Anda di halaman 1dari 24

PERILAKU PRODUSEN

(TEORI PRODUKSI)

OLEH:
ERLANGGA PUTRA (01021181621238)
PANJI RAMADHAN (01021181621043)
The Law Of The Diminishing Return (LDR)
(Hukum pertumbuhan hasil yang semakin
menurun)

“ Apabila faktor produksi variabel dapat diubah


pada mulanya produksi total akan semakin
banyak, tetapi sesudah mencapai tingkat
tertentu pertambahan produksi semakin
berkurang dan akhirnya menjadi negatif.”
Asumsi yang berlaku:
1. Hanya ada satu unit input variabel,
input yang lain tetap.
2. Teknologi yang digunakan dalam
proses produksi tidak berubah.
3. Sifat koefisien produksi adalah
berubah-ubah.
TAHAP-TAHAP
PROSES
PRODUKSI
KURVA ISOQUANT
• Kurva yang menghubungkan titik kombinasi
input untuk menghasilkan tingkat output yang
sama

• Karakteristik Kurva Produksi Sama


1. Cembung terhadap titik original
2. Tidak saling berpotongan
3. Daerah yang relevan berproduksi adalah
daerah yang berkecondongan Negatif.
4. Semakin tinggi menjauhi titik 0 menunjukan
total produksi semakin tinggi pula.
BENTUK KURVA ISOQUANT

A
B
C

Isoquant (I)

K0
D

0 L0 L
Berbagai kemungkinan kombinasi input pada kurva
Isoquant
K K
M
E
C
K0 A A
K1 B C I3 N

I2 F I3
D I2
I1 B I1

0 L0L1 L2 L 0 L
(A) (B)
Kombinasi input yang dapat dipilih Kombinasi input yang relevan pada
produsen untuk menghasilkan setiap isoquant yang dapat dipilih
jumlah output tertentu produsen pada Ridge line
Marjinal Rate of Technical Substitution (MRTS)

• Jumlah input L yang dapat disubstitusikan K


terhadap input K agar tingkat output yang
dihasilkan tidak berubah.
K MPL K1
MRTS LK   K2
L MPK
K3
• Menunjukkan tingkat penggantian marjinal
I
yang semakin kecil sepanjang pergerakan
ke bawah kurva isooquant. 0 L1 L2 L3 L
“Kendala Anggaran Produsen
(Kurva Isosocost)”
• Anggaran tertinggi yang mampu disediakan produsen
untuk membeli input yang digunakan dalam proses
produksi dihubungkan dengan harga input.
• PKK + PLL ≤ C atau K

• PKK + PLL = C C/PK

Isocost

0 C/PL L
Kurva Isocost dengan Perubahan Harga Input dan
Perubahan Pendapatan

K K

C/PK1 D C2/PK D

C/PK2 A C1/PK A

C3/PK E

E B C
0 C/PL1 C/PL2 L 0 C3/PL C1/PL C2/PL L
(A) (B)
Kurva Isocost dengan Perubahan Kurva Isocost dengan Perubahan
Harga Input Pendapatan (Anggaran)
Kombinasi Input Variabel Biaya Terendah (Least Cost
Combination)
• Terjadi pada titik singgung
antara kurva isoquant dengan K
kurva isocost.
D
• Secara matematis: C/PK
B
PL MPL
MRTS LK   
PK MPK
K* E
• Kondisi penggunaan input A
I1
variabel yang dapat I2
meminimumkan biaya: I3
0 L* C/PL L
PL MPL K
MRTSLK    
PK MPK L
KESEIMBANGAN PRODUSEN
(OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT)

Konsep : Keseimbangan Produsen adalah “dengan kemampuan


(dana) terbatas dapat mencapai produksi maksimum”.
Secara grafis keseimbangan produsen terjadi jika garis
isocost menyinggung salah satu isoquant (Q2) di titik E,
dengan kata lain slope isocost sama dengan slope isoquant
Q2 8
•A
6
• D
•E
•B
C4

2 •C
0
2 4 L 6 8
Kondisi (Syarat) Optimasi

1) Kombinasi terletak di sepanjang garis isocost (semua dana


dibelanjakan)
2) Kombinasi terletak tepat di persinggungan antara isocost dan
isoquant yang semaksimal mungkin dapat dicapai (Q2) atau
Slope Isocost = Slope Isoquant
Rasio harga input = MRTS
PL/PC = (MPL/MPC atau dC/dL)

Jadi kondisi keseimbangan produsen (Least Cost Combination) dapat


dihitung dengan cara :
1) MPL/ MPC = PL / P C
2) dC/Dl = PL / P C
TP/MP/AP

 Fungsi Produksi Total (Total Product): TP


TP ↔ Q = f(L, K); L = tenaga kerja, K = Modal

 Produksi rata-rata (Average Product): AP


APL = TP/L atau APK = TP/K

 Produksi Marjinal (Marginal Product): MP


MPL = ∆TP/∆L atau MPK = ∆TP/∆K
Tabel Skedul Fungsi Produksi (Hipotesis)

Input Total Product Average Product Marginal Product


(TP) (AP) (MP)
L K Output (Q) APL APK MPL MPK
0 1 0 0 0 - -
1 1 2 2 2 2 ~
2 1 5 2,5 5 3 ~
3 1 9 3 9 4 ~
4 1 12 3 12 3 ~
5 1 14 2,8 14 2 ~
6 1 15 2,5 15 1 ~
7 1 15 2,14 15 0 ~
8 1 14 1,75 14 -1 ~
9 1 12 1,33 12 -2 ~
Hubungan Kurva TP, APL dan MPL

TP

TPL

TP

0 L1 L2 L3 L

APL MPL

MP2

MP1 = AP1

APL

0 L1 L2 L3 L

MPL
Fungsi Produksi Cobb-Douglas

Analisis yang menghubungkan input dan output,


Q = AKaLb

1. Nilai konstanta A, a dan b membedakan proses produksi satu dengan


yang lain, menunjukkan teknologi yang digunakan.
2. Nilai a menunjukkan elastisitas input K.
3. Nilai b menunjukkan elastisitas input L.
4. Skala produksi;
 Increasing return to scale, a + b > 1
 Constant return to scale, a + b = 1
 Decreasing return to scale, a + b < 1
5. Perbandingan penggunaan input, jika a > b (capital intensive) atau a
< b (Labor intensive)
A. Increasing Return to Scale
Apabila ke dalam suatu proses produksi ditambahkan secara terus menerus satu
satuan faktor produksi akan mengakibatkan penambahan produk yang makin
lama makin meningkat.

Faktor Penambahan Penambah Produk


Produk
prod faktor prod an produk marjinal
(Y)
(X) (X) (Y) (Y/ X)
1 10
2 1 25 15 15
3 1 45 20 20
4 1 70 25 25

Setiap penambahan satu satuan faktor produksi (X) menyebabkan penambahan


produk (Y) yang makin lama makin tinggi sehingga produk marjinalnya (Y/X) makin
besar, dimana kurvanya akan cembung ke arah sumbu horizontal.
Kurva Increasing Return to Scale
80
70
60

Produksi (Y)
50
40
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5
Faktor Produksi (X)
B. Constant Return to Scale

Penambahan tiap satu satuan faktor produksi yang terus menerus


menyebabkan kenaikan hasil yang tetap

Faktor Penambahan Penambaha Produk


Produk
prod faktor prod n produk marjinal
(Y)
(X) (X) (Y) (Y/ X)
1 10

2 1 20 10 10
3 1 30 10 10
4 1 40 10 10
Kurva Constant Return to Scale

45
40
35

Produksi (Y)
30
25
20
15
10
5
0
1 2 3 4
Faktor Produksi (X)
C. Decreasing Return to Scale
Penambahan satu satuan faktor produksi yang terus menerus
akan menyebabkan penambahan produk yang makin lama
makin berkurang.

Faktor Penambahan Penambahan Produk


Produk
prod Fakktor prod produk marjinal
(Y)
(X) (X) (Y) (Y/ X)
1 10
2 1 18 8 8
3 1 24 6 6
4 1 28 4 4

Pada tabel di atas tampak bahwa makin banyak faktor produksi


digunakan, menyebabkan produk total makin tinggi tetapi dengan
produk marjinal yang makin rendah.
Kurva Decreasing Return to Scale
30

25

Produksi (Y)
20

15

10

0
0 1 2 3 4 5
Faktor Produksi (X)
SUMBER :
• Pindyck (2012), Mikro Ekonomi Edisi
Kedelapan
• Sadono S (2005), Pengantar Teori
Ekonomi Mikro Edisi ketiga

Anda mungkin juga menyukai