FISIOTERAPI
CEDERA MENISCUS
LAMINACTOMY
MENICACTOMY
ATROSCOPY KNEE
ATROSCOPY SHOULDER
CEDERA MENISCUS -
• X ray / MRI
Penegakan Diagnosis
Body structure -meniscus medial & lateral
- knee join (proksimal, femur bagiandistal dan patella)
Body function - Nyeri hebat & Penderita tdk mampu ekstensi lutut
-Bengkak, tegang dan hangat/panas pd kulit sekitar sendi lutut
- Nyeri tekan pada area Lig Collaterale Mediale
Activity limitation - kesulitan dalam berjalan
- kesulitan dalam berlari
- kesulitan dalam flexi knee
Partisipation restriction - tidak dapat bermain
- tidak dapat bekerja
- tidak dapat berekreasi
- kesulitan dalam berolahraga
Prognosis
- Dokter
- Fisioterapi
Sarana dan prasarana
• Available at : http://ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3
204360
Laminectomi
Kode ICD : 03.09
Kode ICF :
Defenisi
Laminectomy adalah prosedur pembedahan untuk menghilangkan tekanan pada sar
af tulang belakang. Laminektomi melibatkan menghapus suatu bagian dari tulang me
ncakup lebih dari bagian belakang kanal tulang belakang, hal ini memerlukan tekana
n dari saraf tulan belakang. Laminektomi juga dapat dilakukan untuk menghapus taji t
ulang pada tulang belakang Anda. Laminektomi membuka kanal tulang belakang And
a sehingga saraf tulang belakang Anda memiliki lebih banyak ruang, ini dapat dilakuk
an bersama dengan diskectomy, foraminotomy, dan fusi tulang belakang, Laminekto
mi juga sering dilakukan untuk mengobati stenosis tulang belakang.
Epidemiologi
Aplikasi retrospektif kami dari kriteria untuk 196 pasien yang menjalani operasi untuk hern
iasi lumbar menunjukkan bahwa hanya 48% yang memiliki indikasi yang tepat dan bahwa dala
m 29% pilihan adalah samar-samar. 23% dari pasien dianggap memiliki operasi yang tidak sesu
ai bisa menjadi bukti penggunaan laminektomi yang terlalu liberal, tetapi hasil kami berbeda de
ngan hasil yang dipublikasikan sebelumnya belajar menggunakan kriteria yang dikembangkan p
ada tahun 1987 di Amerika Serikat. Ketika kami menerapkan kriteria 1987 ini ke 196 kasus yan
g sama, kami menemukan bahwa perawatan bedah dianggap tepat hanya pada 26% kasus, samar
-samar pada 33% dan tidak sesuai pada 41%. Perbedaan besar ini membuktikan kebutuhan untu
k memperbarui kriteria secara periodik dan berkelanjutan.
Etiologi
a. Sarana
Bed dan kursi
a. Prasarana
Ruang fisioterapi
Referensi
Azzahro Qurratan Ayuni, progrm studi diploma III Fisioterap
i Fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhamadiyah Surak
arta, 2016. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA K
ASUS PRE OPERATIVE CANAL STENOSIS AKIBAT SP
ONDYLOLISTHESIS VERTEBRA LUMBAL IV DAN V DI
RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA.
https://bumrungrad.com/id/spine-institute-surgery-bangkok thaila
nd-best-jci/procedures/laminectomy
https://www.terapisyarafkejepit.com/laminektomi.htm
MayfieldClinic.com, Spinal decompression : Laminectomy & L
aminatomy. Mayfield Brain & spine
MENISCECTOMY
Kode ICD 9: 85.4
Kode ICF: D450, D410, D410-D429, D530, D280-B289, B720, B730, D230, D920, D910, D
930
DEFINISI
Meniscectomy adalah prosedur untuk mengangkat sebagian
atau semua1 meniscus dari sendi tibio-femoralis lutut
menggunakan bedah arthroscopic (lubang kecill)
2
4
EPIDEMIOLOGI
Majewski melaporkan bahwa cedera pada menisci adalah cedera paling umum kedua
pada lutut, dengan insiden 12% hingga 14% dan prevalensi 61 kasus per 100.000 orang.
Pemain sepak bola dan rugby, diikuti dengan pemain ski adalah olahraga dengan
peningkatan risiko cedera meniscal akut. Di antara cedera yang memengaruhi lutut,
kebanyakan melibatkan ligament anterior (ACL),meniscus
medial dan lateral. Dia juga mengamati bahwa 85% pasien dengan cedera meniscus
dan ACL memerlukan penanganan artroskopi.
ETIOLOGI
bekerja berlutut dan berjongkok dan secara konsisten naik tangga lebih dari 30
merupakan factor risiko untuk meniscus tear. Ada juga bukti kuat bahwa duduk
selama lebih dari 2 jam per hari dapat mengurangi risiko degenaratif meniscus
tear.
2Presentasi klinis meniscectomy
Cedera meniscus
Menicus lesion
Meniscus tear
Keluhan “mengklik” mengunci dan saat di gerakan berjalan
Lutut yang tidak berfungsi dengan stabil
Gejala lebih sering intens dengan menekuk dan meluruskan lutut, dengan
kegiatan seperti jongkok dan berlutut ditoleransi dengan buruk karena
kekakuan dan nyeri.
ANAMNESIS
Pasien mengeluh nyeri ngilu pada lutut dan terlihat bengkak dan a
danya bekas sayatan dimana pasien mengeluh tidak dapat
menekuk kakinya setelah melakukan meniscactomy
.
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG
Inspeksi MRI
Pasien dengan mimik wajah kesakitan
Terdapat oedema
Terdapat bekas incisi di lutut
Palpasi
Nyeri
Atrofi otot
Perubahan suhu(hangat)
Joint line tenderness
Tes gerak
Gerakan fleksi lebih terbatas dari pada g
erakan ektensi.
Nyeri fleksi, lateral rotasi, ekternal rotasi
sendi tibiofemoral.
PENEGAKAN DIAGNOSA FISIOTERAPI
ACTIVITY LIMITATION BODY FUNCTION & STRUCTURE PARTICIPANT ION RESTRICTION
IMPAIRMENT
Berjalan
Mobility Nyeri knee joint Kesulitan dalam bekerja
Aktivitas jongkok ke
berdiri
02
Gangguan Mobility knee joint
Penurunan kekuatan otot
Berolahraga
Tidak mampu
Naik turun tangga penggerak knee joint bersosilisasi
Keterbatasan buang air Kerusakan jaringan kulit Beribadah secara normal
besar ( BAB ) dan buang (bekas jahitan) dan maksimal
air kecil ( BAK ) untuk wa
nita
Faktor Eksternal
04 Faktor Internal
Prognosis
Prognosis post oprasi meniscectomy bila tanpa komplikasi
dengan latihan fisioterapi secara dini dan tepat maka kapasitas
fisik dan kemampuan fungsional akan kembali normal
RENCANA PENATALAKSANAAN
Tujuan
Mencegah kelemahan otot,
Prinsip
menurunkan nyeri,
Menurunkan nyeri
meningkatkan luas gerak sendi,
Meningkatkan ROM
meningkatkan kekuatan otot depan (quadriceps)
Meningkatkan kekuatan
dan otot belakang (hamstring),
otot
meningkatkan propioceptor dan keseimbangan
Latihan berjalan/ambulansi
memaksimalkan aktivitas ADL,
menghindari cedera yang sama terjadi, dan
mengembalikan aktifitas fungsional.
Edukasi
Menyarankan kepada pasien untuk melakukan pola latihan sendiri apabil
a sudah di izinkan pulang ke rumah latihan menggerakkan, flexi hip, flexi
knee, ekstensi knee, plantar fleksi, dorsal fleksi dan latihan berjalan
INTERVENSI MEDIS
2
Soft Bandage setelah menisecctomy
4
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
Arthroscopy lutut dapat meringankan gejala nyeri dari gangguan
pada permukaan tulang rawan dan jaringan lunak lainnya sekitar
sendi. Umumnya prosedur persendian lutut meliputi:
Removal atau repair meniskus robek
2 pada robekan anterior cruciate ligament
Reconstruction
Removal pada inflamasi jaringan sinovial
Pengambilan cartilago articular yang rusak
Removal pada fragmen yang kendor pada tulang atau cartilage
Removal Treatment pada gangguan patella (tempurung)
Treatment pada knee sepsis (infeksi)
4
ANAMNESIS
Pasien terbaring di ranjang rumah sakit dengan kondisi knee
kanan ditutupi dengan soft bandage dan mengeluh nyeri dan kesulitan
menggerakan pada bagian knee kanan setelah melakukan atroscopy
knee kanan karena Meniscus tear.Ada tampak hematoma,odema dan
bekas jahitan pada daerah knee kanan saat soft bandage dibuka.
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG
Inspeksi MRI
Atrofi otot
Oedema
Hematoma
Bekas jahitan
Palpasi
Nyeri
Atrofi otot
Perubahan suhu(hangat)
Joint line tenderness
Tes gerak
Gerakan fleksi terbatas dari
pada gerakan ekstensi
PENEGAKAN DIAGNOSA FISIOTERAPI
ACTIVITY LIMITATION BODY FUNCTION & STRUCTURE PARTICIPANT ION RESTRICTION
IMPAIRMENT
Berjalan
Mobility Nyeri knee joint Kesulitan dalam bekerja
Aktivitas jongkok ke
berdiri
02
Gangguan Mobility knee joint
Penurunan kekuatan otot
Berolahraga
Tidak mampu
Naik turun tangga penggerak knee joint bersosilisasi
Keterbatasan buang air Kerusakan jaringan kulit Beribadah secara normal
besar ( BAB ) dan buang (bekas jahitan) dan maksimal
air kecil ( BAK ) untuk wa
nita
Faktor Eksternal
04 Faktor Internal
Prognosis
Prognosis post oprasi atroscopy knee bila tanpa komplikasi
dengan latihan fisioterapi secara dini dan tepat maka kapasitas
fisik dan kemampuan fungsional akan kembali normal
RENCANA PENATALAKSANAAN
Tujuan
Mencegah kelemahan otot,
Prinsip
menurunkan nyeri,
Menurunkan nyeri
meningkatkan luas gerak sendi,
Meningkatkan ROM
meningkatkan kekuatan otot depan (quadriceps)
Meningkatkan kekuatan
dan otot belakang (hamstring),
otot
meningkatkan propioceptor dan keseimbangan
Latihan berjalan/ambulansi
memaksimalkan aktivitas ADL,
menghindari cedera yang sama terjadi, dan
mengembalikan aktifitas fungsional.
Edukasi
Menyarankan kepada pasien untuk melakukan pola latihan sendiri apabil
a sudah di izinkan pulang ke rumah latihan menggerakkan, flexi hip, flexi
knee, ekstensi knee, plantar fleksi, dorsal fleksi dan latihan berjalan
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI
FASE 1 dimulai hari pertama setelah dilakukan operasi
Straight Leg Full Range
Static Quad Inner Hange Squad Raise Flexion
Dilakukan secara bertahap dari non-weight bearing hingga full weight bearing
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI
FASE 2 Dimulai 2 minggu setelah oprasi (atau pasien sudah
merasa nyaman)
.
2
Soft Bandage setelah artroscopi knee
4
EPIDEMIOLOGI
Suatu penelitian di salah satu Rumah Sakit di Irlandia melaporkan bahwa
ada sekitar 830 pasien yang menjalani pemeriksaan arthroscopic shoulder mer
eka pada tahun 2012. Pada tahun 2012, prosedur yang paling umum
adalah 'dekompresi artroskopi dari ruang subakromial' (38,0%),
'rekonstruksi arthroscopic bahu' (30,0%), artroskopi (11,8%) dan 'stabilisasi
artroskopik bahu' (11,5%). Pada 2012, diagnosis utama – pada saat artroskopi
bahu - dikodekan sebagai 'lesi bahu' pada 57,6%; diagnosis yang paling sering
dikodekan berikutnya adalah ‘gangguan sendi lain, tidak dirinci di tempat lain’
(21,3%), ‘gangguan sendi lain’ (14,4%), ‘arthrosis lain’ (3,0%) dan lain-lain
(3,8%).
ETIOLOGI
Athroscopy shoulder dapat mengurangi gejala nyeri dari banyak
masalah yang merusak tendon rotator manset, labrum, tulang rawan artiku
lar, dan jaringan lunak lainnya di sekitar sendi. Prosedur athroscopy yang
umum meliputi :
Repair rotator cuff
Removal bone spur2
Removal atau repair labrum
Repair ligament
Removal jaringan yang inflamasi dan kartilago yang melonggar
Repair dislokasi shoulder
4
ANAMNESIS
Pasien pria dengan usis 42 tahun datang dengan keluhan sakit pada bahu
bagian kanan, dan sering melakukan latihan tennis selama 4 bulan
terakhir. Dan mengeluh bahwa ada nyeri ketika melakukan gerakan tanga
n kebelakang dan mengangkat tangan dan nyeri saat menggerakan bahu
nya kearah internal rotasi.
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan fisik
XRAY/MRI
Inspeksi
Oedema
Atrofi otot
Asimetris shoulder
Adanya bekas luka
Ecchymosis
Palpasi
Nyeri
Atrofi otot
Joint tenderness
Tes gerak
Gerakan fleksi 90 derajat terbatas
abduksi dan terbatas internal rotasi
Pemeriksaan penunjang
PENEGAKAN DIAGNOSA FISIOTERAPI
ACTIVITY LIMITATION BODY FUNCTION & STRUCTURE PARTICIPANT ION RESTRICTION
IMPAIRMENT
Kesulitan dalam Keterbatasan dalam
mengagkat tanagn Nyeri
berolahraga mengenakan
Penurunan kekuatan otot
Kesulitan dalam dressing
Kesulitan dalam
02
Keterbatasan lingkup gerak
tangan
Keterbatasan dalam bekerja
mengambil barang yang Keterbatasan dalam
ada diatas beribadah secara fungsional
Kesulitan dalam
menyisisir
Faktor Eksternal
04 Faktor Internal
Prognosis
Prognosis post oprasi athroscopy shoulder bila tanpa komplikasi d
engan latihan fisioterapi secara dini dan tepat maka kapasitas fisik
dan kemampuan fungsional akan kembali normal.
RENCANA PENATALAKSANAAN
Prinsip
Tujuan
Menurunkan nyeri
Mencegah kelemahan otot,
Meningkatkan ROM
menurunkan nyeri,
Meningkatkan kekuatan
meningkatkan luas gerak sendi,
otot
menghindari cedera yang sama terjadi, dan
mengembalikan aktifitas fungsional.
Edukasi
Menyarankan kepada pasien untuk melakukan pola latihan sendiri apabila sudah di
izinkan pulang ke rumah latihan Menggerakan flexi shoulder, abduksi shoulder, da
n internal rotasi shoulder maupun eksternal rotasi.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI
Gunakan sling selama 1-2 minggu setelah operasi kecuali dinyatakan lain.
Pemeliharaan posisi postural yang baik ketika melakukan semua exercise
Pengondisian aerobik selama proses rehabilitasi
Semua active exercise harus dipantau secara hati-hati untuk meminimalkan substitusi
atau kompensasi.
Pada minggu pertama post-op
Exercise :
Fleksi & ekstensi elbow, wrist dan penguatan lengan bawah.
Penting untuk lepas dari sling untuk fleksi & ekstensi elbow
selama 10-15 kali, setiap kali untuk meminimalkan adanya pembengkakan
pada tangan maupun lengan.
Minggu 2-5
Manual :
Lanjutkan treatment jaringan lunak, pasive ROM, glide scapula, dan mobili
sasi ringan pada shoulder
Kontrol nyeri ( cryotherapy, massage, electrical stimulation )
Exercise :
Latihan isometrik
Lakukan gerakan active ROM
Latihan kekuatan scapula dengan therabend
Lakukan gerakan trunk fleksi & ekstensi
Minggu 4-6
Manual :
Lanjutkan sesuai kebutuhan jaringan lunak fascia, dan mobilitas sendi
Exercise :
Latihan strengthening dengan weight bearig, therabend,dan latihan gym
Minggu 6-8
Manual :
Lanjutkan sesuai kebutuhan jaringan lunak fascia, dan mobilitas sendi
Exercise :
Lakukan penguatan rotator cuff dalam berbagai bidang gerak
( wall ball dribbling, step ups / downs in plank, prone scapula strengthenin
g with weight )
Minggu 8+
Mulailah pelatihan khusus olahraga yang ditoleransi tanpa rasa sakit
Lanjutkan strengthening, latihan endurance, dan kebugaran secara keseluruha
n.
SARANA & PRASARANA
Sarana : Bed,mitela
Prasarana : Ruang terapi
4
REFRENSI
https://verywellhealth.com/exercises-after-shoulder-arthroscopy
https://orthoinfo.aaos.org/en/treatment/shoulder-arthroscopy/
Health Information and Quality Authority An tUdaras Um Fhaisneis agus Coiliocht Slainte
, (2014). Assessment of Scheduled Procedures Shoulder arthroscopy.
Anita G. Rao, MDa, Atsushi Yokota, MD, PhD Edward G. McFarland, MD, Department of
Orthopedic Surgery, Northwest Permanente PC, Physicians and Surgeons, PC, 500 NE
Multnomah, Suite 100, Portland, OR 97232, USA, Department of Orthopedic Surgery, Or
egon Health and Science University, Portland, OR, USA, ivision of Sports Medicine and
Shoulder Surgery, Department of Orthopedic Surgery, The Johns Hopkins University, 10
753 Falls Road, Suite 215, Lutherville, MD 21093, USA. Shoulder arthroscopy: princi
ples and practice, Physical medicine and rehabilitationclinics of North America.
Section Break
Apakah ada yang kurang paham?????
Thank you