Anda di halaman 1dari 19

Sistem

Kesehatan
Nasional

SUBSISTEM SEDIAAN FARMASI,


ALAT KESEHATAN DAN MAKANAN Kelompok 2
SEDIAAN
FARMASI, ALKES
& MAKANAN
SIKNAS: SISTEM KESEHATAN NASIONAL
Menurut WHO adalah sebuah proses kumpulan berbagai
faktor kompleks yang berhubungan dalam suatu negara,
yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan
kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, dan
masyarakat pada setiap saat dibutuhkan.
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan
cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan
yang memadukan berbagai upaya bangsa
Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam
kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang
Dasar 1945.
Sistem Kesehatan Nasional disusun dengan memperhatikan
pendekatan revitalisasi pelayanan kesehatan dasar yang
meliputi:
a. Cakupan pelayanan kesehatan yang adil dan merata.
b. Pemberian pelayanan kesehatan yang berpihak kepada
rakyat,
c. Kebijakan pembangunan kesehatan, dan
d. Kepemimpinan.

SKN juga disusun dengan memperhatikan inovasi/terobosan


dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan secara luas,
termasuk penguatan sistem rujukan.
Tujuan SKN:

 terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh


bangsa.
semua potensi

- -
sinergis
masyarakat swasta pemerintah

terwujud
Untuk berhasil guna dan berdaya guna, hingga
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya
LANDASAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL
MELIPUTI:
1. Landasan Idiil
Pancasila.
2. Landasan Konstitusional
UUD 1945, khususnya: Pasal 28 A, 28 H ayat (1) dan ayat (3), serta Pasal 34
ayat (2) dan ayat (3), Pasal 28 B ayat (2), Pasal 28 C ayat (1),
3. Landasan Operasional
UU no 36/ 2009 tentang Kesehatan dan Ketentuan peraturan perundang-
undangan lainnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan SKN dan
pembangunan kesehatan.
SKN: SUBSISTEM FARMASI, ALKES DAN MAKANAN
Meliputi berbagai kegiatan Aspek keamanan
untuk menjamin:
Aspek khasiat/kemanfaatan 1. Farmasi
dan mutu sediaan farmasi 2. Alat kesehatan
3. Makanan
Ketersediaan, pemerataan dan
keterjangkauan

dengan

upaya kemandirian melalui pemanfaatan sumber daya dalam negeri.


TUJUAN
# dan khusus untuk obat
dijamin ketersediaan dan
Aman keterjangkauannya guna
Berkhasiat
Bermutu meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya.
UNSUR-UNSUR
J
A.KOMODITI

Sediaan farmasi dan alat Sediaan farmasi harus tersedia


kesehatan adalah komoditi dalam jenis, bentuk, dosis, jumlah,
untuk penyelenggaraan upaya dan khasiat yang tepat; alat
kesehatan; makanan adalah kesehatan tersedia dalam jenis,
komoditi yang mempengaruhi bentuk, jumlah, dan fungsinya;
kesehatan masyarakat. serta makanan meliputi jenis dan
manfaat.
B.SUMBER DAYA
harus dengan jumlah yang cukup serta mempunyai
standar kompetensi yang sesuai dengan etika profesi.
SDM

peralatan atau tempat yang harus memenuhi norma,


standar, prosedur, dan kriteria yang telah ditetapkan, baik di
fasilitas produksi, distribusi maupun fasilitas pelayanan
Fasilitas
kesehatan primer, sekunder, dan tersier.

Pembiayaan yang cukup dari pemerintah diperlukan


untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan obat,
terutama obat dan alat kesehatan esensial bagi masyarakat
Pembiayaan miskin.
C.PELAYANAN KEFARMASIAN
Ditujukan untuk

menjamin penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan

secara rasional, aman, dan bermutu di semua


sarana pelayanan kesehatan dengan mengikuti
norma, standar, prosedur, dan kriteria yang
ditetapkan.
D.PENGAWASAN

Pengawasan yang komprehensif dengan melaksanakan


regulasi yang baik (Good Regulatory Practices) yang
memenuhi standar dan persyaratan keamanan,
khasiat/manfaat, dan mutu yang ditetapkan dan didukung
oleh Laboratorium Pengujian yang handal.
E.PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Masyarakat dilibatkan secara aktif agar sadar dan dapat lebih


berperan dalam penyediaan dan penggunaan sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan makanan serta terhindar dari penggunaan yang salah dan
penyalahgunaan.
Penyediaan unit pelayanan publik bidang kesehatan untuk menangani
berbagai masalah yang mudah diakses oleh masyarakat dan menerima
keluhan atau pertanyaan terkait dengan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
makanan.
PRINSIP
A. Aman, Berkhasiat, Bermanfaat, dan Bermutu
Melalui pembinaan, pengawasan, dan pengendalian secara profesional,
bertanggung-jawab, independen, transparan, dan berbasis bukti ilmiah.
Sedangkan pelaku usaha bertanggung-jawab sesuai dengan fungsi usahanya dan
peraturan yang berlaku.
B. Tersedia, Merata, dan Terjangkau (khususnya bidang farmasi)
Sehingga obat tidak boleh diperlakukan sebagai komoditas ekonomi semata.
C. Rasional
Setiap pelaku pelayanan kesehatan harus selalu bertindak berdasarkan bukti
ilmiah terbaik dan prinsip tepat biaya (cost-effective) serta tepat manfaat
(cost-benefit) dalam pemanfaatan obat agar memberikan hasil yang optimal.
D. Transparan dan Bertanggung-jawab
Masyarakat berhak untuk mendapatkan informasi yang benar, lengkap, dan
tidak menyesatkan tentang sediaan farmasi, alkes, dan makanan dari produsen,
distributor, dan pelaku pelayanan kesehatan.
E. Kemandirian
Bahan baku obat dan obat tradisional harus dikelola secara profesional,
sistematis, dan berkesinambungan sehingga memiliki daya saing tinggi dan
mengurangi ketergantungan dari sumber daya luar negeri serta menjadi sumber
ekonomi masyarakat dan devisa negara.
PENYELENGGARAAN
a) Upaya Ketersediaan, Pemerataan, dan Keterjangkauan Obat dan Alat Kesehatan
b) Upaya Jaminan Keamanan, Khasiat/manfaat, dan Mutu Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Makanan serta Perlindungan Masyarakat dari Penggunaan yang
Salah dan Penyalahgunaan Obat dan Alat Kesehatan
c) Upaya Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian
d) Upaya Penggunaan Obat yang Rasional
e) Upaya Kemandirian Sediaan Farmasi melalui Pemanfaatan Sumber Daya Dalam
Negeri
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan :
Pemerintah menjamin keamanan, khasiat, manfaat, dan mutu sediaan farmasi,
alkes, dan makanan melalui pembinaan, pengawasan, dan pengendalian secara
profesional, bertanggung-jawab, independen, transparan, dan berbasis bukti ilmiah.
Kekurangan :
Dalam pengawasan sediaan farmasi dan makanan harus lebih ketat, dan
pemberlakuan sanksi yang tegas karena banyaknya oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai