Presentation Seminar Hanif
Presentation Seminar Hanif
N DENGAN ST
ELEVASI MIOKARD INFARK (STEMI) INFERIOR DI
RUANG JANTUNG
RSUD PROF. DR. M.A. HANAFIAH, SM
BATUSANGKAR TAHUN 2019
DISUSUN OLEH :
DIAN TRIGINA
KARNAINI
MUHAMMAD HANIF
SALFITRA
VONI YUNITA SARI
LATAR BELAKANG
ST elevation myocardial infarction (STEMI) merupakan
salah satu spektrum sindroma koroner akut (SKA) yang
paling berat (Kumar dan Canon, 2009). World Health
Organization (WHO) menyatakan bahwa pada tahun 2012
penyakit kardiovaskuler lebih banyak menyebabkan
kematian daripada penyakit lainnya.
Menurut data yang di peroleh dari ruangan Jantung
RSUD Prof. Dr. M.A Hanafiah SM Batusangkar dengan
ST elevation myocardial infarction (STEMI) dari 6 bulan
terakhir yaitu pada bulan juli sampai desember 2018
didapatkan sebanyak 57 penderita (Jantung, RSUD Prof.
Dr. M. A. Hanafiah SM, 2018).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Miokard infrak merupakan kematian jaringan
miokard yang diakibatkan penurunan secara tiba-tiba
aliran darah arteri koronaria ke jantung atau terjadinya
peningkatan kebutuhan oksigen secara tiba-tiba tanpa
perfusi arteri koronaria yang cukup. (Sudiarto,2011).
Sindroma koroner akut dengan elevasi segment ST
atau disebut juga STEMI (ST Elevasi Myocard
Infarction) adalah oklusi koroner akut dengan iskemia
miokard berkepanjangan yang pada akhirnya akan
menyebabkan kematian miosit kardiak.
ETIOLOGI
Menurut Alpert (2010), infark miokard terjadi oleh penyebab yang
heterogen, antara lain:
a.Infark miokard tipe 1
Infark miokard secara spontan terjadi karena ruptur plak, fisura, atau
diseksi plak aterosklerosis
b. Infark miokard tipe 2
Infark miokard jenis ini disebabkan oleh vaskonstriksi dan spasme
arteri menurunkan aliran darah miokard
c. Infark miokard tipe 3
Pada keadaan ini, peningkatan pertanda biokimiawi tidak ditemukan.
d. Infark miokard tipe 4a
Peningkatan kadar pertanda biokimiawi infark miokard (contohnya
troponin).
e. Infark miokard tipe 4b
Infark miokard yang muncul akibat pemasangan stent trombosis.
f. Infark miokard tipe 5
Peningkatan kadar troponin 5 kali lebih besar dari nilai normal.
PATOFISIOLOGI
EKG
Echocardiogram
Sistem Kardiovaskuler
Sirkulasi Perifer
Nadi : regular
Denyut nadi : 121 x/i
Akral hangat : hangat
CRT : <3 dtk
Sirkulasi Jantung
Irama jantung : sinus rictm
Bunyi jantung : lup-dup
Kelainan bunyi :-
Nyeri dada : sebelah kiri menjalar
kepunggung hingga pundak
P (Provoking Incident) : klien mengatakan nyeri dada
ketika beraktifitas
Q (Quantity Of Pain) : klien mengatakan dada
terasa panas
R (Region) : menjalar kepunggung hingga
kepundak
S (Scale) : skala nyeri klien 5
T (Time) : klien mengatakan nyeri
berlangsung sekitar 15-20 menit
5. Sistem Pencernaan
Mulut
Kebersihan mulut : bersih
Bau mulut : berbau
Mukosa mulut : kering
Karang gigi : tidak ada
Jumlah gigi : 25 buah
Jumlah gigi tanggal : 7 buah
Keadaan lidah : bersih
Abdomen
Inspeksi : simetris
Auskultasi : bising usus 4-6x/i
Perkusi : redup
Palpasi : massa tidak teraba, tidak ada pembesaran
hepar
Nyeri tekan : tidak ada
6. Sistem Urogenital
Kebersihan : bersih
Pola BAK : pola BAK pasien tidak ada masalah
Penggunaan kateter : tidak ada
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada saat pengkajian pada tanggal 15-17 februari 2019, pemeriksaan
penunjang tidak ada dilakukan.
LABORATORIUM
Do :
Klien tampak lemah
Klien tampak terpasang O2 5L/i
Klien tampak memegang dadanya
Klien tampak sianosis
TTV : TD : 150/90 mmHg
RR : 28x/m
N : 121x/m
S : 37.1ºC
CRT : <3 dtk
Masalah Keperawatan
Kontraktilitas jantung
Etiologi
Agen cidera biologis
Ds :
Klien mengatakan badan terasa lemas sehingga susah untuk
beraktifitas
klien mengatakan nyeri datang mendadak klien melakukan
aktifitas
Do :
Klien tampak lemah
Tampak aktivitas klien dibantu oleh keluarga
Klien tampak hanya berbaring di tempat tidur
Klien tampak sianosis
Masalah Keperawatan
Intoleransi aktivitas
Etiologi
Kelemahan yang menyeluruh
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Dari hasil pengkajian terdapat tanda dan gejala seperti
dada terasa panas menjalar kepunggung hingga kepundak,
nyeri ketika beraktifitas, nyeri terasa seperti di remas-
remas, skala nyeri, nyeri datang mendadak ketika klien
melakukan aktifitas, sianosis, nafas terasa sesak serta
penyebab yang sama dengan teori tanda seorang menderita
ST Elevasi Miokard Infark (Stemi). Hal ini sesuai dengan
pengkajian kepada pasien yang masuk rumah sakit Klien
datang ke rumah sakit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Kesimpulan
Yang dilakukan pada tanggal 15-17 februari 2019 di ruang
Jantung RSUD M.A. Hanafiah, SM, Batusangkar 2019 dapat
disimpulkan :
1. Melaksanakan pengkajian asuhan keperawatan pada Ny.N dengan
kasus ST Elevasi Miokard Infark (Stemi) di Ruang Jantung RSUD
Prof. Dr. M.A Hanafiah SM Batusangkar Tahun 2019.
2. Mengidentifikasi masalah / mendiagnosa asuhan keperawatan pada
Ny.N dengan kasus ST Elevasi Miokard Infark (Stemi) di Ruang
Jantung RSUD Prof. Dr. M.A Hanafiah SM Batusangkar Tahun 2019.
3. Melaksankan rencana tindakan asuhan keperawatan pada Ny.N
dengan kasus ST Elevasi Miokard Infark (Stemi) di Ruang Jantung
RSUD Prof. Dr. M.A Hanafiah SM Batusangkar Tahun 2019.
4. Melaksankan implementasi asuhan keperawatan pada Ny.N dengan
kasus ST Elevasi Miokard Infark (Stemi) di Ruang Jantung RSUD
Prof. Dr. M.A Hanafiah SM Batusangkar Tahun 2019.
5. Mengevaluasi asuhan keperawatan pada Ny.N dengan kasus ST
Elevasi Miokard Infark (Stemi) di Ruang Jantung RSUD Prof. Dr. M.A
Hanafiah SM Batusangkar Tahun 2019.
B. Saran