahitan
baik
Terapi
• Asammefenamat 500 mg/8 jam po
• Roborantia
• Edukasi : laktasi, menjaga higiene vagina, kontrasepsi
SUDAH ADA PENCERAHAN
???

• Definisi puerperium
• Perubahan fisiologik
• Laktasi
• Nifas patologi
• Penyebab nifaspatologi
EMOTIONAL
TERSUPRESI
BELUM BAK DALAM 8 JAM
DEMAM 38,5 DI
HARI KE-1
LEUCOSIT 25.000
INVOLUSI UTERI 2 JARI
BAWAH PUSAT DI HARI KE
10
BERWARNA KUNING
LEMON GELAP DI HARI KE-2
LOCHIA RUBRA DI HARI
KE- 7
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai