Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
GANGGUAN
ELEKTROLIT PADA
ANAK
Hipernatremia
Hiponatremia Hipokalemia Hiperkalemia
Hiperkalsemia
Hipokalsemia Hipomagnesemia Hipermagnesemia
spasme otot, kejang, kram konfusi, nyeri otot, eksitabilitas neuromuscular, letargi, kelemahan otot,
usus, deyut jantung lemah, aritmia jantung, batu tetani, konfusi, dizziness, penurunan refleks menelan
aritmia, osteoporosis, ginjal, kalsifikasi pada sakit kepala, kejang, sakit dan muntah, hipotensi,
irratabel, sensasi
. jaringan lunak,
.
letargi, kepala, koma, .depresi .
bradikardia.
kesemutan, tanda Chovtek stupor, koma, kejang, nafas, bradikardia. Pada EKG ditemukan
positif, tanda Trousseau anoreksia, konstipasi, Pada EKG ditemukan pemanjangan gelombang
positif,, Pada EKG hipotonis. PVC, ventricular takikardia, QR, pemanjangan QRS,
pemanjangan gelombang Pada EKG ventricular fibrilasi pemanjangan QT, AV blok
QT pemendekan interval
QT
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan dengan Metode Elektroda Ion Pemeriksaan dengan Spektrofotometer
Selektif (Ion Selective Electrode/ISE) Emisi Nyala (Flame Emission
untuk kadar natrium, kalium, dan klorida 02 Spectrofotometry/FES) untuk pengukuran
kadar natrium dan kalium.
Lainnya :
• Pemeriksaan dengan
Dapat dari sampel whole blood, Spektrofotometer
plasma, serum, urine, keringat, 01 03 .
berdasarkan Aktivasi
Enzim
feses, atau cairan tubuh.
disimpan pada refrigerator • Pemeriksaan Kadar Klorida
dalam tabung tertutup pada dengan Metode Titrasi
suhu 20C - 80C dihangatkan Merkurimeter
.
kembali pada suhu ruangan • Pemeriksaan Kadar Klorida
(15°C -30°C) sebelum diperiksa 04 dengan Metode Titrasi
Kolorimetrik
TATA LAKSANA
Kebutuhan air pada bayi dan anak
• Sampai 10 kg 100 ml/kgBB
• 11-20 kg 1000 ml + 50 ml/kgBB ( untuk tiap kg
diatas 10 kg)
• >20
. kg 1500 ml + 20 ml/kgBB ( untuk tiap kg diatas
20 kg)
Kebutuhan elektrolit :
• Kebutuhan. kalium 2 mEq/kgBB/hari
• Kebutuhan natrium 3 mEq/kgBB/hari
• Kebutuhan Klorida 5 mEq/kg/hari
.
Hipokalemia koreksi
. dilakukan menurut kadar K :
• jika kalium 2,5 – 3,5 mEq/L diberikan per-oral 75
mcg/kgBB/hr dibagi 3 dosis.
• Bila < 2,5 mEq/L
. diberikan secara intravena drip
(tidak boleh bolus) diberikan dalam 4 jam Dosisnya:
(3,5 – kadar K terukur x BB x 0,4 + 2 mEq/kgBB/24
.
jam) diberikan dalam 4 jam kemudian 20 jam
berikutnya adalah (3,5 – kadar K terukur x BB x 0,4 +
1/6 x 2 mEq x BB).
.
TATA LAKSANA
Hipokalsemia bolus IV 10% kalsium glukonat 0,5 ml/kg
(0,11 mmol/kg) sampai maksimal 20 ml/kg dalam 5-10
menit, melalui infus continuous dalam 24 jam dengan 1
mmol/kg.
.
Kalsium oral diberikan dengan dosis 0,2 mmol/kg
sampai maksimun 10 mmol 4 kali
Pada hipomagnesemia suplemen magnesium oral
(magnesium gliserofosfat)
. dengan dosis 0,2 mmol/kg, 3
kali sehari denga injeksi IM 50% Magnesium Sulfat
(MgSO4.7H2O) jika suplementasi oral tidak berhasil.
.
Hiperkalsemia diberikan cairan salin mengandung
kalsium klorida 30mEq untuk koreksi dehidrasi dan
meningkatkan . GFR.
Kalsitonin dosis 2-4 U/kg setiap 12 jam decara SC untuk
inhibisi osteoklast Agent lain : nifosfonat (alendronate,
.
ibandronat, asam zoledronik dll) untuk menurunkan kadar
kalsium dalam darah
PROGNOSIS Jain et al menemukan bahwa
Menurut penelitian Panda et al mortalitas
anak dengan gangguan elektrolit adalah gangguan elektrolit lebih sering
28,8% dimana hiponatremia merupakan ditemukan pada infant/umur < 1
tahun.
gangguan elektrolit yang paling sering
ditemukan di PICU (27,43%), sedangkan . 02 Durasi perawatan di PICU lebih
hipernatremia pada 3,57% kasus panjang pada pasein dengan
hiponatremia dibanding
normonatremia dan hypernatremia.
.
Hiponatremia sering terkait dengan01 03
adanya gangguan CNS dan respirasi, Hypokalemia terjadi pada
Hipernatremia berkaitan dengan 13,99% kasus dan
gangguan gastrointestinal dan dehidrasi hyperkalemia 6,31% kasus
berat. Mortalitas lebih tinggi pada
Hypokalemia berkaitan dengan hypokalemia (25,4%) dan
gangguan gastrointestinal 04 hyperkalemia (30,4%)
Hiperkalemia pada ganguan ginjal akut dibanding kelompok
dan kronis, dan gangguan hematologi. normokalemia
KESIMPULAN