Anda di halaman 1dari 25

KATARAK

PENDAHULUAN

WHO (2010)
Kebutaan :
Gangguan
39 jt
penglihatan: 285 jt

Gangguan KATARA
refraksi tak
terkoreksi K
PEMERIKSAAN
LENSA

Tajam penglihatan

Penlight

Slit-lamp

LOOP

Ophthalmoskop
FUNGSI LENSA

Memfokuska
n berkas Retina
cahaya

M. Ciliar
Zonula Zinii
Lensa

AKOMODASI
KATARAK

Kekeruhan pada lensa tajam


penglihatan

Disebabkan
1. Hidrasi &/ denaturasi protein
2. Pajanan kumulatif terhadap
pengaruh (ex: merokok, usia lanjut,
kongenital, etc)
PATOFISIOLOGI
Perubahan pengkabutan
fisik dan koagulasi /kekeruhan
Kimia lensa

Protein lensa
partikel yang
usia tua mjd water
lebih besar
insoluble

pembentuka perubahan
n lapisan perubahan indeks
kortikal yang protein lensa refraksi
baru lensa.
KLASIFIKASI
KATARAK
Berdasarkan
patofisiologi
morfologi
• Kapsuler • Kongenital
• Subkapsuler • Juvenil
• Nuclear • Degeneratif
• Kortikal • Komplikata
• Lamellar • Traumatika
• Sutural • Akibat
penyebab lain
: radiasi,
intoksikasi
obat
KATARAK
KONGENITAL
Kekeruhan lensa yang timbul
sejak lahir pada tahun pertama
kehidupan

• Idiopatik
• Pewarisan Mendel
• Infeksi intrauterine
• Prematuritas
• Gangguan Metabolic
• Gangguan Kromosom
• Abnormalitas Okuler
Gejala :
• leukokoria, pemeriksaan mata:
• Pemeriksaan dari refleks
• fotofobia,
fundus
• strabismus, • tes iluminasi,
• nistagmus. • tes Bruckner.
• Retinoskopi
• Fungsi penglihatan :
anamnesa, observasi dari
fiksasi dan refleks,
pemeriksaan tingkah laku,
dan pemeriksaan
elektrofisiologi
• Pemeriksaan segmen
anterior.
• Pemeriksaan funduskopi
KATARAK SENILIS
Insipien Imatur Matur Hipermatur
Visus 6/6 ↓ (6/60 – ↓↓ ↓↓ (1/300-
1/60) (1/300-1/~) 1/~)
Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif
Cairan Lensa Normal Bertambah Normal Berkurang
Iris Normal Terdorong Normal Tremulans
Bilik Mata Normal Dangkal Normal Dalam
Depan
Sudut Bilik Normal Sempit Normal Terbuka
Mata
Shadow Test Negatif Positif Negatif Pseudopositif
Katarak Katarak
Insipient Matur

Katarak Imatur Katarak


hipermatur
Gejala klinis subjektif :
• tajam penglihatan menurun,
• silau

Gejala klinis objektif :


• leukoria
• tes iris shadow yang positif pda
katarak imatur dan negatif pada
katarak matur,
• reflek fundus yang berwana jingga
akan menjadi gelap pada katarak
matur. Diagnosis dan cara
pemeriksaan :
• Snellen chart
• lampu senter
• ophthalmoskop
• slit-lamp
KATARAK
KOMPLIKATA

•sel radang akan terakumulasi di BMB &


Katarak uveitis BMD
•penebalan lensa dan keruh.

• Akumulasi dari sorbitol di


Katarak • perubahan osmotik pada jaringan lensa
diabetes • keadaan hiperosmotik sehingga cairan masuk
mellitus karena adanya perbedaan gradien osmotik.
• galaktosa katarak metabolit berakumulasi
didalam lensa menganggu osmotik.
Katarak • Ditemukan adanya kandungan dulsitol pada
galaktosemia lensa
• Retensi dari dulsitol menyebabkan keadaan
hipertonik : air masuk dlm serat lensa.
Katarak
Traumatika

keseimbangan lensa mengalami pigmen dari iris


dari cairan dan opasifikasi. yang tercetak ke
elektrolit bentuk stellate permukaan
terganggu /rosette anterior lensa

Luka perforasi pada lensa sangat sering menimbulkan


opasifikasi pada korteks lensa yang mengalami trauma. Jika
objek yang menyebabkan perforasi tembus melalui kornea
tanpa mengenai lensa biasanya tidak memberi dampak pada
lensa, dan bila trauma tidak menimbulkan suatu luka memar
KATARAK AKIBAT
PENYEBAB LAIN

• Radiasi : sinar inframerah, sinar ultraviolet, sinar X


• Intoksikasi Obat
terbentuknya katarak subkapsular posterior adalah karena
dihambatnya NaK-adenosine triphosphatase (ATPase) oleh
kortikosteroid sehingga menghasilkan konsentrasi natrium yang
tinggi dibagian intraseluler dan menurunnya kadar potasium,
sehingga terjadi akumulasi air pada bagian serat lensa.
Laporan Kasus
Nama : Tn H
Umur : 56 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Sidoarjo
No. RM : 196333
Tanggal : 28 februari 2019
Pemeriksaan
ANAMNESIS
Keluhan Utama : mata kanan dan kiri terasa kabur

Riwayat penyakit sekarang :


Pasien datang ke poli mata RSUD sidoarjo dengan keluhan mata kanan dan kiri
teraa kabur sejak 1 tahun yang lalu, kabur secara perlahan,penglihatan menjadi
silau , pandangan seperti melihat kabut, nyeri (-), mual (-), muntah (-), pusing (-),
mata merah (-), gatal (-), keluar kotoran (-), mata berair (-), melihat bayangan
hitam yang mengikuti pergerakan mata (-)

Riwayat penyakit dahulu :


Diabetes mellitus (-), hipertensi (-), asma (-), alergi obat (-), sebelumnya pasien
tidak pernah mengalami gangguan seperti ini

Riwayat penyakit keluarga


Diabetes mellitus (-) Hipertensi (-), asma (-), alergi obat (-), dikeluarga tidak ada
yang menderita penyakit seperti ini

Riwayat Penggunaan obat : pasien belum mengonsumsi obat untuk keluhan


Status Generalis

Keadaan umum : baik


Kesadaran : compos mentis
GCS : 456
Tanda vital
Tensi : 130/80 mmHg
Nadi : 92 x/menit
RR : 18 x/menit
Suhu : 36,7 ° C
Status Lokalis
OD OS
Visus 1/60 ph (+) 5/10 5/10 ph (-)
TIO 20,6 mmHg 18,6 mmHg
Palpebra Hiperemi (-) Hiperemi (-)
Konjungtiva Hiperemi (-) Hiperemi (-)
Kornea Jernih Jernih
BMD Dalam Dalam
Iris Reguler Reguler
Pupil Isokor Isokor
Lensa Keruh di bagian Keruh di bagian
nuclear nuclear
Diagnosa Kerja
• ODS katarak senilis immature

PENATALAKSANAAN
• PLANNING THERAPY
• CATARLENT ED 3 DD GTT 1 ODS
• LYTEERS ED 6 DD GTT I ODS
• PLANNING MONITORING
• VISUS/TAJAM PENGLIHATAN
• KELUHAN PASIEN (KLINIS)
• Edukasi
– Menginformasikan kepada pasien tentang penyakitnya
dan terapi yang diberikan.
– Memberi tahu pasien untuk kontrol secara rutin dan
menjalani operasi untuk mengangkat lensa yang di rasa
lebih buram terlebih dahulu

Anda mungkin juga menyukai